Akhir dari Satu-satunya
Dia lebih dari seharusnya langit, yang menaruh segala cahaya kebaikan pada bumi. Ada yg lebih dari seharusnya bumi, yg menerima segala cahaya kebaikan dari langit. Dia mampu dengan baik meninggalkan segala macam warna indah untuk bumi yg tidak perlu ditafsirkan oleh siapapun. Dia mampu dengan baik hidup kembali dengan sebaik-baiknya penjagaan yang mengenalnya dengan sesuatu yg bisa diterjemahkan. Dia mampu hidup dengan baik sekalipun sudah kembali berada pada jalannya sendiri. Dia mampu bahagia dengan manis sekalipun tidak perlu lagi mendengarkan seruan dari warna-warninya bumi betapa dia sangat mengagumkan. Dia mampu disayangi dengan yg lebih tulus hingga tidak perlu lagi bertemu dengan yg sulit dipahami. Dia lahir dengan segala keindahan yg lebih dari seharusnya. Jika ternyata akhir datang lebih cepat maka dia tetap disayangi dengan lebih dari seharusnya meski semua sudah berdiri dengan akhir yang tidak bisa dipahaminya. Akhir berterima kasih pada pertemuan singkat yang ada. Langit telah lahir dari yang seharusnya. Bumi pun demikian adanya. Bumi tidak pernah meninggalkan langit. Langit lebih dari seharusnya untuk bumi. Bumi hanya ingin menyampaikan bahwa pertemuan itu indah dengan segala kisahnya. Pertemuan akan tetap selalu tinggal mau bagaimana pun penafsirannya kemudian. Hanya perlu dipahami, tidak semuanya bisa dipahami dengan kata. Banyak secara tidak sadar, hanya berlalu dengan dirasakan. Pertemuan ini ada di antara ribuan ketidakpercayaan. Pertemuan itu tetap ada sekali pun ia akan berujung dengan akhir.
Dari bumi yg memandang langit setiap saat dengan tatapan penuh sayang meski akhirnya semua akhir kembali bertemu, "Tetaplah mempesona menjadi yg satu-satunya dan sampai bertemu jika memang jangan itu tidak ada."
(Itahcraf Aleal, 25 September 2019)
Dari bumi yg memandang langit setiap saat dengan tatapan penuh sayang meski akhirnya semua akhir kembali bertemu, "Tetaplah mempesona menjadi yg satu-satunya dan sampai bertemu jika memang jangan itu tidak ada."
(Itahcraf Aleal, 25 September 2019)
Komentar
Posting Komentar
Percaya diri atas hasil tulisanmu!
Plagiat karya termasuk pembodohan bangsa.
Terima kasih telah mengapresiasi tulisan saya! ^^