Cerita Fantasi kelas 7A (2017/2018)

Kousei Academia
Karya : Aldiansyah Permana Putra  (02)
Riski Brillianto              (29)


         Di dunia ini, dimana manusia hidup berdampingan dengan ras lain.Seperti Elf, Dark Elf, Orc, Ogre, Troll, Goblin, Succubus, Vampire, Undead, Werewolf, Devil, Golem, Naga, dan masih banyak lagi lainnya.Hal ini bermula dari 30 tahun yang lalu, sebuah portal berwarna ungu dan berbentuk raksaksa muncul di tengah-tengah keramaian kota.Kejadian ini membuat masyarakat penasaran dan mencoba mendekati portal tersebut.Tetapi tiba-tiba saja muncul sebuah pasukan golem dan undead dari portal tersebut.
      Hal itu membuat masyarakat terkejut,takut, dan panik.Mereka tak menyangka bahwa ada sebuah undead muncul di tengah-tengah kota. 
       Undead adalah sebuah mayat tengkorak yang sangat membenci makhluk hidup.Jadi wajar jika masyarakat dibuat panik dan takut olehnya.Siapa pun juga mengetahuinya, bahwa menghadapi sebuah undead sendirian adalah tindakan yang sangat bodoh.
       Mendengar kejadian ini, pemerintah langsung mengutus pasukan darat dan udara untuk datang ke tempat dimana portal itu muncul dan mengamankannya.Sekitar 50 tank, 20 helikopter, 30 mobil, dan 5 jet di kerahkan disana.Alasan kenapa pemerintah mengutus pasukan sebanyak ini adalah untuk menenangkan masyarakat dan berjaga-jaga jika ada hal yang tak terduga terjadi.
      Setelah seluruh pasukan telah tiba di lokasi, semua pasukan menyiapkan senjatanya masing-masing dan menodongkan ke pasukan golem dan undead tersebut.Namun, tiba-tiba muncul sebuah pasukan lagi dari portal tersebut.Kali ini yang muncul adalah pasukan Naga dan Giant Ogre.Salah satu seekor naga tersebut bergerak maju paling depan seperti seseorang yang memimpin dari sebuah pasukan besar.
      Pasukan darat dan udara yang di kirim oleh pemerintah di kejutkan oleh kejadian yang tidak biasa.Mereka melihat seekor naga yang besar berubah menjadi seorang manusia.Naga yang dapat berubah menjadi seorang manusia itu mendekati pasukan darat yang di kirim oleh pemerintah.Dia dengan percaya diri berkata kepada pasukan itu, “Wahai manusia, Kami datang dengan maksud berdamai dengan kalian.”.”Kami juga tak ingin terjadi sebuah pertumpahan darah diantara kita.”.”Oleh karena itu,maukah kalian menurunkan senjata kalian dan membicarakan hal ini dengan baik-baik?”
     Pemerintah memang tidak percaya dengan sebuah naga yang berkata bahwa mereka ingin berdamai dengan manusia.Tetapi, jika demi menyelamatkan umat manusia mau tidak mau pemerintah harus menyetujui permintaan naga itu.
    Awalnya masyarakat di buat resah akan kehadiran ras-ras tersebut.Mereka juga awalnya menolak permintaan mereka.Tetapi karena keputusan pemerintah adalah mutlak, mau tidak mau mereka harus menahan rasa resah di hati mereka.
    Ras-ras itu di perbolehkan untuk tinggal di dunia ini jika mereka menepati janjinya.Jika mereka tidak menepati janjinya, pasukan dari seluruh dunia akan memusnahkan mereka sampai tak tersisa.
     Di waktu yang sama, tiba-tiba seluruh makhluk di dunia ini mempunyai kekuatan super.Pemerintah diguyurkan oleh ribuan pertanyaan dari para wartawan.Demi meredam kepanikan masal, pemerintah pun memutuskan untuk menyuruh seorang agen-agen yang elit untuk menyelidiki penyebab terjadinya kejadian ini.Setelah di selidiki lebih dalam, ternyata yang menyebabkan makhluk saat ini mempunyai kekuatan adalah portal itu.Portal yang memunculkan sebuah pasukan ras-ras yang tidak mungkin ada di dunia ini.
   Saat ras-ras itu ditanyakan oleh seorang agen, mereka mengaku bahwa mereka juga tidak tahu tentang kejadian ini.Mereka menganggap bahwa ini adalah sebuah pertanda dari dewa.Manusia berpikir bahwa ras-ras itu bercanda atau berbohong mengenai kejadian tersebut.Meskipun begitu, ada beberapa manusia yang percaya dengan perkataan ras-ras tersebut.
     Seiring berjalannya waktu, Manusia hidup berdampingan dengan damai bersama ras-ras yang lain.Mereka juga menganggap ras-ras itu bagian dari mereka.Manusia saat ini sudah percaya bahwa peringatan itu adalah nyata.Mereka juga percaya,suatu saat nanti pasti akan ada sebuah kejadian dimana dunia ini akan kacau.
    Saat ini, sudah banyak keturunan lahir di dunia ini.Dan juga sudah banyak makhluk yang memiliki kekuatan super yang mewarisi kekuatan orang tua atau pun leluhur mereka.Demi untuk mengantisipasi kejadian tak terduga di masa depan, pemerintah-tidak,seluruh dunia membuat organisasi khusus yang beranggotakan orang-orang elit dan sangat kuat untuk melindungi dunia.
   Salah satu organisasi itu adalah ORPEDU (Organisasi Pelindung Dunia).Banyak generasi-generasi saat ini yang ingin masuk ke dalam organisasi itu.Namun, tidak mudah jika ingin masuk ke dalam organisasi itu, dari rumor yang beredar bahwa anggota ORPEDU adalah terdiri dari orang-orang yang sangat spesial.
    Mereka pernah menunjukan kekuatannya 15 tahun yang lalu.Pada waktu itu, terjadi sebuah pertempuran dahsyat antara ORPEDU dan makhluk yang tak dikenal.Pertempuran itu menyebabkan beberapa kota hancur lebur.Salah satu anggota ORPEDU pernah terlihat sedang berduel dengan pemimpin mereka, Jaldabaoth.Jaldabaoth adalah sosok yang sangat menyeramkan dan sangat kuat, terbukti ketika dia hampir membunuh salah satu seorang anggota ORPEDU yang di kenal anggotanya sangat kuat.
     Untungnya saat itu, ada seseorang yang tak dikenal menolong anggota ORPEDU dan membunuh jaldabaoth.Setelah pertempuran itu berakhir, Ketua ORPEDU meminta orang yang tak di kenal itu untuk bergabung dengan ORPEDU.Tetapi orang itu menolaknya.Saat ketua ORPEDU menanyakan alasan kenapa orang itu menolaknya adalah dia tak tertarik dengan politik dan dia juga hanya muncul ketika dunia benar-benar terancam.
     Setelah kejadian itu, ORPEDU sangat mengagumi sosok orang yang tak dikenal itu.Namun hingga saat ini, keberadaan orang itu tak diketahui dan tak pernah muncul lagi sejak 15 tahun yang lalu.
     ----
     Saat ini aku berniat untuk mendaftar di Kousei Academia.Sekolah dimana orang yang elit diantara para elit berkumpul disana.Alasan kenapa aku ingin masuk ke Kousei Academia adalah karena aku ingin menemukan suasana baru.
     Aku mulai mempersiapkan barang-barang yang akan ku bawa ke sana.Aku menata penampilanku agar bisa di pandang sebagai siswa biasa dan tak lebih.
     Aku berangkat menaiki bus.Perjalanan antara rumah ku dan Kousei Academia sekitar 15 menit.Sesampainya disana, Ku lihat bangunan-bangunan menjulang tinggi dan sangat luas.Deretan pepohonan tumbuh di dalam sekolah.Dan juga  terlihat banyak peserta yang mendaftar ke sekolahan ini.Terlihat seseorang yang datang menggunakan mobil mewah, ada  yang datang dengan berjalan kaki, ada juga yang menaiki sepeda.
    Tanpa berlama-lama aku langsung melangkahkan kaki ku ke dalam sekolahan itu.Terlihat bangunan berdiri kokoh.Bangunan itu di cat warna putih kebiruan.Beberapa bangunan ada yang berwarna abu-abu.Suasana yang sejuk ditambah dengan keindahan musim semi membuat mood jadi lebih baik.Sungguh pemandangan yang tak biasa bagiku.Aku segera memasuki ke salah satu sebuah bangunan, bangunan yang terlihat luas dan megah .Saat aku memasukinya, ternyata ini adalah ruang aula.Aku berhasil tepat ke ruang aula.Tempat dimana para peserta akan berkumpul.Ku lihat banyak peserta dari berbagai ras berada disana.Mereka sedang berbincang-bincang selayaknya bagimana mereka mengenal satu sama lain.
    Saat guru datang, semua peserta duduk di bangku masing-masing.Guru itu menyapa kami semua dengan semangat.Beberapa diantara kami ada yang menjawab sapaan guru itu dan ada yang tetap terdiam tak menjawabnya.
    Guru itu menjelaskan beberapa hal kepada kami sebelum memulai ujian masuknya.
   Pertama, ujian masuk nya terdapat dua macam ujian.Yang pertama adalah ujian tertulis dan yang terakhir adalah Ujian Fisik.
   Kedua, Kami diperbolehkan menggunakan apapun untuk menang di dalam ujian fisik.
   Ketiga, Bagi siapa pun yang gugur didalam ujian fisik akan dinyatakan gagal dan yang memenangkan ujian fisik akan dinyatakan lolos.
   Setelah itu, kami di tuntun ke suatu ruangan.Disana kami melakukan ujian tertulis.Kami diberi kertas untuk menjawab soal-soal yang diberikan.Kami juga hanya diberi waktu tiga puluh menit untuk menjawab.Kami diawasi dengan ketat oleh kamera CCTV dan seorang guru agar tidak saling menyontek.Soal ujian tertulis menurutku tidak sulit dan ku pikir peserta yang lain juga berpikir sama.
   Tiga puluh menit telah berlalu, bel berbunyi dan guru pun mengambil kertas-kertas jawaban kami.Setelah selesai melaksanakan ujian tertulis, kami diperintahkan ke ruang tunggu untuk bersiap-siap sebelum ujian fisik dimulai.Kami diberikan waktu sepuluh menit untuk menyiapkan apa saja yang kami butuhkan untuk di ujian fisik.
   Selesainya kami bersiap-siap, kami di tuntun oleh seorang guru ke area ujian fisik.Langkah kaki guru tersebut berhenti.Kami pun juga ikut menghentikkan langkah kaki kami.Guru itu membalikkan badannya dan menatap kami.”Sudah sampai” ucap guru itu.Kami terkejut melihat pemandangan ini.Kami tak menyangka bahwa di ujian fisik ini akan di laksanakan di sebuah gurun.
   “Kalian hanya diberikan waktu sepuluh jam untuk memenangkan di ujian fisik ini”.”Tak ada bantuan dan tak ada petunjuk.” Ucap dingin guru itu.Beberapa peserta terlihat tidak mengerti dengan ucapan guru itu.
   3............., 2.............,1............. Teeeeettttttt.Sebuah suara yang menandakan bahwa ujian fisik telah dimulai membuat kami berlari sekencang mungkin ke dalam gurun itu.Kami mewaspadai sekitar karena keadaan yang tak menguntungkan ini.Kami tak bisa bergerak bebas karena pandangan kami yang tertutupi oleh debu-debu dan badai pasir.Sekitar 5 menit sudah kami berlari ke dalam gurun ini.Tetapi kami belum melihat apa-apa sama sekali.Sampai kami melihat sebuah bayangan orang-orang yang berjumlah ribuan dengan disertai warna-warna disekitarnya.
  “Yashaaasuiiiinnn!!”(Serang)  Ucap teriak keras salah seorang di bayangan itu.Mendengar teriakan itu, kami melambatkan langkah kaki kami.”Hei!Apa itu?!” ucap salah seorang peserta sambil menunjuk ke atas.Tiba-tiba dari langit muncul sebuah bentuk tombak aneh dan jatuh.”AAAAAAHHHHHHH!!” Teriak salah seorang peserta yang terhempas oleh tombak itu.Diantara peserta itu ada yang tertusuk oleh tombak itu,ada yang terhempas oleh jatuhnya tombak itu,dan ada juga yang bagian tubuhnya terpotong oleh tombak itu.
   Melihat kejadian ini, beberapa diantara peserta membuat wajah panik dan ketakutan.”Hiiiiii!!” Jerit salah seorang peserta.Diikuti dengan yang lainnya membuat suasana disekitar panas.Disamping itu, dilangit muncul lagi sebuah benda aneh yang menuju ke sini.Peserta yang masih tenang dan tak terpengaruh kejadian itu langsung berusaha untuk menyelamatkan diri masing-masing.Barisan        peserta yang tadinya seperti sebuah pasukan terlatih kini telah menjadi seperti domba-domba yang berlari ketakutan tanpa arah tujuan.
   “Magic Defender!” ucap seorang peserta.Lalu,muncul sebuah dinding penghalang yang membuat kami selamat dari serangan musuh.”cih, dasar orang-orang dungu”.”Disini bukanlah tempat untuk bayi!jika kalian ingin menangis, menangislah di pelukan orang tua kalian!” bentak seorang peserta yang terdengar marah.Para peserta berhenti menangis mendengar bentakan tersebut.
   Tiba-tiba awan bergemuruh, padahal barusan cuacanya masih cerah, pikirku.Lalu,muncul sebuah petir menyambar beberapa peserta.Ada yang menahan petir itu dan ada juga yang terkena petir itu sebelum menghindar.Akibat petir itu, beberapa peserta telah TEWAS.
   Diikuti dengan sebuah ledakan yang mendatangi kami membuat kami sulit untuk mengetahui keadaannya.Berapa jumlah musuh?Seberapa kuat kah mereka?.Pertanyaan itu mengisi di pikiran para peserta.
    Hujan Es,Angin Topan,Bom,Petir,Lava,Meteor,Senjata mematikan,mesin pembantai dan masih banyak lagi yang mendatangi kami.Keadaan kami saat ini telah tercerai berai.Kepanikan dimana-mana.Mayat-mayat yang tak terhitung jumlahnya tergeletak di pasir-pasir.Belum lagi bayangan musuh yang berjumlah ribuan kini semakin mendekat.
   “OOOOOOOOHHHHHHH!!!” bayangan itu semakin mendekat dan semakin jelas bentuk mereka.Mereka mulai menyerang dan membantai kami tanpa ampun.”KYAAAAAAA!!!!!”.”TIDAK!TIDAK!TIDAK!AKU TAK INGIN MATI DISINI!”  teriak ketakutan seorang peserta.Tentu saja ada yang takut, kenyataan bahwa kami dihadapkan oleh sebuah pasukan yang tak bisa kami menangkan membuat kami putus asa.
   Lalu, datang seseorang yang berpakaian serba hitam,memakai tudung hitam, dan membawa sabit raksaksa berwarna hitam keunguan.Dia sangat gesit.Meski membawa benda berat seperti itu, malah terlihat bukan apa-apa.Dia mulai membantai para peserta dengan mudahnya.”Apa-apa itu?!”.”M-monster!”.”Dia....dia malaikat maut!lari selamatkan nyawamu!”. Teriak para peserta dengan wajah panik.
    Diikuti seorang dari pasukan musuh memakai armor robot mulai meluncurkan roket dan machine gun kepada kami.Jangkauan serangannya sangat luas, hingga mencapai 1km.Pasukan itu membentuk barisan yang terdiri dari armor robot yang berbeda-beda.Begitu pula senjata yang dimilikinya.Pasukan berarmor robot itu membantai siapa saja yang ingin melarikan diri.
    Terlihat  Sebuah Cyborg meluncurkan panah laser dari langit membuat kami sulit untuk bertindak.Cyborg itu mengeluarkan apa saja yang dimilikinya.Dari meriam, hujan anak panah laser, roket laser, laser listrik, dan lain-lain.
    Ditengah-tengah pertempuran itu, terdengar suara dari belakang peserta.”Ada Bantuan untuk kita!” teriak semangat seorang peserta memberi harapan kepada peserta yang lainnya.”Bukannya kita tak akan mendapat bantuan?”. ?”.”Heh?!Tidak mungkin ...”.”Jadi mereka itu siapa?!” tanya seorang peserta dengan nada hampir putus asa.Awalnya mereka mengira bahwa itu adalah sebuah bantuan, tetapi mereka salah.Mereka adalah musuh yang muncul di akhir pertempuran yang berguna untuk membuat lawan semakin putus asa.
    “Yang benar saja ini!” teriak putus asa seorang peserta dengan menundukan kepalanya.”Ini bukan lagi sebuah ujian! melainkan pembantaian!”.”Sudah....berakhir.....”.”Sial!Sial!Sial!” Beberapa peserta tergeletak putus asa,ada yang merengek menangis, dan ada yang menutup wajahnya.
   “Sudah waktunya,ya” ucap salah seorang peserta dengan tenangnya sambil tersenyum.Sekali lagi awan bergemuruh,tetapi ini sedikit berbeda.Warna langit berwarna biru tua disertai dengan kilat.Tiba-tiba muncul sebuah naga berwarna biru tua dari langit.Naga itu semakin mendekat ke arah peserta itu.
   Tak lama kemudian, peserta itu menaiki naga tersebut.Dia bergerak maju menggunakan naga itu.Setiap dia melewati musuhnya, muncul sebuah listrik besar menyambar mereka.Listrik itu juga membuat tanahnya retak karenanya.Sangat hebat bisa menyerang pasukan musuh yang berjumlah ribuan dengan sendirian.
   Beberapa peserta yang dari tadi belum menunjukan kekuatannya juga kini mulai beraksi.Mereka yang tetap tenang dalam situasi ini adalah orang yang sudah pernah menghadapi situasi seperti ini di masa lalu.Mereka mulai mengeluarkan kekuatan mereka masing-masing.Ada yang berubah menjadi phoenix, ada yang bisa memanipulasi pelang sesuai keinginannya, ada yang dapat berubah menjadi golem, ada yang menjadi naga, ada pengguna pedang yang dapat menebas banyak musuh dalam sekali serang, ada yang merapal mantra (Magic caster), ada yang berubah menjadi monster, ada yang bisa meledakkan dalam skala besar, ada yang bisa menghilangkan apapun sesuai keinginannya, ada yang bisa mengeluarkan pedang semaunya,dan ada juga yang bisa mengendalikan elemen.
   Aku yang juga dari tadi hanya menonton pembantaian kini berlari ke arah musuh dan mengepalkan tanganku.Aku menghantamkan pukulanku hingga terkena musuh.Ku minimalkan mungkin membantai musuh agar tidak terlihat mencolok.
   Pasukan musuh yang kini telah tersudut oleh para peserta langsung melarikan diri.Namun, kami tak membiarkannya.Kami mengejar pasukan musuh yang tersisa dan membantainya.
   “Musnah lah”. Ucap seorang peserta.Hal ini membuat terkejut bagi para peserta yang lain.Mereka tak menyangka, bahwa dia dapat membunuh pasukan musuh yang berjumlah dua puluh lebih tanpa tersisa hanya menggunakan kata-kata.
    “Heeeeeeh, lumayan juga kau” ucap peserta yang menunggangi naga.”apa? aku belum mengeluarkan kekuatanku yang sesungguhnya.”.”Bahkan aku bisa membantai seluruh pasukan tadi dalam sekejap”.”Jadi,kenapa tidak kau lakukan dari tadi?”. ?”.”Aku hanya ingin melihat seberapa banyak peserta disini yang bisa bertahan dalam situasi seperti ini”. Kata orang yang bertampang seperti yakuza dengan sedikit berlagak.”Ah, begitu” balas singkat penunggang naga.
   “YEAAAAAAAHHHHHHHH”.”Syukurlah!”.”Akhirnya kita bisa memenangkan ujian ini!” teriak para peserta.Mereka terlihat sangat senang dan sampai-sampai ada yang meneteskan air mata karena terharu.
   “Mereka terlihat seperti orang bodoh saja”.”Ya, kau benar.Tapi siapa sangka bahwa musuh kita ini berjumlah 200.000 orang.”.”Jumlah tak menentukan kemenangan, yang penting itu adalah hasilnya.”.”Ya,ya tukang ceramah.”
   “Jika dipikir-pikir, kita seperti pahlawan yang berhasil memenangkan peperangan demi negaranya,bukan?”.ucap  penunggang naga itu.”Ya, kau benar.Tidak buruk juga sekali-kali menikmati pemandangan seperti ini” jawab lelaki yang bertampang seperti yakuza.
   “Sayang sekali jika pemandangan seperti ini tak diabadikan....” kata penunggang naga tersebut dengan nada sedikit lirih
   “Ngomong-ngomong kita belum saling memperkenalkan diri,ya?”.”Aku Katsuragi Arisu”  kata penunggang naga.
   “Aku Yatogami Ken,senang berkenalan denganmu Katsuragi” balas lelaki bertampang seperti yakuza itu sambil mengulurkan tangannya.
    “Senang berkenalan denganmu juga Yato” balas katsuragi sambil menjabat tangan yato.
    “Ngomong-ngomong, kau yang disana, dari tadi kuperhatikan kau tidak merasa tertekan atau pun senang, siapa namamu?” tanya katsuragi sambil menunjukku.
    “Ah,aku Shiba Kiyotaka” jawabku dengan sedikit ragu-ragu.
     “Senang berkenalan denganmu,Shiba” ucap katsuragi dengan tersenyum.Aku menjawab dengan mengangguk.
     “Jadi,setelah ini semoga kita bertemu dikelas yang sama,ya!” ucap katsuragi.
       Mungkin...... 
      ------
      Sejak kecil aku sudah menjadi kelinci percobaan eksperimen.Eksperimen itu  bertujuan agar seseorang dapat menghilangkan rasa peduli terhadap sesama.Eksperimen itu dibuat oleh ayahku sendiri.Dia telah menguji ribuan anak disana, termasuk aku.Tetapi hasilnya tidak sesuai keinginannya.Mereka semua mati, karena tak bisa menahan rasa sakit yang diberikan.Ribuan kali obat-obatan dan siksaan pedih diberikan padaku.Tiap hari bagaikan di neraka.Tak ada belas kasih untukku dan anak-anak yang lainnya.Dari ribuan anak, hanya aku yang selamat dan lolos.Ayahku pernah berkata “Kau adalah kelinci percobaan yang sukses”.Sudah banyak anak yang mati didepan mataku, namun aku tak merasakan iba sedikit pun.Sejak kecil aku juga tak pernah merasakan rasa peduli terhadap sesama.
      ------
      Sudah seminggu sejak ujian masuk.Aku sudah mendapatkan surat konfirmasi bahwa aku sudah lolos dan diterima di Kousei Academia.Tapi aku tak terlalu senang mendengarnya.Aku juga merasa bahwa ini bukan hal yang spesial.
      Seragam resmi di SMA Kousei adalah kemeja putih dipadu dengan rok tartan berwarna dominasi putih untuk siswi dan celana khaki polos hijau zamrud untuk siswa.Lalu, blazer merah tua dengan sentuhan pita biru untuk murid perempuan dan dasi merah untuk laki-laki.
      Keesokan harinya, aku berangkat ke sekolah.Disana terdapat murid-murid yang lolos dari ujian itu.Lalu, kami  melakukan upacara penerimaan siswa baru yang diwakili oleh Ketua Osis.OSIS di sekolahan ini berbeda dengan OSIS yang terdapat di sekolahan lain.
       OSIS di sekolahan ini mendapat tanggung jawab penuh atas sekolahan ini.OSIS disini juga adalah salah satu Organisasi terkuat dan yang bertugas melindungi dunia.Beranggotakan orang-orang elit yang terlatih.
       Jika ingin masuk OSIS di sekolahan ini, hanya ada dua caranya.Yang pertama adalah jika kalian di rekomendasikan dari salah satu seorang anggota OSIS, dan yang terakhir  adalah kalian harus mengikuti ujian yang dibuat khusus oleh OSIS.
        Menurut kabarnya,  bahwa kesulitan ujian masuk OSIS setara dengan ujian fisik.Hal ini membuat sedikit orang yang ingin bergabung dengan organisasi ini.Meskipun begitu, masih ada yang ingin bergabung dengan OSIS walaupun jumlahnya tidak banyak.Dan OSIS juga hanya menerima orang-orang yang sangat elit.
       Selesainya upacara penerimaan siswa baru, aku pergi ke papan pemberitahuan.Di papan itu tercantum daftar nama-nama murid yang diterima.”Shiba Kiyotaka 1-A” ucap ku sambil melihat ke papan.Aku segera pergi mencari ruang kelas 1-A.Aku menulusuri lorong sekolah yang sangat panjang, sampai aku melihat sebuah ruang kelas dengan di beri tanda “1-A” diatasnya.
       “Disini ya” ku segera memegang gagang pintu dan membukanya.Semua pandangan tertuju padaku.Mereka menatapku dengan aneh.Suara berisik yang kudengar dari dalam ruang kelas kini menjadi hening karenaku.
      “Yo, akhirnya kita bisa bertemu lagi” ucap salah seorang murid yang memecah keheningan ini.Tanpa memperdulikannya, aku berjalan ke salah satu bangku di dekat jendela.Kemudian, murid-murid melanjutkan percakapannya seakan mengabaikanku, dan kelas pun menjadi berisik lagi.
     Lalu, beberapa murid mendatangiku.Mereka seorang siswa.”Aku bersyukur kita bisa bertemu lagi !” ucap lelaki yang berdiri di  depanku.”Ya, aku juga sama” balas lelaki yang berdiri disampingku.”Mungkinkah, kita sudah ditakdirkan untuk saling bertemu!?” ucap lelaki yang berdiri didepanku dengan semangat.”Dasar bodoh, ini hanya kebetulan saja” balas lelaki yang berdiri disampingku dengan tersenyum manis.
     Mereka berdua tertawa bahagia.Lelaki itu sedang bersenda gurau dengan lelaki yang satunya.Ya, mereka adalah Katsuragi Arisu dan Yatogami Ken.Mereka adalah orang yang berbicara padaku saat di ujian fisik.
     Greeeek.Pintu terbuka dan terlihat seorang muncul dengan tampilan menyeramkan.Matanya berwarna merah pekat.Rambutnya pendek berwarna hitam.Pakaiannya berwarna merah dihiasi dengan ruby dan sedikit berlian-berlian berwarna merah yang tidak terlalu mencolok.
     Murid-murid mulai kembali duduk ke bangkunya masing-masing.
      Menurut pandanganku, dia orang yang keren.Tetapi, mungkin bagi orang lain dia seperti penjahat.
      Orang itu berjalan ke depan papan tulis dan meletakkan bukunya di atas meja.”Selamat pagi, semuanya.”.”Aku Hirako Yosuke, wali kelas kalian.” Ucap guru itu dengan nada berat.
      “Di sekolah ini tak ada pergantian kelas, bapak akan bertanggung jawab atas kalian selama 3 tahun kedepan sampai kalian lulus”. Ujar Pak Hirako dengan menunjukan sebuah buku.
      “Pertama, saya akan membagikan buku peraturan sekolah.”.Ujar Pak Hirako dengan membagikan buku ke murid paling depan.Setelah itu, murid yang paling depan membagikan buku-bukunya ke murid yang di belakang.
      “Kita punya peraturan khusus di sekolah ini”.”Pertama, kalian akan tinggal di asrama, dan saat di sekolah, kalian tidak bisa keluar dari kampus dan menghubungi pihak luar”.
Catatan penulis : Yang dimaksud kampus itu bukan kampus-kampus yang buat melanjutkan sehabis lulus sekolah, melainkan sebuah Sekolah SMA.
“Tapi tak perlu khawatir” lanjut Pak Hirako.”Sekolah ini memiliki berbagai macam fasilitas”.”Apapun yang kalian butuhkan ada disini, termasuk hiburan.”.”Untuk membeli sesuatu, kalian akan membutuhkan point yang terdapat di komputer sistem sekolahan ini.”
Catatan penulis : Fasilitasnya berupa Kafe, Theatre, Kolam Renang, Mall, dan lain-lain.Intinya didalam sekolahannya itu seperti kota kecil.
       “Di sekolah ini, kalian bisa membeli sesuatu menggunakan point itu”.”Point itu akan diberikan pada kalian setiap awal bulan.”.”1 point bernilai 100 Rupiah”.”Kalian sudah di beri 100,000 point untuk bulan ini.”
       “100,000?!”.”Serius?!” kejut dari salah seorang murid.
       “Apa kalian terkejut dengan nilai yang diberikan pada kalian?”.”Sekolah ini, menilai murid berdasarkan keuntungannya”.”Hanya dengan masuk sekolah ini, kalian sudah dianggap berharga.”.Ujar penjelasan dari Pak Hirako.
      Murid-murid masih tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Pak Hirako.Bagaimana mungkin bisa suatu sekolahan dapat mengeluarkan uang sebanyak itu?.Pertanyaan itu  terbenak di pikiran murid-murid.
      Seiring berjalannya waktu, murid-murid mulai percaya dengan kegunaan poin itu.Tetapi, saat ini murid-murid seperti diberi kebebasan yang sangat lebih di sekolah ini.Point yang seharusnya digunakan murid-murid untuk kebutuhan sehari-hari dalam sebulan kini telah di persalah gunakan.
      Beberapa murid mulai menghabiskan pointnya untuk berbelanja.Ada murid yang telah kehabisan point kurang dalam seminggu.Dan juga, apa benar ini adalah sekolah yang terkenal akan elitnya itu?.
      Di lihat dari sisi manapun, ini tak menunjukan keelitannya sekolah ini.Seharusnya sekolah terkenal itu memiliki peraturan yang ketat, tetapi disini murid dibiarkan melakukan semaunya.
      Saat guru sedang menerangkan, beberapa orang ada yang sedang tidur, mengobrol dalam kelas, makan atau minum, bermain HandPhone, dan membaca komik.Anehnya, Pak Hirako tidak menegur murid tersebut, melainkan membiarkannya.
      Murid-murid juga dibiarkan mewarnai rambutnya semaunya, membolos jam pelajaran, dan tidak memperhatikan apa yang sedang diterangkan oleh Pak Hirako.
     “Ada yang aneh...” gumamku.”Kau benar” balas seseorang yang sedang berdiri disampingku.Ku segera menengok untuk melihat sosok orangnya.”Aku merasakan firasat buruk akan hal ini”.”Aku juga merasakan hal yang sama denganmu Katsuragi.”.”Dan juga, sepertinya ada yang sedang di sembunyikan oleh Pak Hirako, bagaimana menurutmu Yato?”.
     “Kemungkinan Pak Hirako sedang menguji kita atau semacamnya”.”Menguji?”.”Mungkin menguji dalam menggunakan dana yang akan kita butuhkan untuk sebulan”.”Itu bisa saja, tetapi aku merasakan sesuatu yang lebih buruk akan terjadi”.”Hmmmmph, kalau menurutmu bagaimana shiba?”.
      “Ah, etto, kalau tidak salah Pak Hirako pernah berkata “Sekolah ini, menilai murid berdasarkan keuntungannya””.”Jadi?”.”Jadi, kemungkinan Pak Hirako-tidak sekolah ini sedang mengawasi kita untuk melihat seberapa besar keuntungan yang terdapat didiri kita untuk sekolahan ini.”.”Maksudmu, jika kita tidak mempunyai keuntungan untuk sekolah ini, sekolah pasti akan melakukan sesuatu?”.
     Aku menganggukkan iya.Dua orang yang sedang berdiri di depan dan di sebelahku memegang dagunya.Terlihat seperti sedang berpikir dengan keras.
    “Apakah lebih baik jika kita memberitahukan ini kepada teman sekelas?”.”Tidak, kupikir mendiamkannya saja lebih baik.”.”Hah?!Bukankah akan gawat jika terus seperti ini?”.”Tenanglah dulu, aku belum selesai menjelaskannya” .”Pertama, kita akan mengamati apa yang akan terjadi jika hal ini terus berlanjut.”.”Kedua, kita  mungkin akan mendapat suatu petunjuk tentang point ini.”
    “Tetapi, dengan melakukan itu, kita juga akan mendapat resikonya”.”Lebih baik begitu, dari pada tidak mengetahui apapun tentang sekolah ini”.”Ingat, sekolah ini adalah sekolat elit”.”Kita masih belum tahu apa yang akan terjadi di sekolah ini.”
     “Oh iya, ngomong-ngomong point kalian masih tersisa berapa?” tanya Yato.”Aku masih memiliki 90,000 point” balas katsuragi.”Weh, kupikir kau adalah tipe yang suka hidup boros”.”Jangan menilai seseorang dari penampilannya!”ucap katsuragi sedikit kesal.Kemudian, mereka menatap ke arahku.”95,000 point”.”95,000?!”.”Shiba, aku akan percaya jika pointmu tersisa 90,000 kebawah.”.”Tapi, ini....”.”Ya, aku juga berpendapat yang sama dengamu.Shiba, apa kau sedang berhemat atau kau adalah orang yang pelit?”.Kejut mereka mengatakannya sambil tersenyum.
     Aku bukan tipe orang yang suka berbelanja dan aku juga bukan tipe orang yang suka berfoya-foya pikirku.
     Lalu, sebulan kemudian, kami tak mendapatkan jatah point yang seharusnya diberikan pada kami di awal bulan.Semua murid di kelas panik dan bingung.Beberapa murid berpikir, jika mereka tak mendapat point di bulan ini, bagaimana mereka akan menjalani kesehariannya.
    Pak Hirako datang ke kelas dengan wajah datar.Murid menatapnya dengan bertanya-tanya.”Ano, Pak Hirako, kenapa kami tak mendapatkan jatah point di bulan ini?” tanya salah seorang murid.”Tidak, jatah bulan ini sudah diberikan” jawab Pak Hirako.
    Semua murid tampak kebingungan.”Tapi pak, kami belum mendapatkannya”.”Sekolahan sudah memastikan bahwa tak ada kelas yang terlewat pemberian point di bulan ini” balas Pak Hirako dengan nada mengejek.
    “Tapi tetap saja....” ucap setengah-setengah dari seorang murid yang menatap ke murid lainnya.”Kalian benar-benar bodoh, ya” ujar Pak Hirako dengan tiba-tiba.Semua terkejut mendengarnya.Mereka mengira bahwa mereka salah mendengar, tetapi tidak.Apa yang barusan dikatakan oleh Pak Hirako adalah kenyataan.
    “Total dari murid yang terlambat dan bolos,98x”.”Berbicara dan menggunakan Handphone saat dikelas total,391x”.”Lumayan banyak dibulan ini” ucap Pak Hirako dengan senyum seringai.”Sekolah ini, evaluasi dari nilai dan performa kalian”.”Dilihat dari pengeluaran bulanan kalian yang diberikan, penilaianku terhadap kalian membuat kalian kehilangan semua 100,000 point yang seharusnya diberikan.”
   “Point yang kalian dapatkan bulan ini ......”.”Adalah nol”.Semua mengedipkan matanya karena terkejut apa yang dikatakan oleh Pak Hirako.
     “Jadi aku tidak mendapatkan uang untuk bulan ini?!” ucap salah seorang murid dengan mengerutkan dahinya.”Ap-apa maksudnya ini?!”.”Tidak ada yang bilang soal ini ....” ucap salah seorang murid dengan nada yang lirih namun masih bisa didengar orang lain sambil menggenggam handphonenya dengan erat.
    “Apa kalian benar-benar berpikir murid SMA diberi uang 10.000,000 rupiah per bulan tanpa pengawasan?”.”Tidak mungkin, bukan” ujar Pak Hirako.”Pakai akal sehat kalian”.”Kalau kalian meragukannya, kenapa kalian tidak melakukan apa-apa?”.”Sudah bapak katakan saat hari pertama, bukan?”.”Sekolah ini menilai muridnya berdasarkan keuntungan”.
    “Yang berarti kalian semua tak berarti”.”Dengan kata lain, SAMPAH.”
    Beberapa murid menundukan wajahnya sambil mengeluarkan expresi sedih.Tentu saja ini hal yang wajar.Hanya orang yang bodoh saja yang tidak menyadari dibalik diberikannya sebuah uang yang berjumlah banyak dengan gratis.
    Pak Hirako memegang spidol hitam dan menuliskan sesuatu di papan tulis.Lalu, Pak Hirako mengejutkan beberapa siswa dengan menapakkan telapak tangannya ke papan tulis dengan keras.
    Daftar point untuk Kelas Tahun Pertama
    Kelas B            940CP
   Kelas C            650CP
  Kelas D            490CP
 Kelas A                 0CP
    “Ini adalah Sistem-S” ujar Pak Hirako dengan wajah serius.”Sistem ini menilai murid secara langsung dan memberikan nilai secara numerikal berdasarkan itu”.”Lihatlah, kalian semua sudah dengan baiknya, membuktikan bahwa kalian pantas untuk ditempatkan diperingkat terakhir”.”Kalian adalah murid yang paling tidak berguna”
    “Nol?” Ucap seorang murid dengan wajah terkejut.Beberapa murid menggertakan giginya.
     Plak, Plak, Plak, Plak, Plak, Plak, Plak.Terdengar suara tepuk tangan dari Pak Hirako.
    “Tapi aku cukup terkesan”.”Tidak ada kelas yang pernah membuang semua pointnya hanya dalam 1 bulan, bahkan untuk Kelas D”.
    Seorang murid mendorong mejanya, lalu berdiri.”Pak, setidaknya beri tahu kami apa saja yang kami bisa membuat kami mendapatkan maupun kehilangan point kami”.Tanya murid tersebut.
    Semua murid menatap orang itu, seakan mereka berpikir hal yang sama.
    “Seperti halnya di dunia nyata”.”Aku tidak bisa memberi tahukan detail penilaian kepada kalian semua” jawab Pak Hirako dengan tenangnya.
    Orang itu menundukkan wajahnya mendengar jawaban dari Pak Hirako.”Ini adalah “Point Kelas” yang saat ini dipegang tiap kelasnya.”.”Untuk setiap kelas, 100 point pribadi diberikan kepada setiap murid yang ada dikelas.”.
    “Saat hari pertama kalian berada disini, kalian semua mendapatkan 1.000 point kelas”.”Dengan kata lain kalian kehilangan semua point itu.”
    “Um ....”. seorang murid mengangkat tangannya.”Apa kami masih bisa mendapatkan point lagi?” tanya murid itu.”Bisa” jawab Pak Hirako.”Dan, apabila kalian bisa mendapatkan point lebih besar dari Kelas B, kalian semua akan mendapatkan hak khusus”.”Sedangkan Kelas B akan kehilangan hak khususnya”.
    “Kesempatan terdekat kalian adalah saat tes bakat individuali tengah semester besok”.”Kami mungkin akan memberikan 100 Point Kelas sebanyak mungkin, tergantung dari hasil kalian”.
    “Hanya 100?” ucap seorang murid dengan nada tidak puas.”Iya ...., tapi itu lebih baik dari pada tidak sama sekali, bukan?” balas murid lainnya.”Akan tetapi ....” ujar Pak Hirako menyela.Pak Hirako membuka gulungan kertas dipapan tulis.”Ini adalah hasil dari penilaian kuis terbaru kalian”
    “Benar-benar nilai sampah!” Terdengar jelas sebuah nada yang mengejek dari Pak Hirako .”Mulai besok, siapapun yang mendapatkan nilai buruk pada saat tes bakat individual tengah semester atau akhir semester akan langsung DIKELUARKAN”.
    Kata-kata Pak Hirako membuat murid-murid merinding ketakutan.Tetapi beberapa murid juga ada yang bersikap tenang, dan tersenyum.
-------
    Murid-murid dikelas tampak suram.Beberapa murid terlihat putus asa, sedih, takut, dan panik.Tak sedikit pula murid yang terlihat tenang.Pak Hirako keluar dari kelas saat selesai menjelaskan tes bakat individual yang akan diadakan saat tengah semester.
    Katsuragi bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arahku.Begitu pula dengan yato, dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan kearahku.”Jadi ini yang membuatku resah selama ini” ucap Katsuragi.”Persis seperti yang Shiba katakan, sekolah sudah mengawasi kita” ucap Yato sambil melihat sekeliling.
    “Sekarang kita sudah tahu maksud dibalik diberinya point ini” ucap Yato sambil melihat wajahku.”Dan juga, aku sudah tahu kita akan mendapat resiko yang besar karena tidak memberi tahu yang lainnya tentang ini”.”Tapi, tak kusangka resiko yang akan kita tanggung sangat besar”.”Seperti yang kita duga, Sekolah Elit”.”Dimana sekolah ini berbeda dengan yang lain” ucap Katsuragi melanjutkan kata-kata yato.
    “Jadi, bagaimana kita akan mengatasi Tes Bakat Individual nanti?” tanya Katsuragi pada Yato.”Informasi yang kita punya terbilang sedikit, sulit untuk menebak apa yang akan terjadi saat Tes Bakat Individual nanti” balas Yato dengan memegang dagunya.
    “Tes Bakat Individual  tersisa 15 hari lagi” .”Dan juga Tes Bakat Individual nanti akan disiarkan ke publik secara   langsung!”.”Apakah sekolah ini berniat mempermalukan kita?!”.”Benar-benar kejam!” kata Katsuragi dengan kesalnya.”Sudah, sudah.Anggap saja ini sebagai salah satu rintangan kita untuk menjadi kuat” ucap Yato dengan maksud menenangkan katsuragi.
    Aku memejamkan mataku dan merenungkan ucapan Yato.”Oi, Shiba”.”Shiba” panggil Katsuragi dan Yato sambil melambaikan tangannya didepan wajahku.”Ah, maaf”.”Ada apa?”.”Apa kau memikirkan sesuatu?”.”Ya”
    ”Coba ceritakan apa yang sedang kau pikirkan”.Aku mengangguk ”Jika dilihat dari ucapan Pak Hirako tadi, sekolah akan mengadakan pertandingan untuk kita.” jawabku.”Pertandingan?” tanya Katsuragi.”Pertandingan yang akan menentukan apakah kita pantas berada disekolah ini atau tidak ”.”Jadi begitu, aku mengerti” sahut Yato sambil mengangguk.”Seperti yang kita duga, Shiba” lanjut Katsuragi sambil tersenyum.
    “Teman-teman, aku ingin kalian mendengarkanku” ucap tiba-tiba seorang murid.Semua menatap murid itu dengan tanda tanya.”Terima kasih”.”Baiklah, semuanya kita akan terus mendapatkan point nol perbulannya sampai 3 tahun kedepan jika terus seperti ini”.”Kita tak mungkin bertahan dengan point nol sampai hari kelulusan, bukan?”.”Kita tidak bisa membiarkan hal itu terjadi!” sahut tiba-tiba murid lain.”Tentu saja.Oleh itu, kita harus mendapatkan point bulan depan”
     Semua mengangguk setuju.”Tapi, bukankah akan sulit agar mendapatkan point bulan depan?” tanya murid lain.”Ya, aku tahu.Makanya, kita harus berlatih dengan giat agar bisa mendapatkannya”.”Dan juga kita pasti bisa lulus di Tes Bakat Individual nanti!” Kata murid itu dengan meyakinkan.
     “Kalian bisa melakukan apapun yang kalian mau”.”Tetapi, aku tidak ikut” kata seorang murid dengan nada sombong tiba-tiba sambil mendorong murid lainnya .Dia berjalan keluar kelas.
     Semua menatap murid tersebut dengan wajah khawatir.”Orang seperti dia lah yang biasanya akan memperburuk keadaan”.”Kenapa dia harus berada dikelas ini, sih?!”.”Ku harap dia segera keluar” bisik-bisik dari beberapa murid.
     “Yare-yare, Kita sudah mempunyai masalah yang berat, tetapi kini kita malah dihadapi dengan masalah yang baru” ucap Yato.”Ya, kau benar sekali” balas Katsuragi dengan menggelengkan kepalanya.
     Aku mendekati murid yang didorong tersebut.”Ishizaki, aku ingin berbicara sesuatu padamu”.”Baiklah, dimana kita akan membicarakannya?”.”Di halaman belakang sekolah”.Aku dan ishizaki berjalan keluar kelas.”Shiba, mau kemana kau?” tanya Katsuragi.”Ada hal yang perlu kulakukan” jawab singkat ku.Beberapa murid menatap kami berdua yang berjalan meninggalkan kelas.
    “Disini sudah aman”.”Tak akan ada yang mendengar pembicaraan kita” ucap dariku.”Jadi, apa yang ingin kau bicarakan, shiba?” tanya lembut dari Ishizaki.”Kau tadi berkata jika kita berlatih dengan giat kita akan bisa lolos di Tes Bakat Individual, bukan?”.”Ya, aku memang mengatakannya”.”Tetapi, apakah benar semudah itu?”.”Apa maksudmu, shiba?” tanya Ishizaki lagi.”Melihat sifat dari murid-murid dikelas, tentunya akan sulit”.”Beberapa murid mungkin bisa latihan dan lolos, tetapi bagaimana dengan yang lain?”.”Pasti ada murid lainnya yang sulit untuk berlatih”.”Kau pasti berpikir hal yang sama, bukan?”.Ishizaki terdiam tak menjawab.”Dan dengan tidaknya seorang murid untuk berlatih akan menyebabkan kegagalan saat Tes nanti”.Ishizaki mengerutkan dahinya.Dia mengeluarkan wajah cemas.”Kita tidak tahu dampak apa yang akan kelas kita terima jika kehilangan murid karena dikeluarkan”.”Aku sudah mempertimbangkan bahwa mungkin ada gunanya orang seperti mereka”.”Oleh karena itu, aku mempunyai permintaan padamu, Ishizaki”.”Aku ingin kau mengawasi dan melatih murid-murid yang sulit untuk berlatih dan mengembangkan bakat mereka”.”Dengan begitu, kita bisa meminimalis mungkin agar tidak ada yang gagal di Tes mendatang”
    “Baiklah, aku terima permintaanmu itu”.”Dan aku juga berjanji akan melatih mereka sampai batasnya!” balas Ishizaki dengan semangat.
    Setelah itu, tiap hari murid-murid dikelas mulai berlatih mengembangkan kekuatannya dengan bantuan Ishizaki.Beberapa ada yang mengembangkannya secara berkelompok, ada juga yang melakukannya dengan sendiri.Mereka mati-matian berlatih agar bisa lulus di Tes Bakat Indivual.Dan juga mereka sudah memperbaiki kesalahan mereka dengan mendengarkan penjelasan dari Pak Hirako, murid dulunya yang sering tidur saat jam pelajaran kini telah berubah, tidak ada yang berbicara saat jam pelajaran, tidak ada yang bermain HandPhone saat jam pelajaran, dan tidak ada lagi yang membolos pelajaran.
   Lalu, Hari Tes Bakat Individual pun tiba.Beberapa murid menjadi gugup, tegang, panik, dan putus asa.Tetapi, Ishizaki berusaha meyakinkan mereka agar bisa tenang.Tetapi tidak mudah agar bisa menenangkan murid yang lainnya.Alasan mereka menjadi seperti itu adalah karena lawan mereka adalah OSIS!.Setelah itu, murid-murid Kelas A menjalani Tes Bakat Individual, dan hasilnya pun semua lolos.Memang tidak semuanya lolos dengan mudah, bahkan ada yang nyaris hampir tidak lolos.Meskipun begitu, mereka tetap bersyukur karena mereka dapat lolos di tes ini.Agar lolos di Tes Bakat Individual adalah kau harus membuat mereka terbaring atau kneel.Memang lebih mudah dibandingkan mengalahkan mereka.Tetapi, membuat anggota OSIS terbaring atau kneel sangatlah sulit.Memang butuh perjuangan yang sangat besar untuk lolos dalam tes ini, tetapi berkat perjuangan itu, kami berhasil mencapai point tertinggi.Dan dengan begini, kami mendapat Hak Khusus.
    “Akhirnya!”.”Kita terselamatkan!”.”Kita lolos!”.”Apakah ini mimpi?”.”Ahaahaahahaha”.Teriakan murid-murid karena lega telah berhasil lolos di Tes Bakat Individual .
    “Benar-benar menyeramkan!”.”Siapa yang menyangka yang akan kita lawan adalah anggota OSIS”.”Seperti katamu, benar-benar menyeramkan!”.”Sungguh pengalaman yang sangat buruk”.”Awalnya kukira aku tak akan bisa lolos”.”Aku juga” ucap lampiasan Katsuragi dan Yato.”Oh iya, shiba, kudengar kau melewati tes dengan mudah ya?”.”Iya juga, kudengar kau berhasil membuat anggota OSIS menyerah”.Aku hanya terdiam tak menjawab.”Aku yang kuat ini saja sudah dibuat kewalahan oleh 1 anggota OSIS, tetapi kau dengan mudahnya membuat 1 anggota  OSIS menyerah”.”Tak kusangka kau sangat kuat, Shiba!”.”Enaknya menjadi kuat seperti shiba ...” keluh Katsuragi dan Yuto.
     Lalu, beberapa murid mendatangiku dengan  wajah ceria.”Shiba” panggil dari seorang murid.”Kenapa Arima,Okumura,Izayoi,dan Misaki memanggilmu dan berjalan kemari?” tanya Katsuragi yang kebingungan.Aku hanya terdiam tak menjawab.”Shiba, kudengar dari Ishizaki bahwa kau yang memintanya untuk melatih kami, bukan?” tanya Arima.”Heeeeeeh!?” kejut Katsuragi.”Kami juga diberi tahu dari Ishizaki bahwa kau tidak ingin kami dikeluarkan, bukan?” ucap Misaki.”Shiba, kami semua berterima kasih padamu”.”Jika kau tidak meminta Ishizaki untuk melatih kami, mungkin beberapa dari kami akan dikeluarkan” ucap Okumura.”Benar”.”Kami berterima kasih padamu” ucap dari Arima dan Okumura.
    “Woi Shiba, kenapa kau diam-diam tak memberi tahu kami bahwa kau sangat peduli dengan temanmu?!” tanya Katsuragi dengan tertawa sambil menyikut leherku.”Sekali lagi kita dikejutkan oleh Shiba, ya” sahut Yato.”Begitulah Shiba, teman sejatiku!” seru Katsuragi.
     Tapi Katsuragi .... Aku tidak pernah sekalipun menganggapmu sebagai temanku.Baik Kau,Yato, Arima, Okumura, Izayoi, dan Misaki.Semua orang tidak lebih dari sebuah alat.Tidak masalah dengan cara apa.Tidak peduli seberapa banyak yang harus dikorbankan.Di dunia ini, menang adalah segalanya.Selama aku bisa menang .... itu sudah cukup.
                                                                             END                                                                                                



AFTERWOOD
Akhirnya selesai juga :v sorry klo ceritanya kurang menarik+sedikit halamannya.Soalnya gk ada waktu buat ngepanjangin ceritanya L.Dan juga dah kehabisan ide >.<.Aslinya sih mau dibuat 30 halaman lebih :v.Tapi apa boleh buat :v waktu gk ada+ide gk ada.Berjam-jam mikirin alur dan itu baru 1 hal.... -_- sampe malem minggu saya habiskan cuma untuk nyelsain nih cerita.Dari 2 minggu yang lalu dah ngerjain nih cerita .Yah, meski malam minggu belum cukup untuk ngelarin nih cerita.Jadi pagi harinya saya bangun pagi buat ngelanjutin.Klo ada yg tanya gini “itu kok alurnya kecepetan/kurang pas sih?” iya karena saya singkat biar cpet jadinya.Klo gk di singkat bakal lama jadinya.”itu kata-katanya di ceritanya kurang menarik” iya maaf, masih newbie :v.”Ceritanya mau dilanjutin gk?” tergantung :v klo ada waktu aja :v.Dan juga sekarang saya lagi sibuk banyak tugas :v.DeadLinenya 1 bulan -_- jadi harus fokus.
Btw gimana menurut kalian dimulai dari tokohnya, alurnya itu seru gk? Yah, klo Cuma tulisan tanpa gambar mungkin gk seru -.- tp klo dibikin vidionya saya jamin seru (Walaupun mustahil terjadi) Tokoh yang kalian suka yang mana? Hirako –sensei ato Katsuragi ato Yato? Klo saya Mcnya aja dah :v .Disekolahannya Shiba keyen yak? :v.dapet 10 juta perbulan :v.
Klo ada yg mau ngasih pendapat/saran silahkan tinggalkan komentar.Jgn lupa like ya :v
Kalau begitu, sebelum saya mengakhirinya  saya berterima kasih pada bu Lala karena telah memposting cerita ini di blognya.Dan juga membiarkan orang lain membaca dan memberikan komentar cerita saya dan riski itu udah seneng banget.Sekali lagi, Bu Lala makasih banget ya J
Oh iya, saya bocorkan sedikit informasi.Shiba itu 9999x lebih pinter dari orang yang ada didunia ceritanya.Intinya “ORANG TERPINTAR”
Btw ada yg pernah denger alur cerita kek gini? :3



 Penyihir Muda berhati mulia
Ciptaan: Annisa Yustisia & Alifka Nur Lintang Sari


Las Vegas.

   Tinggalah seorang penyihir berumur 357 tahun 4 bulan 3 hari. Umur 357 tahun masih terbilang muda bagi seorang penyihir. Ashley adalah nama penyihir berumur 357 tahun 4 bulan 3 hari tersebut. Yang tinggal di sebuah hutan dekat kota di Las vegas.

   Kehidupan sehari-harinya begitu damai dan tenang, tetapi akhir-akhir ini banyak kejadian aneh yang menimpanya minggu lalu saat awal musim gugur ia berjalan menyusuri hutan, ia merasa ada yang janggal dari hutan ini. Meskipun musm gugur tetapi tak ada satupun ranting yang jatuh, membuatnya kebingungan.

   Saat hampir mendekat kota ia melihat dua wanita tua yang juga sedang mengumpulkan ranting kayu. Ashley mendekati kedua wanita tua tersebut. Umur mereka sekitar 40 tahunan.

   “hai, apa yang sedang kalian lakukan?” tanya Ashley.

“kami sedang mengumpulkan ranting kayu” jawab Kathryn, salah satu wanita tua tersebut.

“Untuk apa kalian mengumpulkan ranting kayu?” tanya Ashley lagi.

“Untuk kami jual ke pasar” kini marry, wanita tua lainnya, mengangkat suaranya.

“Hmm.. tapi disini tak terlihat ranting kayu satupun” Ashley.

“Itu masalahnya,biasanya disekitar sini banyak ranting kayu, tapi kini satupun tak terlihat” jawab Kathryn.

   Kedua wanita tesebut pun meninggalkan Ashley dengan kebingungannya, ia segera menyihir angin untuk menghembuskan ranting-ranting pohon dan “kreek..” Kathryn menginjak sebuah ranting kayu dan ia segera berbalik ke belakang. Betapa terkejutnya dia, ranting kayu bertumpuk-tumpuk bagaikan karpet yang luas diatas tana, segera Kathryn dan Marry mengumulkan ranting-ranting tersebut, engan bahagia mereka kembali ke kota.

   Dua hari setelah kejadian tersebut. Saat dirumah terdengar suara guntur dan suasana berubah gelap, karena Ashley sedang menjemur pakaian ia bergegas keluar rumah. Betapa terkejutnya ia bahwa di luar terang benderang, sangat cerah, “aneh” gumamnya dalam hati.

   Dan hari ini ia mersa kejadian aneh menimpanya lagi, tadi saat ia sedang menjemur pakaian tiba-tiba angin bertiup sangat kencang, ia pun segera berlari memasuki rumahnya lalu angin berhenti bertiup. Saat ia keluar lagi angin bertiup bertiup lagi dengan kencangnya, saat ia masuk ke rumah lagi angin berheti bertiup lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk di dalam rumah saja.

   Ia bingung akan kejadian-kejadian tersebut, ia tak pernah menimpa kejadian seperti ini sebelumnya “krosak..” suara semak-semakyang bergerak itu membuyarkan lamunan Ashley, karena rasa penasaran ia membuka pintu dan terlihat 2 gadis penyihir kecil berumur sekitar 100 tahun.

“Emily? Venn? Penyihir angin dan penyihir cuaca kecil” ucap Ashley sambil tersenyum puas, ternyata yang menggangunya seminggu ini adalah keponakan-keponakan jailnya.

“maafkan kami” jawab Emily dan Venn berbarengan.

“tak apa, kemari dan masuk minum teh bersamaku” ajak Ashley.

“terimakasih” Emily.

“untuk apa kalian menggangguku?” Ujar Ashley sambil masuk ke rumah.

“kau terlihat kurang hiburan bibi, jadi kita menghiburmu” jawab Emily dan Venn diiringi tawa.

   Sungguh menggemaskan. Ashley pun ikut tertawa dan menikmati waktu minum teh mereka.



Terima Kasih Pohon Ajaib

Karya : Hana Marsya Sabrina
            Cantika Putri Kartika


Pada suatu hari , Mia duduk di meja belajarnya dengan memegang buku novel. Dia memang suka membaca buku, terlebih lagi buku dongeng. Selain membaca buku, dia juga mengoleksi buku, hampir 30 buku ia miliki itu adalah buku novl dan belum termasuk buku dongeng,komik,dll.
Akibat dari hobinya yaitu suka membaca ia memakai kacamata, ia lebiih suka dikuncir daripada diurai, warna kulitnya sawo matang, matanya coklat gelap, dan dia selalu memakai gelang peninggalan ibunya yang berwarna putih dengan liontin berbentuk kunci ditengahnya. Kok gelang peninggalan?, Ya ibunya itu hilang dan ia tak tahu apa sebabnya.
Pada hari Minggu, pagi yang cerah. Ia merapikan kamarnya. Pertama-tama ia merapikan tempat tidurnya, kemudian ia membersihkan buku-bukunya yang berserakan. Saat ia sedang menyapu lantai bawah rak bukunya, ia melihat sebuah kotak, Mia penasaran akan kotak itu. Lalu Mia mangambil kotak itu sambil membersihkan debu. Pada kotak itu Mia membuka kotaknya dan tidak dikunci dan begitu ia membuka kotaknya, ia melihat sebuah buku dan sepertinya ia pernah melihatnya dan betapa terkejutnya ia saat teringat bahwa buku yang tanpa judul itu peninggalan ibunya dahulu, ia menangis karena teringat akan sosok ibunya itu, perlahan ia membuka kotak itu.
Diawal halaman terdapat foto Ibunya bersama Mia saat ia masih balita, lalu ia mulai membuka buku itu. Buku itu ternyata berisi tentang pohon ajaib. Dimana pada dunia itu semua orang hidup bahagia karena ada pohon ajaib yang bisa mengabulkan permintaan pada daunnya terdapat tulang daun yang berwarna keemasan, setiap orang yang mengusapkan daun itu pada wajah mereka sambil mengucapkan permintaan mereka maka permintaan itu akan terwujud.
Saat ia membuka halaman yang bergambar pintu. Tiba-tiba ada sinar yang menyilaukan mata Mia, betapa terkejutnya ia saat sadar pintu itu didepan mata. Ia sadar kini ia masuk kedalam buku itu.
Mia kebingungan harus bagaimana. Ia terjebak di sebuah ruangan dan tak ada siapapun selain sebuah pintu berwarna biru mengkilap di depan matanya. Saat Mia berusaha membuka pintu Mia mengotak-atik gagang pintu, tapi tak ada hasil apapun. Kemudian Mia duduk bersandar dipintu itu,  ia teringat ia memakai gelang yang berliontin kunci, tapi apakah mungkin???, kunci itu kecil. Namun Mia mencobanya. Dan ternyata terdengar suara kreeekk..... .
Mia menarik gagang pintu dan terbuka, ketika terbuka terlihatlah pohon besar, “Sepertinya aku pernah melihatnya”. Kata Mia sambil melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu itu. Saat masuk kedalam, pintu itu Mia disambut dengan rumput hijau yang tampak segar, daun yang mengkilau dengan tulang daun yang berwarna emas. “Oh ya!!, aku baru ingat itu adalah pohon ajaib.
Tanpa berpikir panjang Mia berlari menuju ke pohon itu, Mia kemudian memetik daun yang bertulang daun keemasan itu. Mia kembali teringat akan cerita itu. Mia langsung mengusapkan daun yang baru dipetiknya dan sambil mengatakan “Aku ingin ibu kembali”.
Namun setelah Mia mengucap permintaannya tak ada satu hal pun yang berubah, Mia kebingungan pada saat itu. Mia kemudian berlari menuju pintu yang membawanya ke Dunia ini. Tetapi, Mia tak menemukan pintu tersebut. Mia berlarian kesana kemari dan tak tahu harus apa. Mia kemudian duduk di rumputan yang hijau dibawah pohon ajaib itu. “Mengapa tidak bisa?, mengapa pintu itu tidak ada?, padahal seperti buku yang kubaca...”, belum selesai Mia bergumam tiba-tiba “Ya,aku ini ajaib aku bisa mengabulkan segala permintaanmu”, terdegar suara seperti itu.


Mia kebingungan asal sumber suara itu.
“Hahahahaha...kau bingung sepertinya??”. Masih suara yang sama terdengar lagi.
 “Siapa kau??, darimana asalmu??”. Kata Mia sambil menoleh kekanan dan kekiri.
 “Halo Mia kenalkan, aku ini adalah pohon dibelakangmu”. Suara itu terdengar lagi.
 Dan ternyata suara itu berasal dari pohon ajaib itu. “apa!!!, kau bisa berbicara?”. Kata Mia sambil melihat ke pohon ajaib itu.
 “Iya, Mia”. Kata pohon ajaib itu.
 “Katanya kamu bisa mengabulkan permintaan?”. Kata Mia .
 ”Iya, benar Mia”. Kata pohon itu.
“Lantas mengapa sampai sekarang permintaanku belum terkabul?”. Kata Mia
“Aku pun tak bisa kembali kerumahku?”. Lanjutnya.
“Hahahahahahaha....., coba sekarang tutup matamu...”.kata pohon itu.
Awalnya Mia heran mengapa harus harus menutup matanya. Mia mencoba menutup mata.
Mia kemudian mencoba mengintip, betapa terkejutnya ia saat Mia membuka matanya, ia sudah berada di dalam kamarnya, tok..tok..tok..!! , terdengar seseorang mengetok pintu kamarnya. “Ibu...,  kemana saja ibu selama ini?”. Kata Mia sambil menatap wanita berkulit putih dengan rambut diikat itu. Ya, itu ibu Mia. Mia tak tahu harus berbuat apa. Dia terpaku melihat ibunya itu. Ia tak percaya, dan tak tahu harus bagaimana. Rasa bahagia dan sedih tak bisa ia ungkapkan. Hanya air mata yang bisa mengungkapkan perasaannya pada saat ini. “Mia? Mengapa kamu menangis ,nak?”. Kata ibu Mia dengan lembut. Beliau memang mempunyai sifat penyayang. Kemudian beliau mengusap dengan lembut rambut anaknya itu. “Ibu...”. Tangisan Mia pecah saat ia memeluk ibunya itu. Ibunya keheranan, mengapa anak perempuannya itu manangis . “Kamu mengapa menangis, nak?”. Kata wanita itu dengan penuh kelembutan. “Ibu...”. Saat Mia hendak melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba Mia mendengar suara. Dan ternyata itu suara pohon ajaib. “Mia, ini aku pohon ajaib, peluklah ibumu itu, aku telah mengembalikan ibumu, bertingkahlah seolah-olah tidak terjadi apapun”. Seketika tangisan Mia berubah menjadi senyuman yang penuh dengan kebahagiaan. Mia tertawa dan tersenyum dengan senyuman kebahagiaan. Sekali lagi beliau heran dengan tingkah anaknya ini. “Mia?, mengapa tadi kamu menangis dan sekarang kamu tertawa?, ada apa nak?”. Kata beliau sambil menatap anaknya itu dengan heran. “Tidak apa bu, tidak ada yang salah”. Kata Mia sambil tersenyum”. “Benar tidak terjadi apapun, nak??”. Kata ibu Mia.”Iya, bu”. Jawab Mia. “Kalau begitu mari kita makan siang, ibu sudah memasak makanan kesukaanmu Mia”. Kata ibu Mia. “asikkk.. , terima kasih ibu..”. Kata Mia. “Sama-sama”. Jawab ibu Mia. “Terima kasih pohon ajaib, kau telah mengembalikan ibuku dan kebahagiaanku”. Kata Mia dalam hati.


BLIST
Karya Kristiana Indah Sari dan
Rahma Zelika Putri

Kirena membuka kelopak matanya perlahan. Kepalanya diserang perih luar biasa sampai rasanya akan meledak. Gadis itu mengira akan menjumpai pemandangan langit – langit kamarnya yang berwarna putih gading, namun nyatanya ia menjumpai pemandangan cahaya matahari yang menembus dari celah pepohonan yang tumbuh rimbun.Gadis itu beringsut duduk. Ia mengerang saat tangannya meraba bagian belakang kepalanya. Cairan merah pekat hangat berbau amis langsung sukses membuatnya mual ketika ia menarik tangannya. Tangannya ternodai oleh noda darahnya sendiri.
Gadis itu menyapu pandang. Mengernyit saat menjumpai pemandangan aneh, tak pernah ia jumpai sebelumnya. Pohon – pohon pinus menjulang tinggi, dengan tinggi yang tidak normal. Hampir seluruhnya mempunyai tinggi lebih dari 10 meter. Semak – semak perdu tumbuh rimbun. Ia sendirian.
“Dimana aku?”
Gadis itu bertanya parau. Ia menoleh saat mendengar bunyi gemerisik dari sebuah semak perdu. Gadis itu mengernyitkan dahinya saat melihat sayap mungil tersembul. Sembari menggaruk tengkuk dengan canggung, ia memanggil.
“Siapa itu?”
Sebuah kepala tersembul. Wajah cantik putih mungil dengan telinga panjang runcing. Rambutnya pirang cerah, diikat menjadi satu di belakang. Wajahnya menampilkan keterkejutan luar biasa melihat Kirena, seolah Kirena adalah makhluk paling abnormal yang pernah ia lihat sepanjang eksistensinya. Ia melangkah, keluar dari semak perdu. Menampilkan tubuhnya yang berselimut gaun hijau dengan kedua sayap mungil di punggung.
“Peri?”
“Manusia?” Sosok itu mengendus Kirena yang masih terduduk. Keningnya mengerut. “Kenapa manusia ada disini? Ini bukan negerimu. Kau, harus segera pergi dari sini.”
“Ini dimana?” Kirena bertanya. Sang peri memiringkan kepalanya sebelum menjawab. “Ini, adalah Blist. Negeri para peri penjaga hutan. Kenapa manusia ada disini? Dan, apa yang kaulakukan disini?”
“Aku tak tahu.” Kirena meringis. “Aku tak ingat apapun. Aku bahkan tak ingat namaku sendiri.”
“Kau harus pergi!” Peri itu berseru panik. “Ini bukan tempat yang aman bagimu. Bangsaku, amat sangat membenci bangsamu. Kau bisa dieksekusi jika ada seseorang dari bangsaku yang menemukanmu.”
“Aku harus bagaimana? Bagaimana caranya agar aku bisa kembali?” Kirena bertanya panik.
Peri itu terdiam sejenak. “Aku tak tahu,” ucap peri itu ragu. “Tapi, seingatku, ada suatu pohon di tengah ibukota yang menghubungkan dunia peri dengan dunia manusia.”
“Bisakah kau mengantarku kesana?”
“Aku tak tahu.” Peri itu berucap ragu lagi. “Peri yang ketahuan membantu manusia, akan dieksekusi mati dan dianggap pengkhianat paling tidak termaafkan. Ibukota amat penuh oleh para peri. Kemungkinan kau bisa selamat amat kecil.”
“Lalu, aku harus bagaimana?” Kirena bertanya panik. “ Menunggu di sini sampai ajal menjemput? Atau menyerahkan diri untuk dieksekusi mati?”
Peri itu terdiam sejenak, sebelum lagi – lagi ia berucap ragu. “ Mungkin kita bisa pergi ke rumah ayahku. Beliau mungkin bisa membantu.”
“Tapi, apakah ayahmu tak akan membunuhku?”
SRET!
Kirena refleks menjerit saat sebatang anak panah melesat, menembus angin dengan kecepatan diluar nalar manusia dan menancap kuat di batang pohon tepat di belakangnya. Gadis itu sontak membungkukkan tubuhnya saat beberapa anak panah meluncur, kemudian menancap kuat di batang pohon yang sama.
Peri itu menoleh cepat dengan telinga panjang yang bergerak – gerak lucu. Matanya membelalak saat menyadari kerumunan peri berkerumun beberapa meter jauhnya dari mereka. Wajah mereka diliputi kemarahan. Peri pria dewasa dengan tubuh tegap yang berdiri paling depan, mungkin adalah pemimpin dari kerumunan peri itu, terlihat terkejut melihat sang peri.
“Ayah?!”
“Gladisa! Apa yang kau lakukan bersama makhluk hina itu?” Sang ayah, peri yang berdiri paling depan itu bertanya murka.
“Dia bukan manusia jahat, Ayah!”
“Semua manusia sama, Gladisa! Kau ingat? Nenek moyang kita diberantas dan dibunuh keji karena melindungi hutan di bumi agar tidak dihancurkan! Manusia, adalah makhluk keji tidak berperasaan yang harusnya dari awal tidak menduduki bumi! Kau lihat, bagaimana kondisi bumi sekarang? Kau lihat, seberapa kejinya manusia ketika menghancurkan alam beserta isinya?” Sang ayah berteriak kalang kabut.
“Kehidupan kita sudah tentram disini. Kita sudah diselamatkan oleh – Nya, agar tidak musnah ditangan manusia. Kita, dari awal seharusnya tidak membantu manusia. Biar saja bumi hancur ditangan mereka. Toh, mereka yang akan merasakan akibatnya. Manusia, tidak boleh lagi mengusik kita!”
“Ayah...”
Gladisa terlihat kalut. Gadis itu menunduk. Namun, kemudian gadis cantik itu berbalik, menatap Kirena dengan pandangan menghakimi bercampur benci. Kirena tersentak, merasakan ngeri merayapi punggungnya dan nyeri yang menjalari dadanya saat ditatap seperti orang yang baru saja melakukan tindakan tidak termaafkan.
“Benar, dia harus dibunuh, Ayah.” Ucapan yang meluncur dari bibir manis Gladisa membuat Kirena mendadak diserang pening luar biasa. Kirena beringsut mundur saat mendengar kata – kata yang diucapkan Gladisa setelahnya. “Dia adalah monster! Makhluk yang tidak seharusnya ada! Makhluk sepertinya, hanyalah hama di alam semesta! Manusia dari awal harusnya tidak diciptakan!”
Bibir Kirena bergetar. Gadis itu mati – matian menahan tangis ketika Gladisa menatapnya dengan pandangan mencemooh. Matanya panas saat mendengar Gladisa melanjutkan perkataannya. “Aku bodoh, aku bodoh sekali memperingatkanmu untuk pergi secepatnya. Harusnya aku melesatkan anak panahku di detik pertama melihatmu.”
“Namun, Ayah, bukankah dia harusnya dieksekusi di depan rakyat?” Gladisa menoleh pada ayahnya, bertanya dengan nada sinis. “Kita harus mengeksekusinya di depan rakyat, agar mereka semua tahu, bahwa manusia memang tidak layak hidup. Manusia memang hanya diciptakan untuk ditindas oleh bangsa kita.”
“Gladisa, kau memang anakku.” Sang ayah berseru girang. “Darah kebencian pada manusia milikku mengalir dalam setiap nadimu. Baiklah, anakku. Kita akan mengeksekusinya besok, pada saat matahari terbit. Kita akan mengeksekusinya di depan rakyat. Prajurit, tangkap dia sekarang dan jebloskasn dia ke penjara!”
Kirena mengikuti instingnya untuk segera berdiri dan berlari sekencang – kencangnya saat satu persatu peri berbaju baja di belakang sang Raja mulai berhamburan ke arahnya. Namun, perih langsung menyerang kepala bagian belakangnya di detik pertama ia berdiri dari tempatnya duduk. Sial. Kepalanya masih berdarah dan berdenyut – denyut.
Gadis itu langsung ambruk di detik pertama ia berdiri. Menimpa tanah dan menciptakan bunyi bedebum yang kuat. Ia menjerit kuat saat kedua tangannya dicekal kasar oleh beberapa orang prajurit berbadan besar dan kekar. Kirena mengerang kesakitan saat ia diseret. Langkahnya terseok – seok saat tangannya ditarik paksa.
Kirena sempat menoleh pada Gladisa yang berdiri tepat di sebelah ayahnya, namun ia tak dapat membaca ekspresi apapun disana. Gadis itu menatapnya dengan pandangan kosong dan datar, membuat perih menjalari hatinya sepersekian detik kemudian.
Kirena diseret ke tengah ibukota. Diseret tanpa sedikitpun rasa manusiawi layaknya Kirena hanyalah hewan ternak saja. Kaki dan tangannya dipenuhi goresan luka yang meneteskan darah karena tergores batu dan ranting selama perjalanan menuju ke ibukota.
Masyarakat peri yang tengah melakukan kegiatannya masing – masing, seketika berhenti dan menatapnya dengan pandangan kaget bercampur jijik. Gadis itu hanya diam menahan perih saat ditatap dengan pandangan seperti makhluk paling kotor di alam semesta.
Kirena dilempar kasar tanpa ampun ke sebuah kurungan ayam yang bahkan besarnya hanya setengah tinggi tubuh sang gadis. Salah seorang peri langsung memborgol tangan sang gadis, sedangkan yang lainnya merantai leher sang gadis. Kurungan ditutup, dan sedetik setelah para prajurit pergi meninggalkannya, masyarakat peri langsung mengelilingi kurungannya dengan penuh rasa penasaran.
“Ya ampun, manusia!”
“Bagaimana manusia bisa kesini?! Apakah ini artinya manusia akan menjajah bangsa peri lagi?!”
“Ya ampun, baunya amat sangat menusuk! Aku tak tahan!”
“Musnahkan dia! Konon katanya, manusia bisa berkembang biak dengan amat cepat!”
“Aku baru pertama kali melihat manusia. Lihat dia! Kukira, manusia itu adalah makhluk kuat! Nyatanya dia hanya seperti tikus terjepit disini!”
Kepala Kirena langsung pening saat masyarakat peri mulai membicarakannya dengan amat ribut. Ia hanya diam saat seorang peri melemparinya dengan tomat. Seorang yang lain melempar telur busuk ke arahnya. Disusul oleh yang lainnya. Tubuhnya luka – luka.
***
Tengah malam tiba. Masyarakat peri sudah beristirahat di rumah masing – masing, terlelap di balik selimut hangat. Bulan bersinar dengan amat cantik, bertahta di langit yang kelam. Sunyi melingkupi negeri itu.
Kirena meringkuk di kurungannya. Udara malam yang dingin berhembus, membuatnya menggigil. Badannya bergetar. Tubuhnya dipenuhi memar – memar karena terus berusaha melepaskan diri sejak tadi. Setiap ia bergerak, memar – memar itu akan kian bertambah. Ia tidak bisa tidur. Bau tak sedap dari tomat dan telur busuk yang memenuhi kurungannya membuatnya mual.
Tinggal menunggu beberapa jam lagi sebelum matahari terbit, dan saat itulah ia akan dieksekusi. Tanpa sadar, sebulir air mata menetes dari mata bening Kirena. Air matanya yang lain menyusul, berkejaran menyusuri pipinya yang pucat. Ia tak pernah takut mati, karena ia tahu itu semua adalah rencana – Nya. Namun, tatapan benci dan mencemooh dari Gladisa membuatnya sedih. Setidaknya, gadis peri itu adalah teman pertamanya.
“Hai, manusia.”
Suatu suara lembut serupa beludru menyapa. Suatu suara yang bagai angin segar karena seharian ini Kirena hanya mendapat cemoohan dan ejekan serta sumpah serapah. Kirena mendongak. Dalam keremangan karena cahaya yang tidak memadai, Kirena mengenali seraut wajah milik Gladisa. Gadis itu masih saja cantik, walaupun hanya mengenakan baju khas pemburu dan jubah panjang berwarna kelam yang menutupi seluruh tubuhnya.
Kirena terkejut, namun kemudian ia bisa mengendalikan ekspresinya agar tidak terlihat sedih karena kedatangannya. “Hai, Gladisa.”
Tenggorokannya terasa amat perih saat mengatakan satu demi satu kata – kata itu, efek karena tidak ada setetespun air yang mengaliri tenggorokannya seharian ini. Gadis itu menunduk, membiarkan setetes demi setetes air mata kembali menyusuri pipinya. “Apa yang kau lakukan disini? Kau harusnya tidur, Tuan Puteri. Mengapa berkeliaran malam – malam seperti ini? Apa kau mau melempariku dengan tomat dan telur busuk juga?”
“Tidak, aku akan menyelamatkanmu.”
Kirena tersentak. Gadis itu mendongak, sebelum tersenyum pahit. “Lelucon macam apa itu, Tuan Puteri? Orang lain mungkin akan tertawa keras – keras mendengar lelucon seperti itu, namun tidak denganku. Sebentar lagi aku akan mati. Untuk apa aku harus tertawa?”
“Dengarkan aku.”
Suara itu terucap, penuh akan sarat tegas dan tidak bisa dibantah. Kirena menatap tepat ke netra sang gadis, berusaha mencari sorot kebohongan disana. Namun ia tak dapat menemukannya. Gadis itu menatapnya dengan amat bersungguh – sungguh.
“Aku disini untuk menolongmu. Aku tak sama dengan ayahku. Kau tidak tahu menahu sama sekali dengan pemberantasan nenek moyangku, dan kau sama sekali tidak bisa disalahkan untuk hal itu. Aura yang melingkupimu amat polos, dan aku tahu kau bukan manusia yang jahat. Kau, tidak pantas untuk mati ditangan bangsa peri.”
Gladisa mendesah, sebelum melanjutkan. “Nenekku, mati di tangan manusia saat manusia berhasil membobol pintu masuk ke negeri kami. Dan ayahku ada disana saat nenek dibunuh. Karena itulah ayah amat sangat membenci bangsamu. Kebencian pada manusia mengalir di setiap tetes darahnya. Namun tidak denganku. Aku bahkan berpikir, manusia dan peri bisa menjadi teman dekat.”
Gadis itu melangkah maju, mengeluarkan sebuah kunci berwarna hijau dari saku jubahnya. Dengan kunci itu, Gladisa membuka gembok kurungan Kirena. Kirena merasakan kebahagiaan membuncah dalam dadanya saat Gladisa membuka rantai dan gemboknya.
“Kau tahu mengapa aku membiarkan mereka membawamu? Negeri ini dekat dengan pohon perbatasan negeri manusia dan negeri peri. Hanya dengan mencuri kunci ini dari lemari ayah, dan aku bisa membebaskanmu.”
Kirena dituntun keluar dari kurungan itu. Gadis itu menghirup banyak – banyak oksigen, mengisi dadanya dengan udara segar. Ia menoleh, menatap Gladisa yang balik menatapnya dengan senyum kecil. Kirena mendekati Gladisa, dan mendekap sang gadis peri dengan erat, amat sangat erat.
“Terima kasih.” Kirena berbisik. Air mata bahagia mengalir dari matanya. Ia amat sangat bahagia. “Maaf, aku sudah berburuk sangka padamu. Maaf, karena aku sudah merepotkanmu. Maaf, karena aku sudah membuatmu menjadi pengkhianat bagi negerimu sendiri.”
“Tak masalah. Aku tidak membenci manusia seperti bangsaku membenci bangsa manusia. Dan kurasa setiap makhluk mempunyai hak untuk hidup.” Gladisa membalas pelukan Kirena. “Apa kau baik – baik saja? Sepertinya prajurit terlalu kasar padamu.”
“Aku baik – baik saja.” Kirena melepaskan pelukan mereka. Gadis itu menatap Gladisa dengan penuh senyum. “Tak ada yang bisa kuucapkan selain kata terima kasih, Gladisa. Kau menyelamatkan hidupku.”
Gladisa menarik senyum simpul. “Dan tidak ada yang bisa kuucapkan selain kata terima kasih.”
“Apa yang bisa kulakukan untuk membalas kebaikanmu?”
Gladisa berpikir sejenak, sebelum menjawab hangat. “Peringatkan manusia di bumi untuk berhenti merusak bumi. Bumi diberikan oleh – Nya untuk manusia bukan untuk dirusak, namun untuk dilestarikan dan dimanfaatkan sebaik – baiknya. Berhenti merusak hutan, karena itu akan berdampak pada manusia sendiri.”
          “Baiklah. Aku akan mengingat pesanmu.”
Kirena diantar ke sebuah pohon yang amat besar, terletak tepat di tengah ibukota. Pohon itu amat tinggi, dengan lubang besar tepat di tengahnya. Kirena mendongak. Ketinggian pohon itu mungkin lebih dari 100 meter. Amat sangat tinggi dan besar.
“Kau hanya perlu masuk, dan kau akan kembali ke dunia manusia.” Gladisa mendesah. “Kau hanya akan menganggap semua ini mimpi. Namun, ini bukan mimpi. Ini kenyataan. Blist, aku, dan bangsa peri, semuanya nyata.”
“Aku tidak akan pernah melupakanmu, Gladisa.” Kirena mengukir senyum hangat. “Berjanjilah, hiduplah dengan bahagia. Untukku.”
“Kita akan bertemu lagi, entah kapan.” Gladisa tersenyum manis. “Sekarang, pergilah. Tak lama lagi, matahari akan terbit di ufuk timur. Ayah akan curiga jika aku tidak ada di kamar sewaktu matahari terbit.”
“Baiklah. Aku pergi sekarang.” Kirena melangkah masuk. Namun, sebelum gadis itu benar – benar ditelan oleh kegelapan lubang itu, ia menoleh dan mengukir senyum tipis. “Jaga dirimu, Gladisa.”
Gladisa mengangguk sebelum menjawab. “Kau juga.”
Kirena terus melangkah. Lubang itu amat panjang. Hingga akhirnya, kepalanya diserang oleh rasa pening. Tak lama, rasa kantuk yang teramat sangat menggelayuti matanya. Gadis itu langsung ambruk, jatuh tertidur didalam lubang pohon itu.
***
“Kirena, Kirena!”
Kirena membuka matanya yang terasa berat perlahan. Seraut wajah cantik dengan mimik khawatir yang kental menyambut matanya didetik pertama ia bangun. Kirena mencium bau obat – obatan yang kental di udara, membuatnya mual sepersekian detik setelah ia menghela nafas. Gadis itu beringsut duduk sambil memijit pangkal hidungnya yang digelayuti rasa pegal.
“Dimana aku? Apa yang terjadi?”
Rine, temannya itu menghela nafas lega sambil menghempaskan dirinya dikursi. “Kau ada dirumah sakit. Dan aku yang harusnya menanyakan hal itu. Apa yang terjadi? Mengapa kau tiba – tiba pingsan sewaktu kita sedang olahraga di dekat pohon beringin?”
“Aku pingsan?” Kirena kebingungan. “Apa maksudmu?”
“Ya! Kau pingsan!” Rine berseru. “Astaga! Apa kau mendadak amnesia saat terbentur tanah?”
Kirena mencoba mengingat – ingat. Kemudian ia tersenyum lebar sekali hingga Rine mengernyitkan dahi karenanya. “Kau tahu, Rine? Aku baru saja mengunjungi sebuah negeri yang amat menakjubkan!”
*TAMAT*


Cerita Fantasi

HARI YANG TAK TERLUPAKAN

Oleh: 1. Fitra Aulia Hari Afia (11).
     2. Alya Sabrina Balqis(4).
 


          Di sebuah desa terpencil, ada 2 orang sahabat bernama Filza dan Alisa, keduanya berjenis kelamin perempuan. Filza memiliki kulit putih bersih dan wajahnya sangat manis, Filza juga anak yang tinggi, ia tidak gemuk juga tidak kurus, rambutnya ikal dan panjangnya sebahu, warnanya cokelat kekuningan, sesuai dengan matanya yang berwarna hitam kecokelatan dengan bulu mata yang lentik. Filza adalah anak yang pemberani, bijaksana dan penasaran terhadap hal yang baru. Sedangkan Alisa, ia berkulit sawo matang, wajahnya bundar juga cantik, ia termasuk anak yang tinggi, tetapi ia agak gemuk, rambutnya hitam dan lurus, cocok dengan bola matanya yang berwarna hitam pekat. Alisa anak yang penakut dan suka menghayal, tetapi sebenarnya ia baik hati.
          Suatu hari, Filza dan Alisa pergi ke bukit yang tak jauh dari desa, mereka ingin berpiknik disana. Sebelum berangkat, Filza dan Alisa menyiapkan berbagai macam kebutuhan, lalu meletakkan semuanya kedalam tas. Mereka pergi ke bukit itu dengan mengendarai sepeda. Sesampainya mereka di bukit tersebut, mereka langsung menggelar tikar, meletakkan berbagai makanan dan minuman diatasnya, lalu mereka duduk dan menikmatinya. Setelah selesai berpiknik, mereka langsung membereskan semuanya, kemudian berjalan menuju sepeda mereka sambil mengobrol.
          “Asyik sekali ya Alisa, piknik kita yang tadi.” Kata Filza.
“Iya Filza, apalagi kue kering yang tadi kamu bawa, hmm..., enak sekali, aku jadi ingin memakannya lagi.” Timpal Alisa.
            Saat Filza dan Alisa berjalan menuju sepeda mereka, ada seekor kelinci kecil yang sangat lucu, mereka pun langsung berhenti. Filza dan Alisa memang sangat suka dengan kelinci. Sehingga saat mereka melihat kelinci itu, mereka jadi ingin menangkapnya. Saat Filza dan Alisa hendak menangkap kelinci tersebut, kelinci itu langsung melompat manjauhi Filza dan Alisa. Filza dan Alisa pun mengejar kelinci itu. Namun, kelinci itu sangat cepat sehingga Filza dan Alisa tak mampu mengejarnya. Akhirnya, Filza dan Alisa berhenti. Mereka mengedar pandang ke sekeliling dan mereka sadar, ternyata mereka tersesat, dan kelinci kecil tadi menghilang.
            Filza dan Alisa berteriak minta tolong, tetapi tak ada jawaban, hening. Filza dan Alisa pun mencoba berkeliling, dan akhirnya mereka menemukan sebuah sumur tua yang telah mengering. Mereka mendekati sumur tersebut, lalu melongok ke dalam.
            “Filza, sepertinya sumur ini dalam sekali, ya?” Alisa bertanya pada Filza untuk memastikan pendapatnya.
Filza hanya mengangguk. Ia sangat penasaran dengan sumur tersebut. Sehingga seluruh perhatiannya tertuju pada sumur itu. Filza meraba bagian dalam sumur tersebut. Tetapi ia meraba terlalu dalam, sampai ia kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh ke dalam sumur itu. Alisa langsung menarik tangan Filza. Ia berusaha menyelamatkan Filza, tetapi Alisa malah ikut terjatuh.
            “Aaaaa......” Teriak Filza dan Alisa saat terjatuh ke dalam sumur tersebut.
Dan Buk.... dentuman keras bergema dalam sumur tersebut saat Filza dan Alisa terjatuh di dasar sumur tersebut. Filza dan Alisa berusaha berdiri dengan menahan rasa sakit. Ternyata, bagian dasar sumur tersebut cukup luas, jadi Filza dan Alisa bisa bergerak bebas.
            “Filza, kamu dimana?” Tanya Alisa dengan suara gemetar karena ketakutan.
            “Aku disini, tenanglah. Alisa, kamu bawa senter tidak?” Filza bertanya sambil mencari letak Alisa dalam kegelapan.
            “Sebentar, aku cari..., ketemu..., ini.” Alisa menyerahkan senternya.
Filza mencoba menerima senter dari Alisa. Kondisi disana sangat gelap dan pengap sehingga agak susah untuk melakukan aktivitas. Akhirnya Filza berhasil meraih senter Alisa. Filza menyalakan senter, dan seketika tempat itu menjadi terang.
            Filza dan Alisa berusaha mencari jalan keluar, dan akhirnya Alisa menemukan sebuah pintu kayu tua.
            “Filza, ini pintu apa?” Tanya Alisa kepada Filza dengan agak takut, Alisa khawatir, apabila dibalik pintu itu terdapat sesuatu yang mengerikan.
“Hm..., coba kita buka, sepertinya pintu ini tidak terkunci, mungkin pintu ini bisa membawa kita keluar dari dasar sumur ini.” Kata Filza.
Filza pun membuka pintu itu perlahan, sementara Alisa bersembunyi dibelakangnya sambil mengikuti langkah Filza.
            “Te...tempat apa ini?” Filza dan Alisa berkata dengan suara gemetar.
Ternyata, dibalik pintu itu terdapat sebuah negeri yang amat mengerikan.
            “Filza ayo kembali!” Alisa berteriak ketakutan dan mencoba membuka pintu tadi, tetapi pintu itu terkunci dan tak bisa dibuka dengan menggunakan apapun. Alisa mulai menangis dan ketakutan. Filza mencoba mendobrak pintu itu, tetapi pintu itu tetap tidak bisa terbuka.
“Tenang Alisa, jangan menangis, aku bersamamu. Kita coba cari kunci pintu ini
 dulu, siapa tahu, pintu itu bisa dibuka dengan kuncinya.” Filza mencoba menenangkan Alisa.
Alisa menghentikan tangisnya dan mengangguk. Filza menggandeng tangan Alisa lalu mereka berjalan mencari kunci pintu tersebut.
            Filza dan Alisa sudah berjalan sangat jauh, tetapi mereka tidak menemukan apapun. Bahkan, mereka tidak melihat seorang pun penduduk negeri ini. Mereka tetap berjalan, dan akhirnya mereka menemukan sebuah istana yang berdiri kokoh, tetapi istana itu tetap mengerikan, sama halnya dengan negeri ini. Filza dan Alisa ingin mencari kunci pintu tadi di istana itu. Saat Filza dan Alisa menginjak bagian depan istana tersebut, para prajurit penjaga dan orang bertubuh besar mengerikan dengan dua tanduk di kepalanya, serta sebuah mekkota emas, mengepung Filza dan Alisa.
“Siapa kalian, aku belum pernah melihat kalian sebelumnya, apa yang kalian lakukan disini?!” Orang mengerikan itu bertanya dengan nada tinggi.
            “Ka.... kami ini manusia, dan kami tersesat disini.” Filza menjawab dengan suara gemetar dan terbata-bata.
Saat orang mengerikan itu mendengar jawaban Filza, wajahnya langsung pucat. Ia teringat perkataan peramal kerajaan 3 hari lalu. Peramal kerajaan tersebut meramalkan bahwa akan datang 2 orang anak manusia yang akan menyelamatkan negeri ini dari kehancuran dan kegelapan, 2 anak itu juga akan membinasakan penguasa jahat dari negeri ini.
            Orang mengerikan itu langsung menyuruh para prajurit untuk memenjarakan Filza dan Alisa. Akhirnya Filza dan Alisa dibawa ke penjara bawah tanah istana itu, dan mereka dikurung dalam sel penjara yang tepat berada di depan sel penjara seorang wanita cantik yang sedari tadi terus menangis. Setelah prajurit mengunci sel penjara Filza dan Alisa, prajurit tersebut pergi. Penjara di istana ini memang dijaga jika malam hari, dan kebetulan saat ini masih siang. Filza dan Alisa penasaran dengan apa yang membuat wanita cantik di depan mereka terus menangis, akhirnya Filza memberanikan diri untuk bertanya pada wanita tersebut.
“Em... maaf, sebelumnya perkenalkan, nama saya Filza dan ini teman saya, Alisa bolehkah saya bertanya, mengapa anda terus menangis?”
Wanita itu menghentikan tangisnya dan menjawab.
“Sebenarnya saya adalah ratu di negeri ini, nama saya Erizka. Saya menangis karena saya sangat sedih. Saya tidak bisa menjaga dan menyejahterakan rakyat saya. Seorang raja jahat bernama Raja Althas merebut tahta saya dan menguasai negeri ini, Raja Althas terkenal dengan kekejaman dan keegoisannya, ia memerintah negeri ini dengan semena-mena, sehingga semua rakyat disini sengsara, dan negeri ini berubah menjadi sangat mengerikan.” Terang wanita itu yang ternyata adalah seorang ratu.
“Lalu, apakah ada seseorang atau sesuatu yang dapat mengalahkan Raja Althas?” Tanya Alisa kemudian
“Tak ada seorang pun yang bisa mengalahkan Raja Althas, kecuali apabila ada seseorang yang memegang pusaka Raja Althas dan mengalahkan Raja Althas menggunakan pusaka tersebut, maka Raja Althas akan binasa dan saya akan kembali menjadi ratu di negeri ini.” Jawab Ratu Erizka.
            Filza dan Alisa yang mendengar cerita Ratu Erizka sangat tersentuh. Mereka berdiskusi, dan akhirnya mereka sepakat unutuk menyelamatkan negeri ini, mereka siap menerima resiko apapun demi menyelamatkan negeri ini. Sepanjang siang, Filza dan Alisa terus berdiskusi bersama Ratu Erizka membahas rencana dan strategi untuk membinasakan Raja Althas, yang ternyata adalah orang mengerikan yang tadi bertemu dengan Filza dan Alisa. Lima jam berlalu, Filza, Alisa, dan Ratu Erizka telah menyusun berbagai strategi. Malam pun telah tiba, Penjaga penjara pun mulai berkeliling dari sel penjara satu ke sel penjara yang lain. Filza, Alisa, dan Ratu Erizka pun tidur. Keesokan harinya, setelah matahari terbit, para penjaga meniggalkan penjara.
            Filza dan Alisa mulai melancarkan rencana mereka. Sementara Ratu Erizka tetep berada di dalam sel penjaranya. Filza dan Alisa keluar lewat lubang udara di dinding sel penjara mereka. Sebelum mereka pergi, mereka diberi peta kerajaan oleh ratu Erizka. Akhirnya, mereka berhasil keluar dari penjara bawah tanah itu. Filza dan Alisa pun menuju tempat penyimpanan pusaka Raja Althas dengan bantuan peta pemberian Ratu Erizka tadi. Filza dan Alisa berhasil menyelinap masuk ke dalam ruang penyimpanan pusaka Raja Althas. Kemudian mereka mengambil pusaka Raja Althas, pusaka Raja Althas ada 2, yang satu berupa pedang panjang, pedang tersebut dipegang Filza sementara Alisa memegang pusaka Raja Althas yang berupa tameng pelindung.
            Filza dan Alisa bergegas keluar dari ruangan tersebut dan mencari Raja Althas. Akhirnya, mereka menemukan Raja Althas. Raja Althas terkejut melihat Filza dan Alisa.
“Hai, raja jahat, kami sudah memegang pusakamu, artinya, sebentar lagi kau akan binasa!” Teriak Alisa kepada Raja Altas.
“Kalian tak akan bisa mengalahkanku, walau kalian sudah memegang pusakaku, hahaha!!” Raja Althas menyahut dengan tawanya.
“Sekarang terimalah ini!” Sebuah sinar merah keluar dari tanduk Raja Althas dan membakar benda yang dikenainya. Raja Althas mengarahkan sinar itu ke Alisa, tetapi dengan cepat Alisa melindungi dirinya menggunakan tameng yang dipegangnya. Filza langsung berlari ke belakang Raja Althas saat peristiwa itu terjadi. Saat ini, posisinya berada sekitar 3 meter di belakang Raja Althas. Filza pun langsung berlari dari arah belakang Raja Althas, saat posisinya berada 1 meter di belakang Raja Althas, ia langsung melompat dan mengayunkan pedang yang dipegangnya. Pedang itu berhasil memotong kedua tanduk Raja Althas. Raja Althas yang tak mengetahui Bahwa Filza selama ini berada di belakangnya berteriak kesakitan.
“Aaaarrgghhh, tandukku......, dasar anak nakal......, aaaaaa......”
Seketika Raja Althas yang jahat itu binasa, tubuhnya hancur lalu menghilang.
            Filza dan Alisa bersorak kegirangan. Seketika negeri itu berubah menjadi negeri yang amat indah. Penjaga penjara pun melepaskan Ratu Erizka. Semua rakyat berkumpul di depan istana, menyambut Filza dan Alisa yang telah menyalamatkan negeri itu.
            “Terima kasih, Filza, Alisa” Ucap Ratu Erizka.
            “Tidak apa-apa ratu, kami senang bisa membantu.” Jawab Filza dan Alisa hampir bersamaan.
            “Sekarang, ucapkan keinginan kalian, saya akan mengabulkan semuanya.” Pinta Ratu Erizka.
            “Kami hanya ingin kembali ke dunia kami, ratu.” Jawab Filza.
“Ya, kami ingin bertemu orang tua kami dan semua orang di desa kami, kami takut mereka semua mengkhawatirkan kami.” Timpal Alisa.
“Baiklah, saya akan mengabulkan permintaan kalian, kalian akan kembali ke dunia kalian dengan waktu yang sama saat kalian datang kesini agar orang tua kalian dan semua penduduk di desa kalian tidak khawatir dengan kalian.” Kata Ratu
Erizka.
Kemudian, Ratu Erizka mengucap mantra, lalu muncullah sebuah pintu besar di hadapan Fliza dan Alisa.
“Buka pintu itu dan kalian akan kembali ke dunia kalian, sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.” Timpal Ratu Erizka.
Fiza dan Alisa mengangguk dan mengucapkan terima kasih, lalu mereka membuka pintu itu perlahan, kemudian mereka masuk kedalamnya. Seketika mereka telah berada di tempat mereka piknik. Pintu besar tadi menghilang. Filza dan Alisa mengucapkan syukur kepada Tuhan karena mereka bisa kembali dengan selamat.
            Tiga hari kemudian, Filza dan Alisa bermain ke taman desa, mereka mengobrol bersama.
“Alisa, semalam aku bermimpi kembali lagi ke negeri Ratu Erizka. Aku juga bertemu sang ratu. Dia berkata bahwa negerinya kini menjadi negeri yang sangat makmur dan sejahtera. Setelah ratu berkata begitu, ratu memberiku sebuah kalung mutiara yang sangat indah. Aku mengucapkan terimakasih kepada Ratu Erizka, tetapi Ratu Erizka dan negerinya langsung hilang dari mimpiku. Anehnya, kalung mutiara itu nyata.” Kata Filza sambil menunjukkan kalung mutiara itu.
            “Wah...., aku juga dapat, mimpi kita tadi malam sepertinya sama Filza, lihat ini!” Alisa menyodorkan kalung mutiara pemberian Ratu Erizka.
            “Sepertinya kalung ini adalah tanda terima kasih dari Ratu Erizka kepada kita.” Ucap Filza.
“Iya Filza, kunjungan kita ke negeri Ratu Erizka adalah pengalaman paling berkesan yang tak akan pernah kulupakan.” Alisa berkata sambil mengepalkan
kedua tangannya.
“Iya.... aku setuju denganmu Alisa, kunjungan kita kesana ternyata dapat mengubah nasib negeri itu menjadi lebih baik.” Kata Filza.
Sejak hari itu, Filza dan Alisa selalu mengenakan kalung mutiara pemberian Ratu Erizka.
Mereka sangat senang bisa membantu, walau mereka saat itu juga sedang mengalami hal tidak baik, mereka tahu, membantu, menolong, dan membela untuk kebenaran harus dilakukan walau kita dalam kondisi sesulit apapun, dan tak disangka, pertolongan yang diberikan Filza dan Alisa kepada negeri itu membuat nasib baik  berpihak pada mereka, mungkin jika Filza dan Alisa tidak mau menyelamatkan negeri itu, mereka tidak bisa kembali ke dunia mereka.


TAMAT


 PERSAHABATAN 2 DUYUNG
(KARANGAN FARREL DAN IRGI 7A)



Di samudra yang luas, terdapat sebuah kerajaan bawah laut. Kerajaan itu terletak di dasar samudra dan sulit ditemukan oleh manusia. Pemimpin kerajaan bawah laut itu adalah raja duyung Poseidon dan ratu Keisya. Raja dan ratu memiliki satu anak perempuan, yaitu Keira atau biasa disebut putri Keira. Putri Keira terkenal dengan keahlian mengendalikan mutiara, keahlian Ini hanya dimiliki oleh keturunan kerajaan. Sang putri memiliki sahabat yaitu lili, Lili adalah anak dari panglima kerajaan bawah laut.
Pada suatu hari, sang putri kehilangan tiara,kalung,dan gelangnya. dia sangat sedih dan langsung memberi tahu kepada ayah dan ibunya.
Putri keira: “ayah,ibu tiara,kalung,dan gelangku hilang”
Sang ratu: “ bagaimana bisa hilang wahai anakku?”
Putri keira: “aku juga tidak tahu…,pada saat aku ingin mengambilnya di kotak,tiba-tiba saja sudah tidak ada”
Sang raja: “cepat cari…!!!,kamu harus menemukannya sebelum pesta kerajaan dimulai” jawab sang raja dengan nada tinggi
Putri keira: “ tapi kalau tidak ketemu dalam 2 hari bagaimana ayah?”
Sang raja: “ kamu kan putri yang sudah dewasa, kamu harus bisa menyelesaikan masalahmu sendiri…!!”
Putri keira: “ tapi…….”
Sang ratu: “sudah ikuti saja apa kata ayahmu” sang ratu memotong pembicaraan.
Raja dan ratu meninggalkan putri keira.
Putri keira merasa sedih dan marah,ia langsung memasuki kamarnya. Ia memikirkan siapa yang telah mengambil benda miliknya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar,ternyata itu adalah lili.

Lili: “bolehkah aku masuk yang mulia?”
Putri keira: “ silahkan lili…”
Lili: “ aku dengar benda milik yang mulia hilang,benarkah yang mulia?”
Putri keira: “iya…..”sahut putri dengan sedih
Lili: “tenang yang mulia,aku pasti akan membantumu…”
Putri keira: “terimakasih lili,tetapi ayah memberi waktu kepadaku sebelum pesta kerajaan”
Lili: “bagaimana kalau kita tanya kepada Ana!!!”
Putri keira: “Ana…..,siapa itu???”putri keira kebingungan
Lili: “sudah, pokoknya ikut aku saja…!!!”.

Mereka berdua langsung menuju ke tempat Ana. Ana berada di perumahan  “RUMAH DUYUNG INDAH”. Sesudah sampai, mereka langsung mengetuk pintu rumah.

Lili: “dug….dug….dug……,permisi ada orang???
Putri keira : “rumahnya bagus juga ya……..”
Ana: “ iya…….,ooo rupanya lili” serambi membuka pintu
Lili: “hai ana……,apa kabarmu??”
Ana: “hai…kabarku baik, hah….yang mulia silahkan masuk!!”
Putri keira: “terima kasih….”

Ana adalah seorang yang memilki kemampuan bisa melihat apa yang terjadi. Mereka pun berbincang persoalan hilangnya benda milik putri. Ternyata benda putri diambil oleh penyihir kerajaan. Dalam waktu 5 jam, kekuatan dari benda sang putri tersebut akan diambil dan akan menyebabkan putri musnah. Ana,putri keira,dan lili langsung pergi ke kerajaan.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seekor hiu. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka pun langsung mengumpat di balik batu yang besar. Tetapi, lili dengan tidak sengaja menyenggol sebuah bintang laut. Keadaan itu membuat hiu merasa curiga dan langsung menghampiri sumber suara tersebut. Hiu menemukan mereka bertiga,putri keira dan lili sekejap mereka berlari.

Ana masih berada di sana,karena ekornya tersangkut dengan rumput laut. Ana mengatakan kekuatan sahabat yang tak terpisahkan akan membuat sebuah kekuatan yang besar. Ana pun langsung  dilahap oleh hiu. Lili dan sang putri tidak tega melihat tubuh ana yang tercabik-cabik. Waktu tersisa 1 jam,mereka bergegas pergi ke kerajaan.

Sesudahnya mereka sampai di kerajaan,mereka dibuat terkejut karena kondisi kerajaan yang sudah usang dan semua masyarakat menjadi patung. Mereka pun langsung memasuki kawasan kerajaan. Sesampainya di wilayah singgasana,singgasana raja ditempati oleh penyihir kerajaan. Penyihir goda memakai tiara,kalung,dan gelang milik putri keira. Tiba-tiba tubuh putri keira perlahan menjadi es.

Penyihir melihatkan raja dan ratu yang berada di penjara bawah tanah yang dilihatkan dari sinar tongkatnya. Putri kaget dan menangis, ia memohon kepada penyihir untuk membebaskan ayah dan ibunya. Tetapi lili melarang.

Lili: “ hai……penyihir jahat, kelakuanmu sudah melampau batas!!” lili marah
Penyihir goda: “kau siapa ku ha???,ibuku,kakakku??,tak usah melarangku”
Lili: “aku ini adalah sahabat dari putri keira keturunan bangsawan “sahut lili
Penyihir goda: “ku sihir kau……..” penyihir goda marah dan mengambil tongkat sihirnya

Tiba-tiba putri keira mengeluarkan keahliannya yaitu mengendalikan mutiara. Dia mengerahkan semua tenaga dan mengarahkan ke penyihir goda. Penyihir goda tak bisa melawan, dan ia lenyap seketika. Seketika itu putri keira menjadi patung es. Lili merasa serba salah, dia mendatangi patung es putri keira. Dia menangis, karena dia merasa dia yang telah membuat semua ini terjadi. Tiba-tiba tiara,kalung dan gelang milik putri keira mengeluarkan cahaya dan melayang keatas tempat lili dan patung es putri keira berada, sang putri pun berubah menjadi seperti semula.

Mereka berdua langsung berpelukan dengan bahagia. Semua kawasan kerajaan langsung kembali seperti semula, raja dan ratu pun bebas dari penjara bawah tanah. Semua masyarakat kerajaan bawah laut pun juga kembali normal. Putri keira berpelukan kepada raja dan ratu dan dia meminta maaf karena apa yang terjadi. Lili mencari ayahnya, tetapi dia tidak menemukan ayahnya. Tiba-tiba ada seorang prajurit datang dan mengatakan bahwa ayahnya sudah dibunuh oleh penyihir goda saat ingin menyelamatkan raja dan ratu.

Lili menangis karena dia telah kehilanagan ayah satu-satunya dan tidak memiliki siapapun lagi. Raja dan ratu meminta maaf kepada lili, sebagai bentuk permaafan raja dan ratu mengadopsi lili sebagai anak angkatnya. Putri keira sangat senang dan langsung berpelukan kepada lili. Lili pun juga merasa bahagia,tetapi dia masih tidak bisa melupakan ayahnya.

2 hari pun berlalu. Pesta kerajaan pun sedang berlangsung, pada saat itu raja dan ratu juga mengadakan pengangkatan putri kerajaan bawah laut. Putri lili diangkat sebagai putri kerajaan bawah laut,tetapi pada saat putri lili akan diberikan tiara dia tiba-tiba menangis. Dia masih tidak bisa menerima bahwa ayahnya meninggal. Putri keira langsung membujuk putri lili,putri lili pun menghapus air matanya. Raja dan ratu pun langsung memberikan tiara kepada putri lili.

Semua orang yang berada di pesta pun bertepuk tangan. Pada saat putri lili melambaikan tangan,tiba-tiba saja mutiara pun bergerak mengikuti arah tangan putri lili. Dia pun kaget,tetapi dia senang karena hal yang dia impikan selama ini menjadi nyata. Putri keira,raja dan ratu juga senang melihat lili bisa melakukan itu. saat semua sedang bertepuk tangan, tiba-tiba saja mutiara mengelilingi tangan kanan putri lili dan putri keira dan BUMMM………., tangan mereka memiliki tanda yang menunjukkan bahwa seorang putri yang pemberani. Kerajaan itu kini telah tentram tanpa sebuah kejahatan apapun.


SELESAI

 Rarat yang suka membantu
M.Jati Pamungkas[16]
7A



               Disebuah rumah tua dipinggir kota ,hiduplah seorang tukang sepatu yang sangat tua ia  memelihara kucing jantan yang diberi rarat bulunya hitam legam dengan ekor yang pendek ,rarat selalu duduk disamping paktua memerhatikan beliau bekerja , dari membuat pola, memotong bahan ,hingga menjahit sepatu .Pagi itu, pak tua yang rarat tunggu belum dating juga , rarat melihat tumpukan sepatu yang baru setengah jadi dimeja kerja paktua ,tiba tiba pintu terbuka dan pak tua masuk sambil terbatuk-batukk wajahnya pucat dan jalanya sempoyongan. Setelah mengelus bulu rart untuk menyapa , pak tua mulai bekerja lagi.
               Tak lama kemudian , pintu ada yang mengetuk dengan pelan pak tua membuka pintu.pak sepatunya bisa selesai kapan ? bapak sudah mundur 3hari dari perjanjian ‘’, kata tamu itu dengan suara tinggi. Maaf ,pak akan saya selesaikan segera . besok bisa bapak ambil,’’ kata pak tua sambil terbatuk-batuk  Baik saya harap besok sudah jadi,bila belum juga saya minta uang saya dikembalikan /’’kata tamu itu berlalu tanpa pamit, paktua kembali bekerja sambil terbatuk batuk dan sesekali menyeka keringatnya . rarat mengawasinya dia sungguh  berharap dapat membantu pak tua bekerja .Tiba-tiba brukkkkk!’’pak tua terjatuh dari kursinya rart mendekatinya . pak tua tampak seperti sedang tertidur . lama pak tua berbaring dilantai dan tak kunjung juga bangun . rarat terasa air mata rarat menetes dan membasahi kaki depannya .
               Dari kaki depannya muncul seberkas cahaya yang berpendar-pendar ,tiba-tiba jari-jarinya memanjang dan terasa tidak kaku,. Rarat menggerakan dan jari-jari kakinya dapat menarik baju pak tua segera rarat mengambil jarum dan benang sepatu, dia menjahit sepatu yang tadi kerjakan pak tua dengan cepat sepatu itu selesai . dan kemudian rarat menggambil sepatu lainnya . tanpa tearasa rarat telah menyelesaikan 10 sepatu dengan cepat. Kemudian rarat mengambil kertas dan sepatu dia menulis sesuatu dan mengantar kertas itu kerumah sebelah tetangga yang melihat tulisan tersebut segera berlari kerumah pak tua .
               Tolong!tolong! pak tua pingsan teriak tetangga itu, orang orang bertadangan dan menolong pak tua.lima hari kemudian pak tua kembali ke rumahnya pakn tua heran , rumahnya sangat rapid an sepatunya telah selesai , rarat menyabutnya mendekati kaki pak tua dan mengeong pelan seperti senang melihat pak tua kembali .


 Petualangan 2 Anak Kembar
Karya: Najwa Trisari dan Salma Rosyda


        Pada suatu hari, ada 2 anak kembar yang bernama Dino dan Doni, Dino yang bersifat egois dan Doni yang bersifat keras kepala . Sifat mereka tersebut membuat mereka tidak pernah rukun. Namun, ketika mereka berdua sedang asyik dengan kesibukan masing-masing, Dino merebut mainan milik Doni dan dari situlah mereka berdua bertengkar.
       Saat mereka sedang bertengkar, tiba-tiba datanglah seorang peri. Kedua anak kembar tersebut pun bingung dan saling bertanya-tanya. “Don, siapa sih dia?” tanya Dino. “Entah, siapa sih dia sebenarnya?” sang peri pun menjelaskan bahwa dirinya adalah peri yang ditugaskan untuk membawa mereka, “Maaf, apabila aku tidak sopan masuk ke kamar kalian tanpa pamit terlebih dahulu. Perke…” belum selesai sang peri memperkenalkan dirinya, tiba-tiba Dino mencetus, “Ya..Ya..Ya.. aku maafkan, tetapi ingat jangan diulangi lagi ya!!” sang peri yang dalam hatinya kesal dengan Dino tapi peri harus sabar dan memakluminya. “Ya,Dino. Perkenalkan aku adalah peri yang ditugaskan untuk membawa kalian berdua ke suatu tempat yang tentunya menarik untuk kalian kujungi”. Doni dan Dino pun mulai penasaran dan memperhatikan sang peri terus menerus dan BLUMMM!! Tibalah mereka ke sebuah tempat yang dimaksud peri tadi.
      Kemudian, peri memberi tau atau lebih tepatnya mengumumkan sekaligus menjelaskan siapakah dua anak kembar yang dibawanya. “Hallo, semua teman temanku, perkenalkan di sebelah kanan saya Dino, dan disebelah kiri saya Doni, aku sebagai peri yang ditugaskan oleh Bunda Allena untuk membuat mereka rukun” ujar peri. Dino dan Doni yang sedang asyik melihat pemandangan sekitar sampai-sampai tidak mendengarkan apa yang diucapkan oleh peri itu. Seketika itu pun mereka kaget karena baru menyadarinya. “Hah? aku rukun sama ini? Tidak akan!!” timpal Doni kepada peri. Dino pun tidak ingin rukun dengan Doni “Aku lebih tidak ingin, setidak ingin-inginnya orang kalau suruh rukun sama kamu”. Sang peri pun tidak memikirkan kata-kata mereka berdua. “Mau tidak mau, kalian harus lewati rintangan-rintangan di depan itu, tapi kalian harus bekerja sama. Dan kamu, Castella bimbing mereka sampai mereka mampu melewati rintangan-rintangan tersebut”. tegas peri. “Siap, Peri!!!” jawab Castella yang biasa dipanggil Ella. “Dan semuanya, kembali ke kegiatan masing-masing” lanjut peri. “Terus kita ngapain??” tanya Doni dengan muka bingung. “Kalian harus melewati rintangan-rintangan yang sudah tersedia disana!!
       Rintangan yang pertama, kalian harus berjalan menggunakan bakiak, jadi kalian harus kompak. Paham??” jelas Ella. “Harus banget ya!?” kata Dino. “Ya, betul sekali. Apabila kalian tidak mau melewati ketiga rintangan tersebut, kalian tidak bisa pulang ke dunia nyata”. sahut Ella. “Ihhhh” bentak mereka berdua bersamaan. “Yaudah deh, Din kamu yang depan!! Tapi yang bener ya jalannya, awas kalo jalannya nggak bener!” bentak Doni sambil memerintahkan Dino. “Iya, bawell!” jawab Dino. Mereka pun menjalankan rintangan pertama, mereka berjalan menggunakan bakiak itu dengan kompak dengan hitungan kanan-kiri-kanan-kiri,,, tak lama kemudian mereka sampai di garis finish dan berhasil! “Kerja sama yang bagus!” puji Ella kepada 2 anak kembar tersebut. “Lanjut rintangan kedua,disana ada bola,te..” belum selesai Ella menjelaskan apa yang harus mereka lakukan, Dino si pemotong pembicaraan pun menampilkan aksinya “Tidak usah dijelaskan juga aku sudah tau disana ada bola” ya, memang Dino suka memotong pembicaraan. Ella juga mengalami seperti apa yang dialami peri. Ella pun harus tetap sabar menghadapinya. “Terus, bola itu diletakkan di punggung kalian berdua. Kalian harus berjalan dari sini sampai pohon hijau yang ada di pojok sana sambil mengikuti irama music. Jika bola jatuh, kalian harus mengulanginya dari awal, oke !!? jelas Ella panjang lebar sambil terengah engah karena berbicara sangat cepat. “Ya,Ya,Ya” jawab Dino dengan singkat dan membuat Ella merasa kesal. “Mulaii! Ella memberi aba-aba. Ketika mereka sudah sampai tengah, punggung Dino terasa gatal dan Dino pun menggaruknya, alhasil bola nya jatuh, jadi mereka harus mengulanginya. Kedua kalinya mereka mencoba, kali ini kaki Doni tersandung dan bolanya jatuh lagi, dan mereka harus mengulanginya kembali. Pada percobaan ketiga, mereka berhasil membawa bola itu sampai tempat yang telah ditentukan Ella tadi. Setelah selesai mereka saling bertatap muka dengan muka gembira. Tapi itu hanya berlangsung 5 detik, setelah itu muka mereka kembali seperti biasanya yang jutek,cemberut, dan pastinya tidak enak untuk dipandang.
          “Lanjut rintangan terkahir ya…rintangan ini mudah kok untuk dilewati asalkan kalian mau benar-benar bekerja sama. Kalian lihat?? Disana ada batu kan? Batu itu harus kalian angkat bersama.” perintah Ella. Gitu ajaa?? Keciilll!!” ucap Dino menyepelekan. “Eittss, walaupun batu itu kecil tapi beratnya mencapai 50 kg lhooo” lanju peri Ella dengan nada memanas-manasi. “Apaa!?” teriak mereka berdua bersamaan. “Kau ingin menyiksa kami atau gimana siii??” teriak Doni dengan nada tidak terima. Ella hanya tertawa seraya meninggalkan mereka. “Lhoo, kok dia malah pergi sih?” ucap mereka berdua heran. “Okelah, mau tidak mau kita harus mengangkat batu ini. Ayoo!! Satu..Dua...Tiga… Yaakk!! ucap mereka sambil memberi aba-aba. Dan akhirnya mereka berhasil mengangkat batu itu ke dekat sungai sesuai perintah Ella.
             Setelah mereka selesai menjalankan tugas atau rintangan terakhir, tiba tibaaa… BUUMM!! tanpa sadar mereka sudah berada di kamar mereka kembali. Dalam hati Dino berkata ternyata menjaga kerukunan dengan kakak atau adik kita itu sangat penting ya:(:(aku menyesal karena tidak pernah bisa rukun dengan saudara kembarku. Tidak hanya Dino yang mengambil hikmah dari semua ini ternyata Doni pun memikirkan hal yang sama kenapa aku sebagai kakak <walau hanya selisih 5 menit >tidak bisa menjaga adikku dengan baik? malah aku selalu saja bertengkar dengannya. Setelah 5 menit mereka memikirkan hikmah dari semua ini, tanpa sengaja mereka berdua mengucapkan ‘aku minta maaf ya’ secara bersamaan. “Tidak, seharusnya aku yang minta maaf” ucap Dino seperti nada memohon. “Eh tidak, seharusnya aku karena aku kakakmu yang seharusnya bisa menjaga dan selalu mengalah untukmu” bela Doni. Mereka pun saling memandang dan berpelukan “ternyata ini semua ada hikmahnya ya” ucap mereka bersamaan sambil tersenyum dan mempererat pelukannya. Dan mereka menjadi anak kembar yang saling menjaga dan mengalahJJ



Misteri darah biru
Karya : Naufal Isman        ( 24 ) 7A
            M.Salman Alfarisi ( 19 ) 7A



Pada suatu hari hiduplah anak bernama Alex dan Lascrea. Alex dan Lascrea merupakan anak kembar tapi tidak seiras, tapi mereka kembar dalam hal batin. Minggu pagi yang cerah Alex dan Lascrea pergi ke Rumah Sakit untuk mengecek kesehatan gigi mereka. Akhirnya sang dokter yang bernama Dokter Andrea pun datang untuk mengecek gigi mereka. Setelah di periksa ternyata gigi mereka berdua ada yang goyang. Mereka terkejut karena mereka tak ingin dan takut untuk cabut gigi. “Aduh bagaimana ini gigi kita goyang ?” Ujar Lascrea sambal berbisik ke telinga Alex. “Iya bagaimana ya kalau cabut gigi pasti sakit” Balas Alex kepada Lascrea.
Saat dokter Andrea memutuskan untuk mencabut gigi mereka berdua, “Ayo mulai cabut gigi” kata dokter itu. “Kami tidak mau…..” Seru mereka bersamaan. Dokter Andrea pun meyakinkan mereka untuk cabut gigi. Dan akhirnya Alex dan Lascrea pun berani untuk cabut gigi. Pada saat Dokter Andrea selesai mencabut gigi mereka, Dokter dikejutkan oleh darah yang berwarna biru keluar dari gusinya. Dan pada saat itu juga Alex dan Lascrea tidak sadarkan diri. Dokter Andrea bingung, kemudian Dokter Andrea datang menemui Dokter Gwen untuk menganalisa darah biru itu.
Ketika kembali keruang dokter gigi Dokter Andrea bingung karena dua pasiennya yaitu Alex dan Lascrea tiba tiba hilang tanpa jejak apapun, bahkan darah berwarna biru tadi juga ikut lenyap. Dokter Gwen pun langsung pergi seperti tidak memperdulikannya. Dokter Andrea pun Cemas akan kedua pasiennya yang hilang itu “Aduh dimana mereka ?” Gumam dokter Andrea.
“Dimana kita ?” Teriak Alex dan Lascrea. Alex dan Lascrea bingung ada dimana mereka sekarang. “Dimana kita ?” Alex bertanya entah dengan siapa dengan memperhatikan sekelingnya. Setelah diperhatikan dengan jelas ternyata, Alexdan Lascrea tengah berada disebuah Pulau Mengapung. Tiba tiba di hadapan mereka, muncul sesosok bertubuh kekar, ternyata itu adalah  Manusia Kuda atau biasa disebut Centaurus. “Sii..a…paa kau” Sambil gemetar Alex memberanikan diri untuk bertanya. “Akulah penguasa pulau ini, aku Centaurus” Jawabnya dengan suara lantang dan keras.
“Kembalikan kami secepatnya, kami takut disini” Pinta Alex dan Lascrea.
“Eitss tidak bisa, kalian harus melewati tantangan dari aku dulu” Jawab Manusia Kuda itu.  Ada satu tantangan yang harus kalian lewati, dan kalian harus menyelesaikannya jika ingin kembali ke tempat asal kalian. “Ok, akan kami lakukan” Kata Alex dan Lascrea.
Tantangannya ialah …”Kau bocah yang berdiri disana, namamu Alex bukan ?”. Alex pun menganguk. “Dan kau yang disana, namamu Lascrea bukan?”. Lascrea pun mengangguk juga. “Aku ingin kau Alex memikirkan dan menebak apa yang dipirkirkan Lascrea” Cakap sang Manusia Kuda itu.
Alexpun terkejut mendengarnya “Hah !?”. “Bagaimana bisa aku melakukannya ?’’. “Kalau itu, pikirkanlah sendiri !” Jawab sang Manusia Kuda itu. Alex pun tertekan oleh pertanyaan yang diberikan oleh sang Manusia Kuda itu. Ia berusaha dengan mati matian memikirkan apa  yang sedang dipikirkan Lascrea. “Sial !” Teriak Alex dengan putus asa. Tubuh Lascrea pun bergidik mendengar teriakan kakaknya itu. Dia menatap kakaknya dengan wajah cemas. “Wahai Centaurus, tolong kembalikan kakakku ke tempat asalnya”. “Jangan kau lakukan hal yang bodoh adiku”. “Kita harus bersama sama kembali ke tempat asal kita dengan selamat” Lanjut Alex berkata. “Tapi kak aku tak ingin melihatmu tersiksa seperti ini” Kata Lascrea meluncur deras. “Biarlah aku seperti ini demi dirimu” Seru sang kakak (Alex).
Setelah lama berpikir, Alex tersenyum “Wahai Centaurus aku sudah tahu apa yang dipikirkan adiku” Kata Alex. “Hmm…jadi apa jawabanmu ?” Tanya sang Manusia kuda. “Jawabannya adalah, aku ingin saudaraku hidup bahagia” Jawab Alex. “Hahahahha…..” Tawa sang Manusia kuda itu. “Sudah kuduga kau akan dapat menjawab pertanyaan itu”. “Jadi apa maksudnya ?” Pinta Alex. “Biar aku jelaskan” Ujar sang Manusia Kuda.
“Seperti ini, kalian adalah anak kembar bukan ?” Tanya sang Manusia Kuda. “Iya kami adalah anak kembar tapi tidak seiras”. Jawab Alex dan Lascrea. “Tapi kalian kembar dalam hal batin dan kalian memiliki darah yang berwarna biru”. “Hah darah biru ?” Tanya Alex dan Lascrea dengan wajah bingung. “Iya darah kalian berwarna biru, tapi setelah kalian kembali ketempat asal kalian darah kalian akan berubah menjadi merah dan sampai kalian mati” Lanjut Manusia kuda itu. “Iya….” Belum sempat menyelesaikan kata kata nya Alex dan Lascrea mendengar suara keras “Bummm” Tanpa Alex dan Lascrea sadari mereka telah berada di ruang dokter gigi dengan berbaring dimana tadi saat Alex dan Lascrea pingsan dan dengan kondisi gigi suda tercabut. Dokter Andrea pun langsung mengecek darah biru tadi, ternyata darah biru itu suda berubah menjadi normal. Alex dan Lascrea pun berterimaksih kepada Dokter Andrea .
Dan akhirnya, Alex dan Lascrea pulang dengan wajah gembira dan masih memikirkan tentang apa yang dikatakan Centaurus tadi, bahwa Alex dan Lascrea kembar tapi dalam hal batin.

…TAMAT…


PERANG BANGSA ELF
Karya : Ananda ihza W.
              Naufel Ahmad H.

     
          Pada suatu masa sebelum manusia diciptakan terdapat bangsa yang disebut bangsa elf . waktu itu ada elf yang bernama Eric ia adalah anak dari pemimpin para bangsa elf atau lebih dikenal dengan elf terkuat dia adalah Victor . Sedangkan sahabat eric bernama Drago ia adalah seekor naga yang ukurannya tidak terlalau besar dan berwarna hitam.
        Pada suatu hari Eric sedang bermain dengan Drago, tiba-tiba saja  Victor ayah Eric mengetuk dan Eric pun membukannya. Di dalam kamar ayah Eric menceritakan tentang kedatangan para iblis. Yang akan mengakhiri bangsa elf. Lalu tiba tiba sangkakala berbunyi segera mereka keluar. Dari arah selatan mereka melihat para iblis yang sedang menunggangi naga raksasa beserta pemimpin mereka yang bertubuh lebih besar
         Karena kedatangan para iblis, para elf pun berlarian untuk menyelamatkan diri. Sementara itu para prajurit elf dan naganya sudah dalam posisi siap, tinggal menunggu aba-aba dari Victor ayah Eric, sementara Eric dan Drago beserta teman-temannya sudah berada dekat di dengan Victor. Para prajurit menyiapkan diri. Sang pemimpin pun langsung memerintahkan semua prajuritnya untuk menyerang
          Pertama mereka menyerang dengan semburan naga mereka, para iblis sempat panik dan berjatuhan. Cukup banyak korban yang jatuh dari pihak iblis. Akhirnya para iblis mulai serius dan menyerang para elf.Banyak elf yang tewas dalam perang tersebut. Victor memerintahkan semua prajurit untuk mundur tetapi para iblis tidak membiarkan mereka kabur. Para iblis pun menebas dengan pedang mereka, karena serangan tersebut hanya sedikit elf yang bisa masuk ke benteng
           Para elf yang masuk ke benteng langsung mengambil posisi masing-masing untuk menembakkan meriam api ke para iblis. Sementara itu Victor menyuruh Eric dan Drago untuk masuk ke ruang bawah tanah yang tersembunyi dan sangat aman. Ayah Eric meninggalkan mereka. Setelah beberapa jam mereka menunggu di bawah tanah, tiba tiba terdengar suara gempuran dari atas, dan Eric mengintip ke atas rupanya benteng telah hancur. Setelah itu Eric keluar dari ruang bawah tanah dan para elf telah mati termasuk ayahnya darahnya bercucuran dimana-mana. Yang tersisa hanyalah beberapa naga yang dirantai sementara itu para iblis telah pergi.
         
          Diapun menangis karena semua telah musnah  termasuk ayahnya Victor. Tiba-tiba sedikit demi sedikit bangsa elf keluar dari ruang bawah tanah. Eric kaget karena ia mengira hanya dialah yang masih hidup, ternyata cukup banyak yang masih hidup dan mereka termasuk prajurit elite yang diperintahkan ayahnya utuk sembunyi dan menolong Eric. “kami semua diperintahkan oleh yang mulia untuk melindungi mu dan mengangkatmu sebagai pengganti ayahmu” kata salah satu dari prajurit elite.”tetapi aku tidak bisa seperti ayahku dan aku bukan elf terkuat” kata Eric.”meskipun kau bukan elf terkuat seperti ayahmu tetapi saat itu kau mengalahkan naga raksasa dan menyelamatkan desamu”kata salah satu temannya.”ya kami mendukungmu” kata Donny.Eric pun tersenyum dan terharu atas dukungan temannya.”baiklah kita buat rencana”balas Eric. Mereka membuat rencana untuk menyerang raja iblis dengan sisa naga.”kita akan menyerang negara iblis saat fajar pukul 03.00” kata Eric. “baiklah tuan” kata pemimpin prajurit elite.
            Hari mulai pagi pukul 02.55,mereka terbang menuju negara iblis dengan naga mereka masing masing. Para prajurit elf bersiap dengan naga mereka.”serang..!!!” perintah Eric. Mereka menembak benteng para iblis sehingga menimbulkan kerusakan dan korban yang sangat banyak.Tiba-tiba sesuatu keluar dari bawah tanah dan menyerang mereka dengan tangan yang sangat besar. Dia adalah raja iblis.raja iblis mengeluarkan api dari mulutnya yang lebar sehingga membunuh beberapa prajurit elite. Tiba tiba raja iblis mengeluarkan bola api lagi yang lebih besar menyerupai ukuran naga milik para prajurit elite dan Eric. Raja iblis pun menembakkan bola api tersebut yang membuat semua prajurit elite tewas dengan naga mereka. Sementara itu Eric terlempar dan Drago terbakar. “apa yang telah aku lakukan menghancurkan semuanya “ kata Eric dengan putus asa.
              Tiba-tiba saja Drago keluar api tersebut dan mengaum kepada raja iblis, lalu Drago menembakkan bola api miliknya ke mata raja iblis sehingga raja iblis tidak bisa melihat dan Drago turun ke bawah untuk menemui Eric. Eric pun naik ke Drago bagaikan penunggang naga sejati. Lalu sang raja iblis mengamuk dan menyemburkan api besar dari mulutnya yang menghancurkan bentengnya sendiri. Drago dan Eric pun menghindar sampai raja iblis berhenti menembak. Akhirnya raja iblis berhenti menembak, dan hampir mengeluarkan bola api. Drago pun bersiap untuk menembakkan bola apinya ke mulut raja iblis yang juga akan menembak mereka dengan bola api. Drago akhirnya menembakkan bola api ke mulut raja iblis yang akan menembakkan bola api ke mereka. Raja iblis pun meledak dan hancur. Hal tersebut membuat istana raja iblis hancur.
              Drago dan Eric kabur dari negara tersebut, tiba-tiba ekor dari raja iblis keluar dari ledakan api membuat Eric terlempar. Drago berusaha untuk menanangkap Eric tetapi tidak berhasil, ia jatuh dan tidak bergerak. Drago pun sedih karena tidak bisa membangunkannya dia pun hampir meninggalkannya dengan kesedihan.Tiba-tiba Eric terbangun. Mereka berdua menjadi naga terakhir dan Elf terakhir
               
Perselisihan Antar Bangsa
                       Karya : Faras Talita GS (10)
            Irene Novelyn M (14)

   Di sebuah kota besar, terdapat 2 bangsa, yaitu Bangsa Tikus dan Bangsa Hamster.Bangsa Tikus memiliki pangeran yang bernama Pangeran Kitsu sedangkan Bangsa Hamster juga memiliki pangeran yang bernama Pangeran Amster.Pangeran Kitsu memiliki badan yang lebih besar dari Pangeran Amster.
   Pada suatu hari Bangsa Tikus mengajak Bangsa Hamster untuk bekerja sama.”Maukah kau bekerja sama denganku?” tanya Pangeran Kitsu.”Tidak!!” tolak Pangeran Amster dengan tegas.”Apakah sebaiknya kita bekerja sama saja?”tanya Pangeran Kitsu kembali.”Sekali tidak, ya tidak!” tolak Pangeran Amster dengan menatap tajam Pangeran Kitsu.Pngeran Kitsu pun menerima penolakan itu dengan amarah.Pangeran Kitsu berencana untuk memperbudak Bangsa Hamster.Setelah beberapa hari kemudian, Bangsa Tikus memperlakukan Bangsa Amster dengan kejam.
   Suatu hari,cadangan makanan mereka diambil paksa oleh Bangsa Tikus.Karena cadangan makanan mereka sudah habis, dengan terpaksa, prajurit Pangeran Amster harus menjadi prajurit Pangeran Kitsu.Pangeran Amster tidak mau mengikuti apa kata Pangeran Kitsu, karena ia tidak suka kepada Pangeran Kitsu dan ia juga mengira bahwa Pangeran Kitsu sangat kejam.Beberapa hari kemudian Pangeran Amster mencuri persedian Pangeran Kitsu.Karena sekarang ia sudah tak mempunyai persediaan makanan.Pangeran Kitsu yang merasa makanannya hilang,ia mulai curiga.
   Lalu, Pangeran Kitsu mengumpulkan semua prajuritnya dan rakyat-rakyatnya.Ia juga bertanya,”Siapakah yang berani mencuri persediaan kita?” tanya Pangeran Kitsu.Para prajurit dan rakyat-rakyatnya tidak ada yang menjawab.Pangeran Kitsu berjanji,”Jika aku mengetahui siapa yang telah mencuri persediaan kita,aku akan menghukumnya,” ujar Pangeran Kitsu dengan tegas.Secara tidak sengaja,Pangeran Amster yang akan berusaha untuk mencuri pesediaan Bangsa Tikus lagi pun mendengarnya.Seketika, Pangeran Amster langsung cemas dan meletakkan kembali persediaan-persediaan itu.Keesokan harinya, Pangeran Amster menemui Pangeran Kitsu yang bertujuan untuk meminta persediaannya secara baik-baik.Tetapi Pangeran Kitsu menolak permintaan itu.Pangeran Amster kembali dengan kecewa.Malam harinya, Pangeran Amster kembali untuk mencuri lagi.Tetapi, usahanya kali ini gagal.Pangeran Kitsu melihatnya saat ia sedang mencuri.Sebenarnya karena ia sudah berjanji,ia ingin menghukumnya.Tiba-tiba Pangeran Kitsu teringat pesan Kakeknya 40 tahun lalu,” Nak,kasihanilah orang yang berbuat jahat kepadamu.”Tetapi ia juga teringat pesan ibunya,”Nak,bersikaplah adil dan bertanggung jawab atas omonganmu.”
   Akhirnya ia tetap menghukum Pangeran Amster.Hukumannya adalah menggantikan makanan yang sudah di curinya dan meminta maaf kepada semua rakyat-rakyat Pangeran Kitsu.
   Beberapa hari kemudian, Pangeran Amster kembali ke Istana Pangeran Kitsu lagi.Tetapi kali ini ia datang untuk mengajak berdamai kepada Bangsa Tikus.Pangeran Kitsu menerima ajakan itu.Pangeran Amster selama ini juga telah salah menilai Pangeran Kitsu.Kedua bangsa tersebut akhirnya hidup bahagia.
TAMAT

 MY AMAZING ADVENTURE

       Nama saya Ariqa dan memiliki dua orang teman yang bernama Syakif dan Rafael.Kami juga bersekolah di SMPN 2 Pekalongan,Ariqa memiliki sifat yang agak sedikit pemarah dan baik,Syakif memiliki sifat sedikit usil dan baik,Rafael dermawan dan baik.


       Pada suatu hari kami sedang bercerita di sekolah dan Ariqa menceritakan pohon angker di belakang rumahnya,dan kami pun penasaran sehingga Syakif berusul “Bagaimana jika sepulang sekolah kita bermain kerumah Ariqa”usul Rafael menjawab “Ya baiklah kita bermain kerumah Ariqa”ajak Syakif.


      Saat pulang sekolah kami pun berkunjung kerumah Ariqa,Syakif memanggil “Riq Ariqa”dan Ariqa menjawab “o..... kalian ayo masuk”jawab Ariqa.
Dan kami pun masuk kerumah Ariqa,untuk melihat pohon angker tersebut,dan kami pun telah sampai disana Syakif merinding melihat pohon angker tersebut.Dan kami mendekat ke pohon angker tersebut,dan kami tertelan ke dalam pohon tua tersebut.


      Boum.......... kami terlempar ke jaman penjajahan jepang sekitar tahun 1944.Dan kami bertemu dengan para penjajah yang sedang memantau kerja Romusha(kerja paksa pada jaman jepang).Kami melihat banyak jiwa terbunuh dalam kerja romusha dan kami pun ketakutan melihat kekejam penjajah yang dengansenonoh membunuh orang pribumi.Dan kami melihat bapak Ir.Soekarno yang sedang berperang dan kami pun ditanya oleh Ir.Soekarno “Apa yang kalian lakukan untuk menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara”jawab Rafael menjawab “Kita harus belajar dengan giat untuk mengharumkan bangsa Indonesia”ucap Rafael.


Dan boum..........kami kembali kerumah Ariqa dan, Rafael dan Syakif pulang ke rumah mereka masing masing.END                            

Dikarang oleh :RAFAEL VICTOR SUTANTO (7A)

The girl and The witch
“Gadis dan Penyihir”
  Karya : Miranda Milatina & Andi Salwa Karima


       Pada suatu malam,sehabis makan bersama keluarga, Kakekku bercerita:
       Pada zaman dahulu kala, ada seorang gadis yang bernama Angel. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik namun sederhana Angel memiliki rambut coklat ikal  panjang dengan kulit putih dan bersih.
                Di desa itu  ada seorang pemuda yang bernama Carlos, seorang pemuda yang baik hati,tampan,dan jujur. Pada suatu hari ia tak sengaja bertemu dengan Angel di jalan desa,Carlos terlihat sedang terburu-buru dan tidak sengaja menabrak Angel.
 “Maaf, saya sedang terburu-buru”kata Carlos
 Iya, tidak apa-apa” Sahut Angel
 Saat Carlos melihat wajah Angel, dia sangat terpukau dengan kencatikannya. Sejak saat itu mereka berteman dan menjadi sahabat.

         Tak disangka selama ini mereka diikuti oleh seorang penyihir. Penyihir itu sangat iri dengan kencatikan Angel. Dan pada akhirnya saat Angel tertidur, si penyihir itu pun mengeluarkan mantranya. Mantra itu membuat wajah Angel terdapat benjolan-benjolan merah yang mengerikan.

         Pada  pagi harinya, setelah membersihkan dirinya Angel sangat terkejut, karena saat bercemin, ia melihat wajahnya menjadi sangat  jelek. Sejak saat itu Angel tidak pernah keluar dari rumahnya.

        Pada suatu hari Carlos bingung karena Angel sudah lama tak keluar dari rumah. Di perjalanan menuju rumah Angel, Carlos bertemu dengan Angel.
 “Angel kenapa kamu lama tak keluar dari rumah?”Tanya Carlos
 “Aku saat itu sedang sakit, tapi aku sudah menemukan penawarnya ”Jawab Angel. “Syukurlah kalau begitu.”Sahut Carlos.

        Tidak seperti biasanya, Angel mengajak Carlos berjalan-jalan mengelilingi desa sambil melihat pemandangan alam.”Mungkin Angel bosan karena sudah lama tak keluar dari rumah”.Gumam Carlos.

Setelah pulang dari melihat pemandangan Angel mengajak pulang karena sudah merasa puas. Tetapi tak seperti biasanya Angel tak mau diantar Carlos kerumahnya. Carlos bingung dalam hatinya “ Tak biasa Angel seperti ini”.
Lalu, Carlos mempunyai ide kalo dia mengikuti Angel saja. Karena Carlos penasaran apa yang disembunyikan oleh Angel. Tiba-tiba ditengah jalan Carlos melihat Angel berubah menjadi penyihir. Dengan rasa penuh tanda tanya, Carlos tetap mengikuti Angel.
Sesampai di suatu rumah gubuk yang terpencil, Carlos mengintip dari jendela, ternyata itu memang Angel yang palsu. “Hahaha, aku berhasil menipu pemuda itu”. Kata penyihir senang.
Akhirnya Carlos mendobrak pintu gubuk itu, dan Carlos bertanya kepada penyihir itu “Apa kamu Angel yang asli?”.Tanya Carlos . “Hahaha, apa maumu anak muda menanyakan  Angel”. Kata penyihir. “Jangan main-main kau penyihir!”. Kata Carlos geram.
Ketika Carlos berkata begitu , Carlos merasa penglihatannya menjadi hitam. Ternyata itu ulah penyihir agar Carlos pingsan.
Setelah Carlos sadar, ia terkejut karena tiba-tiba ia berada di ruangan yang sangat gelap & pengap.Ternyata ruangan itu adalah sebuah gua. Tiba-tiba Carlos mendengar rintihan sakit dari  balik tupukan batu-batuan kecil. Dengan lemas Carlos mencari suara itu.
Ternyata setelah Carlos menemukan sumber suara itu, lalu Carlos menggali tumpukan batu-batu kecil itu. Tak disangka ternyata itu Angel yang asli dengan keadaan tak berdaya. Sebenarnya Carlos merasa takut , karena wajah Angel terdapat benjolan-benjolan merah yang mengerikan. Angel :” Carlos…”. “Angel… apa yang kamu lakukan di sini”. Tanya Carlos.
“Aku dikurung oleh penyihir. Kalau kamu sedang apa di sini?”.Tanya  Angel. “Aku juga dikurung, sebaiknya kita sekarang mencoba untuk keluar dari sini !”. Seru Carlos.
Carlos dan Angel pun mencoba keluar. Dengan cepat Carlos untuk memikirkan cara  keluar dari tempat itu. “Aku puya ide, kita lewat atas saja.”.Kata Carlos dengan semangat.Ternyata gua itu berlubang di atasnya, dan cukup untuk keluar .
Carlos menemukan tali dan mengikatkan pada sebuah  batu berada di atas lubang itu. Carlos memerintahkan kepada Angel untuk mengikatkan tali itu di pinggangnya,kemudian Angel naik  dengan merambat lewat tali itu dan Carlos menariknya dari atas lubang gua itu Akhirnya mereka berdua sampai di atas dan dengan cepat meninggalkan tempat itu.
     Setelah lama mencarinya mereka menemukan penyihir itu di dekat sebuah batu yang besar,mereka memaksa penyihir itu untuk menyembuhkan Angel. Tetapi penyihir tidak mau. Karena kemarahan Carlos sudah tidak tertahankan maka ia mendorong penyihir itu sampai terbentur batu dengan sangat keras, sehingga penyihir itu  mati karena  dan berubah menjadi asap yang perlahan-lahan lenyap karena tertiup angin. Dengan lenyapnya asap itu maka berubahlah wajah angel yang mengerikan kembali seperti semula.
3 Tahun Kemudian….
Mereka menikah dan mempunyai anak kembar, dan hidup bahagia.

 Cerita ini mengandung arti : “Bahwa barangsiapa yang berbuat jahat akan mendapatkan balasannya”, ibarat pepatah mengatakan “Barangsiapa menabur angin,akan menuai badai”.

-TAMAT-

 SAUDARA KEMBAR
M.SYAFI ARIQA (20)
M.SYAKIF ARSILAN (21)
VII A



            Pada suatu hari ada 2 orang pemuda kembar,bernama SYAFI & SYAKIF .Mereka mempunyai hobi yang sama yaitu fotografer. Pada suatu hari mereka manghadiri pameran Inovasi yang berada di Candi Prambanan, Jogja. Pada suatu ketika mereka melihat sebuah kabut asap yang bersinar sinar dengan warna cerah. Sehingga membuat mereka berdua tertarik untuk menghampirinya.
           Syakif dengan rasa ingin tahu yang tinggi, ia pun berusaha mendekati kabut asap itu. Dan ia pun berusaha untuk memesuki kabut asap itu, lalu Syafi mendengar guncangan yang amat sangat kencang. Dengan refleks Syafi pun mencari Syakif, lalu Syafi pun mencari dan terus mencari sampai ia lelah.
          Syafi pun mulai penasaran pada kabut asap itu, rasa penasaran itu yang membuat ia mendekatinya. Setelah ia maju dan menyentuh kabut asap itu, ia dikejutkan dengan keadaan di sebuah pedesaan. Lalu ia pun semakin bingung “Dimanakah aku ?” . “Apakah aku bisa kembali” , “Dan bagaimana adiku” tanya Syafi bingung, dan gelisah. Tak lama Syafi pun diampiri oleh seora -ng pria tinggi, besar, kekar, dan berwarna ungu.
          Lalu Syafi pun tambah takut, bingung, dan resah. Lalu Syafi pun mencoba bicara dengan pria tadi.”Siiiaaapa....kamu!?” kata Syafi dengan terbata bata. Lalu pria itu menjawab “Hahaha...aku adalah jin kerajaan, aku dikirim untuk menolong manusia yang meminta tolong”. Jadi aku dapat mengabulkan permintaan mu,wahai anak muda.
“Wahai... jin,  bisakah kamu mengabulkan permintaanku?”, kata Syafi dengan lantang .Lalu jin  pun menjawab “tentu saja.”. Syafi pun dengan cepat mengajukan permintaan pertama & kedua. “Aku ingin bertemu dengan adikku & aku ingin kembali ke dunia nyata.” Lalu jin pun dengan cepat mengabulkannya.
          Dengan sekejap Syakif pun berada disampingnya. Dan pada saat itu mereka merasa seperti gempa, dengan sekejap mereka pun kembali ke dunia nyata. Lalu mereka berdua saling menanyakan ke keadaannya. Dan mereka pun berjanji tidak akan mencoba hal bodoh seperti itu lagi.

 Versalite diamond
Karya :Indah Dwi Anggraeni (13)
       Vepi Khoirun Nisa (32)

            Sari adalah seorang gadis, ia cantik, pintar, dan suka berpetualang. Ada juga Nita dia adalah sahabat Sari, dia sangat sederhana dan baik tetapi dia cengeng. Di pagi hari yang cerah Sari berangkat sekolah yang jaraknya dekat dengan rumahnya, pada saat ia akan masuk sekolah ia bertemu dengan wali kelasnya Miss Angel Sari pun segera bersalaman dengan Miss Angel. Sari pun masuk ke kelasnya. Setelah itu bel pun berbunyi tet..... tet...... tet........ karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.00.
Dan tiba tiba ada yang menepuk punggung Sari yaitu Rani, Sari pun terkejut. Tet.... tet..... tet..... bel berbunyi lagi tetapi kali ini yaitu bel istirahat. Sari lupa untuk membawa uang saku ia pun tadi belum sarapan jadi Sari pun kelaparan tetapi Nita mengajak Sari pergi ke kantin bersama. “ayo kita ke kantin bersama!” Nita sambil menarik tangan Sari. “bagaimana aku akan jajan bila aku tidak membawa uang saku?” dengan wajah yang sedih. “Ayo aku traktir,kamu jajan apa pun aku yang bayar” ujar Nita.
            Mereka pun pergi ke kantin bersama. Saat Sari membawa makanan tiba tiba Intan dengan sengaja menyenggol Sari. Dan makanan Sari pun tumpah mengenai bajunya. “Maaf maaf aku tidak sengaja” Intan pura-pura tidak sengaja. Sari menunjukkan muka marah pada Intan. Tet....tet....tet....bel masuk berbunyi.Semua siswa masuk ke kelas masing-masing. Pelajaran pun dimulai dengan tenang. Tidak lama kemudian, bel pulang pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas. “Nita aku mau bilang sama kamu” ujar Sari, “mau bilang apa” tanya Nita “ayo sini” ajak Sari.
Terlihat Sari dan Nita berjalan menuju sungai yang tidak jauh dari sekolah mereka. mereka pun duduk di pingir sungai itu. “ak... ak..aku mau jadi sahabatmu” ucap Sari dengan terbata bata “apa.... kamu mau jadi sahabatku” kata Nita dengan kaget, “iya aku mau jadi sahabatmu, karena kamu selalu baik dengan ku” kata Sari dengan senang “ ehm ehm ehm..... tapi pasti persahabatan kita tidak akan bertahan lama” kata Nita sambil menangis “pasti akan tahan lama sampai nanti kok” kata Sari menyemangati “ok sekarang kita bersahabat”. Tiba-tiba disana mereka melihat sebuah kotak kecil di tengah sungai. Sari pun mengambil kotak tersebut. “kotak apa ini?” ucap Sari sambil kebingungan.
            Sari dan Nita pun pun membawa kotak tersebut ke rumah Nita. Setelah sampai dirumah Nita,dengan bersamaan Sari dan Nita membuk kotak tersebut. “wawwww” ucap Sari dan nita bersmaan. Di dalam kotak tersebut sari dan nita menemukan sepasang  kalung berlian. Di dalam kotak tersebut juga terdapat sebuah surat. Yang berisikan: Siapapun yang menemukan kalung ini akan berpetualang di negeri diamond.kalian akan tahu apa maksud pernyataan ini jika kalian sudah memakai dan menyatukan kalung ini. Setelah itu Sari dan Nita memakai dan menyatukan kalung tersebut. Tiba-tiba keluar boneka kecil yang bisa berbicara. “halo aku boneka kecil dari negeri diamond kalian akan berpetulang ke negeri diamond sekarang” ujar boneka kecil tersebut.
Bbbuuuummm tiba-tiba Sari dan Nita telah sampai di negeri diamond. Sari dan Nita pun berkeliling di negeri tersebut. Di tengah tengah perjalanan Sari dan Nita melihat di depan matanya terdapat sebuah kerajaan diamond. Sari dan Nita menhapiri kerajaan tersebut. Dan tepat di depan kerajaan tersebut boneka kecil itu muncul kembai, dan dia berkata “tunjukkan kalung persahabatan kalian agar kalian menemukan diamond serba guna didalam kerajaan ini, tetapi diamond itu hanya bisa digunakan sekali saja, dan kalian harus menunjukkan diamond tersebut pada ratu, ratu akan mengembalikan kalian setelah kalian bertemu ratu.”Sari dan Nita pun menunjukkan kalung persahabatan mereka. Dan pintu kerajaan pun terbuka “ayo kita mencari diamond serba guna tersebut” ucap Sari dengan nada semangat.
Setelah lama Sari dan Nita pun menemukan dimond tersebut. Setelah Sari dan Nita menemukan diamond tersebut,Sari dan Nita mencari cari dimana ratu kerajaan tersebut. Mereka memilih untuk meminta kepada diamond tersebut untuk bertemu dengan ratu karena mereka mencari ratu kemana kemana tidak ketemu. Dan tiba tiba ratu ada di depan mereka. Sari dan nita memohon kepada ratu tersebut untuk dikembalikan ke tempat asalnya.
Tiba tia di depannya terdapat sebuah pintu yang bersinar terng dan terbuat dari berlian.”masuklah ke dalam pintu tersebut dan kalian akan kembai ke dunia asal kalian.”ucap ratu tersebut. Sari dan Nita pun berjalan masuk kedalam pintu tersebut. Tiba tiba sari dan Nita sudah berada tepat di rumah Nita. Sari berkata “kita mengalami petualangan yang unik”. “y benar” ujar Nita. Mereka berdua pun saling berpelukan. Dua tahun kemudian persahabatan Sari dan Nita masih tetap utuh dan tidak pernah bertengkar.
***TAMAT***
                                                                                                                                     
                     PEMAIN SEPAK BOLA LEGENDARIS
Karya:Zalfa dan Samuel

    Ada anak yang bernama Egi.Egi memeiliki dua kakak laki laki yang bernama Sadil dan Feby.Mereka adalah pemain sepak bola legendaris.Mreka mempunyai ciri khas tersendiri yang membuat meraka terkenal.Egi pemain yang sangat cerdik bagikan kancil menipu buaya. Walau ia berpostur kecil,ia dapat menggocek lawan hingga lawan bingung sampai terjatuh.Sadil memiliki kemampuan berlari hingga 150km/jam dan memiliki tendangan berkekuatan hantaman seratus banteng.Feby mempunyai sundulan halilintar yang dapat merobek gawang lawan.
      Di suatu hari ada pertandingan sepsk bola di Mynmar antara Timnas Indonesia melawan Timnas Myanmar.Disaat pertandingan berlangsung,Egi terkena sleding dari pemain lawan.Egi mengalami patah tulang dan digantikan oleh Witan.Pemain lawan yang menyeleding Egi terkena hukuman kartu merah yang berarti keluar dari pertandingan.Saat itu Sadil dan Feby sangat emosi.Tapi mereka bisa menahan emosi mereka .Disaat itu pula pemain lawan berkurang yang tadinya berjumlah sebelas menjadi sepuluh.Dan itu merupakan kesempatan Timnas Indonesia untuk menjebol gaang lawan.
    Pemain Timnas Indonesia bekerja sama untuk menjebol gawang lawa saat itu Feby mendapat peluang untuk menjebol gawang lawan yang mendapat umpan dari Witan yang melambung lalu Feby menyundul dengan kekuatan halilintarnya,bola itu masuk ke gawang lawan sampai gawang lawan robek dan terbakar.Gol yang dibuat oleh Feby membakar semangat Timnas Indonesia.saat itu Timnas Indonesia haus dengan gol.Pada akhirnya Timnas Indonesia memenangkan pertandingan dengan scor 10 – 0.Pertandingan dimenangkan oleh Timnas Indonesia.                                               

 PEMULUNG DAN SEPATU SUPER
Karya : Azzahra Cantika Desia no;8
                     Afrida Zakalia No; 1


Tiga rumah berjejeran didekat sungai membuat mataku terengah melihat lingkunganya yang amat sangat kotor . ketika aku berniat membersikannya terdapat dua sepatu bekas yang kebetulan tidak terpakai kuambil dan kubawa pulang sepatu itu . ketika dicoba sepatu itu bisa membuatku ku berlari dengan kecepatan secepat mungkin. Anehnya semua warga meginginkan sepatu itu.
Disuatu malam ,tiba – tiba kumendegar suara benda jatuh . gubrakkkk !!! aku terkejut ternyata ada dua orang yang masuk ke rumahku untuk megambil sepatu itu.dan aku pun  megerjar penjahat itu secepat mungkin  untuk mendapatkan kembali sepatu itu . tetapi aku  tidak dapat  sepatuku kembali.
Tiga hari setelah hilangnya sepatiku aku berniatan untuk memulung sampah kembali . tiba – tiba waktu aku ambil ranjangku terdapat dua sepatu disebelah ranjangku . ternyata sepatu superku telah kembali kepadaku.



THE END


                                                                                             


  




    

  


Komentar

  1. The one of stupid think what i do in the past is make a stories which didn't pay attention to the words I made. I love to make a stories, but i always stop at halfway, and never reach the ending. I was so cringe when i saw my story. And i always ask my self, 'Why u make that cringe story, dude?" or "Dude, seriously...its so embarassing that was me in the past."

    But, in the end, i never hate them. I always love them. It doesn't matter how bad, that's what proves that we were once a part of that past. Also, thx, you command us to make this stories. Really, im so grateful. So i can say to my self in the future that i and all of members grasev7a was make this stories.

    Thx, in this short time, you've become our teacher.
    We love you, and always do, Laela Farchati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Kanzen, I'm so sorry baru tahu kalau ada komentar di psostingan ini. Ah saya speechless bacanya. Long time no see with you, boy! :") Saya sepertinya tahu Kanzen itu siapa. Gimana kabarmu? love you too, boy! Lots of love from me!

      Hapus
  2. Cerita Pemain Sepak Bola Legendaris sangat keren dan menginspirasi. Salah satu unsur intrinsik dalam cerita tersebut adalah amanat/pesan moral yang berisi tidak pantang menyerah dalam menghadapi sebuah rintangan dan pentingnya kerja sama kelompok untuk memperoleh hasil yang terbaik.

    BalasHapus
  3. Unsur intrinsik karakterisasi dalam cerita Penyihir Muda Berhati Mulia menonjol melalui sosok penyihir muda yang berhati mulia. Meskipun memiliki kekuatan sihir yang besar, ia memilih untuk menggunakan kemampuannya demi kebaikan, menyampaikan pesan moral tentang pentingnya kebijaksanaan dan kebaikan hati dalam menghadapi kekuatan besar.

    BalasHapus
  4. Cerita sepak bola legendaris sangat bagus, tentang anak yang memiliki 2 kakak pemain sepakbola profesional

    BalasHapus
  5. cerita " Persahabatan 2 Duyung" sangat unik dan menarik untuk dibaca, pesan moral dr cerita tsb adalah "jangan pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan"

    BalasHapus
  6. Cerita penyihir muda berhati mulia ini sangat keren dan memiliki gaya bahasa /majas yaitu majas simile : ranting kayu bertumpuk tumpuk bagaikan karpet yang luas di atas tanah .

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Cerita yang berjudul “Hari Yang Tak Terlupakan” memiliki alur yang sangat menarik. Alur dalam cerita Hari yang Tak Terlupakan menggunakan alur maju, di mana peristiwa terjadi secara berurutan dari awal hingga akhir. Cerita dimulai dengan kejadian tak terduga dan mengikuti perjalanan para tokoh dalam menghadapi masalah, hingga mencapai solusi yang memuaskan di bagian akhir. Tidak ada penggunaan waktu pada masa lampau atau pengulangan waktu, alur terus maju seiring perkembangan cerita.

    BalasHapus
  9. Pesan moral dalam cerita "Persahabatan 2 Duyung" karya Kak Farrel dan Kak Irgi alumni kelas 7A Spenda sangat menyentuh hati dan inspiratif yaitu mengajarkan kita tentang keberanian dan pantang menyerah dalam menghadapi masalah, serta pentingnya persahabatan yang selalu mendukung di saat kita merasa kesulitan. Selain itu, pengorbanan dan kesetiaan juga bisa ditunjukkan sebagai bentuk kasih sayang yang tulus, sementara kebaikan selalu menang melawan kejahatan. Cerita ini juga mengajarkan kita bahwa kehilangan memang menyakitkan, tetapi hidup harus terus berjalan, dan kebahagiaan baru akan selalu ada bagi kita yang mau bangkit dan berusaha untuk melanjutkan hidup.

    BalasHapus
  10. Cerita "pohon ajaib" sangat bagus dan menyenangkan. Kisah itu tentang anak perempuan yang suka membaca buku dan ia ingin bertemu ibunya

    BalasHapus
  11. Cerita versalite diamond sangat menarik, menceritakan tentang 2 orang sabahat yang berteman erat. Salah unsur intrinsik dalam cerita tersebut adalah pesan moral, pesan moralnya yaitu menghargai persahabatan. Cerita ini mengajarkan kita untuk menghargai sahabat dan memelihara hubungan yang baik dengan teman-teman

    BalasHapus
  12. Cerita "Saudara kembar" menurut saya cukup menarik, karena mengisahkan sepasang saudara kembar dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Salah satu unsur intrinsik yang terdapat dalam kisah tersebut yaitu amanat atau pesan moral. Amanat atau pesan moral yang dapat kita ambil adalah rasa keingintahuan yang tinggi harus disertai dengan kehati-hatian, pentingnya persaudaraan dan kepedulian, selalu ada harapan dan bantuan dalam kesulitan yang kita alami, janganlah mudah gegabah untuk menuruti hawa nafsu atau keinginan kita, berpikirlah terlebih dahulu sebelum bertindak. Cerita ini mengajarkan bahwa keberanian dan kepedulian terhadap keluarga sangatlah penting, tetapi harus selalu diiringi dengan kebijaksanaan dalam bertindak.

    BalasHapus
  13. Menurut saya konteks latar di cerita penyihir muda berhati mulia sangat unik, berlokasa di hutan dekat kota di Las Vegas memberikan kombinasi yang menarik antara dunia modern dan elemen fantasi. Namun, latar Las Vegas kurang terasa dalam cerita. Jika Las Vegas dipilih sebagai lokasi, mungkin bisa ditambahkan sedikit nuansa atau ciri khas kota tersebut, seperti lampu kota yang terlihat dari kejauhan atau suasana ramai yang kontras dengan ketenangan hutan tempat Ashley tinggal.

    BalasHapus
  14. Menurut saya cerita berjudul "Pemain Sepak Bola Legendaris" sangat menarik karena latar cerita digambarkan sangat jelas dan memiliki tema yang menarik yaitu sepak bola. Selain itu cerita tersebut mengandung amanat yang sangat bagus yaitu kita harus bekerja keras untuk meraih kesuksesan.

    BalasHapus
  15. Pesan moral dari cerita "Saudara Kembar" adalah tentang pentingnya rasa hati-hati dan kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak kita pahami sepenuhnya. Keingintahuan yang berlebihan bisa membawa kita pada bahaya atau kesulitan yang tidak terduga. Selain itu, cerita ini juga mengajarkan bahwa kita harus selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan dan tidak terburu-buru dalam mengikuti rasa penasaran, terutama jika itu bisa membahayakan diri kita atau orang lain. Pada akhirnya, setelah mengalami pengalaman yang menegangkan, Syafi dan Syakif belajar untuk tidak mencoba hal-hal yang bisa berisiko tanpa berpikir panjang.

    BalasHapus
  16. Cerita "pemulung dan sepatu super" sangat menarik dan membuat penasaran... Sayangnya cerita terlalu pendek

    BalasHapus
  17. Menurut saya cerita yang berjudul "Pemain Sepak Bola Legendaris" sangat menarik untuk dibaca karena menceritakan anak yang mempunyai 2 kakak yang menjadi pemain legendaris dan cerita tersebut mengandung amanat yang mengispirasi kita untuk bekerja sama dan pantang menyerah

    BalasHapus
  18. Menurut saya cerita "Perselisihan Antar Bangsa" memiliki cerita yang menarik karena menceritakan tentang konflik yang terjadi antara bangsa hamster dan bangsa tikus yang memiliki pangerannya masing masing. Karena pangeran amster yang tidak mau bekerja sama dengan pangeran kitsu yang mengakibatkan bangsa tikus memperlakukan bangsa hamster dengan kejam, walau akhirnya kedua bangsa tersebut berdamai

    BalasHapus
  19. Dalam cerita The girl and The witch "Gadis dan Penyihir" terdapat amanat yang mengajarkan bahwa setiap perbuatan jahat akan mendapatkan balasan yang setimpal. Penyihir yang berbuat jahat pada Angel akhirnya mendapat hukuman, menggambarkan pepatah "Barangsiapa menabur angin, akan menuai badai". Cerita ini juga menunjukkan bahwa kebaikan, keberanian, dan persahabatan akan mengalahkan kejahatan. Keberanian Carlos untuk menyelamatkan Angel. Secara keseluruhan, amanat dari cerita tersebut adalah kebaikan akan selalu menang atas kejahatan.

    BalasHapus
  20. dalam cerita “rarat yang suka membantu” karya kak jati pamungkas 7A dan menurut saya amanat/pesan moral dalam cerita tersebut yaitu manfaatkan lah setiap kesempatan untuk berbuat baik hati seperti menolong/membantu

    BalasHapus
  21. menurut saya cerita "my amazing adventure" sangat bagus dan menarik untuk dibaca, didalam cerita tersebut terdapat 3 sahabat yang penasaran dengan pohon angker, dan saat mereka mendekat ke arah pohon angker itu, mereka pun tertelan sampai ke masa penjajahan, dalam cerita tersebut juga terdapat pesan yaitu "kita harus belajar dengan giat untuk mengharumkan bangsa Indonesia". pesan moralnya menurut saya yaitu rasa penasaran juga dapat membuat kita bisa belajar banyak hal.

    BalasHapus
  22. Cerita "PEMAIN SEPAK BOLA LEGENDARIS" menurut saya cerita ini seru dengan karakter unik dan penuh aksi. Meski ada elemen dramatis berlebihan, seperti gawang yang terbakar, pesan tentang kerjasama tim dan semangat juang sangat kuat. Secara keseluruhan, cerita ini menghibur dan menarik!

    BalasHapus

Posting Komentar

Percaya diri atas hasil tulisanmu!
Plagiat karya termasuk pembodohan bangsa.
Terima kasih telah mengapresiasi tulisan saya! ^^

Postingan Populer