Cerita Fantasi kelas 7A (2017/2018)
Kousei Academia
Karya : Aldiansyah Permana
Putra (02)
Riski
Brillianto (29)
Di dunia ini, dimana manusia hidup
berdampingan dengan ras lain.Seperti Elf, Dark Elf, Orc, Ogre, Troll, Goblin,
Succubus, Vampire, Undead, Werewolf, Devil, Golem, Naga, dan masih banyak lagi
lainnya.Hal ini bermula dari 30 tahun yang lalu, sebuah portal berwarna ungu
dan berbentuk raksaksa muncul di tengah-tengah keramaian kota.Kejadian ini
membuat masyarakat penasaran dan mencoba mendekati portal tersebut.Tetapi
tiba-tiba saja muncul sebuah pasukan golem dan undead dari portal tersebut.
Hal itu membuat masyarakat
terkejut,takut, dan panik.Mereka tak menyangka bahwa ada sebuah undead muncul
di tengah-tengah kota.
Undead
adalah sebuah mayat tengkorak yang sangat membenci makhluk hidup.Jadi wajar
jika masyarakat dibuat panik dan takut olehnya.Siapa pun juga mengetahuinya,
bahwa menghadapi sebuah undead sendirian adalah tindakan yang sangat bodoh.
Mendengar kejadian ini, pemerintah
langsung mengutus pasukan darat dan udara untuk datang ke tempat dimana portal
itu muncul dan mengamankannya.Sekitar 50 tank, 20 helikopter, 30 mobil, dan 5
jet di kerahkan disana.Alasan kenapa pemerintah mengutus pasukan sebanyak ini
adalah untuk menenangkan masyarakat dan berjaga-jaga jika ada hal yang tak
terduga terjadi.
Setelah seluruh pasukan telah tiba di
lokasi, semua pasukan menyiapkan senjatanya masing-masing dan menodongkan ke
pasukan golem dan undead tersebut.Namun, tiba-tiba muncul sebuah pasukan lagi
dari portal tersebut.Kali ini yang muncul adalah pasukan Naga dan Giant
Ogre.Salah satu seekor naga tersebut bergerak maju paling depan seperti seseorang
yang memimpin dari sebuah pasukan besar.
Pasukan darat dan udara yang di kirim
oleh pemerintah di kejutkan oleh kejadian yang tidak biasa.Mereka melihat
seekor naga yang besar berubah menjadi seorang manusia.Naga yang dapat berubah
menjadi seorang manusia itu mendekati pasukan darat yang di kirim oleh
pemerintah.Dia dengan percaya diri berkata kepada pasukan itu, “Wahai manusia,
Kami datang dengan maksud berdamai dengan kalian.”.”Kami juga tak ingin terjadi
sebuah pertumpahan darah diantara kita.”.”Oleh karena itu,maukah kalian
menurunkan senjata kalian dan membicarakan hal ini dengan baik-baik?”
Pemerintah memang tidak percaya dengan
sebuah naga yang berkata bahwa mereka ingin berdamai dengan manusia.Tetapi,
jika demi menyelamatkan umat manusia mau tidak mau pemerintah harus menyetujui
permintaan naga itu.
Awalnya masyarakat di buat resah akan
kehadiran ras-ras tersebut.Mereka juga awalnya menolak permintaan mereka.Tetapi
karena keputusan pemerintah adalah mutlak, mau tidak mau mereka harus menahan
rasa resah di hati mereka.
Ras-ras itu di perbolehkan untuk tinggal di
dunia ini jika mereka menepati janjinya.Jika mereka tidak menepati janjinya,
pasukan dari seluruh dunia akan memusnahkan mereka sampai tak tersisa.
Di waktu yang sama, tiba-tiba seluruh makhluk
di dunia ini mempunyai kekuatan super.Pemerintah diguyurkan oleh ribuan
pertanyaan dari para wartawan.Demi meredam kepanikan masal, pemerintah pun
memutuskan untuk menyuruh seorang agen-agen yang elit untuk menyelidiki
penyebab terjadinya kejadian ini.Setelah di selidiki lebih dalam, ternyata yang
menyebabkan makhluk saat ini mempunyai kekuatan adalah portal itu.Portal yang
memunculkan sebuah pasukan ras-ras yang tidak mungkin ada di dunia ini.
Saat ras-ras itu ditanyakan oleh
seorang agen, mereka mengaku bahwa mereka juga tidak tahu tentang kejadian
ini.Mereka menganggap bahwa ini adalah sebuah pertanda dari dewa.Manusia
berpikir bahwa ras-ras itu bercanda atau berbohong mengenai kejadian
tersebut.Meskipun begitu, ada beberapa manusia yang percaya dengan perkataan
ras-ras tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Manusia hidup
berdampingan dengan damai bersama ras-ras yang lain.Mereka juga menganggap
ras-ras itu bagian dari mereka.Manusia saat ini sudah percaya bahwa peringatan
itu adalah nyata.Mereka juga percaya,suatu saat nanti pasti akan ada sebuah
kejadian dimana dunia ini akan kacau.
Saat ini, sudah banyak keturunan lahir di
dunia ini.Dan juga sudah banyak makhluk yang memiliki kekuatan super yang
mewarisi kekuatan orang tua atau pun leluhur mereka.Demi untuk mengantisipasi
kejadian tak terduga di masa depan, pemerintah-tidak,seluruh dunia membuat
organisasi khusus yang beranggotakan orang-orang elit dan sangat kuat untuk
melindungi dunia.
Salah satu organisasi itu adalah ORPEDU
(Organisasi Pelindung Dunia).Banyak generasi-generasi saat ini yang ingin masuk
ke dalam organisasi itu.Namun, tidak mudah jika ingin masuk ke dalam organisasi
itu, dari rumor yang beredar bahwa anggota ORPEDU adalah terdiri dari
orang-orang yang sangat spesial.
Mereka pernah menunjukan kekuatannya 15
tahun yang lalu.Pada waktu itu, terjadi sebuah pertempuran dahsyat antara
ORPEDU dan makhluk yang tak dikenal.Pertempuran itu menyebabkan beberapa kota
hancur lebur.Salah satu anggota ORPEDU pernah terlihat sedang berduel dengan
pemimpin mereka, Jaldabaoth.Jaldabaoth adalah sosok yang sangat menyeramkan dan
sangat kuat, terbukti ketika dia hampir membunuh salah satu seorang anggota
ORPEDU yang di kenal anggotanya sangat kuat.
Untungnya saat itu, ada seseorang yang tak
dikenal menolong anggota ORPEDU dan membunuh jaldabaoth.Setelah pertempuran itu
berakhir, Ketua ORPEDU meminta orang yang tak di kenal itu untuk bergabung
dengan ORPEDU.Tetapi orang itu menolaknya.Saat ketua ORPEDU menanyakan alasan
kenapa orang itu menolaknya adalah dia tak tertarik dengan politik dan dia juga
hanya muncul ketika dunia benar-benar terancam.
Setelah kejadian itu, ORPEDU sangat
mengagumi sosok orang yang tak dikenal itu.Namun hingga saat ini, keberadaan
orang itu tak diketahui dan tak pernah muncul lagi sejak 15 tahun yang lalu.
----
Saat ini aku berniat untuk mendaftar di
Kousei Academia.Sekolah dimana orang yang elit diantara para elit berkumpul
disana.Alasan kenapa aku ingin masuk ke Kousei Academia adalah karena aku ingin
menemukan suasana baru.
Aku mulai mempersiapkan barang-barang yang
akan ku bawa ke sana.Aku menata penampilanku agar bisa di pandang sebagai siswa
biasa dan tak lebih.
Aku berangkat menaiki bus.Perjalanan
antara rumah ku dan Kousei Academia sekitar 15 menit.Sesampainya disana, Ku
lihat bangunan-bangunan menjulang tinggi dan sangat luas.Deretan pepohonan
tumbuh di dalam sekolah.Dan juga
terlihat banyak peserta yang mendaftar ke sekolahan ini.Terlihat
seseorang yang datang menggunakan mobil mewah, ada yang datang dengan berjalan kaki, ada juga
yang menaiki sepeda.
Tanpa berlama-lama aku langsung
melangkahkan kaki ku ke dalam sekolahan itu.Terlihat bangunan berdiri
kokoh.Bangunan itu di cat warna putih kebiruan.Beberapa bangunan ada yang
berwarna abu-abu.Suasana yang sejuk ditambah dengan keindahan musim semi
membuat mood jadi lebih baik.Sungguh pemandangan yang tak biasa bagiku.Aku
segera memasuki ke salah satu sebuah bangunan, bangunan yang terlihat luas dan
megah .Saat aku memasukinya, ternyata ini adalah ruang aula.Aku berhasil tepat
ke ruang aula.Tempat dimana para peserta akan berkumpul.Ku lihat banyak peserta
dari berbagai ras berada disana.Mereka sedang berbincang-bincang selayaknya
bagimana mereka mengenal satu sama lain.
Saat guru datang, semua peserta duduk di
bangku masing-masing.Guru itu menyapa kami semua dengan semangat.Beberapa
diantara kami ada yang menjawab sapaan guru itu dan ada yang tetap terdiam tak
menjawabnya.
Guru itu menjelaskan beberapa hal kepada
kami sebelum memulai ujian masuknya.
Pertama, ujian masuk nya terdapat dua macam
ujian.Yang pertama adalah ujian tertulis dan yang terakhir adalah Ujian Fisik.
Kedua, Kami diperbolehkan menggunakan apapun
untuk menang di dalam ujian fisik.
Ketiga, Bagi siapa pun yang gugur didalam
ujian fisik akan dinyatakan gagal dan yang memenangkan ujian fisik akan
dinyatakan lolos.
Setelah itu, kami di tuntun ke suatu
ruangan.Disana kami melakukan ujian tertulis.Kami diberi kertas untuk menjawab
soal-soal yang diberikan.Kami juga hanya diberi waktu tiga puluh menit untuk
menjawab.Kami diawasi dengan ketat oleh kamera CCTV dan seorang guru agar tidak
saling menyontek.Soal ujian tertulis menurutku tidak sulit dan ku pikir peserta
yang lain juga berpikir sama.
Tiga puluh menit telah berlalu, bel berbunyi
dan guru pun mengambil kertas-kertas jawaban kami.Setelah selesai melaksanakan
ujian tertulis, kami diperintahkan ke ruang tunggu untuk bersiap-siap sebelum
ujian fisik dimulai.Kami diberikan waktu sepuluh menit untuk menyiapkan apa
saja yang kami butuhkan untuk di ujian fisik.
Selesainya kami bersiap-siap, kami di tuntun oleh seorang guru ke area
ujian fisik.Langkah kaki guru tersebut berhenti.Kami pun juga ikut
menghentikkan langkah kaki kami.Guru itu membalikkan badannya dan menatap
kami.”Sudah sampai” ucap guru itu.Kami terkejut melihat pemandangan ini.Kami
tak menyangka bahwa di ujian fisik ini akan di laksanakan di sebuah gurun.
“Kalian hanya diberikan waktu sepuluh jam
untuk memenangkan di ujian fisik ini”.”Tak ada bantuan dan tak ada petunjuk.” Ucap
dingin guru itu.Beberapa peserta terlihat tidak mengerti dengan ucapan guru
itu.
3.............,
2.............,1............. Teeeeettttttt.Sebuah suara yang menandakan bahwa
ujian fisik telah dimulai membuat kami berlari sekencang mungkin ke dalam gurun
itu.Kami mewaspadai sekitar karena keadaan yang tak menguntungkan ini.Kami tak
bisa bergerak bebas karena pandangan kami yang tertutupi oleh debu-debu dan
badai pasir.Sekitar 5 menit sudah kami berlari ke dalam gurun ini.Tetapi kami
belum melihat apa-apa sama sekali.Sampai kami melihat sebuah bayangan
orang-orang yang berjumlah ribuan dengan disertai warna-warna disekitarnya.
“Yashaaasuiiiinnn!!”(Serang) Ucap teriak keras salah seorang di bayangan
itu.Mendengar teriakan itu, kami melambatkan langkah kaki kami.”Hei!Apa itu?!”
ucap salah seorang peserta sambil menunjuk ke atas.Tiba-tiba dari langit muncul
sebuah bentuk tombak aneh dan jatuh.”AAAAAAHHHHHHH!!” Teriak salah seorang
peserta yang terhempas oleh tombak itu.Diantara peserta itu ada yang tertusuk
oleh tombak itu,ada yang terhempas oleh jatuhnya tombak itu,dan ada juga yang
bagian tubuhnya terpotong oleh tombak itu.
Melihat kejadian ini, beberapa diantara
peserta membuat wajah panik dan ketakutan.”Hiiiiii!!” Jerit salah seorang
peserta.Diikuti dengan yang lainnya membuat suasana disekitar panas.Disamping
itu, dilangit muncul lagi sebuah benda aneh yang menuju ke sini.Peserta yang
masih tenang dan tak terpengaruh kejadian itu langsung berusaha untuk
menyelamatkan diri masing-masing.Barisan
peserta yang tadinya seperti sebuah pasukan terlatih kini telah menjadi
seperti domba-domba yang berlari ketakutan tanpa arah tujuan.
“Magic Defender!” ucap seorang
peserta.Lalu,muncul sebuah dinding penghalang yang membuat kami selamat dari
serangan musuh.”cih, dasar orang-orang dungu”.”Disini bukanlah tempat untuk
bayi!jika kalian ingin menangis, menangislah di pelukan orang tua kalian!”
bentak seorang peserta yang terdengar marah.Para peserta berhenti menangis
mendengar bentakan tersebut.
Tiba-tiba awan bergemuruh, padahal barusan cuacanya masih cerah,
pikirku.Lalu,muncul sebuah petir menyambar beberapa peserta.Ada yang menahan
petir itu dan ada juga yang terkena petir itu sebelum menghindar.Akibat petir
itu, beberapa peserta telah TEWAS.
Diikuti dengan sebuah ledakan yang
mendatangi kami membuat kami sulit untuk mengetahui keadaannya.Berapa jumlah
musuh?Seberapa kuat kah mereka?.Pertanyaan itu mengisi di pikiran para peserta.
Hujan Es,Angin Topan,Bom,Petir,Lava,Meteor,Senjata
mematikan,mesin pembantai dan masih banyak lagi yang mendatangi kami.Keadaan
kami saat ini telah tercerai berai.Kepanikan dimana-mana.Mayat-mayat yang tak
terhitung jumlahnya tergeletak di pasir-pasir.Belum lagi bayangan musuh yang
berjumlah ribuan kini semakin mendekat.
“OOOOOOOOHHHHHHH!!!” bayangan itu semakin
mendekat dan semakin jelas bentuk mereka.Mereka mulai menyerang dan membantai
kami tanpa ampun.”KYAAAAAAA!!!!!”.”TIDAK!TIDAK!TIDAK!AKU TAK INGIN MATI
DISINI!” teriak ketakutan seorang peserta.Tentu
saja ada yang takut, kenyataan bahwa kami dihadapkan oleh sebuah pasukan yang
tak bisa kami menangkan membuat kami putus asa.
Lalu, datang seseorang yang berpakaian serba
hitam,memakai tudung hitam, dan membawa sabit raksaksa berwarna hitam keunguan.Dia
sangat gesit.Meski membawa benda berat seperti itu, malah terlihat bukan
apa-apa.Dia mulai membantai para peserta dengan mudahnya.”Apa-apa
itu?!”.”M-monster!”.”Dia....dia malaikat maut!lari selamatkan nyawamu!”. Teriak
para peserta dengan wajah panik.
Diikuti seorang dari pasukan musuh memakai
armor robot mulai meluncurkan roket dan machine gun kepada kami.Jangkauan
serangannya sangat luas, hingga mencapai 1km.Pasukan itu membentuk barisan yang
terdiri dari armor robot yang berbeda-beda.Begitu pula senjata yang
dimilikinya.Pasukan berarmor robot itu membantai siapa saja yang ingin
melarikan diri.
Terlihat
Sebuah Cyborg meluncurkan panah laser dari langit membuat kami sulit
untuk bertindak.Cyborg itu mengeluarkan apa saja yang dimilikinya.Dari meriam,
hujan anak panah laser, roket laser, laser listrik, dan lain-lain.
Ditengah-tengah pertempuran itu, terdengar
suara dari belakang peserta.”Ada Bantuan untuk kita!” teriak semangat seorang
peserta memberi harapan kepada peserta yang lainnya.”Bukannya kita tak akan
mendapat bantuan?”. ?”.”Heh?!Tidak mungkin ...”.”Jadi mereka itu siapa?!” tanya
seorang peserta dengan nada hampir putus asa.Awalnya mereka mengira bahwa itu
adalah sebuah bantuan, tetapi mereka salah.Mereka adalah musuh yang muncul di
akhir pertempuran yang berguna untuk membuat lawan semakin putus asa.
“Yang benar saja ini!” teriak putus asa
seorang peserta dengan menundukan kepalanya.”Ini bukan lagi sebuah ujian!
melainkan pembantaian!”.”Sudah....berakhir.....”.”Sial!Sial!Sial!” Beberapa
peserta tergeletak putus asa,ada yang merengek menangis, dan ada yang menutup
wajahnya.
“Sudah waktunya,ya” ucap salah seorang
peserta dengan tenangnya sambil tersenyum.Sekali lagi awan bergemuruh,tetapi
ini sedikit berbeda.Warna langit berwarna biru tua disertai dengan kilat.Tiba-tiba
muncul sebuah naga berwarna biru tua dari langit.Naga itu semakin mendekat ke
arah peserta itu.
Tak lama kemudian, peserta itu menaiki naga
tersebut.Dia bergerak maju menggunakan naga itu.Setiap dia melewati musuhnya, muncul
sebuah listrik besar menyambar mereka.Listrik itu juga membuat tanahnya retak
karenanya.Sangat hebat bisa menyerang pasukan musuh yang berjumlah ribuan
dengan sendirian.
Beberapa peserta yang dari tadi belum menunjukan
kekuatannya juga kini mulai beraksi.Mereka yang tetap tenang dalam situasi ini
adalah orang yang sudah pernah menghadapi situasi seperti ini di masa lalu.Mereka
mulai mengeluarkan kekuatan mereka masing-masing.Ada yang berubah menjadi
phoenix, ada yang bisa memanipulasi pelang sesuai keinginannya, ada yang dapat
berubah menjadi golem, ada yang menjadi naga, ada pengguna pedang yang dapat
menebas banyak musuh dalam sekali serang, ada yang merapal mantra (Magic
caster), ada yang berubah menjadi monster, ada yang bisa meledakkan dalam skala
besar, ada yang bisa menghilangkan apapun sesuai keinginannya, ada yang bisa
mengeluarkan pedang semaunya,dan ada juga yang bisa mengendalikan elemen.
Aku yang juga dari tadi hanya menonton
pembantaian kini berlari ke arah musuh dan mengepalkan tanganku.Aku
menghantamkan pukulanku hingga terkena musuh.Ku minimalkan mungkin membantai
musuh agar tidak terlihat mencolok.
Pasukan musuh yang kini telah tersudut oleh
para peserta langsung melarikan diri.Namun, kami tak membiarkannya.Kami
mengejar pasukan musuh yang tersisa dan membantainya.
“Musnah lah”. Ucap seorang peserta.Hal ini
membuat terkejut bagi para peserta yang lain.Mereka tak menyangka, bahwa dia
dapat membunuh pasukan musuh yang berjumlah dua puluh lebih tanpa tersisa hanya
menggunakan kata-kata.
“Heeeeeeh, lumayan juga kau” ucap peserta
yang menunggangi naga.”apa? aku belum mengeluarkan kekuatanku yang
sesungguhnya.”.”Bahkan aku bisa membantai seluruh pasukan tadi dalam
sekejap”.”Jadi,kenapa tidak kau lakukan dari tadi?”. ?”.”Aku hanya ingin
melihat seberapa banyak peserta disini yang bisa bertahan dalam situasi seperti
ini”. Kata orang yang bertampang seperti yakuza dengan sedikit berlagak.”Ah,
begitu” balas singkat penunggang naga.
“YEAAAAAAAHHHHHHHH”.”Syukurlah!”.”Akhirnya
kita bisa memenangkan ujian ini!” teriak para peserta.Mereka terlihat sangat
senang dan sampai-sampai ada yang meneteskan air mata karena terharu.
“Mereka terlihat seperti orang bodoh
saja”.”Ya, kau benar.Tapi siapa sangka bahwa musuh kita ini berjumlah 200.000
orang.”.”Jumlah tak menentukan kemenangan, yang penting itu adalah
hasilnya.”.”Ya,ya tukang ceramah.”
“Jika dipikir-pikir, kita seperti pahlawan
yang berhasil memenangkan peperangan demi negaranya,bukan?”.ucap penunggang naga itu.”Ya, kau benar.Tidak
buruk juga sekali-kali menikmati pemandangan seperti ini” jawab lelaki yang
bertampang seperti yakuza.
“Sayang sekali jika pemandangan seperti ini
tak diabadikan....” kata penunggang naga tersebut dengan nada sedikit lirih
“Ngomong-ngomong kita belum saling
memperkenalkan diri,ya?”.”Aku Katsuragi Arisu”
kata penunggang naga.
“Aku Yatogami Ken,senang berkenalan denganmu
Katsuragi” balas lelaki bertampang seperti yakuza itu sambil mengulurkan
tangannya.
“Senang berkenalan denganmu juga Yato”
balas katsuragi sambil menjabat tangan yato.
“Ngomong-ngomong, kau yang disana, dari
tadi kuperhatikan kau tidak merasa tertekan atau pun senang, siapa namamu?”
tanya katsuragi sambil menunjukku.
“Ah,aku Shiba Kiyotaka” jawabku dengan
sedikit ragu-ragu.
“Senang berkenalan denganmu,Shiba” ucap
katsuragi dengan tersenyum.Aku menjawab dengan mengangguk.
“Jadi,setelah ini semoga kita bertemu
dikelas yang sama,ya!” ucap katsuragi.
Mungkin......
------
Sejak
kecil aku sudah menjadi kelinci percobaan eksperimen.Eksperimen itu bertujuan agar seseorang dapat menghilangkan
rasa peduli terhadap sesama.Eksperimen itu dibuat oleh ayahku sendiri.Dia telah
menguji ribuan anak disana, termasuk aku.Tetapi hasilnya tidak sesuai
keinginannya.Mereka semua mati, karena tak bisa menahan rasa sakit yang
diberikan.Ribuan kali obat-obatan dan siksaan pedih diberikan padaku.Tiap hari
bagaikan di neraka.Tak ada belas kasih untukku dan anak-anak yang lainnya.Dari
ribuan anak, hanya aku yang selamat dan lolos.Ayahku pernah berkata “Kau adalah
kelinci percobaan yang sukses”.Sudah banyak anak yang mati didepan mataku,
namun aku tak merasakan iba sedikit pun.Sejak kecil aku juga tak pernah
merasakan rasa peduli terhadap sesama.
------
Sudah seminggu sejak ujian masuk.Aku
sudah mendapatkan surat konfirmasi bahwa aku sudah lolos dan diterima di Kousei
Academia.Tapi aku tak terlalu senang mendengarnya.Aku juga merasa bahwa ini
bukan hal yang spesial.
Seragam resmi di SMA Kousei
adalah kemeja putih dipadu dengan rok tartan berwarna dominasi putih untuk
siswi dan celana khaki polos hijau zamrud untuk siswa.Lalu, blazer merah tua
dengan sentuhan pita biru untuk murid perempuan dan dasi merah untuk laki-laki.
Keesokan harinya, aku berangkat ke
sekolah.Disana terdapat murid-murid yang lolos dari ujian itu.Lalu, kami melakukan upacara penerimaan siswa baru yang
diwakili oleh Ketua Osis.OSIS di sekolahan ini berbeda dengan OSIS yang
terdapat di sekolahan lain.
OSIS
di sekolahan ini mendapat tanggung jawab penuh atas sekolahan ini.OSIS disini
juga adalah salah satu Organisasi terkuat dan yang bertugas melindungi
dunia.Beranggotakan orang-orang elit yang terlatih.
Jika ingin masuk OSIS di sekolahan ini,
hanya ada dua caranya.Yang pertama adalah jika kalian di rekomendasikan dari
salah satu seorang anggota OSIS, dan yang terakhir adalah kalian harus mengikuti ujian yang
dibuat khusus oleh OSIS.
Menurut kabarnya, bahwa kesulitan ujian masuk OSIS setara dengan
ujian fisik.Hal ini membuat sedikit orang yang ingin bergabung dengan
organisasi ini.Meskipun begitu, masih ada yang ingin bergabung dengan OSIS
walaupun jumlahnya tidak banyak.Dan OSIS juga hanya menerima orang-orang yang
sangat elit.
Selesainya upacara penerimaan siswa
baru, aku pergi ke papan pemberitahuan.Di papan itu tercantum daftar nama-nama
murid yang diterima.”Shiba Kiyotaka 1-A” ucap ku sambil melihat ke papan.Aku
segera pergi mencari ruang kelas 1-A.Aku menulusuri lorong sekolah yang sangat
panjang, sampai aku melihat sebuah ruang kelas dengan di beri tanda “1-A”
diatasnya.
“Disini ya” ku segera memegang gagang
pintu dan membukanya.Semua pandangan tertuju padaku.Mereka menatapku dengan
aneh.Suara berisik yang kudengar dari dalam ruang kelas kini menjadi hening
karenaku.
“Yo, akhirnya kita bisa bertemu lagi”
ucap salah seorang murid yang memecah keheningan ini.Tanpa memperdulikannya,
aku berjalan ke salah satu bangku di dekat jendela.Kemudian, murid-murid
melanjutkan percakapannya seakan mengabaikanku, dan kelas pun menjadi berisik
lagi.
Lalu, beberapa murid
mendatangiku.Mereka seorang siswa.”Aku bersyukur kita bisa bertemu lagi !” ucap
lelaki yang berdiri di depanku.”Ya, aku
juga sama” balas lelaki yang berdiri disampingku.”Mungkinkah, kita sudah
ditakdirkan untuk saling bertemu!?” ucap lelaki yang berdiri didepanku dengan
semangat.”Dasar bodoh, ini hanya kebetulan saja” balas lelaki yang berdiri
disampingku dengan tersenyum manis.
Mereka berdua tertawa bahagia.Lelaki itu
sedang bersenda gurau dengan lelaki yang satunya.Ya, mereka adalah Katsuragi
Arisu dan Yatogami Ken.Mereka adalah orang yang berbicara padaku saat di ujian
fisik.
Greeeek.Pintu terbuka dan
terlihat seorang muncul dengan tampilan menyeramkan.Matanya berwarna merah
pekat.Rambutnya pendek berwarna hitam.Pakaiannya berwarna merah dihiasi dengan
ruby dan sedikit berlian-berlian berwarna merah yang tidak terlalu mencolok.
Murid-murid mulai kembali
duduk ke bangkunya masing-masing.
Menurut pandanganku, dia
orang yang keren.Tetapi, mungkin bagi orang lain dia seperti penjahat.
Orang itu berjalan ke depan
papan tulis dan meletakkan bukunya di atas meja.”Selamat pagi, semuanya.”.”Aku
Hirako Yosuke, wali kelas kalian.” Ucap guru itu dengan nada berat.
“Di sekolah ini tak ada
pergantian kelas, bapak akan bertanggung jawab atas kalian selama 3 tahun
kedepan sampai kalian lulus”. Ujar Pak Hirako dengan menunjukan sebuah buku.
“Pertama, saya akan
membagikan buku peraturan sekolah.”.Ujar Pak Hirako dengan membagikan buku ke
murid paling depan.Setelah itu, murid yang paling depan membagikan buku-bukunya
ke murid yang di belakang.
“Kita punya peraturan
khusus di sekolah ini”.”Pertama, kalian akan tinggal di asrama, dan saat di
sekolah, kalian tidak bisa keluar dari kampus dan menghubungi pihak luar”.
Catatan penulis : Yang dimaksud kampus itu bukan
kampus-kampus yang buat melanjutkan sehabis lulus sekolah, melainkan sebuah
Sekolah SMA.
“Tapi tak perlu khawatir” lanjut Pak Hirako.”Sekolah ini memiliki
berbagai macam fasilitas”.”Apapun yang kalian butuhkan ada disini, termasuk
hiburan.”.”Untuk membeli sesuatu, kalian akan membutuhkan point yang terdapat
di komputer sistem sekolahan ini.”
Catatan penulis : Fasilitasnya berupa Kafe, Theatre, Kolam Renang,
Mall, dan lain-lain.Intinya didalam sekolahannya itu seperti kota kecil.
“Di sekolah ini, kalian
bisa membeli sesuatu menggunakan point itu”.”Point itu akan diberikan pada
kalian setiap awal bulan.”.”1 point bernilai 100 Rupiah”.”Kalian sudah di beri
100,000 point untuk bulan ini.”
“100,000?!”.”Serius?!”
kejut dari salah seorang murid.
“Apa kalian terkejut
dengan nilai yang diberikan pada kalian?”.”Sekolah ini, menilai murid
berdasarkan keuntungannya”.”Hanya dengan masuk sekolah ini, kalian sudah
dianggap berharga.”.Ujar penjelasan dari Pak Hirako.
Murid-murid masih tak
percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Pak Hirako.Bagaimana mungkin bisa suatu
sekolahan dapat mengeluarkan uang sebanyak itu?.Pertanyaan itu terbenak di pikiran murid-murid.
Seiring berjalannya waktu,
murid-murid mulai percaya dengan kegunaan poin itu.Tetapi, saat ini murid-murid
seperti diberi kebebasan yang sangat lebih di sekolah ini.Point yang seharusnya
digunakan murid-murid untuk kebutuhan sehari-hari dalam sebulan kini telah di
persalah gunakan.
Beberapa murid mulai
menghabiskan pointnya untuk berbelanja.Ada murid yang telah kehabisan point
kurang dalam seminggu.Dan juga, apa benar ini adalah sekolah yang terkenal akan
elitnya itu?.
Di lihat dari sisi manapun,
ini tak menunjukan keelitannya sekolah ini.Seharusnya sekolah terkenal itu
memiliki peraturan yang ketat, tetapi disini murid dibiarkan melakukan
semaunya.
Saat guru sedang
menerangkan, beberapa orang ada yang sedang tidur, mengobrol dalam kelas, makan
atau minum, bermain HandPhone, dan membaca komik.Anehnya, Pak Hirako tidak
menegur murid tersebut, melainkan membiarkannya.
Murid-murid juga dibiarkan
mewarnai rambutnya semaunya, membolos jam pelajaran, dan tidak memperhatikan
apa yang sedang diterangkan oleh Pak Hirako.
“Ada yang aneh...”
gumamku.”Kau benar” balas seseorang yang sedang berdiri disampingku.Ku segera
menengok untuk melihat sosok orangnya.”Aku merasakan firasat buruk akan hal
ini”.”Aku juga merasakan hal yang sama denganmu Katsuragi.”.”Dan juga,
sepertinya ada yang sedang di sembunyikan oleh Pak Hirako, bagaimana menurutmu
Yato?”.
“Kemungkinan Pak Hirako
sedang menguji kita atau semacamnya”.”Menguji?”.”Mungkin menguji dalam menggunakan
dana yang akan kita butuhkan untuk sebulan”.”Itu bisa saja, tetapi aku
merasakan sesuatu yang lebih buruk akan terjadi”.”Hmmmmph, kalau menurutmu
bagaimana shiba?”.
“Ah, etto, kalau tidak
salah Pak Hirako pernah berkata “Sekolah ini, menilai murid berdasarkan
keuntungannya””.”Jadi?”.”Jadi, kemungkinan Pak Hirako-tidak sekolah ini sedang
mengawasi kita untuk melihat seberapa besar keuntungan yang terdapat didiri
kita untuk sekolahan ini.”.”Maksudmu, jika kita tidak mempunyai keuntungan
untuk sekolah ini, sekolah pasti akan melakukan sesuatu?”.
Aku menganggukkan iya.Dua
orang yang sedang berdiri di depan dan di sebelahku memegang dagunya.Terlihat
seperti sedang berpikir dengan keras.
“Apakah lebih baik jika kita
memberitahukan ini kepada teman sekelas?”.”Tidak, kupikir mendiamkannya saja
lebih baik.”.”Hah?!Bukankah akan gawat jika terus seperti ini?”.”Tenanglah
dulu, aku belum selesai menjelaskannya” .”Pertama, kita akan mengamati apa yang
akan terjadi jika hal ini terus berlanjut.”.”Kedua, kita mungkin akan mendapat suatu petunjuk tentang
point ini.”
“Tetapi, dengan melakukan
itu, kita juga akan mendapat resikonya”.”Lebih baik begitu, dari pada tidak
mengetahui apapun tentang sekolah ini”.”Ingat, sekolah ini adalah sekolat
elit”.”Kita masih belum tahu apa yang akan terjadi di sekolah ini.”
“Oh iya, ngomong-ngomong
point kalian masih tersisa berapa?” tanya Yato.”Aku masih memiliki 90,000
point” balas katsuragi.”Weh, kupikir kau adalah tipe yang suka hidup
boros”.”Jangan menilai seseorang dari penampilannya!”ucap katsuragi sedikit
kesal.Kemudian, mereka menatap ke arahku.”95,000 point”.”95,000?!”.”Shiba, aku
akan percaya jika pointmu tersisa 90,000 kebawah.”.”Tapi, ini....”.”Ya, aku
juga berpendapat yang sama dengamu.Shiba, apa kau sedang berhemat atau kau
adalah orang yang pelit?”.Kejut mereka mengatakannya sambil tersenyum.
Aku bukan tipe orang yang suka
berbelanja dan aku juga bukan tipe orang yang suka berfoya-foya pikirku.
Lalu, sebulan kemudian, kami
tak mendapatkan jatah point yang seharusnya diberikan pada kami di awal bulan.Semua
murid di kelas panik dan bingung.Beberapa murid berpikir, jika mereka tak
mendapat point di bulan ini, bagaimana mereka akan menjalani kesehariannya.
Pak Hirako datang ke kelas
dengan wajah datar.Murid menatapnya dengan bertanya-tanya.”Ano, Pak Hirako,
kenapa kami tak mendapatkan jatah point di bulan ini?” tanya salah seorang
murid.”Tidak, jatah bulan ini sudah diberikan” jawab Pak Hirako.
Semua murid tampak
kebingungan.”Tapi pak, kami belum mendapatkannya”.”Sekolahan sudah memastikan
bahwa tak ada kelas yang terlewat pemberian point di bulan ini” balas Pak
Hirako dengan nada mengejek.
“Tapi tetap saja....” ucap
setengah-setengah dari seorang murid yang menatap ke murid lainnya.”Kalian
benar-benar bodoh, ya” ujar Pak Hirako dengan tiba-tiba.Semua terkejut
mendengarnya.Mereka mengira bahwa mereka salah mendengar, tetapi tidak.Apa yang
barusan dikatakan oleh Pak Hirako adalah kenyataan.
“Total dari murid yang
terlambat dan bolos,98x”.”Berbicara dan menggunakan Handphone saat dikelas
total,391x”.”Lumayan banyak dibulan ini” ucap Pak Hirako dengan senyum seringai.”Sekolah
ini, evaluasi dari nilai dan performa kalian”.”Dilihat dari pengeluaran bulanan
kalian yang diberikan, penilaianku terhadap kalian membuat kalian kehilangan
semua 100,000 point yang seharusnya diberikan.”
“Point yang kalian dapatkan
bulan ini ......”.”Adalah nol”.Semua mengedipkan matanya karena terkejut apa
yang dikatakan oleh Pak Hirako.
“Jadi
aku tidak mendapatkan uang untuk bulan ini?!” ucap salah seorang murid dengan
mengerutkan dahinya.”Ap-apa maksudnya ini?!”.”Tidak ada yang bilang soal ini ....”
ucap salah seorang murid dengan nada yang lirih namun masih bisa didengar orang
lain sambil menggenggam handphonenya dengan erat.
“Apa
kalian benar-benar berpikir murid SMA diberi uang 10.000,000 rupiah per bulan
tanpa pengawasan?”.”Tidak mungkin, bukan” ujar Pak Hirako.”Pakai akal sehat
kalian”.”Kalau kalian meragukannya, kenapa kalian tidak melakukan apa-apa?”.”Sudah
bapak katakan saat hari pertama, bukan?”.”Sekolah ini menilai muridnya
berdasarkan keuntungan”.
“Yang berarti kalian semua
tak berarti”.”Dengan kata lain, SAMPAH.”
Beberapa murid menundukan
wajahnya sambil mengeluarkan expresi sedih.Tentu saja ini hal yang wajar.Hanya
orang yang bodoh saja yang tidak menyadari dibalik diberikannya sebuah uang
yang berjumlah banyak dengan gratis.
Pak Hirako memegang spidol
hitam dan menuliskan sesuatu di papan tulis.Lalu, Pak Hirako mengejutkan
beberapa siswa dengan menapakkan telapak tangannya ke papan tulis dengan keras.
Daftar
point untuk Kelas Tahun Pertama
Kelas B 940CP
Kelas
C 650CP
Kelas D 490CP
Kelas A 0CP
“Ini adalah Sistem-S” ujar
Pak Hirako dengan wajah serius.”Sistem ini menilai murid secara langsung dan
memberikan nilai secara numerikal berdasarkan itu”.”Lihatlah, kalian semua
sudah dengan baiknya, membuktikan bahwa kalian pantas untuk ditempatkan
diperingkat terakhir”.”Kalian adalah murid yang paling tidak berguna”
“Nol?” Ucap seorang murid
dengan wajah terkejut.Beberapa murid menggertakan giginya.
Plak, Plak, Plak, Plak, Plak,
Plak, Plak.Terdengar suara tepuk tangan dari Pak Hirako.
“Tapi aku cukup
terkesan”.”Tidak ada kelas yang pernah membuang semua pointnya hanya dalam 1
bulan, bahkan untuk Kelas D”.
Seorang murid mendorong
mejanya, lalu berdiri.”Pak, setidaknya beri tahu kami apa saja yang kami bisa
membuat kami mendapatkan maupun kehilangan point kami”.Tanya murid tersebut.
Semua murid menatap orang
itu, seakan mereka berpikir hal yang sama.
“Seperti halnya di dunia
nyata”.”Aku tidak bisa memberi tahukan detail penilaian kepada kalian semua”
jawab Pak Hirako dengan tenangnya.
Orang itu menundukkan
wajahnya mendengar jawaban dari Pak Hirako.”Ini adalah “Point Kelas” yang saat
ini dipegang tiap kelasnya.”.”Untuk setiap kelas, 100 point pribadi diberikan
kepada setiap murid yang ada dikelas.”.
“Saat hari pertama kalian berada
disini, kalian semua mendapatkan 1.000 point kelas”.”Dengan kata lain kalian
kehilangan semua point itu.”
“Um ....”. seorang murid
mengangkat tangannya.”Apa kami masih bisa mendapatkan point lagi?” tanya murid
itu.”Bisa” jawab Pak Hirako.”Dan, apabila kalian bisa mendapatkan point lebih
besar dari Kelas B, kalian semua akan mendapatkan hak khusus”.”Sedangkan Kelas
B akan kehilangan hak khususnya”.
“Kesempatan terdekat kalian
adalah saat tes bakat individuali tengah semester besok”.”Kami mungkin akan
memberikan 100 Point Kelas sebanyak mungkin, tergantung dari hasil kalian”.
“Hanya 100?” ucap seorang
murid dengan nada tidak puas.”Iya ...., tapi itu lebih baik dari pada tidak
sama sekali, bukan?” balas murid lainnya.”Akan tetapi ....” ujar Pak Hirako
menyela.Pak Hirako membuka gulungan kertas dipapan tulis.”Ini adalah hasil dari
penilaian kuis terbaru kalian”
“Benar-benar nilai sampah!”
Terdengar jelas sebuah nada yang mengejek dari Pak Hirako .”Mulai besok,
siapapun yang mendapatkan nilai buruk pada saat tes bakat individual tengah
semester atau akhir semester akan langsung DIKELUARKAN”.
Kata-kata Pak Hirako membuat
murid-murid merinding ketakutan.Tetapi beberapa murid juga ada yang bersikap
tenang, dan tersenyum.
-------
Murid-murid dikelas tampak
suram.Beberapa murid terlihat putus asa, sedih, takut, dan panik.Tak sedikit
pula murid yang terlihat tenang.Pak Hirako keluar dari kelas saat selesai
menjelaskan tes bakat individual yang akan diadakan saat tengah semester.
Katsuragi bangkit dari tempat
duduknya dan berjalan ke arahku.Begitu pula dengan yato, dia bangkit dari
tempat duduknya dan berjalan kearahku.”Jadi ini yang membuatku resah selama
ini” ucap Katsuragi.”Persis seperti yang Shiba katakan, sekolah sudah mengawasi
kita” ucap Yato sambil melihat sekeliling.
“Sekarang kita sudah tahu
maksud dibalik diberinya point ini” ucap Yato sambil melihat wajahku.”Dan juga,
aku sudah tahu kita akan mendapat resiko yang besar karena tidak memberi tahu
yang lainnya tentang ini”.”Tapi, tak kusangka resiko yang akan kita tanggung
sangat besar”.”Seperti yang kita duga, Sekolah Elit”.”Dimana sekolah ini berbeda
dengan yang lain” ucap Katsuragi melanjutkan kata-kata yato.
“Jadi, bagaimana kita akan
mengatasi Tes Bakat Individual nanti?” tanya Katsuragi pada Yato.”Informasi
yang kita punya terbilang sedikit, sulit untuk menebak apa yang akan terjadi
saat Tes Bakat Individual nanti” balas Yato dengan memegang dagunya.
“Tes Bakat Individual tersisa 15 hari lagi” .”Dan juga Tes Bakat
Individual nanti akan disiarkan ke publik secara langsung!”.”Apakah sekolah ini berniat
mempermalukan kita?!”.”Benar-benar kejam!” kata Katsuragi dengan kesalnya.”Sudah,
sudah.Anggap saja ini sebagai salah satu rintangan kita untuk menjadi kuat”
ucap Yato dengan maksud menenangkan katsuragi.
Aku memejamkan mataku dan
merenungkan ucapan Yato.”Oi, Shiba”.”Shiba” panggil Katsuragi dan Yato sambil
melambaikan tangannya didepan wajahku.”Ah, maaf”.”Ada apa?”.”Apa kau memikirkan
sesuatu?”.”Ya”
”Coba ceritakan apa yang
sedang kau pikirkan”.Aku mengangguk ”Jika dilihat dari ucapan Pak Hirako tadi,
sekolah akan mengadakan pertandingan untuk kita.” jawabku.”Pertandingan?” tanya
Katsuragi.”Pertandingan yang akan menentukan apakah kita pantas berada
disekolah ini atau tidak ”.”Jadi begitu, aku mengerti” sahut Yato sambil
mengangguk.”Seperti yang kita duga, Shiba” lanjut Katsuragi sambil tersenyum.
“Teman-teman, aku ingin kalian
mendengarkanku” ucap tiba-tiba seorang murid.Semua menatap murid itu dengan
tanda tanya.”Terima kasih”.”Baiklah, semuanya kita akan terus mendapatkan point
nol perbulannya sampai 3 tahun kedepan jika terus seperti ini”.”Kita tak
mungkin bertahan dengan point nol sampai hari kelulusan, bukan?”.”Kita tidak
bisa membiarkan hal itu terjadi!” sahut tiba-tiba murid lain.”Tentu saja.Oleh
itu, kita harus mendapatkan point bulan depan”
Semua mengangguk
setuju.”Tapi, bukankah akan sulit agar mendapatkan point bulan depan?” tanya
murid lain.”Ya, aku tahu.Makanya, kita harus berlatih dengan giat agar bisa
mendapatkannya”.”Dan juga kita pasti bisa lulus di Tes Bakat Individual nanti!”
Kata murid itu dengan meyakinkan.
“Kalian bisa melakukan apapun yang kalian
mau”.”Tetapi, aku tidak ikut” kata seorang murid dengan nada sombong tiba-tiba
sambil mendorong murid lainnya .Dia berjalan keluar kelas.
Semua menatap murid tersebut dengan wajah
khawatir.”Orang seperti dia lah yang biasanya akan memperburuk keadaan”.”Kenapa
dia harus berada dikelas ini, sih?!”.”Ku harap dia segera keluar” bisik-bisik
dari beberapa murid.
“Yare-yare, Kita sudah mempunyai masalah
yang berat, tetapi kini kita malah dihadapi dengan masalah yang baru” ucap
Yato.”Ya, kau benar sekali” balas Katsuragi dengan menggelengkan kepalanya.
Aku mendekati murid yang didorong
tersebut.”Ishizaki, aku ingin berbicara sesuatu padamu”.”Baiklah, dimana kita
akan membicarakannya?”.”Di halaman belakang sekolah”.Aku dan ishizaki berjalan
keluar kelas.”Shiba, mau kemana kau?” tanya Katsuragi.”Ada hal yang perlu
kulakukan” jawab singkat ku.Beberapa murid menatap kami berdua yang berjalan
meninggalkan kelas.
“Disini sudah aman”.”Tak akan ada yang
mendengar pembicaraan kita” ucap dariku.”Jadi, apa yang ingin kau bicarakan,
shiba?” tanya lembut dari Ishizaki.”Kau tadi berkata jika kita berlatih dengan
giat kita akan bisa lolos di Tes Bakat Individual, bukan?”.”Ya, aku memang
mengatakannya”.”Tetapi, apakah benar semudah itu?”.”Apa maksudmu, shiba?” tanya
Ishizaki lagi.”Melihat sifat dari murid-murid dikelas, tentunya akan
sulit”.”Beberapa murid mungkin bisa latihan dan lolos, tetapi bagaimana dengan
yang lain?”.”Pasti ada murid lainnya yang sulit untuk berlatih”.”Kau pasti
berpikir hal yang sama, bukan?”.Ishizaki terdiam tak menjawab.”Dan dengan
tidaknya seorang murid untuk berlatih akan menyebabkan kegagalan saat Tes
nanti”.Ishizaki mengerutkan dahinya.Dia mengeluarkan wajah cemas.”Kita tidak
tahu dampak apa yang akan kelas kita terima jika kehilangan murid karena
dikeluarkan”.”Aku sudah mempertimbangkan bahwa mungkin ada gunanya orang
seperti mereka”.”Oleh karena itu, aku mempunyai permintaan padamu,
Ishizaki”.”Aku ingin kau mengawasi dan melatih murid-murid yang sulit untuk
berlatih dan mengembangkan bakat mereka”.”Dengan begitu, kita bisa meminimalis
mungkin agar tidak ada yang gagal di Tes mendatang”
“Baiklah, aku terima permintaanmu itu”.”Dan
aku juga berjanji akan melatih mereka sampai batasnya!” balas Ishizaki dengan
semangat.
Setelah
itu, tiap hari murid-murid dikelas mulai berlatih mengembangkan kekuatannya
dengan bantuan Ishizaki.Beberapa ada yang mengembangkannya secara berkelompok,
ada juga yang melakukannya dengan sendiri.Mereka mati-matian berlatih agar bisa
lulus di Tes Bakat Indivual.Dan juga mereka sudah memperbaiki kesalahan mereka dengan
mendengarkan penjelasan dari Pak Hirako, murid dulunya yang sering tidur saat
jam pelajaran kini telah berubah, tidak ada yang berbicara saat jam pelajaran,
tidak ada yang bermain HandPhone saat jam pelajaran, dan tidak ada lagi yang
membolos pelajaran.
Lalu,
Hari Tes Bakat Individual pun tiba.Beberapa murid menjadi gugup, tegang, panik,
dan putus asa.Tetapi, Ishizaki berusaha meyakinkan mereka agar bisa tenang.Tetapi
tidak mudah agar bisa menenangkan murid yang lainnya.Alasan mereka menjadi
seperti itu adalah karena lawan mereka adalah OSIS!.Setelah itu, murid-murid
Kelas A menjalani Tes Bakat Individual, dan hasilnya pun semua lolos.Memang
tidak semuanya lolos dengan mudah, bahkan ada yang nyaris hampir tidak
lolos.Meskipun begitu, mereka tetap bersyukur karena mereka dapat lolos di tes
ini.Agar lolos di Tes Bakat Individual adalah kau harus membuat mereka
terbaring atau kneel.Memang lebih mudah dibandingkan mengalahkan mereka.Tetapi,
membuat anggota OSIS terbaring atau kneel sangatlah sulit.Memang butuh
perjuangan yang sangat besar untuk lolos dalam tes ini, tetapi berkat
perjuangan itu, kami berhasil mencapai point tertinggi.Dan dengan begini, kami
mendapat Hak Khusus.
“Akhirnya!”.”Kita
terselamatkan!”.”Kita lolos!”.”Apakah ini mimpi?”.”Ahaahaahahaha”.Teriakan
murid-murid karena lega telah berhasil lolos di Tes Bakat Individual .
“Benar-benar menyeramkan!”.”Siapa yang
menyangka yang akan kita lawan adalah anggota OSIS”.”Seperti katamu,
benar-benar menyeramkan!”.”Sungguh pengalaman yang sangat buruk”.”Awalnya
kukira aku tak akan bisa lolos”.”Aku juga” ucap lampiasan Katsuragi dan
Yato.”Oh iya, shiba, kudengar kau melewati tes dengan mudah ya?”.”Iya juga,
kudengar kau berhasil membuat anggota OSIS menyerah”.Aku hanya terdiam tak
menjawab.”Aku yang kuat ini saja sudah dibuat kewalahan oleh 1 anggota OSIS,
tetapi kau dengan mudahnya membuat 1 anggota
OSIS menyerah”.”Tak kusangka kau sangat kuat, Shiba!”.”Enaknya menjadi
kuat seperti shiba ...” keluh Katsuragi dan Yuto.
Lalu, beberapa murid mendatangiku
dengan wajah ceria.”Shiba” panggil dari
seorang murid.”Kenapa Arima,Okumura,Izayoi,dan Misaki memanggilmu dan berjalan
kemari?” tanya Katsuragi yang kebingungan.Aku hanya terdiam tak
menjawab.”Shiba, kudengar dari Ishizaki bahwa kau yang memintanya untuk melatih
kami, bukan?” tanya Arima.”Heeeeeeh!?” kejut Katsuragi.”Kami juga diberi tahu
dari Ishizaki bahwa kau tidak ingin kami dikeluarkan, bukan?” ucap
Misaki.”Shiba, kami semua berterima kasih padamu”.”Jika kau tidak meminta
Ishizaki untuk melatih kami, mungkin beberapa dari kami akan dikeluarkan” ucap
Okumura.”Benar”.”Kami berterima kasih padamu” ucap dari Arima dan Okumura.
“Woi Shiba, kenapa kau diam-diam tak
memberi tahu kami bahwa kau sangat peduli dengan temanmu?!” tanya Katsuragi
dengan tertawa sambil menyikut leherku.”Sekali lagi kita dikejutkan oleh Shiba,
ya” sahut Yato.”Begitulah Shiba, teman sejatiku!” seru Katsuragi.
Tapi
Katsuragi .... Aku tidak pernah sekalipun menganggapmu sebagai temanku.Baik
Kau,Yato, Arima, Okumura, Izayoi, dan Misaki.Semua orang tidak lebih dari
sebuah alat.Tidak masalah dengan cara apa.Tidak peduli seberapa banyak yang
harus dikorbankan.Di dunia ini, menang adalah segalanya.Selama aku bisa menang
.... itu sudah cukup.
END
AFTERWOOD
Akhirnya selesai juga :v sorry
klo ceritanya kurang menarik+sedikit halamannya.Soalnya gk ada waktu buat
ngepanjangin ceritanya L.Dan juga dah kehabisan ide
>.<.Aslinya sih mau dibuat 30 halaman lebih :v.Tapi apa boleh buat :v
waktu gk ada+ide gk ada.Berjam-jam mikirin alur dan itu baru 1 hal.... -_-
sampe malem minggu saya habiskan cuma untuk nyelsain nih cerita.Dari 2 minggu
yang lalu dah ngerjain nih cerita .Yah, meski malam minggu belum cukup untuk
ngelarin nih cerita.Jadi pagi harinya saya bangun pagi buat ngelanjutin.Klo ada
yg tanya gini “itu kok alurnya kecepetan/kurang pas sih?” iya karena saya
singkat biar cpet jadinya.Klo gk di singkat bakal lama jadinya.”itu kata-katanya
di ceritanya kurang menarik” iya maaf, masih newbie :v.”Ceritanya mau
dilanjutin gk?” tergantung :v klo ada waktu aja :v.Dan juga sekarang saya lagi
sibuk banyak tugas :v.DeadLinenya 1 bulan -_- jadi harus fokus.
Btw gimana menurut kalian dimulai
dari tokohnya, alurnya itu seru gk? Yah, klo Cuma tulisan tanpa gambar mungkin
gk seru -.- tp klo dibikin vidionya saya jamin seru (Walaupun mustahil terjadi)
Tokoh yang kalian suka yang mana? Hirako –sensei ato Katsuragi ato Yato? Klo
saya Mcnya aja dah :v .Disekolahannya Shiba keyen yak? :v.dapet 10 juta
perbulan :v.
Klo ada yg mau ngasih
pendapat/saran silahkan tinggalkan komentar.Jgn lupa like ya :v
Kalau begitu, sebelum saya
mengakhirinya saya berterima kasih pada
bu Lala karena telah memposting cerita ini di blognya.Dan juga membiarkan orang
lain membaca dan memberikan komentar cerita saya dan riski itu udah seneng
banget.Sekali lagi, Bu Lala makasih banget ya J
Oh iya, saya bocorkan sedikit
informasi.Shiba itu 9999x lebih pinter dari orang yang ada didunia
ceritanya.Intinya “ORANG TERPINTAR”
Btw ada yg pernah denger alur
cerita kek gini? :3
Penyihir
Muda berhati mulia
Ciptaan:
Annisa Yustisia & Alifka Nur Lintang Sari
Las Vegas.
Tinggalah seorang penyihir berumur 357 tahun 4 bulan 3 hari. Umur 357
tahun masih terbilang muda bagi seorang penyihir. Ashley adalah nama penyihir
berumur 357 tahun 4 bulan 3 hari tersebut. Yang tinggal di sebuah hutan dekat
kota di Las vegas.
Kehidupan sehari-harinya begitu damai dan tenang, tetapi akhir-akhir ini
banyak kejadian aneh yang menimpanya minggu lalu saat awal musim gugur ia
berjalan menyusuri hutan, ia merasa ada yang janggal dari hutan ini. Meskipun
musm gugur tetapi tak ada satupun ranting yang jatuh, membuatnya kebingungan.
Saat hampir mendekat kota ia melihat dua wanita tua yang juga sedang
mengumpulkan ranting kayu. Ashley mendekati kedua wanita tua tersebut. Umur
mereka sekitar 40 tahunan.
“hai, apa yang sedang kalian lakukan?” tanya Ashley.
“kami
sedang mengumpulkan ranting kayu” jawab Kathryn, salah satu wanita tua
tersebut.
“Untuk
apa kalian mengumpulkan ranting kayu?” tanya Ashley lagi.
“Untuk
kami jual ke pasar” kini marry, wanita tua lainnya, mengangkat suaranya.
“Hmm..
tapi disini tak terlihat ranting kayu satupun” Ashley.
“Itu
masalahnya,biasanya disekitar sini banyak ranting kayu, tapi kini satupun tak
terlihat” jawab Kathryn.
Kedua wanita tesebut pun meninggalkan Ashley dengan kebingungannya, ia
segera menyihir angin untuk menghembuskan ranting-ranting pohon dan “kreek..”
Kathryn menginjak sebuah ranting kayu dan ia segera berbalik ke belakang.
Betapa terkejutnya dia, ranting kayu bertumpuk-tumpuk bagaikan karpet yang luas
diatas tana, segera Kathryn dan Marry mengumulkan ranting-ranting tersebut,
engan bahagia mereka kembali ke kota.
Dua hari setelah kejadian tersebut. Saat dirumah terdengar suara guntur
dan suasana berubah gelap, karena Ashley sedang menjemur pakaian ia bergegas
keluar rumah. Betapa terkejutnya ia bahwa di luar terang benderang, sangat
cerah, “aneh” gumamnya dalam hati.
Dan hari ini ia mersa kejadian aneh menimpanya lagi, tadi saat ia sedang
menjemur pakaian tiba-tiba angin bertiup sangat kencang, ia pun segera berlari
memasuki rumahnya lalu angin berhenti bertiup. Saat ia keluar lagi angin
bertiup bertiup lagi dengan kencangnya, saat ia masuk ke rumah lagi angin
berheti bertiup lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk di dalam rumah saja.
Ia bingung akan kejadian-kejadian tersebut, ia tak pernah menimpa
kejadian seperti ini sebelumnya “krosak..” suara semak-semakyang bergerak itu
membuyarkan lamunan Ashley, karena rasa penasaran ia membuka pintu dan terlihat
2 gadis penyihir kecil berumur sekitar 100 tahun.
“Emily?
Venn? Penyihir angin dan penyihir cuaca kecil” ucap Ashley sambil tersenyum
puas, ternyata yang menggangunya seminggu ini adalah keponakan-keponakan
jailnya.
“maafkan
kami” jawab Emily dan Venn berbarengan.
“tak
apa, kemari dan masuk minum teh bersamaku” ajak Ashley.
“terimakasih”
Emily.
“untuk
apa kalian menggangguku?” Ujar Ashley sambil masuk ke rumah.
“kau
terlihat kurang hiburan bibi, jadi kita menghiburmu” jawab Emily dan Venn diiringi
tawa.
Sungguh menggemaskan. Ashley pun ikut tertawa dan menikmati waktu minum
teh mereka.
Terima
Kasih Pohon Ajaib
Karya
: Hana Marsya Sabrina
Cantika Putri Kartika
Pada suatu hari , Mia duduk di meja belajarnya
dengan memegang buku novel. Dia memang suka membaca buku, terlebih lagi buku
dongeng. Selain membaca buku, dia juga mengoleksi buku, hampir 30 buku ia
miliki itu adalah buku novl dan belum termasuk buku dongeng,komik,dll.
Akibat dari hobinya yaitu suka membaca ia memakai
kacamata, ia lebiih suka dikuncir daripada diurai, warna kulitnya sawo matang,
matanya coklat gelap, dan dia selalu memakai gelang peninggalan ibunya yang
berwarna putih dengan liontin berbentuk kunci ditengahnya. Kok gelang
peninggalan?, Ya ibunya itu hilang dan ia tak tahu apa sebabnya.
Pada hari Minggu, pagi yang cerah. Ia merapikan
kamarnya. Pertama-tama ia merapikan tempat tidurnya, kemudian ia membersihkan
buku-bukunya yang berserakan. Saat ia sedang menyapu lantai bawah rak bukunya,
ia melihat sebuah kotak, Mia penasaran akan kotak itu. Lalu Mia mangambil kotak
itu sambil membersihkan debu. Pada kotak itu Mia membuka kotaknya dan tidak
dikunci dan begitu ia membuka kotaknya, ia melihat sebuah buku dan sepertinya
ia pernah melihatnya dan betapa terkejutnya ia saat teringat bahwa buku yang
tanpa judul itu peninggalan ibunya dahulu, ia menangis karena teringat akan
sosok ibunya itu, perlahan ia membuka kotak itu.
Diawal halaman terdapat foto Ibunya bersama Mia
saat ia masih balita, lalu ia mulai membuka buku itu. Buku itu ternyata berisi
tentang pohon ajaib. Dimana pada dunia itu semua orang hidup bahagia karena ada
pohon ajaib yang bisa mengabulkan permintaan pada daunnya terdapat tulang daun
yang berwarna keemasan, setiap orang yang mengusapkan daun itu pada wajah
mereka sambil mengucapkan permintaan mereka maka permintaan itu akan terwujud.
Saat ia membuka halaman yang bergambar pintu.
Tiba-tiba ada sinar yang menyilaukan mata Mia, betapa terkejutnya ia saat sadar
pintu itu didepan mata. Ia sadar kini ia masuk kedalam buku itu.
Mia kebingungan harus bagaimana. Ia terjebak di
sebuah ruangan dan tak ada siapapun selain sebuah pintu berwarna biru mengkilap
di depan matanya. Saat Mia berusaha membuka pintu Mia mengotak-atik gagang
pintu, tapi tak ada hasil apapun. Kemudian Mia duduk bersandar dipintu
itu, ia teringat ia memakai gelang yang
berliontin kunci, tapi apakah mungkin???, kunci itu kecil. Namun Mia
mencobanya. Dan ternyata terdengar suara kreeekk..... .
Mia menarik gagang pintu dan terbuka, ketika
terbuka terlihatlah pohon besar, “Sepertinya aku pernah melihatnya”. Kata Mia
sambil melangkahkan kakinya masuk kedalam pintu itu. Saat masuk kedalam, pintu
itu Mia disambut dengan rumput hijau yang tampak segar, daun yang mengkilau
dengan tulang daun yang berwarna emas. “Oh ya!!, aku baru ingat itu adalah
pohon ajaib.
Tanpa berpikir panjang Mia berlari menuju ke pohon
itu, Mia kemudian memetik daun yang bertulang daun keemasan itu. Mia kembali
teringat akan cerita itu. Mia langsung mengusapkan daun yang baru dipetiknya
dan sambil mengatakan “Aku ingin ibu kembali”.
Namun setelah Mia mengucap permintaannya tak ada
satu hal pun yang berubah, Mia kebingungan pada saat itu. Mia kemudian berlari
menuju pintu yang membawanya ke Dunia ini. Tetapi, Mia tak menemukan pintu
tersebut. Mia berlarian kesana kemari dan tak tahu harus apa. Mia kemudian
duduk di rumputan yang hijau dibawah pohon ajaib itu. “Mengapa tidak bisa?,
mengapa pintu itu tidak ada?, padahal seperti buku yang kubaca...”, belum
selesai Mia bergumam tiba-tiba “Ya,aku ini ajaib aku bisa mengabulkan segala
permintaanmu”, terdegar suara seperti itu.
Mia kebingungan asal sumber suara itu.
“Hahahahaha...kau bingung sepertinya??”. Masih
suara yang sama terdengar lagi.
“Siapa kau??,
darimana asalmu??”. Kata Mia sambil menoleh kekanan dan kekiri.
“Halo Mia
kenalkan, aku ini adalah pohon dibelakangmu”. Suara itu terdengar lagi.
Dan
ternyata suara itu berasal dari pohon ajaib itu. “apa!!!, kau bisa berbicara?”.
Kata Mia sambil melihat ke pohon ajaib itu.
“Iya, Mia”.
Kata pohon ajaib itu.
“Katanya
kamu bisa mengabulkan permintaan?”. Kata Mia .
”Iya, benar
Mia”. Kata pohon itu.
“Lantas mengapa sampai sekarang permintaanku belum
terkabul?”. Kata Mia
“Aku pun tak bisa kembali kerumahku?”. Lanjutnya.
“Hahahahahahaha....., coba sekarang tutup
matamu...”.kata pohon itu.
Awalnya Mia heran mengapa harus harus menutup
matanya. Mia mencoba menutup mata.
Mia kemudian mencoba mengintip, betapa terkejutnya
ia saat Mia membuka matanya, ia sudah berada di dalam kamarnya,
tok..tok..tok..!! , terdengar seseorang mengetok pintu kamarnya. “Ibu..., kemana saja ibu selama ini?”. Kata Mia sambil
menatap wanita berkulit putih dengan rambut diikat itu. Ya, itu ibu Mia. Mia
tak tahu harus berbuat apa. Dia terpaku melihat ibunya itu. Ia tak percaya, dan
tak tahu harus bagaimana. Rasa bahagia dan sedih tak bisa ia ungkapkan. Hanya
air mata yang bisa mengungkapkan perasaannya pada saat ini. “Mia? Mengapa kamu
menangis ,nak?”. Kata ibu Mia dengan lembut. Beliau memang mempunyai sifat
penyayang. Kemudian beliau mengusap dengan lembut rambut anaknya itu. “Ibu...”.
Tangisan Mia pecah saat ia memeluk ibunya itu. Ibunya keheranan, mengapa anak
perempuannya itu manangis . “Kamu mengapa menangis, nak?”. Kata wanita itu
dengan penuh kelembutan. “Ibu...”. Saat Mia hendak melanjutkan kalimatnya,
tiba-tiba Mia mendengar suara. Dan ternyata itu suara pohon ajaib. “Mia, ini
aku pohon ajaib, peluklah ibumu itu, aku telah mengembalikan ibumu,
bertingkahlah seolah-olah tidak terjadi apapun”. Seketika tangisan Mia berubah
menjadi senyuman yang penuh dengan kebahagiaan. Mia tertawa dan tersenyum
dengan senyuman kebahagiaan. Sekali lagi beliau heran dengan tingkah anaknya
ini. “Mia?, mengapa tadi kamu menangis dan sekarang kamu tertawa?, ada apa
nak?”. Kata beliau sambil menatap anaknya itu dengan heran. “Tidak apa bu,
tidak ada yang salah”. Kata Mia sambil tersenyum”. “Benar tidak terjadi apapun,
nak??”. Kata ibu Mia.”Iya, bu”. Jawab Mia. “Kalau begitu mari kita makan siang,
ibu sudah memasak makanan kesukaanmu Mia”. Kata ibu Mia. “asikkk.. , terima
kasih ibu..”. Kata Mia. “Sama-sama”. Jawab ibu Mia. “Terima kasih pohon ajaib,
kau telah mengembalikan ibuku dan kebahagiaanku”. Kata Mia dalam hati.
Karya
Kristiana Indah Sari dan
Kirena membuka kelopak matanya
perlahan. Kepalanya diserang perih luar biasa sampai rasanya akan meledak.
Gadis itu mengira akan menjumpai pemandangan langit – langit kamarnya yang
berwarna putih gading, namun nyatanya ia menjumpai pemandangan cahaya matahari
yang menembus dari celah pepohonan yang tumbuh rimbun.Gadis itu beringsut
duduk. Ia mengerang saat tangannya meraba bagian belakang kepalanya. Cairan
merah pekat hangat berbau amis langsung sukses membuatnya mual ketika ia
menarik tangannya. Tangannya ternodai oleh noda darahnya sendiri.
Gadis itu menyapu pandang.
Mengernyit saat menjumpai pemandangan aneh, tak pernah ia jumpai sebelumnya.
Pohon – pohon pinus menjulang tinggi, dengan tinggi yang tidak normal. Hampir
seluruhnya mempunyai tinggi lebih dari 10 meter. Semak – semak perdu tumbuh
rimbun. Ia sendirian.
“Dimana aku?”
Gadis itu bertanya parau. Ia
menoleh saat mendengar bunyi gemerisik dari sebuah semak perdu. Gadis itu
mengernyitkan dahinya saat melihat sayap mungil tersembul. Sembari menggaruk
tengkuk dengan canggung, ia memanggil.
“Siapa itu?”
Sebuah kepala tersembul. Wajah
cantik putih mungil dengan telinga panjang runcing. Rambutnya pirang cerah,
diikat menjadi satu di belakang. Wajahnya menampilkan keterkejutan luar biasa
melihat Kirena, seolah Kirena adalah makhluk paling abnormal yang pernah ia
lihat sepanjang eksistensinya. Ia melangkah, keluar dari semak perdu.
Menampilkan tubuhnya yang berselimut gaun hijau dengan kedua sayap mungil di
punggung.
“Peri?”
“Manusia?” Sosok itu mengendus
Kirena yang masih terduduk. Keningnya mengerut. “Kenapa manusia ada disini? Ini
bukan negerimu. Kau, harus segera pergi dari sini.”
“Ini dimana?” Kirena bertanya. Sang
peri memiringkan kepalanya sebelum menjawab. “Ini, adalah Blist. Negeri para
peri penjaga hutan. Kenapa manusia ada disini? Dan, apa yang kaulakukan
disini?”
“Aku tak tahu.” Kirena meringis. “Aku
tak ingat apapun. Aku bahkan tak ingat namaku sendiri.”
“Kau harus pergi!” Peri itu
berseru panik. “Ini bukan tempat yang aman bagimu. Bangsaku, amat sangat
membenci bangsamu. Kau bisa dieksekusi jika ada seseorang dari bangsaku yang
menemukanmu.”
“Aku harus bagaimana? Bagaimana
caranya agar aku bisa kembali?” Kirena bertanya panik.
Peri itu terdiam sejenak. “Aku
tak tahu,” ucap peri itu ragu. “Tapi, seingatku, ada suatu pohon di tengah
ibukota yang menghubungkan dunia peri dengan dunia manusia.”
“Bisakah kau mengantarku kesana?”
“Aku tak tahu.” Peri itu berucap
ragu lagi. “Peri yang ketahuan membantu manusia, akan dieksekusi mati dan
dianggap pengkhianat paling tidak termaafkan. Ibukota amat penuh oleh para
peri. Kemungkinan kau bisa selamat amat kecil.”
“Lalu, aku harus bagaimana?”
Kirena bertanya panik. “ Menunggu di sini sampai ajal menjemput? Atau
menyerahkan diri untuk dieksekusi mati?”
Peri itu terdiam sejenak, sebelum
lagi – lagi ia berucap ragu. “ Mungkin kita bisa pergi ke rumah ayahku. Beliau
mungkin bisa membantu.”
“Tapi, apakah ayahmu tak akan
membunuhku?”
SRET!
Kirena refleks menjerit saat
sebatang anak panah melesat, menembus angin dengan kecepatan diluar nalar
manusia dan menancap kuat di batang pohon tepat di belakangnya. Gadis itu
sontak membungkukkan tubuhnya saat beberapa anak panah meluncur, kemudian
menancap kuat di batang pohon yang sama.
Peri itu menoleh cepat dengan
telinga panjang yang bergerak – gerak lucu. Matanya membelalak saat menyadari
kerumunan peri berkerumun beberapa meter jauhnya dari mereka. Wajah mereka
diliputi kemarahan. Peri pria dewasa dengan tubuh tegap yang berdiri paling
depan, mungkin adalah pemimpin dari kerumunan peri itu, terlihat terkejut
melihat sang peri.
“Ayah?!”
“Gladisa! Apa yang kau lakukan
bersama makhluk hina itu?” Sang ayah, peri yang berdiri paling depan itu
bertanya murka.
“Dia bukan manusia jahat, Ayah!”
“Semua manusia sama, Gladisa! Kau
ingat? Nenek moyang kita diberantas dan dibunuh keji karena melindungi hutan di
bumi agar tidak dihancurkan! Manusia, adalah makhluk keji tidak berperasaan
yang harusnya dari awal tidak menduduki bumi! Kau lihat, bagaimana kondisi bumi
sekarang? Kau lihat, seberapa kejinya manusia ketika menghancurkan alam beserta
isinya?” Sang ayah berteriak kalang kabut.
“Kehidupan kita sudah tentram
disini. Kita sudah diselamatkan oleh – Nya, agar tidak musnah ditangan manusia.
Kita, dari awal seharusnya tidak membantu manusia. Biar saja bumi hancur
ditangan mereka. Toh, mereka yang akan merasakan akibatnya. Manusia, tidak
boleh lagi mengusik kita!”
“Ayah...”
Gladisa terlihat kalut. Gadis itu
menunduk. Namun, kemudian gadis cantik itu berbalik, menatap Kirena dengan
pandangan menghakimi bercampur benci. Kirena tersentak, merasakan ngeri
merayapi punggungnya dan nyeri yang menjalari dadanya saat ditatap seperti
orang yang baru saja melakukan tindakan tidak termaafkan.
“Benar, dia harus dibunuh, Ayah.”
Ucapan yang meluncur dari bibir manis Gladisa membuat Kirena mendadak diserang
pening luar biasa. Kirena beringsut mundur saat mendengar kata – kata yang
diucapkan Gladisa setelahnya. “Dia adalah monster! Makhluk yang tidak seharusnya
ada! Makhluk sepertinya, hanyalah hama di alam semesta! Manusia dari awal
harusnya tidak diciptakan!”
Bibir Kirena bergetar. Gadis itu
mati – matian menahan tangis ketika Gladisa menatapnya dengan pandangan
mencemooh. Matanya panas saat mendengar Gladisa melanjutkan perkataannya. “Aku
bodoh, aku bodoh sekali memperingatkanmu untuk pergi secepatnya. Harusnya aku
melesatkan anak panahku di detik pertama melihatmu.”
“Namun, Ayah, bukankah dia
harusnya dieksekusi di depan rakyat?” Gladisa menoleh pada ayahnya, bertanya
dengan nada sinis. “Kita harus mengeksekusinya di depan rakyat, agar mereka
semua tahu, bahwa manusia memang tidak layak hidup. Manusia memang hanya
diciptakan untuk ditindas oleh bangsa kita.”
“Gladisa, kau memang anakku.”
Sang ayah berseru girang. “Darah kebencian pada manusia milikku mengalir dalam
setiap nadimu. Baiklah, anakku. Kita akan mengeksekusinya besok, pada saat
matahari terbit. Kita akan mengeksekusinya di depan rakyat. Prajurit, tangkap
dia sekarang dan jebloskasn dia ke penjara!”
Kirena mengikuti instingnya untuk
segera berdiri dan berlari sekencang – kencangnya saat satu persatu peri
berbaju baja di belakang sang Raja mulai berhamburan ke arahnya. Namun, perih
langsung menyerang kepala bagian belakangnya di detik pertama ia berdiri dari
tempatnya duduk. Sial. Kepalanya masih berdarah dan berdenyut – denyut.
Gadis itu langsung ambruk di
detik pertama ia berdiri. Menimpa tanah dan menciptakan bunyi bedebum yang
kuat. Ia menjerit kuat saat kedua tangannya dicekal kasar oleh beberapa orang
prajurit berbadan besar dan kekar. Kirena mengerang kesakitan saat ia diseret.
Langkahnya terseok – seok saat tangannya ditarik paksa.
Kirena sempat menoleh pada
Gladisa yang berdiri tepat di sebelah ayahnya, namun ia tak dapat membaca
ekspresi apapun disana. Gadis itu menatapnya dengan pandangan kosong dan datar,
membuat perih menjalari hatinya sepersekian detik kemudian.
Kirena diseret ke tengah ibukota.
Diseret tanpa sedikitpun rasa manusiawi layaknya Kirena hanyalah hewan ternak
saja. Kaki dan tangannya dipenuhi goresan luka yang meneteskan darah karena
tergores batu dan ranting selama perjalanan menuju ke ibukota.
Masyarakat peri yang tengah
melakukan kegiatannya masing – masing, seketika berhenti dan menatapnya dengan
pandangan kaget bercampur jijik. Gadis itu hanya diam menahan perih saat
ditatap dengan pandangan seperti makhluk paling kotor di alam semesta.
Kirena dilempar kasar tanpa ampun
ke sebuah kurungan ayam yang bahkan besarnya hanya setengah tinggi tubuh sang
gadis. Salah seorang peri langsung memborgol tangan sang gadis, sedangkan yang
lainnya merantai leher sang gadis. Kurungan ditutup, dan sedetik setelah para
prajurit pergi meninggalkannya, masyarakat peri langsung mengelilingi
kurungannya dengan penuh rasa penasaran.
“Ya ampun, manusia!”
“Bagaimana manusia bisa kesini?!
Apakah ini artinya manusia akan menjajah bangsa peri lagi?!”
“Ya ampun, baunya amat sangat
menusuk! Aku tak tahan!”
“Musnahkan dia! Konon katanya,
manusia bisa berkembang biak dengan amat cepat!”
“Aku baru pertama kali melihat
manusia. Lihat dia! Kukira, manusia itu adalah makhluk kuat! Nyatanya dia hanya
seperti tikus terjepit disini!”
Kepala Kirena langsung pening
saat masyarakat peri mulai membicarakannya dengan amat ribut. Ia hanya diam
saat seorang peri melemparinya dengan tomat. Seorang yang lain melempar telur
busuk ke arahnya. Disusul oleh yang lainnya. Tubuhnya luka – luka.
***
Tengah malam tiba. Masyarakat
peri sudah beristirahat di rumah masing – masing, terlelap di balik selimut
hangat. Bulan bersinar dengan amat cantik, bertahta di langit yang kelam. Sunyi
melingkupi negeri itu.
Kirena meringkuk di kurungannya.
Udara malam yang dingin berhembus, membuatnya menggigil. Badannya bergetar.
Tubuhnya dipenuhi memar – memar karena terus berusaha melepaskan diri sejak
tadi. Setiap ia bergerak, memar – memar itu akan kian bertambah. Ia tidak bisa
tidur. Bau tak sedap dari tomat dan telur busuk yang memenuhi kurungannya
membuatnya mual.
Tinggal menunggu beberapa jam
lagi sebelum matahari terbit, dan saat itulah ia akan dieksekusi. Tanpa sadar,
sebulir air mata menetes dari mata bening Kirena. Air matanya yang lain
menyusul, berkejaran menyusuri pipinya yang pucat. Ia tak pernah takut mati,
karena ia tahu itu semua adalah rencana – Nya. Namun, tatapan benci dan mencemooh
dari Gladisa membuatnya sedih. Setidaknya, gadis peri itu adalah teman
pertamanya.
“Hai, manusia.”
Suatu suara lembut serupa beludru
menyapa. Suatu suara yang bagai angin segar karena seharian ini Kirena hanya
mendapat cemoohan dan ejekan serta sumpah serapah. Kirena mendongak. Dalam
keremangan karena cahaya yang tidak memadai, Kirena mengenali seraut wajah
milik Gladisa. Gadis itu masih saja cantik, walaupun hanya mengenakan baju khas
pemburu dan jubah panjang berwarna kelam yang menutupi seluruh tubuhnya.
Kirena terkejut, namun kemudian
ia bisa mengendalikan ekspresinya agar tidak terlihat sedih karena
kedatangannya. “Hai, Gladisa.”
Tenggorokannya terasa amat perih
saat mengatakan satu demi satu kata – kata itu, efek karena tidak ada
setetespun air yang mengaliri tenggorokannya seharian ini. Gadis itu menunduk,
membiarkan setetes demi setetes air mata kembali menyusuri pipinya. “Apa yang
kau lakukan disini? Kau harusnya tidur, Tuan Puteri. Mengapa berkeliaran malam
– malam seperti ini? Apa kau mau melempariku dengan tomat dan telur busuk
juga?”
“Tidak, aku akan
menyelamatkanmu.”
Kirena tersentak. Gadis itu
mendongak, sebelum tersenyum pahit. “Lelucon macam apa itu, Tuan Puteri? Orang
lain mungkin akan tertawa keras – keras mendengar lelucon seperti itu, namun
tidak denganku. Sebentar lagi aku akan mati. Untuk apa aku harus tertawa?”
“Dengarkan aku.”
Suara itu terucap, penuh akan
sarat tegas dan tidak bisa dibantah. Kirena menatap tepat ke netra sang gadis,
berusaha mencari sorot kebohongan disana. Namun ia tak dapat menemukannya.
Gadis itu menatapnya dengan amat bersungguh – sungguh.
“Aku disini untuk menolongmu. Aku
tak sama dengan ayahku. Kau tidak tahu menahu sama sekali dengan pemberantasan
nenek moyangku, dan kau sama sekali tidak bisa disalahkan untuk hal itu. Aura
yang melingkupimu amat polos, dan aku tahu kau bukan manusia yang jahat. Kau,
tidak pantas untuk mati ditangan bangsa peri.”
Gladisa mendesah, sebelum
melanjutkan. “Nenekku, mati di tangan manusia saat manusia berhasil membobol
pintu masuk ke negeri kami. Dan ayahku ada disana saat nenek dibunuh. Karena
itulah ayah amat sangat membenci bangsamu. Kebencian pada manusia mengalir di
setiap tetes darahnya. Namun tidak denganku. Aku bahkan berpikir, manusia dan
peri bisa menjadi teman dekat.”
Gadis itu melangkah maju,
mengeluarkan sebuah kunci berwarna hijau dari saku jubahnya. Dengan kunci itu,
Gladisa membuka gembok kurungan Kirena. Kirena merasakan kebahagiaan membuncah
dalam dadanya saat Gladisa membuka rantai dan gemboknya.
“Kau tahu mengapa aku membiarkan
mereka membawamu? Negeri ini dekat dengan pohon perbatasan negeri manusia dan
negeri peri. Hanya dengan mencuri kunci ini dari lemari ayah, dan aku bisa
membebaskanmu.”
Kirena dituntun keluar dari
kurungan itu. Gadis itu menghirup banyak – banyak oksigen, mengisi dadanya
dengan udara segar. Ia menoleh, menatap Gladisa yang balik menatapnya dengan
senyum kecil. Kirena mendekati Gladisa, dan mendekap sang gadis peri dengan
erat, amat sangat erat.
“Terima kasih.” Kirena berbisik.
Air mata bahagia mengalir dari matanya. Ia amat sangat bahagia. “Maaf, aku
sudah berburuk sangka padamu. Maaf, karena aku sudah merepotkanmu. Maaf, karena
aku sudah membuatmu menjadi pengkhianat bagi negerimu sendiri.”
“Tak masalah. Aku tidak membenci
manusia seperti bangsaku membenci bangsa manusia. Dan kurasa setiap makhluk
mempunyai hak untuk hidup.” Gladisa membalas pelukan Kirena. “Apa kau baik –
baik saja? Sepertinya prajurit terlalu kasar padamu.”
“Aku baik – baik saja.” Kirena
melepaskan pelukan mereka. Gadis itu menatap Gladisa dengan penuh senyum. “Tak
ada yang bisa kuucapkan selain kata terima kasih, Gladisa. Kau menyelamatkan
hidupku.”
Gladisa menarik senyum simpul.
“Dan tidak ada yang bisa kuucapkan selain kata terima kasih.”
“Apa yang bisa kulakukan untuk
membalas kebaikanmu?”
Gladisa berpikir sejenak, sebelum
menjawab hangat. “Peringatkan manusia di bumi untuk berhenti merusak bumi. Bumi
diberikan oleh – Nya untuk manusia bukan untuk dirusak, namun untuk
dilestarikan dan dimanfaatkan sebaik – baiknya. Berhenti merusak hutan, karena
itu akan berdampak pada manusia sendiri.”
“Baiklah. Aku akan mengingat pesanmu.”
“Baiklah. Aku akan mengingat pesanmu.”
Kirena diantar ke sebuah pohon
yang amat besar, terletak tepat di tengah ibukota. Pohon itu amat tinggi,
dengan lubang besar tepat di tengahnya. Kirena mendongak. Ketinggian pohon itu
mungkin lebih dari 100 meter. Amat sangat tinggi dan besar.
“Kau hanya perlu masuk, dan kau
akan kembali ke dunia manusia.” Gladisa mendesah. “Kau hanya akan menganggap
semua ini mimpi. Namun, ini bukan mimpi. Ini kenyataan. Blist, aku, dan bangsa
peri, semuanya nyata.”
“Aku tidak akan pernah
melupakanmu, Gladisa.” Kirena mengukir senyum hangat. “Berjanjilah, hiduplah
dengan bahagia. Untukku.”
“Kita akan bertemu lagi, entah
kapan.” Gladisa tersenyum manis. “Sekarang, pergilah. Tak lama lagi, matahari
akan terbit di ufuk timur. Ayah akan curiga jika aku tidak ada di kamar sewaktu
matahari terbit.”
“Baiklah. Aku pergi sekarang.”
Kirena melangkah masuk. Namun, sebelum gadis itu benar – benar ditelan oleh
kegelapan lubang itu, ia menoleh dan mengukir senyum tipis. “Jaga dirimu,
Gladisa.”
Gladisa mengangguk sebelum
menjawab. “Kau juga.”
Kirena terus melangkah. Lubang
itu amat panjang. Hingga akhirnya, kepalanya diserang oleh rasa pening. Tak
lama, rasa kantuk yang teramat sangat menggelayuti matanya. Gadis itu langsung
ambruk, jatuh tertidur didalam lubang pohon itu.
***
“Kirena, Kirena!”
Kirena membuka matanya yang
terasa berat perlahan. Seraut wajah cantik dengan mimik khawatir yang kental
menyambut matanya didetik pertama ia bangun. Kirena mencium bau obat – obatan
yang kental di udara, membuatnya mual sepersekian detik setelah ia menghela
nafas. Gadis itu beringsut duduk sambil memijit pangkal hidungnya yang
digelayuti rasa pegal.
“Dimana aku? Apa yang terjadi?”
Rine, temannya itu menghela nafas
lega sambil menghempaskan dirinya dikursi. “Kau ada dirumah sakit. Dan aku yang
harusnya menanyakan hal itu. Apa yang terjadi? Mengapa kau tiba – tiba pingsan
sewaktu kita sedang olahraga di dekat pohon beringin?”
“Aku pingsan?” Kirena
kebingungan. “Apa maksudmu?”
“Ya! Kau pingsan!” Rine berseru.
“Astaga! Apa kau mendadak amnesia saat terbentur tanah?”
Kirena mencoba mengingat – ingat.
Kemudian ia tersenyum lebar sekali hingga Rine mengernyitkan dahi karenanya.
“Kau tahu, Rine? Aku baru saja mengunjungi sebuah negeri yang amat
menakjubkan!”
*TAMAT*
Cerita Fantasi
HARI
YANG TAK TERLUPAKAN
Oleh: 1. Fitra Aulia Hari Afia (11).
2.
Alya Sabrina Balqis(4).
Di
sebuah desa terpencil, ada 2 orang sahabat bernama Filza dan Alisa, keduanya
berjenis kelamin perempuan. Filza memiliki kulit putih bersih dan wajahnya
sangat manis, Filza juga anak yang tinggi, ia tidak gemuk juga tidak kurus,
rambutnya ikal dan panjangnya sebahu, warnanya cokelat kekuningan, sesuai
dengan matanya yang berwarna hitam kecokelatan dengan bulu mata yang lentik. Filza
adalah anak yang pemberani, bijaksana dan penasaran terhadap hal yang baru.
Sedangkan Alisa, ia berkulit sawo matang, wajahnya bundar juga cantik, ia
termasuk anak yang tinggi, tetapi ia agak gemuk, rambutnya hitam dan lurus,
cocok dengan bola matanya yang berwarna hitam pekat. Alisa anak yang penakut
dan suka menghayal, tetapi sebenarnya ia baik hati.
Suatu
hari, Filza dan Alisa pergi ke bukit yang tak jauh dari desa, mereka ingin
berpiknik disana. Sebelum berangkat, Filza dan Alisa menyiapkan berbagai macam
kebutuhan, lalu meletakkan semuanya kedalam tas. Mereka pergi ke bukit itu
dengan mengendarai sepeda. Sesampainya mereka di bukit tersebut, mereka
langsung menggelar tikar, meletakkan berbagai makanan dan minuman diatasnya,
lalu mereka duduk dan menikmatinya. Setelah selesai berpiknik, mereka langsung
membereskan semuanya, kemudian berjalan menuju sepeda mereka sambil mengobrol.
“Asyik
sekali ya Alisa, piknik kita yang tadi.” Kata Filza.
“Iya Filza, apalagi kue kering yang
tadi kamu bawa, hmm..., enak sekali, aku jadi ingin memakannya lagi.” Timpal
Alisa.
Saat Filza dan Alisa berjalan menuju
sepeda mereka, ada seekor kelinci kecil yang sangat lucu, mereka pun langsung
berhenti. Filza dan Alisa memang sangat suka dengan kelinci. Sehingga saat
mereka melihat kelinci itu, mereka jadi ingin menangkapnya. Saat Filza dan
Alisa hendak menangkap kelinci tersebut, kelinci itu langsung melompat manjauhi
Filza dan Alisa. Filza dan Alisa pun mengejar kelinci itu. Namun, kelinci itu
sangat cepat sehingga Filza dan Alisa tak mampu mengejarnya. Akhirnya, Filza
dan Alisa berhenti. Mereka mengedar pandang ke sekeliling dan mereka sadar,
ternyata mereka tersesat, dan kelinci kecil tadi menghilang.
Filza dan Alisa berteriak minta
tolong, tetapi tak ada jawaban, hening. Filza dan Alisa pun mencoba
berkeliling, dan akhirnya mereka menemukan sebuah sumur tua yang telah
mengering. Mereka mendekati sumur tersebut, lalu melongok ke dalam.
“Filza, sepertinya sumur ini dalam
sekali, ya?” Alisa bertanya pada Filza untuk memastikan pendapatnya.
Filza
hanya mengangguk. Ia sangat penasaran dengan sumur tersebut. Sehingga seluruh
perhatiannya tertuju pada sumur itu. Filza meraba bagian dalam sumur tersebut.
Tetapi ia meraba terlalu dalam, sampai ia kehilangan keseimbangan dan akhirnya
terjatuh ke dalam sumur itu. Alisa langsung menarik tangan Filza. Ia berusaha
menyelamatkan Filza, tetapi Alisa malah ikut terjatuh.
“Aaaaa......” Teriak Filza dan Alisa
saat terjatuh ke dalam sumur tersebut.
Dan
Buk.... dentuman keras bergema dalam sumur tersebut saat Filza dan Alisa
terjatuh di dasar sumur tersebut. Filza dan Alisa berusaha berdiri dengan
menahan rasa sakit. Ternyata, bagian dasar sumur tersebut cukup luas, jadi
Filza dan Alisa bisa bergerak bebas.
“Filza, kamu dimana?” Tanya Alisa dengan
suara gemetar karena ketakutan.
“Aku disini, tenanglah. Alisa, kamu
bawa senter tidak?” Filza bertanya sambil mencari letak Alisa dalam kegelapan.
“Sebentar, aku cari..., ketemu..., ini.”
Alisa menyerahkan senternya.
Filza
mencoba menerima senter dari Alisa. Kondisi disana sangat gelap dan pengap
sehingga agak susah untuk melakukan aktivitas. Akhirnya Filza berhasil meraih
senter Alisa. Filza menyalakan senter, dan seketika tempat itu menjadi terang.
Filza dan Alisa berusaha mencari
jalan keluar, dan akhirnya Alisa menemukan sebuah pintu kayu tua.
“Filza, ini pintu apa?” Tanya Alisa
kepada Filza dengan agak takut, Alisa khawatir, apabila dibalik pintu itu
terdapat sesuatu yang mengerikan.
“Hm..., coba kita buka, sepertinya
pintu ini tidak terkunci, mungkin pintu ini bisa membawa kita keluar dari dasar
sumur ini.” Kata Filza.
Filza
pun membuka pintu itu perlahan, sementara Alisa bersembunyi dibelakangnya
sambil mengikuti langkah Filza.
“Te...tempat apa ini?” Filza dan
Alisa berkata dengan suara gemetar.
Ternyata,
dibalik pintu itu terdapat sebuah negeri yang amat mengerikan.
“Filza ayo kembali!” Alisa berteriak
ketakutan dan mencoba membuka pintu tadi, tetapi pintu itu terkunci dan tak
bisa dibuka dengan menggunakan apapun. Alisa mulai menangis dan ketakutan.
Filza mencoba mendobrak pintu itu, tetapi pintu itu tetap tidak bisa terbuka.
“Tenang Alisa, jangan menangis, aku bersamamu.
Kita coba cari kunci pintu ini
dulu,
siapa tahu, pintu itu bisa dibuka dengan kuncinya.” Filza mencoba menenangkan
Alisa.
Alisa
menghentikan tangisnya dan mengangguk. Filza menggandeng tangan Alisa lalu
mereka berjalan mencari kunci pintu tersebut.
Filza dan Alisa sudah berjalan
sangat jauh, tetapi mereka tidak menemukan apapun. Bahkan, mereka tidak melihat
seorang pun penduduk negeri ini. Mereka tetap berjalan, dan akhirnya mereka
menemukan sebuah istana yang berdiri kokoh, tetapi istana itu tetap mengerikan,
sama halnya dengan negeri ini. Filza dan Alisa ingin mencari kunci pintu tadi
di istana itu. Saat Filza dan Alisa menginjak bagian depan istana tersebut,
para prajurit penjaga dan orang bertubuh besar mengerikan dengan dua tanduk di
kepalanya, serta sebuah mekkota emas, mengepung Filza dan Alisa.
“Siapa kalian, aku belum pernah
melihat kalian sebelumnya, apa yang kalian lakukan disini?!” Orang mengerikan
itu bertanya dengan nada tinggi.
“Ka.... kami ini manusia, dan kami
tersesat disini.” Filza menjawab dengan suara gemetar dan terbata-bata.
Saat
orang mengerikan itu mendengar jawaban Filza, wajahnya langsung pucat. Ia
teringat perkataan peramal kerajaan 3 hari lalu. Peramal kerajaan tersebut
meramalkan bahwa akan datang 2 orang anak manusia yang akan menyelamatkan negeri
ini dari kehancuran dan kegelapan, 2 anak itu juga akan membinasakan penguasa
jahat dari negeri ini.
Orang
mengerikan itu langsung menyuruh para prajurit untuk memenjarakan Filza dan
Alisa. Akhirnya Filza dan Alisa dibawa ke penjara bawah tanah istana itu, dan
mereka dikurung dalam sel penjara yang tepat berada di depan sel penjara
seorang wanita cantik yang sedari tadi terus menangis. Setelah prajurit
mengunci sel penjara Filza dan Alisa, prajurit tersebut pergi. Penjara di
istana ini memang dijaga jika malam hari, dan kebetulan saat ini masih siang.
Filza dan Alisa penasaran dengan apa yang membuat wanita cantik di depan mereka
terus menangis, akhirnya Filza memberanikan diri untuk bertanya pada wanita
tersebut.
“Em... maaf, sebelumnya perkenalkan,
nama saya Filza dan ini teman saya, Alisa bolehkah saya bertanya, mengapa anda
terus menangis?”
Wanita itu menghentikan tangisnya dan
menjawab.
“Sebenarnya saya adalah ratu di negeri
ini, nama saya Erizka. Saya menangis karena saya sangat sedih. Saya tidak bisa
menjaga dan menyejahterakan rakyat saya. Seorang raja jahat bernama Raja Althas
merebut tahta saya dan menguasai negeri ini, Raja Althas terkenal dengan
kekejaman dan keegoisannya, ia memerintah negeri ini dengan semena-mena,
sehingga semua rakyat disini sengsara, dan negeri ini berubah menjadi sangat
mengerikan.” Terang wanita itu yang ternyata adalah seorang ratu.
“Lalu, apakah ada seseorang atau sesuatu yang
dapat mengalahkan Raja Althas?” Tanya Alisa kemudian
“Tak ada seorang pun yang bisa
mengalahkan Raja Althas, kecuali apabila ada seseorang yang memegang pusaka
Raja Althas dan mengalahkan Raja Althas menggunakan pusaka tersebut, maka Raja
Althas akan binasa dan saya akan kembali menjadi ratu di negeri ini.” Jawab
Ratu Erizka.
Filza dan Alisa yang mendengar cerita Ratu
Erizka sangat tersentuh. Mereka berdiskusi, dan akhirnya mereka sepakat unutuk
menyelamatkan negeri ini, mereka siap menerima resiko apapun demi menyelamatkan
negeri ini. Sepanjang siang, Filza dan Alisa terus berdiskusi bersama Ratu
Erizka membahas rencana dan strategi untuk membinasakan Raja Althas, yang
ternyata adalah orang mengerikan yang tadi bertemu dengan Filza dan Alisa. Lima
jam berlalu, Filza, Alisa, dan Ratu Erizka telah menyusun berbagai strategi.
Malam pun telah tiba, Penjaga penjara pun mulai berkeliling dari sel penjara
satu ke sel penjara yang lain. Filza, Alisa, dan Ratu Erizka pun tidur.
Keesokan harinya, setelah matahari terbit, para penjaga meniggalkan penjara.
Filza dan Alisa mulai melancarkan
rencana mereka. Sementara Ratu Erizka tetep berada di dalam sel penjaranya. Filza
dan Alisa keluar lewat lubang udara di dinding sel penjara mereka. Sebelum mereka
pergi, mereka diberi peta kerajaan oleh ratu Erizka. Akhirnya, mereka berhasil
keluar dari penjara bawah tanah itu. Filza dan Alisa pun menuju tempat
penyimpanan pusaka Raja Althas dengan bantuan peta pemberian Ratu Erizka tadi.
Filza dan Alisa berhasil menyelinap masuk ke dalam ruang penyimpanan pusaka
Raja Althas. Kemudian mereka mengambil pusaka Raja Althas, pusaka Raja Althas
ada 2, yang satu berupa pedang panjang, pedang tersebut dipegang Filza sementara
Alisa memegang pusaka Raja Althas yang berupa tameng pelindung.
Filza dan Alisa bergegas keluar dari
ruangan tersebut dan mencari Raja Althas. Akhirnya, mereka menemukan Raja
Althas. Raja Althas terkejut melihat Filza dan Alisa.
“Hai, raja jahat, kami sudah memegang
pusakamu, artinya, sebentar lagi kau akan binasa!” Teriak Alisa kepada Raja
Altas.
“Kalian tak akan bisa mengalahkanku,
walau kalian sudah memegang pusakaku, hahaha!!” Raja Althas menyahut dengan
tawanya.
“Sekarang terimalah ini!” Sebuah sinar merah
keluar dari tanduk Raja Althas dan membakar benda yang dikenainya. Raja Althas
mengarahkan sinar itu ke Alisa, tetapi dengan cepat Alisa melindungi dirinya
menggunakan tameng yang dipegangnya. Filza langsung berlari ke belakang Raja
Althas saat peristiwa itu terjadi. Saat ini, posisinya berada sekitar 3 meter
di belakang Raja Althas. Filza pun langsung berlari dari arah belakang Raja
Althas, saat posisinya berada 1 meter di belakang Raja Althas, ia langsung
melompat dan mengayunkan pedang yang dipegangnya. Pedang itu berhasil memotong
kedua tanduk Raja Althas. Raja Althas yang tak mengetahui Bahwa Filza selama
ini berada di belakangnya berteriak kesakitan.
“Aaaarrgghhh, tandukku......, dasar anak
nakal......, aaaaaa......”
Seketika
Raja Althas yang jahat itu binasa, tubuhnya hancur lalu menghilang.
Filza dan Alisa bersorak kegirangan.
Seketika negeri itu berubah menjadi negeri yang amat indah. Penjaga penjara pun
melepaskan Ratu Erizka. Semua rakyat berkumpul di depan istana, menyambut Filza
dan Alisa yang telah menyalamatkan negeri itu.
“Terima kasih, Filza, Alisa” Ucap
Ratu Erizka.
“Tidak apa-apa ratu, kami senang
bisa membantu.” Jawab Filza dan Alisa hampir bersamaan.
“Sekarang, ucapkan keinginan kalian,
saya akan mengabulkan semuanya.” Pinta Ratu Erizka.
“Kami hanya ingin kembali ke dunia
kami, ratu.” Jawab Filza.
“Ya, kami ingin bertemu orang tua kami
dan semua orang di desa kami, kami takut mereka semua mengkhawatirkan kami.”
Timpal Alisa.
“Baiklah, saya akan mengabulkan
permintaan kalian, kalian akan kembali ke dunia kalian dengan waktu yang sama
saat kalian datang kesini agar orang tua kalian dan semua penduduk di desa
kalian tidak khawatir dengan kalian.” Kata Ratu
Erizka.
Kemudian, Ratu Erizka mengucap mantra, lalu muncullah sebuah pintu
besar di hadapan Fliza dan Alisa.
“Buka pintu itu dan kalian akan
kembali ke dunia kalian, sekali lagi kami mengucapkan terimakasih.” Timpal Ratu
Erizka.
Fiza dan Alisa mengangguk dan mengucapkan
terima kasih, lalu mereka membuka pintu itu perlahan, kemudian mereka masuk
kedalamnya. Seketika mereka telah berada di tempat mereka piknik. Pintu besar
tadi menghilang. Filza dan Alisa mengucapkan syukur kepada Tuhan karena mereka
bisa kembali dengan selamat.
Tiga
hari kemudian, Filza dan Alisa bermain ke taman desa, mereka mengobrol bersama.
“Alisa, semalam aku bermimpi kembali
lagi ke negeri Ratu Erizka. Aku juga bertemu sang ratu. Dia berkata bahwa
negerinya kini menjadi negeri yang sangat makmur dan sejahtera. Setelah ratu
berkata begitu, ratu memberiku sebuah kalung mutiara yang sangat indah. Aku
mengucapkan terimakasih kepada Ratu Erizka, tetapi Ratu Erizka dan negerinya
langsung hilang dari mimpiku. Anehnya, kalung mutiara itu nyata.” Kata Filza
sambil menunjukkan kalung mutiara itu.
“Wah....,
aku juga dapat, mimpi kita tadi malam sepertinya sama Filza, lihat ini!” Alisa
menyodorkan kalung mutiara pemberian Ratu Erizka.
“Sepertinya
kalung ini adalah tanda terima kasih dari Ratu Erizka kepada kita.” Ucap Filza.
“Iya Filza, kunjungan kita ke negeri
Ratu Erizka adalah pengalaman paling berkesan yang tak akan pernah kulupakan.”
Alisa berkata sambil mengepalkan
kedua tangannya.
“Iya.... aku setuju denganmu Alisa,
kunjungan kita kesana ternyata dapat mengubah nasib negeri itu menjadi lebih
baik.” Kata Filza.
Sejak hari itu, Filza dan Alisa selalu mengenakan
kalung mutiara pemberian Ratu Erizka.
Mereka sangat senang bisa membantu, walau
mereka saat itu juga sedang mengalami hal tidak baik, mereka tahu, membantu,
menolong, dan membela untuk kebenaran harus dilakukan walau kita dalam kondisi
sesulit apapun, dan tak disangka, pertolongan yang diberikan Filza dan Alisa
kepada negeri itu membuat nasib baik
berpihak pada mereka, mungkin jika Filza dan Alisa tidak mau
menyelamatkan negeri itu, mereka tidak bisa kembali ke dunia mereka.
TAMAT
PERSAHABATAN 2 DUYUNG
(KARANGAN
FARREL DAN IRGI 7A)
Di samudra yang luas, terdapat sebuah kerajaan bawah
laut. Kerajaan itu terletak di dasar samudra dan sulit ditemukan oleh manusia.
Pemimpin kerajaan bawah laut itu adalah raja duyung Poseidon dan ratu Keisya.
Raja dan ratu memiliki satu anak perempuan, yaitu Keira atau biasa disebut
putri Keira. Putri Keira terkenal dengan keahlian mengendalikan mutiara,
keahlian Ini hanya dimiliki oleh keturunan kerajaan. Sang putri memiliki
sahabat yaitu lili, Lili adalah anak dari panglima kerajaan bawah laut.
Pada suatu hari, sang putri kehilangan
tiara,kalung,dan gelangnya. dia sangat sedih dan langsung memberi tahu kepada
ayah dan ibunya.
Putri keira: “ayah,ibu tiara,kalung,dan
gelangku hilang”
Sang ratu: “ bagaimana bisa hilang wahai
anakku?”
Putri keira: “aku juga tidak tahu…,pada
saat aku ingin mengambilnya di kotak,tiba-tiba saja sudah tidak ada”
Sang raja: “cepat cari…!!!,kamu harus
menemukannya sebelum pesta kerajaan dimulai” jawab sang raja dengan nada tinggi
Putri keira: “ tapi kalau tidak ketemu
dalam 2 hari bagaimana ayah?”
Sang raja: “ kamu kan putri yang sudah
dewasa, kamu harus bisa menyelesaikan masalahmu sendiri…!!”
Putri keira: “ tapi…….”
Sang ratu: “sudah ikuti saja apa kata
ayahmu” sang ratu memotong pembicaraan.
Raja dan ratu meninggalkan putri keira.
Putri keira merasa sedih dan marah,ia langsung
memasuki kamarnya. Ia memikirkan siapa yang telah mengambil benda miliknya.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar,ternyata itu adalah lili.
Lili: “bolehkah aku masuk yang mulia?”
Putri keira: “ silahkan lili…”
Lili: “ aku dengar benda milik yang
mulia hilang,benarkah yang mulia?”
Putri keira: “iya…..”sahut putri dengan sedih
Lili: “tenang yang mulia,aku pasti akan
membantumu…”
Putri keira: “terimakasih lili,tetapi
ayah memberi waktu kepadaku sebelum pesta kerajaan”
Lili: “bagaimana kalau kita tanya kepada
Ana!!!”
Putri keira: “Ana…..,siapa itu???”putri
keira kebingungan
Lili: “sudah, pokoknya ikut aku
saja…!!!”.
Mereka berdua langsung menuju ke tempat
Ana. Ana berada di perumahan “RUMAH DUYUNG INDAH”. Sesudah sampai,
mereka langsung mengetuk pintu rumah.
Lili: “dug….dug….dug……,permisi ada orang???
Putri keira : “rumahnya bagus juga
ya……..”
Ana: “ iya…….,ooo rupanya lili” serambi
membuka pintu
Lili: “hai ana……,apa kabarmu??”
Ana: “hai…kabarku baik, hah….yang mulia
silahkan masuk!!”
Putri keira: “terima kasih….”
Ana adalah
seorang yang memilki kemampuan bisa melihat apa yang terjadi. Mereka pun
berbincang persoalan hilangnya benda milik putri. Ternyata benda putri diambil
oleh penyihir kerajaan. Dalam waktu 5 jam, kekuatan dari benda sang putri
tersebut akan diambil dan akan menyebabkan putri musnah. Ana,putri keira,dan
lili langsung pergi ke kerajaan.
Di tengah
perjalanan, mereka bertemu dengan seekor hiu. Mereka tidak bisa berbuat
apa-apa. Mereka pun langsung mengumpat di balik batu yang besar. Tetapi, lili
dengan tidak sengaja menyenggol sebuah bintang laut. Keadaan itu membuat hiu
merasa curiga dan langsung menghampiri sumber suara tersebut. Hiu menemukan
mereka bertiga,putri keira dan lili sekejap mereka berlari.
Ana masih
berada di sana,karena ekornya tersangkut dengan rumput laut. Ana mengatakan
kekuatan sahabat yang tak terpisahkan akan membuat sebuah kekuatan yang besar.
Ana pun langsung dilahap oleh hiu. Lili
dan sang putri tidak tega melihat tubuh ana yang tercabik-cabik. Waktu tersisa
1 jam,mereka bergegas pergi ke kerajaan.
Sesudahnya
mereka sampai di kerajaan,mereka dibuat terkejut karena kondisi kerajaan yang
sudah usang dan semua masyarakat menjadi patung. Mereka pun langsung memasuki
kawasan kerajaan. Sesampainya di wilayah singgasana,singgasana raja ditempati
oleh penyihir kerajaan. Penyihir goda memakai tiara,kalung,dan gelang milik
putri keira. Tiba-tiba tubuh putri keira perlahan menjadi es.
Penyihir
melihatkan raja dan ratu yang berada di penjara bawah tanah yang dilihatkan
dari sinar tongkatnya. Putri kaget dan menangis, ia memohon kepada penyihir
untuk membebaskan ayah dan ibunya. Tetapi lili melarang.
Lili: “ hai……penyihir jahat, kelakuanmu
sudah melampau batas!!” lili marah
Penyihir goda: “kau siapa ku
ha???,ibuku,kakakku??,tak usah melarangku”
Lili: “aku ini adalah sahabat dari putri
keira keturunan bangsawan “sahut lili
Penyihir goda: “ku sihir kau……..” penyihir
goda marah dan mengambil tongkat sihirnya
Tiba-tiba
putri keira mengeluarkan keahliannya yaitu mengendalikan mutiara. Dia
mengerahkan semua tenaga dan mengarahkan ke penyihir goda. Penyihir goda tak
bisa melawan, dan ia lenyap seketika. Seketika itu putri keira menjadi patung
es. Lili merasa serba salah, dia mendatangi patung es putri keira. Dia
menangis, karena dia merasa dia yang telah membuat semua ini terjadi. Tiba-tiba
tiara,kalung dan gelang milik putri keira mengeluarkan cahaya dan melayang
keatas tempat lili dan patung es putri keira berada, sang putri pun berubah
menjadi seperti semula.
Mereka
berdua langsung berpelukan dengan bahagia. Semua kawasan kerajaan langsung
kembali seperti semula, raja dan ratu pun bebas dari penjara bawah tanah. Semua
masyarakat kerajaan bawah laut pun juga kembali normal. Putri keira berpelukan
kepada raja dan ratu dan dia meminta maaf karena apa yang terjadi. Lili mencari
ayahnya, tetapi dia tidak menemukan ayahnya. Tiba-tiba ada seorang prajurit datang
dan mengatakan bahwa ayahnya sudah dibunuh oleh penyihir goda saat ingin
menyelamatkan raja dan ratu.
Lili
menangis karena dia telah kehilanagan ayah satu-satunya dan tidak memiliki
siapapun lagi. Raja dan ratu meminta maaf kepada lili, sebagai bentuk permaafan
raja dan ratu mengadopsi lili sebagai anak angkatnya. Putri keira sangat senang
dan langsung berpelukan kepada lili. Lili pun juga merasa bahagia,tetapi dia
masih tidak bisa melupakan ayahnya.
2 hari pun
berlalu. Pesta kerajaan pun sedang berlangsung, pada saat itu raja dan ratu
juga mengadakan pengangkatan putri kerajaan bawah laut. Putri lili diangkat
sebagai putri kerajaan bawah laut,tetapi pada saat putri lili akan diberikan
tiara dia tiba-tiba menangis. Dia masih tidak bisa menerima bahwa ayahnya meninggal.
Putri keira langsung membujuk putri lili,putri lili pun menghapus air matanya.
Raja dan ratu pun langsung memberikan tiara kepada putri lili.
Semua orang
yang berada di pesta pun bertepuk tangan. Pada saat putri lili melambaikan
tangan,tiba-tiba saja mutiara pun bergerak mengikuti arah tangan putri lili.
Dia pun kaget,tetapi dia senang karena hal yang dia impikan selama ini menjadi
nyata. Putri keira,raja dan ratu juga senang melihat lili bisa melakukan itu.
saat semua sedang bertepuk tangan, tiba-tiba saja mutiara mengelilingi tangan
kanan putri lili dan putri keira dan BUMMM………., tangan mereka memiliki tanda
yang menunjukkan bahwa seorang putri yang pemberani. Kerajaan itu kini telah
tentram tanpa sebuah kejahatan apapun.
SELESAI
Rarat yang suka membantu
M.Jati Pamungkas[16]
7A
Disebuah rumah tua
dipinggir kota ,hiduplah seorang tukang sepatu yang sangat tua ia memelihara kucing jantan yang diberi rarat
bulunya hitam legam dengan ekor yang pendek ,rarat selalu duduk disamping paktua
memerhatikan beliau bekerja , dari membuat pola, memotong bahan ,hingga
menjahit sepatu .Pagi itu, pak tua yang rarat tunggu belum dating juga , rarat
melihat tumpukan sepatu yang baru setengah jadi dimeja kerja paktua ,tiba tiba
pintu terbuka dan pak tua masuk sambil terbatuk-batukk wajahnya pucat dan
jalanya sempoyongan. Setelah mengelus bulu rart untuk menyapa , pak tua mulai
bekerja lagi.
Tak lama kemudian ,
pintu ada yang mengetuk dengan pelan pak tua membuka pintu.pak sepatunya bisa
selesai kapan ? bapak sudah mundur 3hari dari perjanjian ‘’, kata tamu itu
dengan suara tinggi. Maaf ,pak akan saya selesaikan segera . besok bisa bapak
ambil,’’ kata pak tua sambil terbatuk-batuk
Baik saya harap besok sudah jadi,bila belum juga saya minta uang saya
dikembalikan /’’kata tamu itu berlalu tanpa pamit, paktua kembali bekerja
sambil terbatuk batuk dan sesekali menyeka keringatnya . rarat mengawasinya dia
sungguh berharap dapat membantu pak tua
bekerja .Tiba-tiba brukkkkk!’’pak tua terjatuh dari kursinya rart mendekatinya
. pak tua tampak seperti sedang tertidur . lama pak tua berbaring dilantai dan
tak kunjung juga bangun . rarat terasa air mata rarat menetes dan membasahi
kaki depannya .
Dari kaki depannya
muncul seberkas cahaya yang berpendar-pendar ,tiba-tiba jari-jarinya memanjang
dan terasa tidak kaku,. Rarat menggerakan dan jari-jari kakinya dapat menarik
baju pak tua segera rarat mengambil jarum dan benang sepatu, dia menjahit
sepatu yang tadi kerjakan pak tua dengan cepat sepatu itu selesai . dan
kemudian rarat menggambil sepatu lainnya . tanpa tearasa rarat telah
menyelesaikan 10 sepatu dengan cepat. Kemudian rarat mengambil kertas dan
sepatu dia menulis sesuatu dan mengantar kertas itu kerumah sebelah tetangga
yang melihat tulisan tersebut segera berlari kerumah pak tua .
Tolong!tolong! pak
tua pingsan teriak tetangga itu, orang orang bertadangan dan menolong pak
tua.lima hari kemudian pak tua kembali ke rumahnya pakn tua heran , rumahnya
sangat rapid an sepatunya telah selesai , rarat menyabutnya mendekati kaki pak
tua dan mengeong pelan seperti senang melihat pak tua kembali .
Petualangan
2 Anak Kembar
Karya: Najwa Trisari dan Salma Rosyda
Pada suatu hari, ada 2 anak kembar yang
bernama Dino dan Doni, Dino yang bersifat egois dan Doni yang bersifat keras
kepala . Sifat mereka tersebut membuat mereka tidak pernah rukun. Namun, ketika
mereka berdua sedang asyik dengan kesibukan masing-masing, Dino merebut mainan
milik Doni dan dari situlah mereka berdua bertengkar.
Saat
mereka sedang bertengkar, tiba-tiba datanglah seorang peri. Kedua anak kembar
tersebut pun bingung dan saling bertanya-tanya. “Don, siapa sih dia?” tanya
Dino. “Entah, siapa sih dia sebenarnya?” sang peri pun menjelaskan bahwa
dirinya adalah peri yang ditugaskan untuk membawa mereka, “Maaf, apabila aku
tidak sopan masuk ke kamar kalian tanpa pamit terlebih dahulu. Perke…” belum
selesai sang peri memperkenalkan dirinya, tiba-tiba Dino mencetus,
“Ya..Ya..Ya.. aku maafkan, tetapi ingat jangan diulangi lagi ya!!” sang peri yang dalam hatinya kesal dengan
Dino tapi peri harus sabar dan memakluminya. “Ya,Dino. Perkenalkan aku
adalah peri yang ditugaskan untuk membawa kalian berdua ke suatu tempat yang
tentunya menarik untuk kalian kujungi”. Doni dan Dino pun mulai penasaran dan
memperhatikan sang peri terus menerus dan BLUMMM!! Tibalah mereka ke sebuah
tempat yang dimaksud peri tadi.
Kemudian, peri memberi tau atau lebih
tepatnya mengumumkan sekaligus menjelaskan siapakah dua anak kembar yang
dibawanya. “Hallo, semua teman temanku, perkenalkan di sebelah kanan saya Dino,
dan disebelah kiri saya Doni, aku sebagai peri yang ditugaskan oleh Bunda
Allena untuk membuat mereka rukun” ujar peri. Dino dan Doni yang sedang asyik
melihat pemandangan sekitar sampai-sampai tidak mendengarkan apa yang diucapkan
oleh peri itu. Seketika itu pun mereka kaget karena baru menyadarinya. “Hah?
aku rukun sama ini? Tidak akan!!” timpal Doni kepada peri. Dino pun tidak ingin rukun dengan Doni “Aku lebih tidak ingin,
setidak ingin-inginnya orang kalau suruh rukun sama kamu”. Sang peri pun tidak
memikirkan kata-kata mereka berdua. “Mau tidak mau, kalian harus lewati
rintangan-rintangan di depan itu, tapi kalian harus bekerja sama. Dan kamu,
Castella bimbing mereka sampai mereka mampu melewati rintangan-rintangan
tersebut”. tegas peri. “Siap, Peri!!!” jawab Castella yang biasa dipanggil
Ella. “Dan semuanya, kembali ke kegiatan masing-masing” lanjut peri. “Terus
kita ngapain??” tanya Doni dengan muka bingung. “Kalian harus melewati
rintangan-rintangan yang sudah tersedia disana!!
Rintangan yang pertama, kalian harus
berjalan menggunakan bakiak, jadi kalian harus kompak. Paham??” jelas Ella.
“Harus banget ya!?” kata Dino. “Ya, betul sekali. Apabila kalian tidak mau
melewati ketiga rintangan tersebut, kalian tidak bisa pulang ke dunia nyata”.
sahut Ella. “Ihhhh” bentak mereka berdua bersamaan. “Yaudah deh, Din kamu yang
depan!! Tapi yang bener ya jalannya, awas kalo jalannya nggak bener!” bentak
Doni sambil memerintahkan Dino. “Iya, bawell!” jawab Dino. Mereka pun
menjalankan rintangan pertama, mereka berjalan menggunakan bakiak itu dengan
kompak dengan hitungan kanan-kiri-kanan-kiri,,, tak lama kemudian mereka sampai
di garis finish dan berhasil! “Kerja sama yang bagus!” puji Ella kepada 2 anak
kembar tersebut. “Lanjut rintangan kedua,disana ada bola,te..” belum selesai
Ella menjelaskan apa yang harus mereka lakukan, Dino si pemotong pembicaraan
pun menampilkan aksinya “Tidak usah dijelaskan juga aku sudah tau disana ada
bola” ya, memang Dino suka memotong pembicaraan. Ella juga mengalami seperti
apa yang dialami peri. Ella pun harus tetap sabar menghadapinya. “Terus, bola
itu diletakkan di punggung kalian berdua. Kalian harus berjalan dari sini
sampai pohon hijau yang ada di pojok sana sambil mengikuti irama music. Jika
bola jatuh, kalian harus mengulanginya dari awal, oke !!? jelas Ella panjang
lebar sambil terengah engah karena berbicara sangat cepat. “Ya,Ya,Ya” jawab
Dino dengan singkat dan membuat Ella merasa kesal. “Mulaii! Ella memberi
aba-aba. Ketika mereka sudah sampai tengah, punggung Dino terasa gatal dan Dino
pun menggaruknya, alhasil bola nya jatuh, jadi mereka harus mengulanginya.
Kedua kalinya mereka mencoba, kali ini kaki Doni tersandung dan bolanya jatuh
lagi, dan mereka harus mengulanginya kembali. Pada percobaan ketiga, mereka
berhasil membawa bola itu sampai tempat yang telah ditentukan Ella tadi.
Setelah selesai mereka saling bertatap muka dengan muka gembira. Tapi itu hanya
berlangsung 5 detik, setelah itu muka mereka kembali seperti biasanya yang
jutek,cemberut, dan pastinya tidak enak untuk dipandang.
“Lanjut rintangan terkahir ya…rintangan ini mudah
kok untuk dilewati asalkan kalian mau benar-benar bekerja sama. Kalian lihat??
Disana ada batu kan? Batu itu harus kalian angkat bersama.” perintah Ella. Gitu
ajaa?? Keciilll!!” ucap Dino menyepelekan. “Eittss, walaupun batu itu kecil
tapi beratnya mencapai 50 kg lhooo” lanju peri Ella dengan nada memanas-manasi.
“Apaa!?” teriak mereka berdua bersamaan. “Kau ingin menyiksa kami atau gimana
siii??” teriak Doni dengan nada tidak terima. Ella hanya tertawa seraya
meninggalkan mereka. “Lhoo, kok dia malah pergi sih?” ucap mereka berdua heran.
“Okelah, mau tidak mau kita harus mengangkat batu ini. Ayoo!! Satu..Dua...Tiga…
Yaakk!! ucap mereka sambil memberi aba-aba. Dan akhirnya mereka berhasil
mengangkat batu itu ke dekat sungai sesuai perintah Ella.
Setelah mereka selesai menjalankan
tugas atau rintangan terakhir, tiba tibaaa… BUUMM!! tanpa sadar mereka sudah
berada di kamar mereka kembali. Dalam hati Dino berkata ternyata menjaga kerukunan dengan kakak atau adik kita itu sangat
penting ya:(:(aku menyesal karena tidak pernah bisa rukun dengan saudara
kembarku. Tidak hanya Dino yang mengambil hikmah dari semua ini ternyata
Doni pun memikirkan hal yang sama kenapa
aku sebagai kakak <walau hanya selisih 5 menit >tidak bisa menjaga adikku
dengan baik? malah aku selalu saja
bertengkar dengannya. Setelah 5 menit mereka memikirkan hikmah dari semua
ini, tanpa sengaja mereka berdua mengucapkan ‘aku minta maaf ya’ secara
bersamaan. “Tidak, seharusnya aku yang minta maaf” ucap Dino seperti nada
memohon. “Eh tidak, seharusnya aku karena aku kakakmu yang seharusnya bisa
menjaga dan selalu mengalah untukmu” bela Doni. Mereka pun saling memandang dan
berpelukan “ternyata ini semua ada hikmahnya ya” ucap mereka bersamaan sambil
tersenyum dan mempererat pelukannya. Dan mereka menjadi anak kembar yang saling
menjaga dan mengalahJJ
Misteri darah biru
Karya :
Naufal Isman ( 24 ) 7A
M.Salman Alfarisi ( 19 ) 7A
Pada suatu hari hiduplah anak bernama Alex dan
Lascrea. Alex dan Lascrea merupakan anak kembar tapi tidak seiras, tapi mereka
kembar dalam hal batin. Minggu pagi yang cerah Alex dan Lascrea pergi ke Rumah
Sakit untuk mengecek kesehatan gigi mereka. Akhirnya sang dokter yang bernama
Dokter Andrea pun datang untuk mengecek gigi mereka. Setelah di periksa
ternyata gigi mereka berdua ada yang goyang. Mereka terkejut karena mereka tak
ingin dan takut untuk cabut gigi. “Aduh bagaimana ini gigi kita goyang ?” Ujar
Lascrea sambal berbisik ke telinga Alex. “Iya bagaimana ya kalau cabut gigi
pasti sakit” Balas Alex kepada Lascrea.
Saat dokter Andrea memutuskan untuk mencabut gigi
mereka berdua, “Ayo mulai cabut gigi” kata dokter itu. “Kami tidak mau…..” Seru
mereka bersamaan. Dokter Andrea pun meyakinkan mereka untuk cabut gigi. Dan
akhirnya Alex dan Lascrea pun berani untuk cabut gigi. Pada saat Dokter Andrea
selesai mencabut gigi mereka, Dokter dikejutkan oleh darah yang berwarna biru
keluar dari gusinya. Dan pada saat itu juga Alex dan Lascrea tidak sadarkan
diri. Dokter Andrea bingung, kemudian Dokter Andrea datang menemui Dokter Gwen
untuk menganalisa darah biru itu.
Ketika kembali keruang dokter gigi Dokter Andrea
bingung karena dua pasiennya yaitu Alex dan Lascrea tiba tiba hilang tanpa
jejak apapun, bahkan darah berwarna biru tadi juga ikut lenyap. Dokter Gwen pun
langsung pergi seperti tidak memperdulikannya. Dokter Andrea pun Cemas akan
kedua pasiennya yang hilang itu “Aduh dimana mereka ?” Gumam dokter Andrea.
“Dimana kita ?” Teriak Alex dan Lascrea. Alex dan
Lascrea bingung ada dimana mereka sekarang. “Dimana kita ?” Alex bertanya entah
dengan siapa dengan memperhatikan sekelingnya. Setelah diperhatikan dengan
jelas ternyata, Alexdan Lascrea tengah berada disebuah Pulau Mengapung. Tiba tiba di hadapan mereka, muncul
sesosok bertubuh kekar, ternyata itu adalah Manusia Kuda atau biasa disebut Centaurus.
“Sii..a…paa kau” Sambil gemetar Alex memberanikan diri untuk bertanya. “Akulah
penguasa pulau ini, aku Centaurus” Jawabnya dengan suara lantang dan keras.
“Kembalikan kami secepatnya, kami takut disini” Pinta Alex dan
Lascrea.
“Eitss tidak bisa, kalian harus melewati tantangan
dari aku dulu” Jawab Manusia Kuda itu.
Ada satu tantangan yang harus kalian lewati, dan kalian harus
menyelesaikannya jika ingin kembali ke tempat asal kalian. “Ok, akan kami
lakukan” Kata Alex dan Lascrea.
Tantangannya ialah …”Kau bocah yang berdiri disana,
namamu Alex bukan ?”. Alex pun menganguk. “Dan kau yang disana, namamu Lascrea
bukan?”. Lascrea pun mengangguk juga. “Aku ingin kau Alex memikirkan dan
menebak apa yang dipirkirkan Lascrea” Cakap sang Manusia Kuda itu.
Alexpun terkejut mendengarnya “Hah !?”. “Bagaimana
bisa aku melakukannya ?’’. “Kalau itu, pikirkanlah sendiri !” Jawab sang
Manusia Kuda itu. Alex pun tertekan oleh pertanyaan yang diberikan oleh sang
Manusia Kuda itu. Ia berusaha dengan mati matian memikirkan apa yang sedang dipikirkan Lascrea. “Sial !” Teriak
Alex dengan putus asa. Tubuh Lascrea pun bergidik mendengar teriakan kakaknya
itu. Dia menatap kakaknya dengan wajah cemas. “Wahai Centaurus, tolong
kembalikan kakakku ke tempat asalnya”. “Jangan kau lakukan hal yang bodoh
adiku”. “Kita harus bersama sama kembali ke tempat asal kita dengan selamat”
Lanjut Alex berkata. “Tapi kak aku tak ingin melihatmu tersiksa seperti ini” Kata
Lascrea meluncur deras. “Biarlah aku seperti ini demi dirimu” Seru sang kakak
(Alex).
Setelah lama berpikir, Alex tersenyum “Wahai
Centaurus aku sudah tahu apa yang dipikirkan adiku” Kata Alex. “Hmm…jadi apa
jawabanmu ?” Tanya sang Manusia kuda. “Jawabannya adalah, aku ingin saudaraku
hidup bahagia” Jawab Alex. “Hahahahha…..” Tawa sang Manusia kuda itu. “Sudah
kuduga kau akan dapat menjawab pertanyaan itu”. “Jadi apa maksudnya ?” Pinta
Alex. “Biar aku jelaskan” Ujar sang Manusia Kuda.
“Seperti
ini, kalian adalah anak kembar bukan ?” Tanya sang Manusia Kuda. “Iya kami
adalah anak kembar tapi tidak seiras”. Jawab Alex dan Lascrea. “Tapi kalian
kembar dalam hal batin dan kalian memiliki darah yang berwarna biru”. “Hah
darah biru ?” Tanya Alex dan Lascrea dengan wajah bingung. “Iya darah kalian
berwarna biru, tapi setelah kalian kembali ketempat asal kalian darah kalian
akan berubah menjadi merah dan sampai kalian mati” Lanjut Manusia kuda itu.
“Iya….” Belum sempat menyelesaikan kata kata nya Alex dan Lascrea mendengar
suara keras “Bummm” Tanpa Alex dan Lascrea sadari mereka telah berada di ruang
dokter gigi dengan berbaring dimana tadi saat Alex dan Lascrea pingsan dan
dengan kondisi gigi suda tercabut. Dokter Andrea pun langsung mengecek darah
biru tadi, ternyata darah biru itu suda berubah menjadi normal. Alex dan
Lascrea pun berterimaksih kepada Dokter Andrea .
Dan akhirnya, Alex dan Lascrea pulang dengan wajah
gembira dan masih memikirkan tentang apa yang dikatakan Centaurus tadi, bahwa
Alex dan Lascrea kembar tapi dalam hal batin.
…TAMAT…
PERANG
BANGSA ELF
Karya : Ananda ihza W.
Naufel Ahmad H.
Pada suatu masa sebelum
manusia diciptakan terdapat bangsa yang disebut bangsa elf . waktu itu ada elf
yang bernama Eric ia adalah anak dari pemimpin para bangsa elf atau lebih
dikenal dengan elf terkuat dia adalah Victor . Sedangkan sahabat eric bernama
Drago ia adalah seekor naga yang ukurannya tidak terlalau besar dan berwarna
hitam.
Pada suatu hari Eric sedang bermain dengan Drago, tiba-tiba saja Victor ayah Eric mengetuk dan Eric pun
membukannya. Di dalam kamar ayah Eric menceritakan tentang kedatangan para
iblis. Yang akan mengakhiri bangsa elf. Lalu tiba tiba sangkakala berbunyi
segera mereka keluar. Dari arah selatan mereka melihat para iblis yang sedang
menunggangi naga raksasa beserta pemimpin mereka yang bertubuh lebih besar
Karena kedatangan para iblis, para elf
pun berlarian untuk menyelamatkan diri. Sementara itu para prajurit elf dan
naganya sudah dalam posisi siap, tinggal menunggu aba-aba dari Victor ayah
Eric, sementara Eric dan Drago beserta teman-temannya sudah berada dekat di
dengan Victor. Para prajurit menyiapkan diri. Sang pemimpin pun langsung memerintahkan
semua prajuritnya untuk menyerang
Pertama mereka menyerang dengan
semburan naga mereka, para iblis sempat panik dan berjatuhan. Cukup banyak
korban yang jatuh dari pihak iblis. Akhirnya para iblis mulai serius dan
menyerang para elf.Banyak elf yang tewas dalam perang tersebut. Victor
memerintahkan semua prajurit untuk mundur tetapi para iblis tidak membiarkan
mereka kabur. Para iblis pun menebas dengan pedang mereka, karena serangan
tersebut hanya sedikit elf yang bisa masuk ke benteng
Para elf yang masuk ke benteng
langsung mengambil posisi masing-masing untuk menembakkan meriam api ke para
iblis. Sementara itu Victor menyuruh Eric dan Drago untuk masuk ke ruang bawah
tanah yang tersembunyi dan sangat aman. Ayah Eric meninggalkan mereka. Setelah
beberapa jam mereka menunggu di bawah tanah, tiba tiba terdengar suara gempuran
dari atas, dan Eric mengintip ke atas rupanya benteng telah hancur. Setelah itu
Eric keluar dari ruang bawah tanah dan para elf telah mati termasuk ayahnya
darahnya bercucuran dimana-mana. Yang tersisa hanyalah beberapa naga yang
dirantai sementara itu para iblis telah pergi.
Diapun menangis karena semua telah
musnah termasuk ayahnya Victor.
Tiba-tiba sedikit demi sedikit bangsa elf keluar dari ruang bawah tanah. Eric
kaget karena ia mengira hanya dialah yang masih hidup, ternyata cukup banyak
yang masih hidup dan mereka termasuk prajurit elite yang diperintahkan ayahnya
utuk sembunyi dan menolong Eric. “kami semua diperintahkan oleh yang mulia
untuk melindungi mu dan mengangkatmu sebagai pengganti ayahmu” kata salah satu
dari prajurit elite.”tetapi aku tidak bisa seperti ayahku dan aku bukan elf
terkuat” kata Eric.”meskipun kau bukan elf terkuat seperti ayahmu tetapi saat
itu kau mengalahkan naga raksasa dan menyelamatkan desamu”kata salah satu
temannya.”ya kami mendukungmu” kata Donny.Eric pun tersenyum dan terharu atas
dukungan temannya.”baiklah kita buat rencana”balas Eric. Mereka membuat rencana
untuk menyerang raja iblis dengan sisa naga.”kita akan menyerang negara iblis
saat fajar pukul 03.00” kata Eric. “baiklah tuan” kata pemimpin prajurit elite.
Hari mulai pagi pukul 02.55,mereka
terbang menuju negara iblis dengan naga mereka masing masing. Para prajurit elf
bersiap dengan naga mereka.”serang..!!!” perintah Eric. Mereka menembak benteng
para iblis sehingga menimbulkan kerusakan dan korban yang sangat
banyak.Tiba-tiba sesuatu keluar dari bawah tanah dan menyerang mereka dengan
tangan yang sangat besar. Dia adalah raja iblis.raja iblis mengeluarkan api
dari mulutnya yang lebar sehingga membunuh beberapa prajurit elite. Tiba tiba
raja iblis mengeluarkan bola api lagi yang lebih besar menyerupai ukuran naga
milik para prajurit elite dan Eric. Raja iblis pun menembakkan bola api
tersebut yang membuat semua prajurit elite tewas dengan naga mereka. Sementara
itu Eric terlempar dan Drago terbakar. “apa yang telah aku lakukan
menghancurkan semuanya “ kata Eric dengan putus asa.
Tiba-tiba saja Drago keluar api
tersebut dan mengaum kepada raja iblis, lalu Drago menembakkan bola api
miliknya ke mata raja iblis sehingga raja iblis tidak bisa melihat dan Drago
turun ke bawah untuk menemui Eric. Eric pun naik ke Drago bagaikan penunggang
naga sejati. Lalu sang raja iblis mengamuk dan menyemburkan api besar dari
mulutnya yang menghancurkan bentengnya sendiri. Drago dan Eric pun menghindar
sampai raja iblis berhenti menembak. Akhirnya raja iblis berhenti menembak, dan
hampir mengeluarkan bola api. Drago pun bersiap untuk menembakkan bola apinya
ke mulut raja iblis yang juga akan menembak mereka dengan bola api. Drago
akhirnya menembakkan bola api ke mulut raja iblis yang akan menembakkan bola
api ke mereka. Raja iblis pun meledak dan hancur. Hal tersebut membuat istana
raja iblis hancur.
Drago dan Eric kabur dari negara
tersebut, tiba-tiba ekor dari raja iblis keluar dari ledakan api membuat Eric
terlempar. Drago berusaha untuk menanangkap Eric tetapi tidak berhasil, ia
jatuh dan tidak bergerak. Drago pun sedih karena tidak bisa membangunkannya dia
pun hampir meninggalkannya dengan kesedihan.Tiba-tiba Eric terbangun. Mereka
berdua menjadi naga terakhir dan Elf terakhir

Karya : Faras Talita GS
(10)
Irene Novelyn M (14)
Di
sebuah kota besar, terdapat 2 bangsa, yaitu Bangsa Tikus dan Bangsa
Hamster.Bangsa Tikus memiliki pangeran yang bernama Pangeran Kitsu sedangkan
Bangsa Hamster juga memiliki pangeran yang bernama Pangeran Amster.Pangeran
Kitsu memiliki badan yang lebih besar dari Pangeran Amster.
Pada suatu hari Bangsa Tikus mengajak Bangsa Hamster untuk bekerja
sama.”Maukah kau bekerja sama denganku?” tanya Pangeran Kitsu.”Tidak!!” tolak
Pangeran Amster dengan tegas.”Apakah sebaiknya kita bekerja sama saja?”tanya
Pangeran Kitsu kembali.”Sekali tidak, ya tidak!” tolak Pangeran Amster dengan
menatap tajam Pangeran Kitsu.Pngeran Kitsu pun menerima penolakan itu dengan
amarah.Pangeran Kitsu berencana untuk memperbudak Bangsa Hamster.Setelah
beberapa hari kemudian, Bangsa Tikus memperlakukan Bangsa Amster dengan kejam.
Suatu hari,cadangan makanan mereka diambil paksa oleh Bangsa
Tikus.Karena cadangan makanan mereka sudah habis, dengan terpaksa, prajurit
Pangeran Amster harus menjadi prajurit Pangeran Kitsu.Pangeran Amster tidak mau
mengikuti apa kata Pangeran Kitsu, karena ia tidak suka kepada Pangeran Kitsu
dan ia juga mengira bahwa Pangeran Kitsu sangat kejam.Beberapa hari kemudian
Pangeran Amster mencuri persedian Pangeran Kitsu.Karena sekarang ia sudah tak
mempunyai persediaan makanan.Pangeran Kitsu yang merasa makanannya hilang,ia
mulai curiga.
Lalu, Pangeran Kitsu mengumpulkan semua prajuritnya dan
rakyat-rakyatnya.Ia juga bertanya,”Siapakah yang berani mencuri persediaan
kita?” tanya Pangeran Kitsu.Para prajurit dan rakyat-rakyatnya tidak ada yang
menjawab.Pangeran Kitsu berjanji,”Jika aku mengetahui siapa yang telah mencuri
persediaan kita,aku akan menghukumnya,” ujar Pangeran Kitsu dengan tegas.Secara
tidak sengaja,Pangeran Amster yang akan berusaha untuk mencuri pesediaan Bangsa
Tikus lagi pun mendengarnya.Seketika, Pangeran Amster langsung cemas dan
meletakkan kembali persediaan-persediaan itu.Keesokan harinya, Pangeran Amster
menemui Pangeran Kitsu yang bertujuan untuk meminta persediaannya secara
baik-baik.Tetapi Pangeran Kitsu menolak permintaan itu.Pangeran Amster kembali
dengan kecewa.Malam harinya, Pangeran Amster kembali untuk mencuri lagi.Tetapi,
usahanya kali ini gagal.Pangeran Kitsu melihatnya saat ia sedang
mencuri.Sebenarnya karena ia sudah berjanji,ia ingin menghukumnya.Tiba-tiba
Pangeran Kitsu teringat pesan Kakeknya 40 tahun lalu,” Nak,kasihanilah orang
yang berbuat jahat kepadamu.”Tetapi ia juga teringat pesan
ibunya,”Nak,bersikaplah adil dan bertanggung jawab atas omonganmu.”
Akhirnya ia tetap menghukum Pangeran Amster.Hukumannya adalah menggantikan
makanan yang sudah di curinya dan meminta maaf kepada semua rakyat-rakyat Pangeran
Kitsu.
Beberapa hari kemudian, Pangeran Amster kembali ke Istana Pangeran Kitsu
lagi.Tetapi kali ini ia datang untuk mengajak berdamai kepada Bangsa
Tikus.Pangeran Kitsu menerima ajakan itu.Pangeran Amster selama ini juga telah
salah menilai Pangeran Kitsu.Kedua bangsa tersebut akhirnya hidup bahagia.
TAMAT
Nama saya Ariqa dan memiliki dua orang
teman yang bernama Syakif dan Rafael.Kami juga bersekolah di SMPN 2
Pekalongan,Ariqa memiliki sifat yang agak sedikit pemarah dan baik,Syakif
memiliki sifat sedikit usil dan baik,Rafael dermawan dan baik.
Pada suatu hari kami sedang bercerita di
sekolah dan Ariqa menceritakan pohon angker di belakang rumahnya,dan kami pun
penasaran sehingga Syakif berusul “Bagaimana jika sepulang sekolah kita bermain
kerumah Ariqa”usul Rafael menjawab “Ya baiklah kita bermain kerumah Ariqa”ajak
Syakif.
Saat pulang sekolah kami pun berkunjung kerumah
Ariqa,Syakif memanggil “Riq Ariqa”dan Ariqa menjawab “o..... kalian ayo masuk”jawab
Ariqa.
Dan
kami pun masuk kerumah Ariqa,untuk melihat pohon angker tersebut,dan kami pun
telah sampai disana Syakif merinding melihat pohon angker tersebut.Dan kami
mendekat ke pohon angker tersebut,dan kami tertelan ke dalam pohon tua
tersebut.
Boum.......... kami terlempar ke jaman
penjajahan jepang sekitar tahun 1944.Dan kami bertemu dengan para penjajah yang
sedang memantau kerja Romusha(kerja paksa pada jaman jepang).Kami melihat
banyak jiwa terbunuh dalam kerja romusha dan kami pun ketakutan melihat kekejam
penjajah yang dengansenonoh membunuh orang pribumi.Dan kami melihat bapak
Ir.Soekarno yang sedang berperang dan kami pun ditanya oleh Ir.Soekarno “Apa
yang kalian lakukan untuk menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara”jawab
Rafael menjawab “Kita harus belajar dengan giat untuk mengharumkan bangsa
Indonesia”ucap Rafael.
Dan
boum..........kami kembali kerumah Ariqa dan, Rafael dan Syakif pulang ke rumah
mereka masing masing.END
Dikarang
oleh :RAFAEL VICTOR SUTANTO (7A)
The girl and The
witch
“Gadis dan
Penyihir”
Karya : Miranda Milatina & Andi Salwa Karima
Pada suatu malam,sehabis makan bersama
keluarga, Kakekku bercerita:
Pada
zaman dahulu kala, ada seorang gadis yang bernama Angel. Dia adalah seorang
gadis yang sangat cantik namun sederhana Angel memiliki rambut coklat ikal panjang dengan kulit putih dan bersih.
Di desa itu ada seorang pemuda yang bernama Carlos,
seorang pemuda yang baik hati,tampan,dan jujur. Pada suatu hari ia tak sengaja
bertemu dengan Angel di jalan desa,Carlos terlihat sedang terburu-buru dan
tidak sengaja menabrak Angel.
“Maaf, saya sedang terburu-buru”kata Carlos
Iya, tidak apa-apa” Sahut Angel
Saat Carlos melihat wajah Angel, dia sangat terpukau
dengan kencatikannya. Sejak saat itu mereka berteman dan menjadi sahabat.
Tak disangka selama ini mereka diikuti
oleh seorang penyihir. Penyihir itu sangat iri dengan kencatikan Angel. Dan
pada akhirnya saat Angel tertidur, si penyihir itu pun mengeluarkan mantranya.
Mantra itu membuat wajah Angel terdapat benjolan-benjolan merah yang
mengerikan.
Pada pagi
harinya, setelah membersihkan dirinya Angel sangat terkejut, karena saat
bercemin, ia melihat wajahnya menjadi sangat jelek. Sejak saat itu Angel tidak pernah
keluar dari rumahnya.
Pada suatu hari Carlos bingung karena
Angel sudah lama tak keluar dari rumah. Di perjalanan menuju rumah Angel,
Carlos bertemu dengan Angel.
“Angel kenapa kamu lama tak keluar dari rumah?”Tanya
Carlos
“Aku saat itu sedang sakit, tapi aku sudah
menemukan penawarnya ”Jawab Angel. “Syukurlah kalau begitu.”Sahut Carlos.
Tidak seperti biasanya, Angel mengajak
Carlos berjalan-jalan mengelilingi desa sambil melihat pemandangan alam.”Mungkin
Angel bosan karena sudah lama tak keluar dari rumah”.Gumam Carlos.
Setelah pulang dari melihat pemandangan Angel mengajak
pulang karena sudah merasa puas. Tetapi tak seperti biasanya Angel tak mau
diantar Carlos kerumahnya. Carlos bingung dalam hatinya “ Tak biasa Angel
seperti ini”.
Lalu, Carlos mempunyai ide kalo dia mengikuti Angel saja.
Karena Carlos penasaran apa yang disembunyikan oleh Angel. Tiba-tiba ditengah
jalan Carlos melihat Angel berubah menjadi penyihir. Dengan rasa penuh tanda tanya,
Carlos tetap mengikuti Angel.
Sesampai di suatu rumah gubuk yang terpencil, Carlos
mengintip dari jendela, ternyata itu memang Angel yang palsu. “Hahaha, aku
berhasil menipu pemuda itu”. Kata penyihir senang.
Akhirnya Carlos mendobrak pintu gubuk itu, dan Carlos
bertanya kepada penyihir itu “Apa kamu Angel yang asli?”.Tanya Carlos .
“Hahaha, apa maumu anak muda menanyakan
Angel”. Kata penyihir. “Jangan main-main kau penyihir!”. Kata Carlos
geram.
Ketika Carlos berkata begitu , Carlos merasa penglihatannya
menjadi hitam. Ternyata itu ulah penyihir agar Carlos pingsan.
Setelah Carlos sadar, ia terkejut karena tiba-tiba ia
berada di ruangan yang sangat gelap & pengap.Ternyata ruangan itu adalah
sebuah gua. Tiba-tiba Carlos mendengar rintihan sakit dari balik tupukan batu-batuan kecil. Dengan lemas
Carlos mencari suara itu.
Ternyata setelah Carlos menemukan sumber suara itu, lalu
Carlos menggali tumpukan batu-batu kecil itu. Tak disangka ternyata itu Angel
yang asli dengan keadaan tak berdaya. Sebenarnya Carlos merasa takut , karena
wajah Angel terdapat benjolan-benjolan merah yang mengerikan. Angel :” Carlos…”.
“Angel… apa yang kamu lakukan di sini”. Tanya Carlos.
“Aku dikurung oleh penyihir. Kalau kamu sedang apa di
sini?”.Tanya Angel. “Aku juga dikurung,
sebaiknya kita sekarang mencoba untuk keluar dari sini !”. Seru Carlos.
Carlos dan Angel pun mencoba keluar. Dengan cepat Carlos
untuk memikirkan cara keluar dari tempat
itu. “Aku puya ide, kita lewat atas saja.”.Kata Carlos dengan semangat.Ternyata
gua itu berlubang di atasnya, dan cukup untuk keluar .
Carlos menemukan tali dan mengikatkan pada sebuah batu berada di atas lubang itu. Carlos
memerintahkan kepada Angel untuk mengikatkan tali itu di pinggangnya,kemudian
Angel naik dengan merambat lewat tali
itu dan Carlos menariknya dari atas lubang gua itu Akhirnya mereka berdua
sampai di atas dan dengan cepat meninggalkan tempat itu.
Setelah lama mencarinya mereka menemukan
penyihir itu di dekat sebuah batu yang besar,mereka memaksa penyihir itu untuk
menyembuhkan Angel. Tetapi penyihir tidak mau. Karena kemarahan Carlos sudah
tidak tertahankan maka ia mendorong penyihir itu sampai terbentur batu dengan
sangat keras, sehingga penyihir itu mati
karena dan berubah menjadi asap yang
perlahan-lahan lenyap karena tertiup angin. Dengan lenyapnya asap itu maka
berubahlah wajah angel yang mengerikan kembali seperti semula.
3 Tahun Kemudian….
Mereka
menikah dan mempunyai anak kembar, dan hidup bahagia.
Cerita ini mengandung arti : “Bahwa barangsiapa yang berbuat jahat akan mendapatkan balasannya”,
ibarat pepatah mengatakan “Barangsiapa menabur angin,akan menuai badai”.
-TAMAT-
SAUDARA
KEMBAR
M.SYAFI ARIQA (20)
M.SYAKIF ARSILAN (21)
VII A
Pada suatu hari ada 2 orang pemuda
kembar,bernama SYAFI & SYAKIF .Mereka mempunyai hobi yang sama yaitu
fotografer. Pada suatu hari mereka manghadiri pameran Inovasi yang berada di
Candi Prambanan, Jogja. Pada suatu ketika mereka melihat sebuah kabut asap yang
bersinar sinar dengan warna cerah. Sehingga membuat mereka berdua tertarik
untuk menghampirinya.
Syakif dengan rasa ingin tahu yang
tinggi, ia pun berusaha mendekati kabut asap itu. Dan ia pun berusaha untuk
memesuki kabut asap itu, lalu Syafi mendengar guncangan yang amat sangat
kencang. Dengan refleks Syafi pun mencari Syakif, lalu Syafi pun mencari dan
terus mencari sampai ia lelah.
Syafi pun mulai penasaran pada kabut
asap itu, rasa penasaran itu yang membuat ia mendekatinya. Setelah ia maju dan
menyentuh kabut asap itu, ia dikejutkan dengan keadaan di sebuah pedesaan. Lalu
ia pun semakin bingung “Dimanakah aku ?” . “Apakah aku bisa kembali” , “Dan bagaimana
adiku” tanya Syafi bingung, dan gelisah. Tak lama Syafi pun diampiri oleh seora
-ng pria tinggi, besar, kekar, dan berwarna ungu.
Lalu Syafi pun tambah takut, bingung,
dan resah. Lalu Syafi pun mencoba bicara dengan pria tadi.”Siiiaaapa....kamu!?”
kata Syafi dengan terbata bata. Lalu pria itu menjawab “Hahaha...aku adalah jin
kerajaan, aku dikirim untuk menolong manusia yang meminta tolong”. Jadi aku
dapat mengabulkan permintaan mu,wahai anak muda.
“Wahai... jin, bisakah kamu mengabulkan permintaanku?”, kata
Syafi dengan lantang .Lalu jin pun
menjawab “tentu saja.”. Syafi pun dengan cepat mengajukan permintaan pertama
& kedua. “Aku ingin bertemu dengan adikku & aku ingin kembali ke dunia
nyata.” Lalu jin pun dengan cepat mengabulkannya.
Dengan sekejap Syakif
pun berada disampingnya. Dan pada saat itu mereka merasa seperti gempa, dengan
sekejap mereka pun kembali ke dunia nyata. Lalu mereka berdua saling menanyakan
ke keadaannya. Dan mereka pun berjanji tidak akan mencoba hal bodoh seperti itu
lagi.
Versalite diamond
Karya :Indah Dwi
Anggraeni (13)
Vepi Khoirun Nisa (32)
Sari
adalah seorang gadis, ia cantik, pintar, dan suka berpetualang. Ada juga Nita
dia adalah sahabat Sari, dia sangat sederhana dan baik tetapi dia cengeng. Di
pagi hari yang cerah Sari berangkat sekolah yang jaraknya dekat dengan
rumahnya, pada saat ia akan masuk sekolah ia bertemu dengan wali kelasnya Miss
Angel Sari pun segera bersalaman dengan Miss Angel. Sari pun masuk ke kelasnya.
Setelah itu bel pun berbunyi tet..... tet...... tet........ karena waktu sudah
menunjukkan pukul 07.00.
Dan tiba
tiba ada yang menepuk punggung Sari yaitu Rani, Sari pun terkejut. Tet....
tet..... tet..... bel berbunyi lagi tetapi kali ini yaitu bel istirahat. Sari
lupa untuk membawa uang saku ia pun tadi belum sarapan jadi Sari pun kelaparan
tetapi Nita mengajak Sari pergi ke kantin bersama. “ayo kita ke kantin bersama!”
Nita sambil menarik tangan Sari. “bagaimana aku akan jajan bila aku tidak
membawa uang saku?” dengan wajah yang sedih. “Ayo aku traktir,kamu jajan apa
pun aku yang bayar” ujar Nita.
Mereka
pun pergi ke kantin bersama. Saat Sari membawa makanan tiba tiba Intan dengan
sengaja menyenggol Sari. Dan makanan Sari pun tumpah mengenai bajunya. “Maaf
maaf aku tidak sengaja” Intan pura-pura tidak sengaja. Sari menunjukkan muka
marah pada Intan. Tet....tet....tet....bel masuk berbunyi.Semua siswa masuk ke
kelas masing-masing. Pelajaran pun dimulai dengan tenang. Tidak lama kemudian, bel
pulang pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas. “Nita aku mau bilang
sama kamu” ujar Sari, “mau bilang apa” tanya Nita “ayo sini” ajak Sari.
Terlihat
Sari dan Nita berjalan menuju sungai yang tidak jauh dari sekolah mereka.
mereka pun duduk di pingir sungai itu. “ak... ak..aku mau jadi sahabatmu” ucap
Sari dengan terbata bata “apa.... kamu mau jadi sahabatku” kata Nita dengan
kaget, “iya aku mau jadi sahabatmu, karena kamu selalu baik dengan ku” kata
Sari dengan senang “ ehm ehm ehm..... tapi pasti persahabatan kita tidak akan
bertahan lama” kata Nita sambil menangis “pasti akan tahan lama sampai nanti
kok” kata Sari menyemangati “ok sekarang kita bersahabat”. Tiba-tiba disana
mereka melihat sebuah kotak kecil di tengah sungai. Sari pun mengambil kotak
tersebut. “kotak apa ini?” ucap Sari sambil kebingungan.
Sari
dan Nita pun pun membawa kotak tersebut ke rumah Nita. Setelah sampai dirumah
Nita,dengan bersamaan Sari dan Nita membuk kotak tersebut. “wawwww” ucap Sari
dan nita bersmaan. Di dalam kotak tersebut sari dan nita menemukan
sepasang kalung berlian. Di dalam kotak
tersebut juga terdapat sebuah surat. Yang berisikan: Siapapun yang menemukan kalung ini akan berpetualang di negeri
diamond.kalian akan tahu apa maksud pernyataan ini jika kalian sudah memakai
dan menyatukan kalung ini. Setelah itu Sari dan Nita memakai dan menyatukan
kalung tersebut. Tiba-tiba keluar boneka kecil yang bisa berbicara. “halo aku boneka
kecil dari negeri diamond kalian akan berpetulang ke negeri diamond sekarang”
ujar boneka kecil tersebut.
Bbbuuuummm
tiba-tiba Sari dan Nita telah sampai di negeri diamond. Sari dan Nita pun
berkeliling di negeri tersebut. Di tengah tengah perjalanan Sari dan Nita melihat
di depan matanya terdapat sebuah kerajaan diamond. Sari dan Nita menhapiri
kerajaan tersebut. Dan tepat di depan kerajaan tersebut boneka kecil itu muncul
kembai, dan dia berkata “tunjukkan kalung persahabatan kalian agar kalian
menemukan diamond serba guna didalam kerajaan ini, tetapi diamond itu hanya
bisa digunakan sekali saja, dan kalian harus menunjukkan diamond tersebut pada
ratu, ratu akan mengembalikan kalian setelah kalian bertemu ratu.”Sari dan Nita
pun menunjukkan kalung persahabatan mereka. Dan pintu kerajaan pun terbuka “ayo
kita mencari diamond serba guna tersebut” ucap Sari dengan nada semangat.
Setelah lama
Sari dan Nita pun menemukan dimond tersebut. Setelah Sari dan Nita menemukan
diamond tersebut,Sari dan Nita mencari cari dimana ratu kerajaan tersebut.
Mereka memilih untuk meminta kepada diamond tersebut untuk bertemu dengan ratu
karena mereka mencari ratu kemana kemana tidak ketemu. Dan tiba tiba ratu ada
di depan mereka. Sari dan nita memohon kepada ratu tersebut untuk dikembalikan
ke tempat asalnya.
Tiba tia di
depannya terdapat sebuah pintu yang bersinar terng dan terbuat dari
berlian.”masuklah ke dalam pintu tersebut dan kalian akan kembai ke dunia asal
kalian.”ucap ratu tersebut. Sari dan Nita pun berjalan masuk kedalam pintu tersebut.
Tiba tiba sari dan Nita sudah berada tepat di rumah Nita. Sari berkata “kita
mengalami petualangan yang unik”. “y benar” ujar Nita. Mereka berdua pun saling
berpelukan. Dua tahun kemudian persahabatan Sari dan Nita masih tetap utuh dan
tidak pernah bertengkar.
***TAMAT***
PEMAIN SEPAK BOLA
LEGENDARIS
Karya:Zalfa dan Samuel
Ada anak yang bernama Egi.Egi memeiliki dua
kakak laki laki yang bernama Sadil dan Feby.Mereka adalah pemain sepak bola
legendaris.Mreka mempunyai ciri khas tersendiri yang membuat meraka
terkenal.Egi pemain yang sangat cerdik bagikan kancil menipu buaya. Walau ia
berpostur kecil,ia dapat menggocek lawan hingga lawan bingung sampai terjatuh.Sadil
memiliki kemampuan berlari hingga 150km/jam dan memiliki tendangan berkekuatan
hantaman seratus banteng.Feby mempunyai sundulan halilintar yang dapat merobek
gawang lawan.
Di suatu hari ada pertandingan sepsk bola
di Mynmar antara Timnas Indonesia melawan Timnas Myanmar.Disaat pertandingan
berlangsung,Egi terkena sleding dari pemain lawan.Egi mengalami patah tulang
dan digantikan oleh Witan.Pemain lawan yang menyeleding Egi terkena hukuman
kartu merah yang berarti keluar dari pertandingan.Saat itu Sadil dan Feby
sangat emosi.Tapi mereka bisa menahan emosi mereka .Disaat itu pula pemain
lawan berkurang yang tadinya berjumlah sebelas menjadi sepuluh.Dan itu
merupakan kesempatan Timnas Indonesia untuk menjebol gaang lawan.
Pemain Timnas Indonesia bekerja sama untuk
menjebol gawang lawa saat itu Feby mendapat peluang untuk menjebol gawang lawan
yang mendapat umpan dari Witan yang melambung lalu Feby menyundul dengan
kekuatan halilintarnya,bola itu masuk ke gawang lawan sampai gawang lawan robek
dan terbakar.Gol yang dibuat oleh Feby membakar semangat Timnas Indonesia.saat
itu Timnas Indonesia haus dengan gol.Pada akhirnya Timnas Indonesia memenangkan
pertandingan dengan scor 10 – 0.Pertandingan dimenangkan oleh Timnas Indonesia.
Karya : Azzahra Cantika Desia no;8
Afrida Zakalia No; 1
Tiga rumah berjejeran didekat sungai membuat
mataku terengah melihat lingkunganya yang amat sangat kotor . ketika aku
berniat membersikannya terdapat dua sepatu bekas yang kebetulan tidak terpakai
kuambil dan kubawa pulang sepatu itu . ketika dicoba sepatu itu bisa membuatku
ku berlari dengan kecepatan secepat mungkin. Anehnya semua warga meginginkan
sepatu itu.
Disuatu malam ,tiba – tiba kumendegar suara benda
jatuh . gubrakkkk !!! aku terkejut ternyata ada dua orang yang masuk ke rumahku
untuk megambil sepatu itu.dan aku pun
megerjar penjahat itu secepat mungkin
untuk mendapatkan kembali sepatu itu . tetapi aku tidak dapat
sepatuku kembali.
Tiga hari setelah hilangnya sepatiku aku berniatan
untuk memulung sampah kembali . tiba – tiba waktu aku ambil ranjangku terdapat
dua sepatu disebelah ranjangku . ternyata sepatu superku telah kembali
kepadaku.
THE
END
The one of stupid think what i do in the past is make a stories which didn't pay attention to the words I made. I love to make a stories, but i always stop at halfway, and never reach the ending. I was so cringe when i saw my story. And i always ask my self, 'Why u make that cringe story, dude?" or "Dude, seriously...its so embarassing that was me in the past."
BalasHapusBut, in the end, i never hate them. I always love them. It doesn't matter how bad, that's what proves that we were once a part of that past. Also, thx, you command us to make this stories. Really, im so grateful. So i can say to my self in the future that i and all of members grasev7a was make this stories.
Thx, in this short time, you've become our teacher.
We love you, and always do, Laela Farchati
Dear Kanzen, I'm so sorry baru tahu kalau ada komentar di psostingan ini. Ah saya speechless bacanya. Long time no see with you, boy! :") Saya sepertinya tahu Kanzen itu siapa. Gimana kabarmu? love you too, boy! Lots of love from me!
HapusCerita Pemain Sepak Bola Legendaris sangat keren dan menginspirasi. Salah satu unsur intrinsik dalam cerita tersebut adalah amanat/pesan moral yang berisi tidak pantang menyerah dalam menghadapi sebuah rintangan dan pentingnya kerja sama kelompok untuk memperoleh hasil yang terbaik.
BalasHapusUnsur intrinsik karakterisasi dalam cerita Penyihir Muda Berhati Mulia menonjol melalui sosok penyihir muda yang berhati mulia. Meskipun memiliki kekuatan sihir yang besar, ia memilih untuk menggunakan kemampuannya demi kebaikan, menyampaikan pesan moral tentang pentingnya kebijaksanaan dan kebaikan hati dalam menghadapi kekuatan besar.
BalasHapusCerita sepak bola legendaris sangat bagus, tentang anak yang memiliki 2 kakak pemain sepakbola profesional
BalasHapuscerita " Persahabatan 2 Duyung" sangat unik dan menarik untuk dibaca, pesan moral dr cerita tsb adalah "jangan pernah menyerah dalam menghadapi kesulitan"
BalasHapusCerita penyihir muda berhati mulia ini sangat keren dan memiliki gaya bahasa /majas yaitu majas simile : ranting kayu bertumpuk tumpuk bagaikan karpet yang luas di atas tanah .
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCerita yang berjudul “Hari Yang Tak Terlupakan” memiliki alur yang sangat menarik. Alur dalam cerita Hari yang Tak Terlupakan menggunakan alur maju, di mana peristiwa terjadi secara berurutan dari awal hingga akhir. Cerita dimulai dengan kejadian tak terduga dan mengikuti perjalanan para tokoh dalam menghadapi masalah, hingga mencapai solusi yang memuaskan di bagian akhir. Tidak ada penggunaan waktu pada masa lampau atau pengulangan waktu, alur terus maju seiring perkembangan cerita.
BalasHapusPesan moral dalam cerita "Persahabatan 2 Duyung" karya Kak Farrel dan Kak Irgi alumni kelas 7A Spenda sangat menyentuh hati dan inspiratif yaitu mengajarkan kita tentang keberanian dan pantang menyerah dalam menghadapi masalah, serta pentingnya persahabatan yang selalu mendukung di saat kita merasa kesulitan. Selain itu, pengorbanan dan kesetiaan juga bisa ditunjukkan sebagai bentuk kasih sayang yang tulus, sementara kebaikan selalu menang melawan kejahatan. Cerita ini juga mengajarkan kita bahwa kehilangan memang menyakitkan, tetapi hidup harus terus berjalan, dan kebahagiaan baru akan selalu ada bagi kita yang mau bangkit dan berusaha untuk melanjutkan hidup.
BalasHapusCerita "pohon ajaib" sangat bagus dan menyenangkan. Kisah itu tentang anak perempuan yang suka membaca buku dan ia ingin bertemu ibunya
BalasHapusCerita versalite diamond sangat menarik, menceritakan tentang 2 orang sabahat yang berteman erat. Salah unsur intrinsik dalam cerita tersebut adalah pesan moral, pesan moralnya yaitu menghargai persahabatan. Cerita ini mengajarkan kita untuk menghargai sahabat dan memelihara hubungan yang baik dengan teman-teman
BalasHapusCerita "Saudara kembar" menurut saya cukup menarik, karena mengisahkan sepasang saudara kembar dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Salah satu unsur intrinsik yang terdapat dalam kisah tersebut yaitu amanat atau pesan moral. Amanat atau pesan moral yang dapat kita ambil adalah rasa keingintahuan yang tinggi harus disertai dengan kehati-hatian, pentingnya persaudaraan dan kepedulian, selalu ada harapan dan bantuan dalam kesulitan yang kita alami, janganlah mudah gegabah untuk menuruti hawa nafsu atau keinginan kita, berpikirlah terlebih dahulu sebelum bertindak. Cerita ini mengajarkan bahwa keberanian dan kepedulian terhadap keluarga sangatlah penting, tetapi harus selalu diiringi dengan kebijaksanaan dalam bertindak.
BalasHapusMenurut saya konteks latar di cerita penyihir muda berhati mulia sangat unik, berlokasa di hutan dekat kota di Las Vegas memberikan kombinasi yang menarik antara dunia modern dan elemen fantasi. Namun, latar Las Vegas kurang terasa dalam cerita. Jika Las Vegas dipilih sebagai lokasi, mungkin bisa ditambahkan sedikit nuansa atau ciri khas kota tersebut, seperti lampu kota yang terlihat dari kejauhan atau suasana ramai yang kontras dengan ketenangan hutan tempat Ashley tinggal.
BalasHapusMenurut saya cerita berjudul "Pemain Sepak Bola Legendaris" sangat menarik karena latar cerita digambarkan sangat jelas dan memiliki tema yang menarik yaitu sepak bola. Selain itu cerita tersebut mengandung amanat yang sangat bagus yaitu kita harus bekerja keras untuk meraih kesuksesan.
BalasHapusPesan moral dari cerita "Saudara Kembar" adalah tentang pentingnya rasa hati-hati dan kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak kita pahami sepenuhnya. Keingintahuan yang berlebihan bisa membawa kita pada bahaya atau kesulitan yang tidak terduga. Selain itu, cerita ini juga mengajarkan bahwa kita harus selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan dan tidak terburu-buru dalam mengikuti rasa penasaran, terutama jika itu bisa membahayakan diri kita atau orang lain. Pada akhirnya, setelah mengalami pengalaman yang menegangkan, Syafi dan Syakif belajar untuk tidak mencoba hal-hal yang bisa berisiko tanpa berpikir panjang.
BalasHapusCerita "pemulung dan sepatu super" sangat menarik dan membuat penasaran... Sayangnya cerita terlalu pendek
BalasHapusMenurut saya cerita yang berjudul "Pemain Sepak Bola Legendaris" sangat menarik untuk dibaca karena menceritakan anak yang mempunyai 2 kakak yang menjadi pemain legendaris dan cerita tersebut mengandung amanat yang mengispirasi kita untuk bekerja sama dan pantang menyerah
BalasHapusMenurut saya cerita "Perselisihan Antar Bangsa" memiliki cerita yang menarik karena menceritakan tentang konflik yang terjadi antara bangsa hamster dan bangsa tikus yang memiliki pangerannya masing masing. Karena pangeran amster yang tidak mau bekerja sama dengan pangeran kitsu yang mengakibatkan bangsa tikus memperlakukan bangsa hamster dengan kejam, walau akhirnya kedua bangsa tersebut berdamai
BalasHapusDalam cerita The girl and The witch "Gadis dan Penyihir" terdapat amanat yang mengajarkan bahwa setiap perbuatan jahat akan mendapatkan balasan yang setimpal. Penyihir yang berbuat jahat pada Angel akhirnya mendapat hukuman, menggambarkan pepatah "Barangsiapa menabur angin, akan menuai badai". Cerita ini juga menunjukkan bahwa kebaikan, keberanian, dan persahabatan akan mengalahkan kejahatan. Keberanian Carlos untuk menyelamatkan Angel. Secara keseluruhan, amanat dari cerita tersebut adalah kebaikan akan selalu menang atas kejahatan.
BalasHapusdalam cerita “rarat yang suka membantu” karya kak jati pamungkas 7A dan menurut saya amanat/pesan moral dalam cerita tersebut yaitu manfaatkan lah setiap kesempatan untuk berbuat baik hati seperti menolong/membantu
BalasHapusmenurut saya cerita "my amazing adventure" sangat bagus dan menarik untuk dibaca, didalam cerita tersebut terdapat 3 sahabat yang penasaran dengan pohon angker, dan saat mereka mendekat ke arah pohon angker itu, mereka pun tertelan sampai ke masa penjajahan, dalam cerita tersebut juga terdapat pesan yaitu "kita harus belajar dengan giat untuk mengharumkan bangsa Indonesia". pesan moralnya menurut saya yaitu rasa penasaran juga dapat membuat kita bisa belajar banyak hal.
BalasHapusCerita "PEMAIN SEPAK BOLA LEGENDARIS" menurut saya cerita ini seru dengan karakter unik dan penuh aksi. Meski ada elemen dramatis berlebihan, seperti gawang yang terbakar, pesan tentang kerjasama tim dan semangat juang sangat kuat. Secara keseluruhan, cerita ini menghibur dan menarik!
BalasHapus