Cerita Fantasi karya 7B (2017/2018)
17 Cerita Fantasi
-----------
Kerajaan Laut
-----------
Kerajaan Laut
Oleh : Tri Kurnia Sandy
Nugroho Dan Jason Abel Sugiarto
Pada suatu hari ada 3 anak yang
bernama Ridwan, Faturohmen, dan Yono. Mereka sedang belibur ke pantai. Saat di
pantai, mereka bermain disana. Ridwan bermain di air, sedangkan Faturohmen dan
Yono, sedang bermain pasir. Tiba-tiba ombak besar datang, Ridwan pun teseret ke
laut dan berteriak ‘‘Toloongg...!!!’’. Faturohmen dan Yono pun segera bergegas
untuk menolong Ridwan. Tetapi mereka bertiga terseret ke laut, dan secara tidak
sadar, mereka telah dibawa oleh penjaga kerajaan bawah laut untuk bertemu Raja
Laut.
Saat mereka bertiga sadar, mereka
sudah berada di hadapan sang Raja Laut. ‘‘Siapakah kamu, dan dimanakah kita
bertiga berada?’’ Tanya Yono kepada sang Raja Laut sambil melihat
sekelilingnya. “Akulah Raja Laut, kalian sedan berada di kerajaanku!” Jawa Raja
Laut kepada Yono. “Kenapa kalian bisa berada di sini?” Sang Raja Laut bertanya
kepada 3 anak tersebut. “Kami sedang ingin berlibur” Jawab Ridwan. “Emang apa
yang bakal kalian lakukan jika berada di rumah kalian masing-masing?” Tanya
Sang Raja Laut. Ridwan langsung menjawab “Aku akan belajar”. Faturohmen menyaut
“Aku akan belajar lebih sering dari sebelumnya”. Dan Yono pun menjawab “Aku
akan giat belajar, hormat, patuh, dan sering membantu kedua orang tua.
Setelah Yono menjawab itu, tiba-tiba
mereka sudah berada di pantai yang mereka kunjungi tadi. Dan mereka berpikir
untuk membantu kedua orang tua nya. Dan mereka langsung bersiap-siap untuk
pulang menemui orang tua mereka.
Penyelamatan
Nyawa Ibu
Oleh
Aisha Aprilia Firdausi dan Angela Justitia Fahmel
Di suatu desa terdapat sebuah
keluarga yang terdiri atas dua orang tua beserta kedua anaknya. Pada suatu
hari, Ibu dari anak itu terkena penyakit yang parah. Penyakit itu tidak dapt
disembuhkan dengan obat modern, tetapi hanya bisa menggunakan obat tradisional
yaitu sebuah daun berwarna keemasan yang langka. Kedua anak tersebut siap
melakukan apa saja demi kesembuhan Ibunya, anak itu bernama Shinta dan Dito.
Shinta sebagai seorang kakak, berjanji akan menjaga adiknya, Dito, selama
perjalanan panjang mencari obat untuk Ibunya. Kedua anak itu mulai berjalan,
menyusuri desa demi desa, sehingga mereka bertemu seorang nenek tua ketika
mereka sedang beristirahat di suatu desa. Nenek tua itu bertanya,
“
Mengapa kalian berdua disini, Nak ? “ tanya nenek tua itu.
“
Kami hendak mencari obat penawar untuk penyakit Ibu kami, Nek.” Shinta
menjawab.
“
Apakah kalian tahu letak obat penawar itu ? “ tanya nenek itu lagi.
“
Belum, Nek. Kata dokter yang memeriksa Ibu, obat penawar itu merupakan barang
langka.” balas Dito.
“
Bolehkah nenek tahu, apa obat penawar yang kalian cari ? “ tanya nenek itu
kembali.
“
Obat penawar yang kami cari adalah sebuah daun yang berwarna merah keemasan.
Apakah nenek tahu letaknya dimana ? “ sahut Shinta.
“
Kebetulan nenek tahu letaknya dimana. Jika kalian ingin tahu letaknya dimana,
bisakah kalian membantu nenek terlebih dahulu ? “ balas nenek tua itu.
“
Kak, kita cari sendiri saja. “ bisik Dito.
“
Tak apa, dik. Jika kita terlalu lama pergi, kesehatan Ibu juga menjadi makin
buruk. “ sahut Shinta.
“
Baiklah. “ sahut Dito.
“
Baik, nek. Kami setuju. “ sahut Shinta.
Keesokan harinya, nenek tua itu
mengajak Shinta dan Dito pergi ke kebun sayuran untuk membantunya. Nenek itu
memberi tahu letak kebun sayuran itu. Kedua anak tersebut mulai mengerjakan
tugas yang telah diberikan oleh nenek tua tersebut. Satu jam kemudian, Dito
mulai merasa lelah dengan pekerjaan yang diberikan oleh nenek tua itu.
“
Kak, aku lelah. Bolehkah aku beristirahat sebentar saja ? “ Dito mulai
mengeluh.
“
Baiklah, dik. Kamu istirahatlah dulu. “ sahut Shinta.
Setelah beberapa saat, pekerjaan
yang nenek tua itu tugaskan kepada Shinta dan Dito telah selesai. Mereka
kembali ke gubuk nenek tua itu. Mereka berdua kemudian diberi tahu letak
beradanya obat penawar untuk Ibunya. Mereka berdua diberi tongkat ajaib serta
pesan agar dapat mengambil obat penawar tersebut. Sebelumnya, mereka berdua
dibawa oleh nenek tua tersebut menuju ke dunia lain, secara cepat tanpa
terkendali. Mereka berdua berada di dunia yang cukup aneh. Di dunia tersebut
terdapat makhluk berwujud aneh yang sangat banyak. Kedua anak itu mulai
kebingungan. Kemudian mereka berjalan cukup jauh, setelah perjalanan yang cukup
panjang mereka berdua dipertemukan dengan seorang pangeran. Pangeran itu
membawa anak itu ke tempat yang lebih jauh lagi. Kemudian mereka bertemu dengan
sebuah gua tua yang cukup luas. Tanpa mereka ketahui, mereka berdua terjebak di
gua itu,mereka terkurung. Kemudian mereka bertemu dengan sesosok ratu yang
terdapat di gua itu, ratu itu bernama Ratu Singkari yang sangat jahat. Ratu
Singkari itu juga berteman dengan segerombolan tawon yang telah berubah menjadi
makhluk yang sangat aneh yang sudah menjadi teman atas perbuatan jahatnya.
“
Hei, mau apa kalian disini? Kalian tidak akan saya lepaskan.”kata Ratu
Singkari.
Shinta dan Dito
berpikir, mereka mempunyai tongkat ajaib yang diberikan oleh nenek tua itu.
Mereka mulai menyerang Ratu Singkari dan menghancurkan jebakannya. Akhirnya,
mereka berhasil dan dapat keluar dari gua itu. Mereka berjalan dari bukit ke
bukit, dan akhirnya bertemu dengan pohon yang terdapat obat penawar untuk Ibu
mereka. Tetapi disaat mereka akan mengambil daunnya mereka berdua tiba - tiba
diserang oleh ular yang cukup besar. Dan satu - satunya cara untuk
membinasakannya adalah dengan menggunakan tongkat ajaib itu.
Setelah menyerang ular
besar itu, akhirnya mereka berdua dapat mengambil daun tersebut. Tak lama
kemudian mereka berdua bertemu dengan nenek tua itu yang memberi tongkat ajaib
itu.
“
Apakah kalian sudah mendapatkan daunnya ? ” nenek itu bertanya.
“
Sudah , Nek, kami akan pulang ke rumah kami sekarang, tetapi kami tidak tahu
arah jalan menuju rumah.” Sahut Shinta.
“
Baiklah, sekarang kalian berdua pejamkan mata sebentar, jika nenek memberikan
aba - aba kalian mulai pejamkan matanya.” kata nenek tua itu.
“
Baik nek, kami siap.” Sahut Shinta dan Dito bersamaan.
“
Sekarang pejamkan mata kalian. ” nenek tua itu memberikan aba – aba.
“
Sekarang kalian boleh buka mata.” sambung nenek tua itu tak lama kemudian.
Setelah
mereka membuka matanya ternyata mereka berdua sudah berada di desa tempat
tinggal mereka.
“
Terima kasih ya, Nek.” kedua anak itu berterima kasih.
“
Sama – sama .” nenek itu menjawab
Tiba
– tiba nenek itu menghilang. Mereka berdua kembali ke rumah mereka tempat
mereka tinggal. Mereka masuk ke rumah dengan wajah yang bahagia dan memberikan
daun itu keseluruh tubuh ibunya. Saat itu mungkin Ibunya hampir tiada, tetapi
sesudah diberi obat penawar itu, kini Ibunya telah sembuh.
PESANAN DALAM
MIMPI
Oleh : FADHILAH ASKA M.
ADIRA FAIRIZKUNA
Pada suatu hari, di negeri
Barat, hiduplah seorang gadis yang bernama Dinda. Keluarganya memiliki toko kerudung yang
bernama IKRIMAH. Dinda pun yang harus menjaga tokonya,sepulang sekolah. Pada
saat Dinda sedang menjaga tokonya, Dinda pun tidak sengaja tertidur. Pada saat
tidur Dinda pun mimpi, didatangi seorang perempuan cantik. Perempuan itu
memesan 100 kerudung dan ia memintanya hari ini serta memberikan alamatnya
yaitu Jalan Jengkol. Dinda pun terbangun karena mimpinya itu. Dinda langsung
mencari 100 kerudung itu di gudang dan akhirnya menemukannya.Dinda pun langsung
mengantarkannya. Jalan Jengkol itu merupakan jalan yang sangat menakutkan dan
dipenuhi pohon besar dengan akar-akar gantung yang hidup dan bisa berbicara.
Pada saat Dinda melewati jalan itu, Dinda pun terjatuh dan tersungkur karena ia
ditarik oleh akar-akar gantung. Pada waktu itu Dinda merasa ketakutan dan
akhirnya pinsan. Dinda pun dibangunkan oleh burung kenari yang bisa berbicara,
karena disihir oleh penyihir. Dinda pun langsung bertanya kepada burung kenari.
“wahai burung, dimanakah
alamat ini berada ?.”
Burung itupun menjawab
“alamat itu ada di seberang jembatan.”
Dinda pun berterima kasih
atas bantuannya. Dinda pun langsung mengambil sepedanya dan mulai mengayuh
sepedanya, pada saat itu ada batu di tengah jalan. Akhirnya Dinda pun jatuh dan
terpental jauh. pendaratannya pun sangat tragis. Dinda pun segera mengambil
sepedanya, lalu membawa sepeda itu menuju gerbang rumah yang tajir itu. Baru
satu kali memencet belnya, gerbang rumah itu langsung terbuka. Dinda pun
melewati karpet merah sepanjang monas hingga ke tengah, bukanlah hal mudah.
Setelah sekian lama mengayuh Dinda pun akhirnya sampai di depan pintu dengan
terengah-engah dan segera membukanya. Setelah pintunya terbuka, Dinda didatangi
makhluk aneh yang menyerupai paus besar. Setelah Dinda menahan rasa takutnya,
tiba-tiba ia didatangi seorang putri cantik yang berkerudung.Dan putrid itu
menghampiri Dinda, lalu bertanya.
“Siapakah kau wahai gadis
kecil yang cantik ?.”
Dinda pun menjawab “Saya
anak dari pemilik toko kerudung IKRIMAH.”
Putri cantik itu teringat
sesuatu bahwa ia sedang memesan kerudung di toko IKRIMAH. Putri cantik itu pun
langsung mempersilahkan Dinda untuk duduk di kursi. Dinda pun merasa takut,
apabila makhluk aneh yang menyerupai paus itu datang menghampirinya. Dinda pun
bertanya pada sang putri.
“maaf putri, yang ada di
depan pintu itu makhluk sejenis apa ?.”
Putri cantik pun menjawab
“itu pengawal istana kerajaan ini.”
Dinda pun merasa tenang dan
tidak takut lagi. Dinda langsung memberikan 100 kerudung itu kepada putri
cantik, dan putri cantik itu pun memberikan uang kepada Dinda. Putri itu pun
membolehkan Dinda untuk bermain di kerajaannya. Karena putri cantik tidak
mempunyai teman. Dinda pun sangat senang dan segera pulang dengan perasaan
bahagia.
Dino yang Tersesat
Ditulis oleh Rona
Retsa Aurellia dan Edward Adiwono
Pada suatu pagi yang cerah, terlihat
seekor anak dinosaurus yang terpisah dari kerumunannya. Anak dinosaurus itu
bernama Dino. Dino terpisah dari kerumunannya pada saat ia melihat seekor
kupu-kupu lalu mengejarnya dan terpisah dari kerumunannya.
Langit
yang semula-mula berwarna biru sedikit demi sedikit berubah warna menjadi warna
jingga yang mendominasi. Dino terlihat sedang menangis dibawah pohon yang
rindang. Disaat ia ingin bangkit karena lapar dan ingin mencari makan,
terdengar suara-suara aneh dari atas pohon yang Dino singgahi. Lalu ia pun
mendongak ke atas dan melihat seorang anak manusia yang entah sedang apa.
“Hei
kau yang ada di pohon ! sedang apa kau ?” tanya Dino dengan suara yang masih
tersendat-sendat akibat menangis. Sedangkan manusia yang merasa dipanggil itu
melihat ke bawah dimana ada Dino, sang anak dinosaurus disana.
“Kau
memanggilku ? Kau tidak berbicara dengan hantu bukan ?” tanya anak manusia itu
dengan penuh tanya. Sebab, ia tidak melihat makhluk hidup lainnya disitu.
“Tentu
saja aku memanggilmu, apa kau kira aku berbicara dengan hantu ? Hei ! Aku masih
normal kau tahu !” sahut Dino tak terima karena ia dikira berbicara dengan
hantu.
“Baiklah
baiklah, aku sedang memetik apel. Kenapa ? Ada masalah ? Atau kau lapar
sehingga kau ingin dipetikkan apel olehku ?” jawab anak manusia itu sembari
turun dari pohon dengan membawa apel-apel yang telah dipetiknya.
“Iya, aku akui aku memang lapar, tetapi aku
saja tidak kenal dengan mu, bagaimana aku mau meminta apel yang kau petik ?”
ucap Dino sembari memegangi perutnya yang semakin keroncongan karena belum
dimasuki makanan atau air sedikitpun.
“Jadi
kau ingin berkenalan denganku agar kau dapat leluasa meminta makanan dariku
begitu ? Baiklah, kuturuti keinginanmu. Namaku Juna, tapi akan lebih nyaman
kalau kau dapat memanggilku dengan Jun saja. Oke ? Dan namamu ?” tanya anak
manusia yang ternyata bernama Juna itu.
“Wow,
kau dapat menebak dengan benar. Baiklah, namaku Dino. Aku berpisah dengan
kelompokku tanpa disengaja karena seekor kupu-kupu. Jadi bolehkah aku meminta
beberapa dari apelmu ? aku sangat lapar Jun. Ayolah ,” mohon Dino kepada Jun.
Jun
pun akhirnya mengalah dan memberikan beberapa apel yang telah ia petik kepada
Dino yang terlihat sangat kelaparan. Mereka pun mulai memakan apel-apel yang
telah Jun petik sampai akhirnya mereka menceritakan pengalaman-pengalaman
mereka yang telah mereka hadapi baik suka maupun duka. Mereka pun tertidur
karena terlalu banyak memakan apel. Akan tetapi, sebelum tertidur Jun telah
berjanji untuk membantu Dino mencari kelompoknya esok hari.
Pagi
telah tiba, sesuai janji yang Jun buat, ia akan membantu Dino menemukan
kerumunannya. Sayangnya, setelah mencari kemana mana, kelompok dinosaurus yang
berisikan kedua orang tua Dino serta yang lainnya belum ditemukan. Sore hari
telah tiba, mataharipun juga sudah mulai
terbenam.
“ Ayo
kita lanjutkan pencariannya besok saja Din,” ujar Jun yang hampir menyerah
karena belum juga menemukan kelompok dinosaurus Dino. Ia menidurkan dirinya
diatas rumput.
“Tidak,
bagaimanapun juga kita harus tetap berusaha, itu lebih baik dari pada menyerah
bukan ? Bukankah tidak ada usaha yang sia-sia ? dan juga, bukankah hidup itu
untuk memperjuangkan suatu hal tiada henti ? Tidakkah kau berpikir seperti itu
Jun ?” jawab Dino sambil mendongakkan kepalanya ke langit dimana ada ribuan
bintang disana.
Jun
yang mendengar itupun tergerak hatinya. Ia pun ikut mendongak ke arah langit
dan tersenyum. “Ya, kau benar Din, kita harus tetap berusaha untuk mencapai
sebuah tujuan. Entah tujuan itu mudah atau yang sulit sekalipun,” tangan milik
Jun pun terulur ke arah langit ia ingin menggapai bintang di langit. Namun,
tentu saja tidak bisa.
Setelah
1 jam kiranya mereka berdua disana, Dino dan Jun pun mulai berdiri. Mereka
berjalan ke arah utara dimana Dino yakin ada kelompoknya disana. Tiba-tiba, ada
suatu suara yang Dino yakini sebagai
suara dari salah satu teman yang ada di kelompoknya. Benar saja, ketika mereka
berdua berbalik ada dua dinosaurus yang sedang berlari ke arah Dino dan Jun.
Dino pun berlari kearah kedua temannya tersebut. Mereka bertiga saling
berpelukan erat. Sementara Jun pun berjalan ke arah mereka bertiga.
“Hei Din, kemana
saja kau ? Hoshi sempat menangis gara-gara kau tidak ditemukan kemarin,” ujar
salah satu teman Dino yang bernama Vernon.
“Benarkah itu Shi
? Ah, tadinya aku tersesat lebih jauh lagi agar Hoshi menangis lebih lama ya,”
ucap Dino menggoda Hoshi yang katanya Vernon menangis karena tidak menemukan
Dino.
“Bukankah kau juga
menangis Din ? Jangan lupakan tentang fakta bahwa Dino menangis karena tersesat
dan tentu juga karena kelaparan,” sambung Jun yang ternyata sudah berada disitu
sejak tadi.
Orangtua
Dino pun datang dan langsung memeluk Dino erat. “Sayang, kau tidak apa-apa kan
? Dan siapa dia ?” tanya kedua orangtua Dino dengan penuh perhatian dan juga
kasih sayang pastinya.
“Tidak
apa-apa mama, papa. Dia Jun, anak manusia yang telah membantuku mencari mama
dan papa,” jawab Dino lembut.
“Halo
paman, bibi. Perkenalkan nama saya Juna, panggil saja saya Jun,” Jun
memperkenalkan dirinya kepada kedua orangtua Dino.
“Ah,
jadi nama kamu Juna ya ? Nak Juna, terimakasih telah menjaga Dino dengan baik,
juga terimakasih karena telah membantu Dino mencari kami. Terimakasih banyak
nak Juna,” ucap ibu Dino dengan penuh rasa terimakasih.
“Sama-sama
bibi, paman. Saya juga berterimakasih karena saya mendapatkan banyak pengalaman
yang telah diceritakan oleh Dino,” sahut Jun lembut.
“Apakah
nak Jun mau ikut bersama kelompok kami ? pasti Dino dan teman-temannya senang,”
tawar ayah Dino.
“Tidak terimakasih paman. Maaf paman saya tidak ingin
merepotkan kalian,” jawab Jun.
“Baiklah nak Dino, kami pergi dulu ya,” ucap ayah Dino.
“Sampai jumpa Jun!!” teriak Dino.
Jun yang melihatnya pun hanya tersenyum. Ia menjadi rindu
kembali dengan keluarganya setelah melihat kelompok dinosaurus itu. Setelah
kelompok dinosaurus tersebut tidak terlihat lagi, Jun langsung berbalik dan
berlari. Ia menjadi ingin menemukan keluarganya kembali karena ingin mengalami
hal-hal yang telah diceritakan oleh Dino pada malam itu.
Pengalaman Nina Yang Tak Terlupakan
Oleh
: M.Farrel Alvareno dan Davin Tanaya
Pada suatu hari, ada anak kecil dari
keluarga seorang petani yang bernama Nina. Nina berangkat ke sekolah yang
jaraknya cukup jauh dari rumahnya. Di
perjalanan Nina harus melewati sebuah jembatan. Jembatan itu agak susah untuk
dilewati karena jalannya berlubang.
Nina
biasa melewati jembatan itu dengan selamat namun, pada suatu hari Nina
terpleset dan Nina pun terjatuh dalam lubang. Pada saat Nina terbangun, Nina
berada di padang pasir. Tiba-tiba nina di kejar oleh dinosaurus.
Nina melihat ada sebuah gua lalu Nina pun
masuk gua tersebut ,Nina pun masuk dalam gua tersebut
,nina pun melihat sebuah pintu berwarna merah lalu Nina pun masuk lalu ia pun
kembali kejembatan tempat ia terjatuh Nina pun pergi kesekolah dengan normal.
Itu pun menjadi pengalaman Nina yang tak terlupakan.
Misteri Area Terlarang
Oleh M.Aeriko Adijaya dan Revera
Novita M.
Pada suatu hari Dinda, Ani, Rani berlibur ke puncak, Bogor.
Mereka merupakan mahasiswa semester akhir dari Universitas Diponegoro.
Menurut warga sekitar, kebun yang mereka gunakan sebagai tempat
penelitian berdekatan dengan area terlarang. Jika kita memasuki area tersebut,
kita akan dibuntuti salah satu penghuni area tersebut. Tetapi Dinda tidak
mempercayai dan mengabaikan mitos tersebut. Kemudian Dinda mencoba memasuki
area tersebut untuk mencari kebenarannya. Saat Dinda mencoba memasuki area
tersebut, Dinda tidak merasakan apa – apa, tetapi pada saat Dinda keluar dari
area tersebut ada hantu bermuka datar yang mengikuti Dinda tanpa
sepengetahuannya, dan Dinda pun kembali melanjutkan penelitiannya.
Setelah penelitiannya selesai mereka pun mencari villa
terdekat karena hari mulai gelap. Sampainya dikamar yang telah mereka pesan,
mereka pun langsung tidur. Saat tengah malam, Dinda merasa bahunya dicolek dan
Dinda pun terbangun. Lalu Dinda melihat sebuah bayangan menuju cermin. Kemudian
Dinda membangunkan kedua temannya yang sedang tertidur lelap. Kemudian Dinda
mengajak kedua temannya untuk melihat ke cermin. Tiba – tiba ada tangan yang
menarik mereka bertiga kedalam cermin tersebut, dan mereka pun berada di
kerajaan hantu.
Disana mereka bertiga berusaha untuk mencari jalan keluar,
tetapi mereka tidak menemukan jalan keluar. Lalu mereka bertemu dengan hantu,
kemudian mereka dibawa untuk diperbudak. Setelah satu minggu dikerajaan hantu,
Rani tidak sengaja mendengar percakapan antara Raja hantu dan Istrinya.
“Kang, kapan mereka bisa kembali ke alam manusia ?” Tanya
Istri Raja tersebut.
“Mereka bisa kembali jika mengalahkanku dengan membacakan
ayat kursi sebanyak tiga kali, maka mereka akan kembali.” Jawab Raja. Istri
Raja bertanya karena mereka bertiga tidak becus mengerjakan semuanya.
Selanjutnya Rani segera memberi tahu kepada kedua temannya cara keluar dari
kerajaan hantu. Keesokan harinya mereka membuat rencana untuk mengalahkan Raja
hantu tersebut, dan akhirnya waktu tiba untuk mengalahkan Raja hantu. Setelah
mereka membacakan ayat kursi sebanyak 3 kali, muncullah sebuah cahaya, kemudian
mereka memasuki cahaya tersebut lalu mereka kembali ke villa tempat mereka
menginap.
TAMASYA
KE BULAN
Beronto hidup di dalam sebuah
laboratorium. Setiap hari, dia berbincang dengan merpati. Merpati
memberitahunya bahwa ada sebuah tempat yang sangat indah di bulan. Merpati
mengajak Beronto bertamasya ke bulan.
“Aku
tidak bisa pergi dari laboratorium ini. Ayahku tak mengizinkan,” keluh Beronto.
“Itu bukan masalah, kita ke bulan cuma sebentar. Kita akan kembali sebelum
ayahmu sadar bahwa kau sudah pergi.” Desak merpati. “Bagaimana caranya?”
Beronto masih ragu.
Lalu
merpati menjawab, “Mudah. Kau ambil itu, bubuk pembesar badan. Kau taburkan
pada tubuhku. Setelah itu, baru kau bisa menaikiku, dan kita pergi ke bulan.”
Beronto mengambil buku di meja kerja ayahnya. Dia taburkan ke badan merpati dan
merpati membesar, seperti garuda. Sayapnya berubah sekuat baja. Beronto naik ke
punggung merpati. Dan akhirnya, Beronto dan merpati sampai ke bulan. Di bulan,
mereka mendarat di sebuah danau yang berwarna jingga. Di dalam danau itu,
terdapat ikan yang menari-nari dan ikan itu memiliki sayap yang digunakan untuk
terbang di atas air.
Beronto
kemudian terbangun setelah mendengar teriakan ayahnya. Beronto terkejut,
kemudian melihat sekeliling. Dia melihat merpati yang kembali ke ukuran semula,
bertengger di dahan depan jendela laboratorium ayahnya. Beronto melihat merpati
itu tersenyum.
PERTARUNGAN
MELAWAN IBLIS
Oleh MOCHAMMAD RIFQI
AL KHADZIQ dan MUHAMMAD FATIH TEGAR RABBANI
Pagi itu, Andi, Dani, dan Rendy sedang bermain sepak bola di sebuah
taman. Andi bertugas menjadi penjaga gawang, Dani dan Rendy bertugas menjadi
penendang bola. Seperti biasannya, Andi menggunakan pakaian klub kebanggaannya,
FC Barcelona, Dani menggunakan jersey Real Madrid CF, berbeda dengan
teman-temannya, Rendy senang menggunakan kaos polos pada saat bermain bola,
mereka bermain bersama dengan semangat.
Pada saat giliran Dani menendang
bola, Dani menendang bola dengan kencang dan bola itu mengenai gawang. Bola itu
pun terpantul ke arah semak-semak yang lebat. Andi menghampiri bola tersebut.
Pada saat mengambil bola, Andi melihat sebuah lubang besar yang tersembunyi di
semak-semak. Andi pun memanggil kedua temannya tersebut. Pada saat Dani dan
Rendy menghampiri Andi, Dani terpeleset dan jatuh ke lubang tersebut sambil
berteriak meminta tolong, lalu kedua temannya ingin menolong, tetapi mereka
ragu, setelah berpikir, mereka berdua pun menolong Dani dengan masuk ke dalam
lubang tersebut. Mereka terdampar di sebuah pulau yang sepi.
Pada saat Andi dan Rendy sampai di
pulau tersebut, mereka melihat Dani yang terjatuh. Mereka berdua pun
menolongnya. Pada saat menolong Dani, Rendy melihat sebuah gubuk, Rendy memberi
tahu kepada teman-temannya jika ada gubuk. Mereka pun setuju untuk membawa Dani
yang terluka ke gubuk tersebut. Andi mengetuk pintu gubuk dan keluarlah seorang
nenek tua. Nenek tua tersebut membantu Andi dan Rendy menolong Dani dengan
memberinya sebuah ramuan ajaib. Ramuan tersebut di oleskan pada kaki Dani yang
terluka dan dalam sekejap luka tersebut sembuh. Dani bertanya kepada nenek itu ’’
Nek, apakah nenek penyihir ? “, nenek itu pun menjawab ’’ aku hanyalah nenek
tua biasa “. Sambil berbincang-bincang, nenek bertanya kepada ketiga anak
tersebut ’’ Dari manakah kalian berasal ? “, salah satu dari mereka menjawab ’’
Kami berasal dari Kampung Sejahtera “. ’’ Hmm... apakah kalian dari dunia ini ?
“ tanya nenek, ’’ Maksudnya “ ketiga anak itu kebingungan. Nenek itu menjawab
’’ Nenek tau semua tempat di dunia ini, tetapi nenek belum pernah mendengar
nama tempat tersebut. Ketiga anak tersebut berpikir keras tentang di manakah
mereka sekarang. Kemudian Andi menceritakan tentang apa yang sebenarnya
terjadi. Setelah mendengar cerita dari Andi, nenek itu pun berkata kepada
ketiga anak tersebut ’’ Jika kalian ingin pulang ke dunia kalian, kalian harus
pergi ke istana iblis , tepatnya di gunung berapi, di sana, terdapat pintu emas
yang dapat mengantarkan kalian pulang “. ’’ Lalu, di mana gunung itu ? dan
bagaimana cara kami kesana ? “ tanya Dani. ’’ Gunung itu berjarak 40 km dari
belakang rumah ini, kalian bisa kesana hanya dengan berjalan kaki “, sambung
nenek itu. Mereka bertiga kaget, tetapi apa boleh buat, mereka harus kesana
jika ingin pulang. Akhirnya mereka pergi kesana dengan di beri bekal oleh nenek
itu berupa makanan dan kantung plastik yang misterius. Nenek tersebut berpesan
’’ Lemparkan isi kantung plastik tersebut ke arah para iblis pada saat
melawannya “. Mereka pun berpamitan dan mulai melakukan perjalanannya. 1 minggu
mereka berjalan dan akhirnya mereka sampai pada istana iblis tersebut yang
terletak di gunung berapi.
Mereka melihat sebuah gua yang
sangat besar. ’’ Pasti ini istana iblis! “ seru Rendy. Mereka pun mulai masuk
dan sambil berjaga-jaga agar mereka tidak di serang oleh iblis. Setelah
berjalan sekitar beberapa meter, mereka melihat sekumpulan iblis yang sedang
berpesta dan juga melihat sebuah pintu yang berlapiskan emas. Lalu mereka
bertiga bersembunyi di belakang batu besar yang ada di belakang mereka sambil
menyusun strategi.
Akhirnya, mereka menemukan strategi
dan menjalankannya. Sayangnya aksi mereka di ketahui oleh salah satu iblis,
iblis tersebut menyerang mereka dengan semburan api. Mereka bertiga pun
menghindar dari serangan tersebut. Karena kejadian tersebut semua iblis
mengetahui ada penyusup di istana mereka. Dani teringat tentang kantung yang di
berikan oleh nenek yang di gunakan untuk melawan iblis. Dani pun memeberi tahu
teman-temannya untuk saling membagi isi kantung tersebut untuk melawan iblis.
Singkat cerita, berkat kegigihan mereka, mereka berhasil melawan iblis
mati-matian. Mereka pun akhirnya membuka pintu emas tersebut. Pintu emas itu,
dapat mengetahui tujuan pembukannya tanpa di ucapkan tujuan yang di inginkan.
Akhirnya mereka sampai di Kampung Sejahtera dengan pintu tersebut terhubung
pada semak-semak lebat di Taman Kampung Sejahtera, mereka pun bersyukur karena
dapat pulang ke kampung mereka dengan selamat. Andi pun mengecek lubang yang
mereka masuki tadi dan lubang tersebut seketika sudah hilang. Mereka pun pulang
kerumah masing-masing dengan rasa senang.
Petualangan Pada Zaman Dinasaurus
Ditulis oleh M.Galang DWI
Cahyo dan M.Hafidz
Pada
suatu hari Gombleh,Joni,dan Samin berteduh di bawah pohon pada saat panasnya
terik matahari.Saat Gombleh duduk,ia merasakan sesuatu telah di duduki
olehnya.Saat Gombleh melihat benda yang di duduki ,Joni dan Samin penasaran
benda apa yang di duduki Gombleh.
Ketika mereka menyentuh benda yang berbentuk seperti kelereng tiba-tiba mereka terlempar ke zaman
dinasaurus.Mereka bingung dengan keadaan di sekeliling mereka,”duk!....duk!....duk!....”bumi
bergetar,Gombleh,Joni,dan Samin terkejut mendengar suara itu.Lalu muncul
dinasurus berbadan besar memiliki cakar yang tajam serta bergigi runcing.
Gombleh,Joni,danSamin dikejar oleh dinasaurus hingga masuk ke dalam gua
yang tidak dapat dimasuki oleh dinasaurus itu.Mereka bertigapun selamat,lalu
Joni berkata”Gombleh,ini semua salahmu jika kamu duduk diam dan tidak menyentuh
benda seperti kelereng itu kita semua tidak akan terjebak disisni”.Samin pun
berkata”Semua itu salah kita,kita juga menyentuh benda seperti kelereng
itu”.Gombleh”Maafkan saya teman-teman karena sya penasaran dengan benda
itu”.Samin”Tidak apa-apa,saya sudah maafkan kok”.Sekarang mari kita mencari
benda seperti kelereng itu di gua ini terlebih dahulu.
Setelah mereka menelusuri gua itu,tersisa satu jalur lagi untuk di
telusuri.Saat mereka menelusuri jalur itu,Mereka menemukan benda sperti
kelereng itu.Lalu Gombleh,Joni,Samin terlempar kembali ke tempat pohon mereka
berteduh,tanpa waktu berjalan seiring mereka di zaman dinasaurus.
~~~ PETAK UMPET PEMBAWA KEBAIKAN
~~~
Oleh
: Kamilah Kusuma Maharani dan Ummu Hanna
Bimo,
Satrio, dan Nono sedang bermain petak umpet. Pada malam hari di lapangan. Bimo
dan Sartio adalah anak-anak yang nakal dan pemalas. Serta mereka adalah
anak-anak yang kurang berbakti pada orang tuanya.
Pada
saat giliran Nono yang jaga, Bimo dan Satrio sembunyi. Tiba-tiba angin bertiup
kencang. Kemudian ada sebuah cahaya yang mengenai tubuh Nono, dan tubuh Nono
pun terangkat. Bimo dan Satrio yang melihat kejadian itu langsung berlari ingin
menyelamatkan Nono. Tetapi tubuh mereka berdua ikut terangkat ke sebuah piring
terbang.
Mereka
bertiga dibawa pergi ke luar angkasa oleh piring terbang itu. Ternyata di dalam
piring terbang tersebut ada seorang Alien bermimik datar, berhidung mancung,
bertubuh kecil, serta mata yang berwarna merah. Kemudian mereka bertiga
dimasukkan ke dalam ruang yang diberi oksigen.
Setelah
itu, Alien tersebut bertanya kepada mereka bertiga “Apa yang sudah kalian
lakukan untuk kedua orang tua kalian ?” ujar Alien itu. “Saya belum berbuat
apapun untuk membahagiakan kedua orang tua saya” ujar Bimo. Begitupun juga
Satrio. Nono pun berkata “Saya selalu mematuhi semua perkataan orang tua saya.”
Lalu, seketika mereka bertiga sudah kembali ke
tempat dimana mereka bermain petak umpet. Di tempat itu juga, ada orang tua Bimo, Satrio, dan Nono
yang sedang mencari mereka. Lalu Bimo,
Satrio, dan Nono langsung berlari dan memeluk orang tuanya sambil berkata
“Maafkanlah kami karena selama ini tidak menurut pada perkataan Ayah dan Ibu.”
Akhirnya mereka pun pulang ke rumah masing–masing.
~~~
Petualangan tonga
di desa naga
Dibuat oleh:
v.nathaniel a.p dan iqbal a dwi p.
Dahulu kala ada sebuah anak kecil
bernama “Tonga”.Anak itu memiliki badan,yang cukup besar.Ia tinggal di desa
yang bernama,”Desa Baduy”.Suatu hari Tonga berkunjung kerumah Kakek nya dan
menginap selama 3 hari,Tonga sangat senang tinggal di rumah kakek nya,karna
Tongamenginginkan mandi di rumah kakek nya menggunakan air sumur yang berada di
belakang rumah kakek nya
Suatu setika Tonga ingin mandi menggunakan
air sumur dan mengambilnya dengan timba air ,tetapi Tonga terpeleset dan masuk
kedalam sumur.Saat Tonga berada di dasar sumur Tonga mendengardentuman yang
sangat keras yang berbunyi,”BUUUM…”dan tiba tiba tonga berada di desa yang
tidak ada satupun manusia yang hidup.Kemudian Tonga melihat banyak nagayang
melakukan aktivitas seperti manusia.Tiba-tiba Tonga bertemu dengan anak
naga,Tonga terkejut dan tidak menyangka bahwa anak naga itu bisa
berbicara.Kemudian Tonga dan Drago si anak naga tersebut menjadi berteman.
Mereka berkeliling di desa itu,Tonga
bertanya-tanya tentang benda yang berada di desa itu.Suatu ketika terjadi
perang antar desa,perang terjadi sangat hebat dan pasukan naga terbang dari
desa satu kedesa lainnya,ada pasukan naga yang sangat kuat dan susah di kalahkan .
Tonga berkata kepada
Drago,”Drago,kenapa tidak menggunakan penyapu udara untuk menghampas para naga
“ Drago menjawab,”wahh…,itu ide yang bagus”.Saat penyapu udara di
gunakan,pasukan naga dari desa lain yang sangat kuat terhampas jauh dari desa
yang di huni Drago.Akhir nya perang pun berakhir,dan desa yang di huni Drago
yang memenangkan perang itu.Desa Drago memenangkan perang itu akibat pikiran
dari si Tonga.Saat ini Tonga sedang memikirkan bagai mana cara untuk ia bisa pulang lagi.Tonga bertanya
kepada Drago,”Drago bagai mana ya cara ku untuk pulang kembali kerumah kakek ku
Drago??” Drago pun menjawab,”jika kau ingin kembali kerumah kakek mu,kamu harus
menjadi orang yang peduli terhadap siapa pun.Karena kamu telah peduli terhadap
desa kami,maka sekarang pejamkan matamu sekarang”. Setelah mendengarkan nasihat
dari Drago ,Tonga pun memejamkan mata nya.tiba – tiba Tonga berada di rumah
kakek nya.sekarang Tonga menjadi orang yang peduli terhadap siapapun.
“Dunia Coklat”
Oleh : Kartika Dewi Rencani dan Salma Early Callista
S
|
etelah pulang
sekolah,Sarah meminta makanan ke mamahnya. “Ma... lapar!Aku ” pinta Sarah
sambil menyodorkan piring kosong ke Mamahnya “iya, sini pringnya” jawab mama
sambil mengambil piring kosong punya Sarah, dan mengisinya dengan makanan “ini
makananya dan minumanya ”sahut sambil memberikan makananya.”Mama heran kenapa
kamu minta makan se sore ini ”pikir Mama heran heran.”Ma...Aku sudah
selesai,Aku mau tidur dulu” sahut Sarah ketika sudah selesai memakan makananya.
Tidak
lama kemudian Sarah menuju kamarnya dan beranjak ke meja belajarnya karena
memang ada PR Matematika saat itu. Setelah mengerjakan PR tiba-tiba angin
kencang datang,dan jendela kamar Sarah terbuka lebar,ketika Sarah ingin
menuutup jendela kamarnya Sarah melihat ada seekor kuda pony berwarna ungu. Dan
kuda itu mendekati Sarah dan berkata “Aku bernama Carla dan Aku kesini disuruh
Peri Citra untuk menjemputmu” pinta carla si Kuda “Ya,baiklah aku pun sudah
tidak sabar” jawab Sarah.
Segera
Sarah menaiki Carla dengan hati-hati.Dengan cepat Carla melesat.Dan tidak
beberapa lama kemudian mereka sudah sampai.Dan dihadapan mereka terdapat sebuah
gerbang besar “Bagaimana ini Carla?”tanya Sarah kebingungan “Akupun tidak tahu
cara untuk membuka gerbang ini”jawab Carla.
Tidak
beberapa lama kemudian Sarah tidak sengaja mengucapkan “Aku selalu datang ke
Sekolah tepat waktu”.Tiba-tiba gerbang itu terbuka lebar ”wusshh...” dan mereka
pun masuk kedalam pintu gerbang tersebut. Seoarang peri menghampiri mereka
berdua “Hai Carla....,Sarah hai” kata peri itu “Hai Citra...” jawab Carla “Hai
perkenalkan namaku Citra,Aku salah satu peri disini”sahut Citra sambil
mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan Sarah.
Tidak
beberapa lama kemudian Sarah meminta pulang karena hari sudah terlalu malam.Dan
Ctra menyuruh Sarah untuk menutup matanya. “Sarah,sekarang tutup matamu dan
hitunglah 1-3!” Sarah pun mengangguk setuju ”Iya,1...2...3”.Dan ketika Sarah
membuka matanya tiba-tiba Dia sudah berada di kamarnya tanpa pikir panjang
Sarah pun langsung tidur karena jam sudah menunjukan pukul 22.15 WIB.
Synesthesia
Oleh : Nayla revania . D dan M. Ridwan . F
Pada
suatu hari, dikisahkan seorang gadis bernama Riani. Ia memiliki kekuatan yang
bisa melihat warna suara dan mengubahnya menjadi listrik jika tidak dapat
dikendalikan. Riani adalah gadis yang lugu dan baik hati. Riani memiliki bakat
memainkan musik dan menyanyi. Suatu hari, Riani bertemu dengan seorang gadis
baik hati bernama Monica. Monica adalah gadis yang pandai memainkan alat musik
drum. Monica mengajak Riani bertemu dengan sahabatnya setelah melihat Riani
memainkan alat musik dan bernyanyi. Sahabat Monica itu bernama Ussy.
Setelah
berjanji akan bertemu dengan Ussy, sahabat Monica. Riani menunggu di taman yang
dijanjikan oleh Monica. Sesaat setelah itu Monica tiba di taman itu. Setelah menunggu
beberapa saat, akhirnya Ussy tiba juga di taman tersebut. Awalnya Ussy tidak
percaya jika Riani pandai memainkan alat musik dan berbakat menyanyi, sambil
berkata. “ aku tidak akan menerima seseorang yang hanya modal tampang,
sedangkan menyanyi pun tidak bisa. Aku harus memilih orang yang berbakat untuk
bermain bersama di grup. “ awalnya juga, Riani tersinggung dengan kata – kata
Ussy, tetapi setelah itu Riani dan Ussy membuat tantangan barangsiapa yang
salah, dia harus memotong rambutnya. Riani dan Ussy setuju dengan tantangan
itu.
Saat
hari kedua, Riani, Ussy, dan Monica berjanji untuk berkumpul di studio milik
Ussy. Sesampai disana, mereka bertiga mencoba untuk memainkan alat musik dan
mencoba untuk bernyanyi. Saat dicoba, Ussy terlihat terpana dengan penampilan
Riani. Penampilan Riani benar – benar indah dan mengagumkan. Saat sedang asik –
asiknya menikmati penampilan dari Riani, tiba – tiba terlihat sebuah sengatan
listrik, hingga Ussy menyadarinya dan berkata, “ apa itu?? Kenapa bisa terlihat
sengatan listrik? Apa alat musiknya konslet?? “ setelah Ussy mengatakan itu
Monica terlihat bingung, “ ada apa Ussy? Kenapa aku..” belum Monica
menyelesaikan kalimatnya, tiba – tiba terlihat sengatan listrik di depannya. Riani
berhenti karena Monica dan Ussy sedang sibuk menghindari sengatan listrik itu.
Hingga Monica berteriak, “ Riani.... awas. Dihadapanmu terdapat sengatan
listrik besar. “ Riani langsung terkejut dan terlihat bingung. Riani berpikir,
apakah dia sangat menikmati alunan musiknya hingga tidak sadar jika dia belum
mengendalikannya. Riani berkata dengan suara yang keras, “ teman – teman
maaf... aku sebenarnya memiliki kekuatan dapat melihat warna suara tetapi jika
tidak terkendalikan itu bisa berubah hingga menjadi sengatan – snegatan
listrik. Sekarang aku tidak mengerti bagaimana cara mengendalikannya. Apa yang
harus kita lakukan? “ Ussy dan Monica terkejut akan pernyataan Riani. Monica
berkata, “ apakah sebelum ini kau pernah mengalami kejadian seperti ini? “
Riani menjawab, “ aku belum pernah mengalami kejadian seperti ini. Oleh karena
itu, aku bingung harus bagaimana.”
Setelah Riani menyelesaikan kalimatnya, Ussy memiliki ide dan
mengusulkannya, “ bagaimana jika kau mengatakan apa yang ada dalam hatimu?
Mungkin itu bisa mengurangi sedikit??”. Setelah Ussy berkata seperti itu, Riani
jadi ingin melakukannya.
Riani
bersiap – siap akan menyatakannya, “ maafkan aku Ussy, sebenarnya aku kesal
dengan sikap dan kata – katamu saat pertama kali melihatku, lalu aku kesal
dengan kakak kelas itu, karena Ia selalu saja menjahili aku. “ teriak Riani
sekencang – kencangnya. Tiba – tiba saja sengatan sengatan itu berubah menjadi
angin – angin kecil. Mereka bertiga masih terkejut akan kejadian tersebut,
hampir seluruh ruangan itu menjadi rusak, karena sengatan – sengatan listrik
milik Riani. Setelah mereka bertiga sadar akan ketidakpercayanya mereka, riani
berkata, “ maafkan aku Ussy, aku sudah merusak ruangan ini. Maafkan aku. “ Ussy
menjawab,” tak apa – apa Riani. Asalkan kita bertiga bisa selamat dari sengatan
listrik itu.” Setelah Ussy menyelesaikan kalimatnya, mereka bertiga berpelukan.
Lalu Ussy berkata,” kakak kelas yang mana? Jangan – jangan kakak kelas yang kau
taksir?” setelah ussy berkata seperti itu, Riani langsung berubah merona.
~
ADVENTURE
Oleh : Najwa Lathfa Ashila
Ada 3
sahabat,namanya Amelia,Carla,dan Marsha.Mereka sangat akrab,bahkan mereka
dijuluki 3 asap.Mengapa? karena mereka tidak bisa dipisahkan.Amelia adalah anak
yang cerewet,pintar,dan suka makan.Carla adalah anak yang pendiam dan
bijak.Sedangkan Marsha adalah anak yang sangat cerewet,manja, namun cerdas.Meskipun
begitu,mereka memiliki hobi yang sama,yakni berpetualang.Mereka bersekolah di
SD Ceria Pagi.SD yang penuh dengan keasyikan dan keseruan.Mereka bahagia bisa
bersekolah di SD Ceria Pagi.
Pada
suatu hari,pada saat jam istirahat,ke-3 nya pergi ke taman seperti biasa.Saat
mereka tengah asyik mengobrol,ada sebuah botol yang jatuh dan mengenai kepala
Marsha.Pluk...
“Aduh!!!
Apa ini? Sakit sekali....”teriak Marsha.
“Ah!! Jangan berlebihan kau Marsha,hanya
karena kejatuhan botol kau menjerit keras sekali”ejek Amelia.
“Huh...kalau
kamu yang kejatuhan pasti juga akan teriak atau bahkan menangis”balas Marsha
tak kalah pedas.
“SUDAH!!! Kalian ini jangan berantem
terus....lebih baik kita buka botol ini saja,bagaimana?”lerai Carla.
Setelah
suasana tenang,mereka membuka botol,dan mengambil secarik kertas yang ada
didalam nya dan melihatnya.Dan tiba-tiba ada seorang peri kecil keluar dari
kertas tersebut.Dia pun berkata,
“Hai.....
anak-anak manis...kenalkan namaku Gerda”sapa peri kecil itu.
“Kalian adalah anak-anak pilihan untuk
menyelesaikan tugas ini”sambung peri itu.
“Ma..ma...maksudnya apa?”tanya
Carla sambil ketakuatan.
“Ha!!!!”teriak ke-3 anak itu bersamaan.
Dan
tiba-tiba mereka sudah berada didalam sebuah ruangan yang gelap dan
sempit.Mereka panik dan bingung.Setelah itu,terdengar suara yang sangat keras,
“Jika
kalian ingin keluar dari ruangan itu,maka sebutkan kuncinya”kata seseorang.
“Beri kami petunjuk!”pinta
Marsha dengan suara melengkingnya.
“Baiklah!petunjuknya adalah
‘disenangi beberapa orang tapi berbahaya’ “kata suara misterius itu.
Mereka
berpikir keras untuk menjawab pertanyaan itu.Mereka saling bertukar pikiran dan
pendapat.Sudah setengah jam mereka berpikir keras tanpa mendapat
jawaban.Tiba-tiba, Amelia membuka pembicaraan.
“Oh aku tahu! Jawabannya adalah bermain
dengan ular berbisa”teriak Amelia.
“Hahahaha......sudah keras, salah pula,hahahahaha!”suara
misteri itu terkekeh mendengar jawaban Amelia.
“Tunggu dulu! jawabannya adalah
petualangan”suara Marsha terdengar menggema.
“Apa!!! tidak mungkin!!! Tidak mungkin
kalain bisa tahu”suara itu terdengar sontak kaget.
Setelah
Marsha menyelesaikan jawabannya tadi kemudian muncul sebuah cahaya yang sangat
kemilau dan mereka tertarik kearah cahaya itu dengan sangat kencang.beberapa
detik kemudian,mereka sampai diatas rumput yang sangat halus.
“Dimana
lagi kita ini?”tanya Carla yang baru sadar.
“Tidak tahu”jawab Amelia singkat.
“Kita
harus kembali!”tukas marsha.
Tiba-tiba
peri Gerda mucul lagi,kemudian dia menunjuk arah utara.Ke-3 nya paham dan
bergegas pergi kearah utara.Dihadapan mereka tiba-tiba ada dinding cahaya yang
sangat terang,dengan tenang ke-3 nya berpegangan tangan dan melalui cahaya itu
bersama-sama.Dan ajaib!seketika pakaian seragam yang mereka kenakan berubah
menjadi sebuah gaun yang sangat indah.Kini Amelia mengenakan pakaian warna biru,Carla
hijau,dan Marsha merah.Peri Gerda muncul lagi sambil berkata,
“Kini
kalian memiliki kekuatan,gunakan kekuatan itu dengan sebaik-baiknya”jelas peri
Gerda.
“Tunggu
dulu!apa kekuatan yang kamu maksud itu?”tanya Marsha.
“Kau memiliki kekuatan api,Carla
memiliki kekuatan tumbuhan,dan Amelia memiliki kekuatan angin”jawab peri Gerda.
Marsha
mengangguk paham,mereka pun melanjutkan perjalanan kembali.Ditengah perjalanan,mereka dihadang oleh raksasa yang
sangat mengerikan.Mereka terkejut bukan kepalang.Marsha berusaha menenangkan
situasi.
“Jangan
gentar teman,kita harus melawan!”perkataan Marsha mengobarkan semangat ke-2 sahabatnya.
“Amelia,kau
serang dari kanan,Carla serang dari kiri,dan aku serang dari depan”komando
Marsha.
Dengan
cekatan,mereka melawan raksasa itu.Amelia menggunakan kekuatan gelombang air
untuk membasahi tanah,alhasil raksasa itu tergelincir.Selanjutnya,Carla mengikat
tubuh raksasa itu dengan akar tumbuhan miliknya.Dan Marsha membereskan
tugas,yakni memberikan sedikit kekuatan api untuk membakar raksasa itu.Akhirnya
mereka sukses untuk menyingkirkan raksasa itu.Mereka pun melanjutkan
perjalanan.setelah berjalan lumayan jauh,ke-3 nya sampai disebuah lorong yang
gelap.Mereka menyiapkan sebatang obor dan memasuki lorong tersebut.Sesampainya
didalam mereka mendengar suara gemericik air.Mereka kemudian mencari asal suara
tersebut dan menemukan sebuah sungai.Anehnya,ada sebuah perahu kecil yang ada
di pinggir sungai itu.Carla melepaskan ikatan yang terdapat pada sampan
itu,mereka mengarungi sungai tersebut.Lama-kelamaan mereka merasakan arus
sungai semakin deras,dan ternyata datang sebuah angin topan yang sangat
dahsyat.Amelia menggunakan kekuatan airnya untuk meredakan angin tersebut,namun
sia-sia.Selanjutnya Carla membuat bola yang sangat besar yang menutupi perahu
mereka.Teknik Carla berhasil.Mereka pun sampai ditepi sungai dengan selamat.
Selamat
dari bahaya topan,mereka pun melanjutkan perjalanan.Setelah berjalan 4
kilometer mereka pun sampai disebuah jembatan yang memiliki banyak
kerusakan.Marsha menengok kebawah dan bergidik,
“Hiii,dalam
sekali jurangnya”kata Marsha.
“Kau benar Marsha,namun kita harus
melewatinya”tukas Amelia.
Krek...krek...krek...,begitulah
bunyi setiap papan yang mereka lewati.Mereka sepakat bahwa Carla didepan.Karena
Carla yang bisa memperbaiki bagian jembatan yang rusak.Pelan tapi pasti !
mereka melangkah dengan tenang,mereka selalu saling percaya satu dengan yang
lain.
“Alhamdulillah
akhirnya selmat dengan selamat juga”kata Amelia lega.
“Ya!!”kata ke-2 sahabatnya serempak.
Sesudahnya
,mereka kembali berjalan.Sudah 3 kilometer jalan yang mereka tempuh.Lelah
bercampur lapar,itulah yang mereka rasakan saat ini.Ke-3 nya pun memutuskan
untuk istirahat.Sebelum istirahat,mereka membagi tugas untuk keperluan mereka.Amelia
mencari buah dan menyiapkan air.Carla membangun pondok kecil untuk bermalam,dan
Marsha mencari kayu bakar untuk memasak air dan api unggun.
Setelah
semua selesai,mereka duduk mengitari api unggun itu sambil memakan buah yang
sudah tersaji.Ditengah keheningan malam itu,peri Gerda muncul lagi.
“Hai
semua....”sapa peri Gerda ramah.
“Hai juga...”balas Marsha.
“Kalian
sudah menyelesaikan setengah dari misi ini,selamat ya...”kata peri Gerda.
“Aku mau bertanya,mengapa disini,waktu berjalan sangat lama?”tanya Amelia.
“Ya...
itulah ajaib nya negeri ini!”jawab peri Gerda.
“Apa maksudnya?”tanya Amelia
tetap tak paham.
“Jadi
begini,di negeri ini,waktu berjalan lebih lama daripada negeri kalian”jelas
peri Gerda.
“Oh....begitu
ya...”kata Amelia mulai paham.
Karena
malam mulai larut,mereka pun beranjak untuk tidur. Keesokan harinya,mereka
melanjutkan perjalanan.Mengobrol dan berjalan,itulah yang sedang mereka lakukan
saat ini.Tanpa disadari,mereka sudah sampai di hutan yang rimbun.Dengan sedikit
rasa takut,mereka berjalan tanpa memedulikan sekitar.Tiba-tiba ada suara yang
berasal dari semak-semak belukar.Marsha pelan-pelan mendekati semak
tersebut,dan menyibaknya sedikit.Dan rrr... Ada seekor harimau.Mereka berlari
tunggang langgang.Harimau itu mengejar.Tapi,Marsha teringat bahwa dia bisa
menggunakan kekuatannya untuk menyerang harimau tersebut.Dia membalikkan
badan,lalu membuat lingkaran api disekeliling harimau itu.Namun Marsha membuat
lingkaran itu sedikit lebar.Setelah itu,Marsha menyusul ke-2 sahabatnya.Dengan
larinya yang secepat angin itu,Marsha berhasil menyusul Carla dan Amelia.
Mereka
bersandar pada sebatang pohon yang besar karena kelelahan.Amelia dan Carla
heran karena harimau tadi tidak mengejar lagi.Untuk mencari jawaban,Amelia
bertanya pada Marsha.
“Sha,mengapa
harimau tadi tidak mengejar lagi?”tanya Amelia penasaran.
“Sebenarnya,aku tadi membuat sebuah
lingkaran api yang mengelilingi harimau itu”jawab Marsha.
“Oh...begitu ya!”tukas Carla.
“Tapi,aku kasihan dengan harimau
tadi.Pasti dia merasa kepanasan dan kemudian mati”sambung Carla.
“Tenang saja!api itu akan padam saat kita
sudah jauh,dengan kata lain harimau tak akan mati serta kita tak akan jadi
santapannya”jelas Marsha.
Mereka
pun melanjutkan perjalanan kembali.Jalan yang mereka tempuh sudah mencapai 6
kilometer.Sampailah mereka disebuah pantai lepas.Mereka sangat takjub melihat
keindahan pantai tersebut.Untuk melepas kepenatan mereka,ke-3 nya memutuskan
untuk bermain dipantai nan indah itu.Sekitar 1 jam mereka bermain,peri Gerda
pun muncul lagi.
“Kalian akan diberi tumpangan oleh 3 ekor
lmba-lumba”kata peri Gerda.
Gerda
menghilang,ke-3 gadis kecil itu bingung.Namun tetap saja mereka tak mau
memikirka apa yang telah Gerda katakan.Mereka melanjutkan permainan
masing-masing.Tak lama kemudian,benar saja 3 ekor lumba-lumba
muncul.Amelia,Carla,dan Marsha pun mendekati lumba-lumba itu.
“Apakah
kalian ini yang akan mengantarkan kami?”tanya Marsha.
“Benar,kami lah yang siap mengantarkan
kalian menuju seberang”kata salah satu lumba-lumba itu.
Tanpa
banyak cakap,Amelia,Carla,dan Marsha pun menaiki punggung lumba-lumba
itu.Lumba-lumba itu mengantarkan ke-3 gadis kecil itu kesebuah pulau yang
sangat mengerikan.Ke-3 gadis itu turun dan mengucapkan terima kasih kepada
lumba-lumba yang baik hati.mereka pun berjalan kembali.Melewati bukit,dataran
rendah,dan sungai dangkal.Sudah lumayan jauh mereka berjalan,saatnya mereka
menghadapi seorang ratu yang sangat kejam,namanya ratu Helena.
Hanya
mempercayakan persatuan saja mereka bertarung.Awalnya ratu Helena berhasil
melukai lengan kanan Marsha.Lalu Carla membalas dengan melukai wajah ratu
Helena.Sang ratu sangat murka.Dia pun mengalihkan perhatiannya kepada Carla.Dia
memberi serangan singa api untuk melukai Carla.Dengan sigap,Amelia menangkis
serangan ratu Helena dengan pancaran ultra air miliknya.
Karena
merasa berulang kali gagal,sang ratu kini mengeluarkan kekuatan andalannya
yaitu kekuatan tanah dan es.Pertama dia menyerang Amelia dan membuatnya
pingsan.Kemudian,dia menyerang Carla dengan cara membekukannya,dan terakhir dia
menyerang Marsha hingga dia terpental cukup jauh.Ratu yang jahat itu tertawa
lepas melihat kemenangan ada dipihaknya.Dengan sangat tiba-tiba,Carla menumbuhkan
jarum yang sangat tajam,tepat dibawah kaki sang ratu.Ratu Helena menjerit
sangat keras sekali karena kesakitan.Namun,dengan kekuatan 10 kali lipat lebih
hebat dibanding Amelia,Carla,dan,Marsha dia dengan mudah memusnahkan jarum itu.
Disisi
lain,Amelia mulai bangkit.Begitu juga dengan Carla dan Marsha.mereka memulihkan
badan mereka.Setelah dirasa cukup siap,mereka pun menyerang ratu Helena,namun
tak berhasil.Lagi-lagi,ratu Helena tertawa terbahak-bahak.Ratu itu pun memberi
serangan balasan yang sangat dahsyat.Ratu Helena memberikan serangan berupa
bola besar berlapis-lapis dengan tujuan mengurung ke-3 gadis kecil itu agar
meninggal.
Didalam
bola itu 3 sahabat itu merasa sangat sesak sekali.Namun,dengan hati yang tetap
tenang,mereka menggabungkan kekuatan mereka agar lolos dari perangkap
tersebut.Benar saja,mereka berhasil keluar dari bola maut itu.Kini mereka
justru mendapatkan sepasang sayap yang memiliki kekuatan.Entah dari
mana,tiba-tiba datang bisikan halus yang mengatakan bahwa mereka harus
mempersatukan sayap mereka agar ratu Helena kalah.Mendengaar bisikan
tersebut,tanpa pikir panjang,mereka pun menggabungkan sayap mereka,dan bum....terdengar
suara dentuman yang sangat keras,dan muncul cahaya besar terang yang
mengerikan.Bersamaan dengan datangnya cahaya itu, ratu Helena juga
lenyap.Mereka perlahan turun,dan bersorak gembira.
Peri
Gerda datang lagi,kali ini dia mengucapkan selamat kepada ke-3 nya.Dia juga
menawarkan hadiah yang sangat banyak.Namun,ke-3 sahabat itu
menolaknya.Tiba-tiba datang sebuah cahaya terang,dan mereka tertarik
keluar,mereka kembali ketaman tempat mereka semula.Ke-3 nya saling
berpandangan.Kemudian berpelukan,
“Aku akan selalu mengingat kejadian ini
selamanya...”kata Amelia.
“Kau benar,kita akan selalu menjadi
sahabat untuk selamanya”sambung Carla.
“Ya !
masalah apapun yang membentang didepan kita akan menghadapi bersama”tambah
Marsha.
Akhirnya
mereka kembali ke kelas dengan senyum bahagia.Dengan janji akan selalu menjadi
sahabat selamanya...
TAMAT
JANGAN SIA-SIAKAN
WAKTU KALIAN BERSAMA SAHABAT KALIAN,GUNAKAN SETIAP DETIK YANG ADA UNTUK
MENGUKIR HAL-HAL YANG INDAH,KARENA KALIAN TAK AKAN TAHU APAKAH DETIK
SELANJUTNYA KALIAN AKAN BERSAMA ATAU TIDAK.
Misteri Dibalik
Lukisan
Oleh ; Naufal
Azmii
Telah
dikenal tiga orang sahabat yang bernama Andi, Ayu, dan Joni mereka berasal dari
kampung suka miskin. Dan mereka bersekolah di SD Semangat Pagi, dan mereka
memiliki kebiasaan yang baik yakni datang kesekolah tepat waktu. Karena
kebiasaanya itu mereka disenangi teman-teman dan guru. Pada suatu hari sekolah
mengadakan kunjungan ke Museum hari senin tanggal 23 Oktober 2017, museum yang
berada ditengah hutan belantara. Betapa senangnya mereka mendengar rencana itu,
tepat pada hari senin tanggal 23 Oktober 2017 kunjungan itu dilakukan.
Perjalanan
menuju museum itu sekitar 6 jam, dengan menggunakan bus pariwisata yang cukup
besar. Setelah 6 jam menunggu akhirnya sampai juga, namun mereka harus turun
karena bus tidak dapat masuk hutan.”Anak-anak,karena bus tidak dapat masuk
hutan ,kita harus berjalan kaki” kata bu
guru. Sekitar 2 kilometer ditempuh, mereka pun sampai disana. Setelah
beristirahat selama 5 menit mereka berdiri dan masuk kedalam museum itu.
Disana
banyak lukisan, dan benda-benda kuno. “jangan menyentuh/memegang barang-barang
yang ada disana”perintah bu guru. Dan tiga sahabat itu Andi, Ayu, dan Joni memegang
lukisan itu, dan akhirnya ketiga sahabat itu terdorong masuk kedalam ruang
bawah tanah yang sangat gelap dan bau. Dan akhirnya mereka bertemu dengan
seorang kakek tua yang tinggal dibawah tanah tersebut. Kakek tersebut berkata,
“Wahai anak-anak kamu berasal dari mana dan kenapa kamu bisa masuk ke sini”Andi
menjawabnya kami berasal dari kampung suka miskin kek kami masuk ke sini karena
kami memegang lukisan itu kek. “kek bagaimana caranya kita bisa keluar dari
ruang ini”kakek itu menjawab.... “kamu
harus pergi ke gua yang berada dikaki gunung dan mengambil sebuah lentera
ajaib, tetapi kamu harus hati-hati karena pada awal masuk gua ada raksasa yang
ganas ”..... si kakek tua itu mengasih ramuan ajaib untuk menidurkan raksasa
itu denga melemparkannya di wajahnya. Ketiga sahabat itu akhirnya memulai
perjalanannya yang sangat jauh.
Setelah
2 hari menempuh perjalanan akhirnya sampai juga dikaki gunung. Setelah itu
mereka melihat raksasa itu sedang berjaga didepan pintu masuk gua, mereka
mengatur strategi untuk melawan raksasa itu. Tapi akhirnya strategi itu
diketahui oleh raksasa itu dan akhirnya raksasa itu melawan dengan pedanngnya
yang amat besar, mereka ingat pesan yang diberikan oleh kakek itu. Dan mereka
melemparkannya ramua ajaib ke wajah raksasa itu lalu raksasa itu jatuh dan
tertidur pulas, dan mereka bergegas masuk dan mengambil lentera ajaib itu.
Setelah mereka mendapatkannya lentera ajaib itu lalu berbunyi dentuman keras
bum...bum...bum, akhirnya mereka melihat disekelilingnya mereka sudah kembali
didunia yang asli. Mereka sangat senang karena bisa kembali ke dunia nyata.
Dan
mereka menyesalinya karena tidak munaati perintah bu guru, lalu mereka
melanjutkan perjalanan bersama teman-temannya dan guru. Setelah melihat banyak
lukisan dan benda-benda kuno akhirnya mereka pulang dengan berjalan kaki menuju perjalan pulang.
Sesampai didepan hutan mereka menaiki bus itu dengan rasa senang, perjalan
pulang pun dimulai. Tiga sahabat itu sangat senang karena mendapatkan
pengalaman baru. Dan akhirnya mereka menyesalinya karena tidak menaati perintah
bu guru. Oleh karena itu jika kita dikasih pesan/amanat kita harus jalani
apapun itu.
TAMAT
![]()
Oleh: Septiani Rahma Dewi dan Sherin Sungkar.
Suatu hari, ada dua orang sahabat bernama Anjaly dan Renia. Mereka
berdua adalah sahabat yang sejati dalam suka maupun duka. Anjaly adalah anak
yang pandai dan cekatan, sedangkan Renia adalah anak yang rajin tetapi kepo.
Mereka sekolah di SD Pelangi yang terletak di Kota Makkasar.
Pada suatu hari, mereka berdua ditugaskan oleh gurunya yang bernama Bu
Laela untuk mengamati isi sebuah hutan. Hari minggu kemudian, mereka berdua ke
sebuah hutan yang cukup angker. Lalu, mereka berdua melaksanakan tugasnya.
Ditengah perjalanan, mereka berdua menemukan sebuah gubuk kecil yang reyot.
Renia yang pertama memasuki gubuk tersebut, lalu dibelakangnya disusul Anjaly. Karena sangat kepo, Renia mendodok pintu itu dengan keras, lalu membukanya. Anjaly terus memegang tangan
Renia, seperti ada lem ditangannya. Sebelum beranjak masuk ke gubuk itu,
tiba-tiba ada seorang nenek tua berdiri disamping Renia. “Ada perlu apa kalian
kesini?.” Tanya nenek itu. Hahhh!! Anjaly dan Renia terkejut setengah mati.
“Ti…ti…dak ada apa apa-apa, nek. Kami hanya mengamati isi hutan dan kami tidak
sengaja menemukan gubuk ini.”Kta Anjaly agak terbata-bata. Nenek itu pun
mempersilahkan Anjaly dan Renia untuk masuk ke gubuk itu. Nenek pun memberikan
makanan dan minuman kepada Anjaly dan Renia. Setelah itu, nenek memberikan
sebuah peta kepada mereka berdua. Sebelum memberikan peta tersebut ke Anjaly
dan Renia, nenek menceritakan tentang seorang Ratu yang bijaksana hidup di zaman penjajahan Jepang. Suatu
hari, Ratu itu diracuni makanannya oleh penyihir yang menyamar menjadi pelayan
istana. Ratu itu pun langsung pingsan, dan setelah diperiksa oleh para tabib istana,
racun yang ada dalam tubuh Ratu sudah menular di anggota tubuh lainnya. Para
tabib tak bisa menemukan obatnya. Sampai sekarang, sudah sembilan tahun Ratu
tidak siuman. Menurut tabib istana, kalau Ratu tidak siuman sampai tahun
selanjutnya, Ratu akan meninggal dan tak dapat memimpin kerajaan seperti
biasanya. Mendengar cerita tersebut, Anjaly dan Renia tersentak kejut dan nenek
memberi tahu Renia dan Anjaly bahwa di dalam hutan ini memiliki pohon yang
dapat menyembuhkan penyakit Ratu. Nenek itu pun menyarankan kepada mereka untuk mengikuti peta yang
diberikan nenek. Sebelum mereka pergi, nenek memberikan pesan yaitu membawa
tongkat ajaib milik nenek dan mereka menurutinya. Mereka memulai perjalanan mereka dengan
melihat peta. Di perjalanan mereka, mereka melewati sungai yang deras, bertemu
binatang buas yang hampir menerkam mereka berdua, tebing yang tinggi. Tapi,
semua rintangan itu bisa terlewatkan gara-gara tongkat ajaib itu. Disaat Anjaly
dan Renia melihat peta kembali, jaraknya sudah semakin dekat dengan pohon
penawar obat itu. Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Saat mereka melihat
jalan yang telah mereka lewati ternyata mereka hanya berputar-putar. Tiba-tiba
terdengat suara “hahahaha.” Mereka terkejut, lalu mucul seorang wanita tua
berambut putih panjang dan dia berkata “hahaha, kalian pikir kalian bisa menemukan pohon itu tanpa syarat.” Renia pun berkata “siapa kamu?!”. Wanita tua itu menjawab “aku
adalah orang yang meracuni Ratu Malendya. Kalian pasti akan menolong ratu itu
bukan?. Ada syaratnya kalian harus melawanku!.” “Baik kami siap.”Ujar Renia.
Penyihir itu pun langsung mengeluarkan bola-bola api dari tongkat penyihir.
Tiba-tiba tongkat yang sedang dipegang Anjaly mengeluarkan cahaya yang begitu
terang dan cahaya itu membuat penyihir tua itu kesakitan dan akhirnya penyihir
pun lenyap. Mereka melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba ada pohon yang
mengeluarkan cahaya begitu terang dan saat mereka melihat peta ternyata benar,
itu adalah pohon penawar obat itu dan mencoba memetik daun di pohon itu. Akan
tetapi, setelah mencoba memetik daun itu, beberapa kali Anjaly dan Renia gagal
total. Ajaibnya, pohon itu bisa berbicara. “Jika kalian ingin daun dari pohon
ini, diantara kalian tidak boleh ada kebohongan.” Kata si pohon itu dengan
berwibawa. “Iya sebenarnya selama ini aku iri sama kamu, karena kamu itu pintar
dan cantik.” Ujar Renia sambil meneteskan air mata dan memeluk Anjaly. Anjaly
pun ikut bersedih dan berkata” tidak apa-apa, kita kan sahabat.” Sambil menepuk-nepuk
punggung Renia. Dan mereka berdua mencoba sekali lagi dan akhirnya daun itu
bisa tercabut, mereka pun bahagia. Lalu, Anjaly dan Renia langsung
menghentakkan tongkat ajaib ke tanah. Tiba-tiba, Anjaly dan Renia sudah ada
didepan pintu gerbang istana. Saat akan masuk, Anjaly dan Renia dicegat oleh
penjaga istana. Selanjutnya, mereka berdua menjelaskan kalau mereka datang
kesini mereka akan merawat dan menjaga Ratu Malendya sampai sembuh. Setelah
berusaha meyakinkan penjaga istana, penjaga pun memperbolehkan Anjaly dan Renia
untuk masuk ke dalam istana. Memasuki kamar Ratu, mereka melihat Ratu yang
sedang terbaring di kasur, mereka menaruh daun itu di air, lalu diaduk dan
meminumkannya kepada Ratu. Setelah diminum oleh Ratu, tiba-tiba tubuh Ratu
bercahaya. Ratu pun terbangun dari tidurnya setelah sembilan tahun lamanya. Anjaly dan Renia
sangat senang melihat Ratu yang ada dihadapannya. Lalu, Ratu Malendya berterima
kasih kepada Anjaly dan Renia.
Malam harinya, Anjaly dan Renia diajak makan malam bersama Ratu
Malendya. Makanan itu terhidang dimeja makan sangat banyak. “Ayo, makanlah
makanan yang sudah disediakan. Jangan ragu dan malu.” Papar Ratu dengan suara
yang sangat lembut. Esok harinya, Ratu pun memutuskan kalau Anjaly dan Renia
akan tinggal di istana. Selang beberapa hari kemudian, mereka berdua meminta
izin kepada Ratu bahwa mereka berdua tidak bisa tinggal di istana
selama-lamanya, mereka berdua harus kembali ke dunia asal mereka. Dengan berat
hati, Ratu pun terpaksa menyetujui permintaan Anjaly dan Renia. Besoknya,
Anjaly dan Renia pergi dan keluar dari istana. Ratu terus meneteskan air
matanya sampai pandangan Anjaly dan Renia lenyap dari mata Ratu Malendya. Lalu,
mereka berdua kembali menghentakkan tongkat ajaib ke tanah. Tiba-tiba Anjaly
dan Renia sudah sampai di depan rumah nenek. Nenek menyambut dengan bahagia.
Tidak lupa juga, Anjaly dan Renia mengembalikan tongkat ajaib itu dan
mengucapkan terima kasih pada nenek. Mereka berdua pun langsung keluar dari
hutan. Mereka bergegas pergi ke sekolah secepatnya. Setelah sampai di sekolah,
Anjaly dan Renia menceritakan pengalamannya di hutan, hampir semua temannya
tidak percaya yang diceritakan Anjaly dan Renia. Selanjutnya, Anjaly dan Renia
menuliskan pengalamannya dibuku diary mereka berdua. Itu pengalaman yang paling
menyenangkan dan akan dijadikan kenangan terbaik bagi Anjaly dan Renia.
Misteri Goa Besar
Ditulis
oleh Rosita Amalia dan Nabilah Anindya Rahma
Pada suatu hari ada seorang anak bernama Doni dan Dion.
Doni memiliki ciri-ciri berbadan tinggi, alis tebal dan berkulit sawo. Dion
memiliki ciri-ciri berbadan pendek berkacamata. “Dion apa kamu mau ikut pergi
berpetualang denganku?” Doni bertanya sambil menatap Dion “Saya ikut
berpetualang” Dion menjawab sambil menatap Doni. Mereka pun berpetualang
bersama. Mereka berpetualang menuju Perbukitan. Di Perbukitan banyak orang
melakukan bercocok tanam. Setelah itu mereka kembali berpetualang.
Doni dan Dion melihat ada sebuah Goa, lalu Doni dan Dion
masuk kedalam Goa untuk beristirahat. Ditengah asyiknya mereka beristirahat,
tiba-tiba terdengar goncangan yang sangat besar, Doni dan Dion pun terkejut
mendengar suara tersebut, suara tersebut terdengar di lubang di dekat Doni dan
Dion, Doni dan Dion pun lari menuju keluar, tetapi Doni dan Dion tetap terseret
masuk kedalam lubang tersebut. “ dimana kita?” Doni bertanya sambil melihat
sekelilingnya. “ aku juga tidak tahu” Dion menjawab sambil melihat Doni.
Disekeliling mereka ada segerombol pasukan Belanda. Doni dan Dion bersembunyi
disemak-semak. Dion ketakutkan hingga pinsan. “ Dion bangun jangan pinsan” Doni
bertanya sambil membangunkan Dion. Akhirnya Dion pun bangun “ Doni aku kenapa?”
Dion bertanya sambil menatap Doni. “ tadi kamu pinsan” Doni menjawab sambil
menatap Dion.
Satu bulan kemudian, Doni dan Dion belum berhasil keluar.
Mereka bertemu salah satu pasukan Belanda yang bernama William. William adalah
seorang raja yang terkenal. William ingin membantu Doni dan Dion, tetapi takut
kalau ketahuan prajuritnya. Pada akhirnya William ingin membantu Doni dan Dion
untuk keluar dari Goa. Doni dan Dion pun kembali keasalnya.
|
|
Komentar
Posting Komentar
Percaya diri atas hasil tulisanmu!
Plagiat karya termasuk pembodohan bangsa.
Terima kasih telah mengapresiasi tulisan saya! ^^